Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Pelayanan Kesehatan:
Dokter, perawat (tenaga kesehatan), pasien, Teman sejawat, antar profesi
ATURAN
LEGAL/HUKUM
ETIK
SANKSI
KESEHATAN REPRODUKSI
Adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan
sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi.
Kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit saja melainkan bagaimana
seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah
menikah (Depkes RI, 2000)
Misal: kehidupan seksual sebelum menikah bagaimana? menggunakan alat kontrasepsi atau tidak
Menanyakan tentang kesehatan reproduksi tidak semata-mata menanyakan tentang hubungan
intim, kecuali konseling pribadi. Tanya tentang kespro juga lihat pada pasiennya, jika pasien
tertutup ya jangan dipaksakan.
KEPERAWATAN MATERNITAS
Merupakan pelayanan professional berkualitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi
fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas, dan bayi baru
lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan.
PARADIGMA KEPERAWATAN MATERNITAS
MANUSIA
SEHAT
a. Manusia
Memiliki karateristik biokimiawi, fisiologi interpersonal dan kebutuhan dasar hidup
yang selalu berkembang
Peran perawat : komunikasi kepada pasien
b. Lingkungan
SALAH
PERBUATAN
Legal itu berhubungan dengan perbuatan manusia, apakah nanti itu perbuatan tindakan yang
benar atau tindakan yang salah.
KERANGKA PEMECAHAN MASALAH ETIK
1. Mengembangkan data dasar. Dengan melihat referensi-referensi terbaru
2. Mengidentifikasi konflik yang terjadi, yaitu konflik yang sedang up to date.
3. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil keputusan
yang tepat. Apakah yang terlibat hanya satu orang atau dua orang, melibatkan keluarga
atau tidak
4. Mengidentifikasi kewajiban perawat
5. Membuat keputusan (Kozier&erb, 1989)
e. Kloning
Proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama (populasi) yang identik
secara genetik
Membuat makhluk baru dengan teknologi yang canggih. Harapanya bisa menciptakan
manusia yang hebat-hebat. Misalnya ingin membuat manusia yang seperti Jenifer Lopez dengan
jumlah yang banyak, bisa.
TUGAS
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok
Setiap kelompok mendiskusikan kasus tentang isu yang terjadi dalam keperawatan
maternitas/reproduksi ditinjau dari aspek etik, legal dan agama Islam
Setiap kelompok mempresentasikan didepan kelas
ABORSI
Kasus :
Aborsi yang berujung kematian. Novila Sutiana (21), warga Dusun Gegeran,
Desa/Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, tewas setelah berusaha menggugurkan janin
yang dikandungnya. Ironisnya, kor ban tewas setelah disuntik obat perangsang oleh bidan
puskesmas. Metode yang dipergunakan Endang cukup sederhana. Ia menyuntikkan obat penahan
rasa nyeri Oxytocin Duradril 1,5 cc yg dicampur dg Cynaco Balamin, sejenis vitamin B12 ke
tubuh Novila. Menurut pengakuan Endang, pasien yang disuntik obat tersebut akan mengalami
kontraksi dan mengeluarkan sendiri janin yang dikandungnya.
BAYI TABUNG
Kasus:
Di Indonesia, teknik bayi tabung pertama kali dilaksanakan di Rumah Sakit Anak dan
Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta pada tahun 1987, didukung para dokter ahli ObstetryGinekologi antara lain Prof. Dr. dr. Sudraji Sumapraja SpOG. Bayi tabung pertama di Indonesia
ada lah Nugroho Karyanto, dilahirkan pada 2 Mei 1988
SURROGATE MOTHER
Kasus:
KLONING
Kasus:
Klaim Clonaid, perusahaan Bioteknologi di Bahama, yang sukses menghasilkan manusia
kloning pertama di dunia dengan lahirnya Eve, 26 Desember 2002 lalu. Eve merupakan bayi
pertama yang lahir dari 10 implantasi yang dilakukan Clonaid tahun 2002. Dari 10 implan, 5
mengalami kegagalan.
KONTRASEPSI
Kasus:
Seorang wanita datang ke rumah sakit tanpa didampingi suami. Wanita tersebut mengaku
ingin menggunakan alat kontrasepsi namun suaminya tidak setuju dengan alasan alat
kontrasepsi dilarang oleh agama karena mematikan janin
DONOR SPERMA
Kasus:
Bermula dari keinginan Ny.M dan suami untuk memiliki anak dengan cara inseminasi
buatan melalui donor sperma. Sete lah sang suami tidak mampu membuahi rahim sang istri
karena telah melakukan vasektomi dan berusia lanjut, 30 tahun
lebih tua dari umur istri
1. Aspek Hukum
Yang dikenai hukuman adalah:
- Ibu yang melakukan abortus
- Dokter/bidan/dukun/tenaga kesehatan yang melakukan aborsi
- Orang-orang/pihak yang mendukung terlaksananya aborsi
Pasal yang terkait:
-
KUHP pasal 299, 346, 347, 348, 349 tentang larangan pengguguran kandungan
2. Aspek Etika
Jika tenaga kesehatan melakukan aborsi maka telah melanggar kode etik yang berla ku
di Indonesia karena dalam kode etik ter muat bahwa dokter/bidan/tenaga kesehatan dilarang
melakukan aborsi kecuali untuk ala san medis
3. Aspek Agama
Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang
mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia
telah membunuh manusia seluruhnya (Q.S Al Maidah:32)