Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
: Aprilia Nurmawati
NPM
: 022112143
Kelas
:VD
Tugas
: Akuntansi Manajemen
sesungguhnya dan standard yang dianggarkan serta mennjukkan varian yang signifikan yang
perlu diteliti secara seksama oleh manajemen untuk menentukan sebeb-sebab yang
mendasari terjadinya varian.
B Analisa Varian
Analisa Varian adalah analisis matematis dari dua perangkat data untuk mendapatkan
pengertian penyebab terjadinya suatu penyimpangan . Salah satu data diperlakukan sebagai
dasar, standar , atau titik pedoman. Perbandingan data tersebut bisa berupa:
1|A n a l i s i s Var i a n
1 Varian antara hasil sesungguhnya pada periode berjalan dan hasil sesungguhnya pada
periode sebelumnya
2 Varian antara hasil sesungguhnya dan biaya estndar
3 Varian hasil sesungguhnya dan tujuan yang direncanakan
Dalam mempelajari dan mengevaluasi varians untuk menentukan sebab yang
mendasarinya, kemungkinan berikut ini perlu dipertimbangkan:
1 Varian tidak material
2 Varians disebabkan oleh kesalahan pelaporan
3 Varians disebabkan oleh keputusan khusus manajemen
4 Varians disebabkan karena faktor yang tidak dapat dikendalikan yang diidentifikasi.
Misalnya kerugian karena bencana
5 Varians yang tidak diketahui penyebabnya
Banyak cara untuk mempelajari atau menyelidiki varians untuk menentukan sebab
yang mendasarinya . Berikut ini beberapa pendekatan utama:
1
Pertemuan dengan manajer pusat tanggung jawa dan penyelian dan karyawan lainnya
3
4
5
6
7
8
Penjualan
Bahan
Tenaga kerja langsung
Overhead manufaktur
Perbedaan kuantitas
2|A n a l i s i s Var i a n
Yaitu
anggaran dengan unit realisasi penjualan. Nilai perbedaan tersebut akan dihitung sebagai
berikut:
VK = (KR KA) x HA
KA = Kuantitas Anggaran
VK = Varian kuantitas
HB = Harga (jual)Anggaran
KR = Kuantitas realisasi
3|A n a l i s i s Var i a n
= 240.000 (turun)
= 440.000 (turun)
Penurunan kuantitas/unit penjualan sebesar 200 unit yang dinilai dengan harga Rp
1.000 per unit
HR = Harga Realisasi
HA = Harga Anggaran
KR = Kuantitas Realisasi
Contoh 1
Produksi
SUR
Jumlah material
Harga/kg
Biaya material
Anggaran
5000 unit
4 kg
20.000 kg
Rp 2.000
Rp 40.000.000
Realisasi
5.500 unit
3.82 kg
21.000 kg
Rp 2.250
Rp 47.250.000
Rp 7.250.000
Analisa Selisih:
1. Varian Kuantitas
VK = (URS KA) HA
= (22.000 20.000) 2000 = 4.000.000 (naik)
Catatan
URS = Realisasi produksi x SUR
= 550 x4
= 22.000
2. Varian Efisiensi
VE = (KR URS) HA
= (21.000 -22.000) 2.000= 2.000.000(turun)
3. Varian Harga
VH = (HR HA) KR
=(2250 2000) 21.000 = 5.250.000 (naik)
Follow up: mempertahankan tingkat efisiensi dan meninjau kembali mengapa harga pembelian
lebh tinggi.
Contoh 2
Berikut ini anggaran dan realisasi anggaran tahun 2006
Produksi ((unit)
SP Bahan Baku A
SP Bahan Baku B
Penggunaan Bahan Baku A
Penggunaan Bahan Baku B
Harga Bahan Baku A
Harga Bahan Baku B
Anggaran
1.000
2
0,5
2000
500
900
1.000
Realisasi
1.100
.
..
..
