Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ANTI J A M U R
Infeksi oleh jamur disebut mikosis.
Infeksi jamur dibagi menjadi 2 :
- Infeksi superfisial (infeksi dermatofit dan infeksi mukokutan)
- Infeksi sistemik (infeksi jaringan dan organ yang lebih dalam)
Infeksi superfisial umumnya diterapi dengan preparat lokal (dermatologi), kadang dengan obat sistemik.
Infeksi sistemik lebih sulit diobati, perlu terapi jangka panjang dan obat yang tersedia sering menyebabkan efek samping yang
berat.
Azol:
Pada jamur yang tumbuh aktif ^ menghambat 14-a- demetilase (enzim yang bertanggung jawab untuk sintesis
ergosterol)
Pada konsentrasi tinggi, menyebabkan K+ dan komponen lain bocor keluar dari sel jamur.
Ketokonazol:
diberikan per oral atau topikal.
Sebagian besar diekskresi bersama cairan empedu ke lumen usus dan hanya sebagian kecil yang
Mikonazol:
Itrakonazol:
Spektrum aktivitas antijamurnya sama dengan ketokonazol, plus Aspergillus.
diberikan per oral, setelah diabsopsi akan mengalami metabolisme hati yang
ekstensif.
diindikasikan untuk tinea, infeksi Candida mukokutan dan infeksi sistemik.
Flukonazol:
Spektrum aktivitas antijamurnya sama dengan ketokonazol.
Nistatin:
tidak diserap dari membran mukosa atau dari kulit. Obat ini terlalu toksik untuk
pemberian parenteral. Bila diberikan per oral, absorpsinya sedikit sekali dan
kemudian diekskresi melalui feses.
efektif untuk kandidiasis oral, kandidiasis vaginal dan esofagitis karena Candida.
Terbinafin :
Mekanisme kerjanya ^ menghambat squalen epoksidase, (enzim untuk mengkonversi squalen menjadi
squalen epoksid)
diberikan per oral, dan diabsorpsi baik dari saluran cerna, dengan kadar puncak dalam plasma tercapai
dalam 2 jam.
sangat aktif terhadap dermatofit, dengan aktivitas lebih baik daripada itrakonazol.
Obat ini diindikasikan pada jamur dan kuku.
Flusitosin (5-fluorositosin)
Flusitosin adalah obat antimetabolit yang mengalami metabolisme intrasel menjadi bentuk aktif, yang kemudian
mengakibatkan inhibisi sintesis DNA.
Flusitosin mempunyai spektrum aktivitas antijamur
terhadap Candida, C.
neoformans, Cladosporium,
Phialophora.
Flusitosin diberikan per oral dan diabsorpsi baik dari saluran cerna serta terdistribusi secara luas pada tubuh, dengan
kadar LCS 70-85% dari kadar plasma.
ANTIAMEBA
Entamoeba hystolytica menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi feces
menyebabkan amebiasis usus (disentri ameba) ataupun amebiasis ekstraintestinal (misalnya amebiasis
hati)
E. hystolitica hidup di lingkungan anaerob dan rentan terhadap metronidazol.
metronidazol efektif terhadap trofozoit E. Hystolitica, tidak mengeradikasi kista
paramomisin, iodokuinol, atau diloksanid furoat
bisa diberikan secara bersamaan dengan metronidazol, tetapi hanya digunakan sendirian untuk terapi
infeksi E. hystolitica yang asimtomatik.
Metronidazol:
Iodokuinol:
efek samping rash, gatal pada anus, jerawat, sedikit pembesaran pada kelenjar tiroid,
mual, dan diare
Diloksanid furoat:
OB AT MALARIA
KLOROKUIN
- Efektif terhadap parasit dalam fase eritrosit.
- Efektivitasnya sangat tinggi terhadap P.vivax dan P.falcifarum, juga gamet P.vivax.
- Efek samping : sakit kepala ringan, gangg.
pencernaan, gangg. Penglihatan, gatal-gatal.
PRIMAKUIN
- Menyembuhkan radikal malaria vivaks dan ovale, Metabolisme cepat.
- Efek samping : anemia hemolitik akut
Terapi Malaria
A N TELMI N TIK
Dietilkarbamazin
- Digunakan untuk mikrofilaria W. bancrofti, B. malayii dan
Loa-loa.
- Menyebabkan paralisis dan perubahan pada permukaan
membran mikrofilaria.
- Cepat diabsorbsi di usus
Mebendazol
- Efektif mengobati cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang dan T. trichiura, cacing pita.
- Merusak struktur subseluler dan menghambat sekresi asetilkolinesterase cacing.
- Absorbsi oral buruk, ekskresi melalui urine.
Piperazin
- Efektif terhadap A. lumbricoides dan E. vermicularis.
- Menyebabkan blokade respon otot cacing terhadap asetilkolin paralisis.
- Absorbsi melalui saluran cerna baik, ekskresi melalui urine.
Pirantel Pamoat
- Untuk memberantas cacing gelang, cacing kremi dan cacing tambang.
- Menimbulkan depolarisasi pada otot cacing dan meningkatkan frekuensi infus.
- Absorbsi melalui usus tidak baik, ekskresi sebagian besar melalui tinja.
Tiabendazol
- Efektif terhadap Strongyloidiasis, askariasis dan larva migrans kulit.
- Menghambat enzim fumarat eduktase cacing dan enzim asetilkolinesterase cacing.
- Absorbsi lewat usus, ekskresi melalui urine.