Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
sintesa tyroglobulin sebagai matrik hormon, yodium dari luar, thyroid stimuliting hormon
dari hipofise.
3. Etiologi
Hyperthyroid disebabkan oleh hypersekresi dari hormon-hormon thyroid tetapi yang
mempengaruhi adalah faktor : umur, temperatur, iklim yang berubah, kehamilan, infeksi,
kekurangan yodium dan lain-lain.
4. Manifestasi Klinis
Jika struma cukup besar, akan menekan area trakea yang dapat mengakibatkan gangguan
pada respirasi dan juga esofhagus tertekan sehingga terjadi gangguan menelan. Peningkatan
simaptis seperti ; jantung menjadi berdebar-debar, gelisah, berkeringat, tidak tahan cuaca
dingin, diare, gemetar, dan kelelahan.
5. Patofisiologi
Iodium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan
hormon tyroid. Bahan yang mengandung iodium diserap usus, masuk ke dalam sirkulasi
darah dan ditangkap paling banyak oleh kelenjar tyroid. Dalam kelenjar, iodium dioksida
menjadi bentuk yang aktif yang distimuler oleh. Tiroid Stimulating Hormon kemudian
disatukan menjadi molekul tiroksin yang terjadi pada fase sel koloid. Senyawa yang
terbentuk dalam molekul diyodotironin membentuk tiroksin (T4) dan molekul yoditironin
(T3). Tiroksin (T4) menunjukkan pengaturan umpan balik negatif dari sekresi Tiroid
Stimulating Hormon dan bekerja langsung pada tirotropihypofisis, sedang tyrodotironin (T3)
merupakan hormon metabolik tidak aktif. Beberapa obat dan keadaan dapat mempengaruhi
sintesis, pelepasan dan metabolisme tyroid sekaligus menghambat sintesis tiroksin (T4) dan
melalui rangsangan umpan balik negatif meningkatkan pelepasan TSH oleh kelenjar
hypofisis. Keadaan ini menyebabkan pembesaran kelenjar tyroid.
6. Pathway
7. Penatalaksanaan
Terapi struma antara lain dengan penekanan TSH oleh tiroksin, yaitu pengobatan yang
akan mengakibatkan penekanan TSH hipofisis, dan penghambatan fungsi tiroid disertai
atrofi kelenjar tiroid. Pembedahan dapat dianjurkan untuk struma yang besar untuk
menghilangkan gangguan mekanis dan kosmetis yang diakibatkannya. Pada masyarakat
tempat struma timbul sebagai akibat kekurangan yodium, garam dapur harus diberi
tambahan yodium.
Anamnese
Dari anamnese diperoleh :
1) Identifikasi klien.
2) Keluhan utama klien.
Pada klien post operasi thyroidectomy keluhan yang dirasakan pada
umumnya adalah nyeri akibat luka operasi.
3) Riwayat penyakit sekarang
Biasanya didahului oleh adanya pembesaran nodul pada leher yang semakin
membesar sehingga mengakibatkan terganggunya pernafasan karena penekanan
trakhea eusofagus sehingga perlu dilakukan operasi.
4) Riwayat penyakit dahulu
Perlu ditanyakan riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit
gondok, misalnya pernah menderita gondok lebih dari satu kali, tetangga atau
penduduk sekitar berpenyakit gondok.
5) Riwayat kesehatan keluarga
Dimaksudkan barangkali ada anggota keluarga yang menderita sama dengan
klien saat ini.
6) Riwayat psikososial
Akibat dari bekas luka operasi akan meninggalkan bekas atau sikatrik
sehingga ada kemungkinan klien merasa malu dengan orang lain.
b. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Pada umumnya keadaan penderita lemah dan kesadarannya composmentis
dengan tanda-tanda vital yang meliputi tensi, nadi, pernafasan dan suhu yang
berubah.
2) Kepala dan leher
Pada klien dengan post operasi thyroidectomy biasanya didapatkan adanya luka
operasi yang sudah ditutup dengan kasa steril yang direkatkan dengan hypafik serta
terpasang drain. Drain perlu diobservasi dalam dua sampai tiga hari.
3) Sistim pernafasan
Biasanya pernafasan lebih sesak akibat dari penumpukan sekret efek dari
anestesi, atau karena adanya darah dalam jalan nafas.
4) Sistim neurologi
Pada pemeriksaan reflek hasilnya positif tetapi dari nyeri akan didapatkan
ekspresi wajah yang tegang dan gelisah karena menahan sakit.
5) Sistim gastrointestinal
Komplikasi yang paling sering adalah mual akibat peningkatan asam lambung
akibat anestesi umum, dan pada akhirnya akan hilang sejalan dengan efek anestesi
yang hilang.
6) Aktivitas/istirahat
Insomnia, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan berat, atrofi otot.
7) Eliminasi
Urine dalam jumlah banyak, perubahan dalam feces, diare.
8) Integritas ego
Mengalami stres yang berat baik emosional maupun fisik, emosi labil, depresi.
9) Makanan/cairan
Kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat, makan banyak,
makannya sering, kehausan, mual dan muntah, pembesaran tyroid.
10) Rasa nyeri/kenyamanan
Nyeri orbital, fotofobia.
11) Keamanan
Tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap iodium
(mungkin digunakan pada pemeriksaan), suhu meningkat di atas 37,40C, diaforesis,
kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus, eksoptamus :
retraksi, iritasi pada konjungtiva dan berair, pruritus, lesi eritema (sering terjadi pada
pretibial) yang menjadi sangat parah.
12) Seksualitas
Libido menurun, perdarahan sedikit atau tidak sama sekali, impotensi.
c. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Human thyrologlobulin( untuk keganasan thyroid)
Kadar T3, T4
Darah rutin
-
Endo Crinologiie minimal tiga hari berturut turut (BMR) nilai normal antara
- 10 s/d +15
2) Pemeriksaan Radiologis
Dilakukan foto thorak posterior anterior
Foto polos leher antero posterior dan lateral dengan metode soft tissu technig .
Esofagogram bila dicurigai adanya infiltrasi ke esofagus.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pre Operasi
1) Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (pembesaran kelenjar tiroid)
2) Ansietas berhubungan dengan tindakan operasi yang akan dilakukan
b. Intra Operasi
1) Potensial terjadinya perdarahan berhubungan dengan terputusnya pembuluh darah
sekunder terhadap pembedahan.
c. Post Operasi
1) Resiko infeksi berhubungan dengan efek pembedahan
3. Intervensi Keperawatan
a. Pre Operasi
1) Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (pembesaran kelenjar tiroid)
Tujuan
Kriteria hasil
:
-
Intervensi
Rasional
Kriteria hasil
:
-
Intervensi
Rasional
tingkkat kecemasan.
5. Identifikasi sumber / orang yang dekat
dengan klien.
b. Intra Operasi
1) Potensial terjadinya perdarahan berhubungan dengan terputusnya pembuluh darah
sekunder terhadap pembedahan.
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi
Rasional
Kriteria hasil
:
-
Intervensi
Rasional
Pathway
Kebutuhan tiroksin
Iskemia
Degenerasi kelenjar tiroid (fibrosis, nekrosis, kalsifikasi, pembentukan kista
Struma
Strumektomi/ Tiroidektomi
Resiko Perdarahan
Resiko infeksi
Ansietas