605
925
950
2.300.000
2.711.500
= BB-A + BB-B
= (X x 925) + (605 x 950)
= 925X + 574.750
= 2711500 574.750
= 2310
x 900
= 99000 (naik)
2. VARIAN EFISIENSI
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara kuantitas yang seharusnya dengan
kuantitas realisasi yang dinilai dengan upah anggaran. Bila kuantitas JKL realisasi lebih
besar dari kuantitas seharusnya maka akan menaikkan biaya (tidak efisien), sebaliknya bila
kuantitas realisasi lebih rendah dari kuantitas seharusnya maka akan menurunkan biaya
(terjadi efisiensi).
VE
= ( KR - URS) x TA
VE
= Varian efisiensi
KR = Kuantitas Realisasi
URS = Unit realisai produksi dengan standar JKL
TA
Anggaran
20.000
unit
42.000 kg
Rp 10
Standar JKL
Anggaran : 42.000/20.000 = 2,1
Realisasi
19.000 unit
..
41.990 kg
Rp 424.099
2006 adalah
a Penyimpangan keseluruhan
424.099- 420.000 = 4.099 (naik)
b Penyimpangan kuantitas
(39.900 - 42.000) x 10 = - 21.000 (turun)
c Penyimpangan efisiensi
(41.990 -39.900) x 10 = 20.900 (naik)
d Penyimpangan tarif
(10,1- 10) x 4,990 = -4199 (turun)
F
mentah dan tenaga kerja langsung. Data yang ada dalam biaya overhead meliputi biaya tetap
dan biaya variabel, bila data
untuk
mengembangkan analisis menjadi sulit. Tujuan utama dari analisa overhead manufaktur adalah
untuk menjelaskan penyebab jumlah overhead manufaktur dibawah atau diatas yang berlaku.
Laporan anggaran BOP dapat disusun bila anggaran BOP dan realisasinya sudah
disediakan. Perbedaan antara anggaran dan realisasi BOP dapat diidentifikasi menjadi:
1. VARIAN KUANTITAS
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan unit produksi yang dianggarkan dengan unit
produksi yang direalisasikan dinilai dengan tarif BOP variabel dalam anggaran
VK = (KR KA) TA
Keterangan:
VK = varian kuantitas
KR = Kuantitas realisasi/unit produksi yang direalisasi
KA = Kuantitas anggaran/unit produksi
TA = Tarif anggaran /tarif BOP yang dianggarkan
2. VARIAN TARIF
Yaitu selisih yang disebabkan perbedaan tarif BOP
BOP variabel realisasi
VT = (TR TA) KR
Keterangan:
VT = Varian tarif
TR = Tarif realisasi/tarif BOP variabel yang direalisasi
dianggarkan sebesar
Sedangkan anggaran produknya sebesar 1000 unit. Realisasi produksi hanya 90% dengan
BOP sebesar 9.850.000
Dari data tersebut dapat disusun laporan anggaran BOP sebagai berikut:
Perbandingan data:
Produksi
BOP total
BOP tetap (40%)
BOP variabel
Tarif BOP variabel/unit
Anggaran
1000 unit
10.000.000
4.000.000
6.000.000
6.000
Analisis Varian
Varian Kuantitas
VK = (KR KA) TA
= (900 1.000) 6.000 = 600.000 (turun)
Varian Tarif
VT = (TR TA) KR
= (6.500 - 6.000) 900 = 450.000 (naik)
Realisasi
900 unit
9.850.000
4.000.000
5.850.000
6.500
Rangkuman
Laporan Budget adalah laporan yang sistematis dan terperinci tentang realisasi
pelaksanaan budget, beserta analisa dan evaluasinya dari waktu kewaktu selama periode yang
akan datang. Analisa Varian
Daftar Pustaka
Any Agus Kana, 1990, Anggaran Perusahaan, AK Group. Yogyakarta
Indriyo G, Mohamad N, 2003, Anggaran Perusahaan, BPFE, Yogyakarta
M Munandar, 2001, Budgeting, BPFE, Yogyakarta