Vous êtes sur la page 1sur 15

I.

II.

TUJUAN
Mahasiswa mampu mengoperasikan Boiler sesuai dengan prosedur praktikum di

laboratorium termal Teknik Konversi Energi.


Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi penghematan energi pada Boiler di

laboratorium termal Teknik Konversi Energi.


Mahasiswa mampu melakukan konservasi energi pada Boiler.
Mahasiswa mampu menganalisis hasil konservasi energi yang telah dilakukan.
Latar Belakang
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan ekonomi maka semakin besar pula
konsumsi energi yang dibutuhkan. Saat ini Indonesia masih bergantung pada bahan
bakar minyak sebagai pasokan utama untuk kebutuhan energinya, sedangkan jumlah
bahan bakar minyak di Indonesia semakin terbatas. Keterbatasan jumlah bahan bakar
minyak diperparah dengan naiknya harga minyak dunia, sehingga Indonesia harus
berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisasi penggunaan bahan bakar
minyak. Berbagai cara yang dapat ditempuh dalam rangka mewujudkan hal tersebut,
seperti penggunaan energi alternatif dengan biaya rendah ataupun melakukan program
efisiensi energi. Peningkatan efisiensi energi dapat mengurangi jumlah energi yang
terbuang sehingga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan. Langkah awal dalam
melakukan efisiensi energi adalah konservasi energi. Dengan melakukan konservasi
energi, kita dapat mengetahui pola distribusi energi, sehingga bagian yang
mengkonsumsi energi terbesar dapat diketahui. Dari hasil konservasi energi juga dapat
diketahui besarnya peluang potensi penghematan apabila dilakukan peningkatan
efisiensi. Dengan adanya konservasi energi pada boiler ini diharapkan dapat diketahui
cara pengehematan atau modifikasi (retrofitting) sehingga konsumsi energi dapat seefisien mungkin.

Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 1

III.

Dasar Teori
A. Pendahuluan
Mesin-mesin konversi energi adalah mesin-mesin yang digunakan untuk
menkonversi atau mengubah menjadi bentuk energi yang lain. Banyak jenis mesinmesin konversi energi diantaranya adalah Boiler. Boiler merupakan rangkaian
peralatan untuk mengubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi termal

atau panas laten dalam uap. Terdapat dua jenis dasar boiler:
Boiler pipa api (Gambar1)
Boiler pipa air (Gambar2)
Jenis lain boiler merupakan pengembangan dari kedua jenis tersebut yang
dirancang dengan ukuran atau dimensi sesuai untuk kebutuhan operasi.

Gambar 1. Boiler Jenis Api

Gambar 2. Diagram Sederhana Water Tube Boiler (YourCictionary.com)

Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 2

B. Prinsip Kerja
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk
mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan
memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari
hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam
ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar. Uap yang
dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi.
Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran,
dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipapipa berisi air disebut dengan water tube boiler (boiler pipa air).
Panas yang dihasilkan karena pembakaran bahan bakar dan udara, yang berupa
api dan gas dipindahkan ke air, uap ataupun udara melalui bidang yang dipanaskan
(heating surface) pada suatu instalasi ketel uap dengan tiga cara yaitu: Konduksi,
Konveksi dan Radiasi.

Gambar 3. Radiant Tube Gas-Fired Rotary Furnace. (Source: Canadian Gov.)


(Energy Management Series 7. Page 13. Figure 7)

Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 3

C. Neraca Energi Boiler

Gambar 4. Diagram Neraca Energi pada Boiler


D. Efisiensi Boiler
Metode langsung perhitungan efissiensi boiler membandingkan energi panas
pada fluida kerja(air dan steam) dengan energi dari bahan bakar. Parameter yang
dipantau Untuk perhitungan efisiensi boiler dengan metode langsung adalah:

Jumlah steam yang dihasilkan per jam (Q) dalam kg/jam


Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam (q) dalam kg/jam
Tekanan kerja (dalam kg/cm2(g)) dan suhu lewat panas (oC), jika ada
Suhu air umpan (oC)
Jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar (GCV) dalam kkal/kg
bahan bakar

Keterangan:

hg Entalpi steam jenuh dalam kkal/kg steam

hf Entalpi air umpan dalam kkal/kg air

Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 4

Metoda Tidak Langsung dengan Efisiensi boiler (n) = 100 - (i + ii + iii + iv + v


+ vi + vii) kehilangan yang terjadi dalam boiler adalah kehilangan panas yang
diakibatkan oleh:
i. Gas cerobong yang kering
ii. Penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam bahan bakar
iii. Penguapan kadar air dalam bahan bakar
iv. Adanya kadar air dalam udara pembakaran
v. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/ fly ash
vi. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/ bottom ash
vii. Radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung
E. Peluang Konservasi pada Boiler
Banyak peluang efisiensi energi pada sistem boiler, diantaranya:
1. Pengendalian Suhu Cerobong
2. Pemanasan awal air umpan menggunakan economizers
3. Pengendalian udara berlebih
4. Pengendalian blowdown secara otomatis
5. Pengurangan tekanan steam di Boiler
6. Pengendalian beban boiler
7. Pengendalian kecepatan variabel untuk fan, boiler, dan pompa
8. Penggantian Boiler
F. Peralatan dan Bahan Pengujian
Berikut ini adalah peralatan dan bahan pengujian yang dilakukan di
laboratorium termal Teknik Konservasi Energi :
1. 1 Unit Boiler
2. Bahan Bakar Solar
3. Gas Analizer

Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 5

G. Data Spesifikasi Boiler


Boiler

No. 5127

Pabrik pembuat

Fulton Boiler Work GB LTD Bristol England


In ACCordance

Tekanan : Design
: Test

150 psi (10,34 Bar)


225 psi (15,51 Bar)

Kapasitas Prouksi uap

1050 lbs/jam (476,28 kg/jam)

Masukan thermal

1273 BTU (1343,297 kJ)

Efisiensi berdasarkan Desain

71%

Ukuran Nossel

7,00 gall us/jam (26,495 kg/jam)

Sudut pancar nossel

80o

Laju aliran Bahan bakar

35,58 liter/35 menit (50,78 kg/jam)

Motor pembakar

HP (0,559 kW)

Ruang di atas boiler

2,743 m dari langit langit

Keperluan persedian air

643 liter

Pompa pengisi air ketel

buatan denmark, 1,5 kW; 2860 rpm; grunfos-3


Mot MG 90 SA ZF 115, 220 V/380 Y

Pompa water treatment

Housman HB. 40 kapasitas 40 liter/jam motor


asinkron rotor.

Bahan bakar

solar

Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 6

H. Prosedur Pengujian
Prosedur percobaan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Pelajari sistem peralatan untuk pengoperasian boiler


Atur tekanan kerja boiler
Siapkan data pengukuran dan pengamatan
Persiapan sumber kelistrikan, air pengisi ketel, bahan bakar. Jika sudah siap

boiler dapat dioperasikan dan pengujian dapat dilakukan.


5. Atur blower masukan udara pada posisi maksimum, catat data penunjukan alat
ukur baik dibagian parameter utama maupun parameter gas buang, pada
bagian gas buang menggunakan gas analizer.
6. Lakukan pengukuran kualitas uap dengan menggunakan pemisah penyeretan
kalorimeter (separating throtling calorimeter)
7. Lakukan pengujian No 5 pada variasi kecepatan udara yang berbeda-beda.
8. Lakukan pengukuran terhadap parameter-parameter pengukuran untuk tiap
variasi kecepatan udara sebanyak 3 kali pengukurang selang waktu 5 menit.
I. Data Hasil Pengujian

No

Parameter

Satuan
Pengk.1

8,6 m/s
Pengk.
2
Pengk.3

Average

Pengk.1

kec. udara
6,4 m/s
Pengk
Pengk.2
3

1
2

O2
CO

%
ppm

7,3
18

7,7
8

7,4
5

7,47
10,33

7,2
3

6,7
2

7,1
2

CO2

10,2

10,1

10,10

10,4

10,4

10,6

net. Temp

266

274

10
275

271,67

268

270

269

CO/CO2

0,00021

0,00021

Temp.Ambient

31,7

32,4

33

32,37

33,7

34,5

34,9

Flue. Temp

300

307

306

304,33

302

304

305

0
55,9
0,17

0
59,5
0,21

0,0033
57,1
0,16

0
48,2
0,27

0
50,3
0,33

0
49,2
0,32

C
C

8
9
10

P index
Xair
Pressure

%
mBar

0,010
55,9
0,1

11
12

COn
lossis

PPm
%

19
20,9

9
21,1

6
21,3

11,33
21,10

3
20,2

3
20,5

1
20,4

13

SO2

PPm

113

113

106

110,67

118

114

114

14
15

SO2n
NO

PPm
PPm

153
76

151
72

141
74

148,33
74,00

150
81

148
69

146
68

16

NOx

PPm

75

76

74

75,00

81

72

71

Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 7

17

NOn

PPm

99

101

92

97,33

103

88

88

18
19

NOxn
Efisiensi

PPm
%

104
79,7

104
78,9

94
78,9

100,67
79,17

105
79,6

92
79,6

92
79,7

20

T1

26

26

27

26,33

27

27

27

T2

24

26

24

24,67

24

24

24

22

T3

24

25

24

24,33

24

24

25

23

T4

156

151

151

152,67

152

150

151

24
25
26

T5
P uap
P b.bakar

C
Bar
Bar

228
5,1
2

305
5,1
2

279,00
5,10
2

307
5
2

303
5,1
2

27
28

Q air
mbb
air flow

m^3
kg/jam

144,594
35,1

304
5,1
2
144,53
1
38,5

144,568
41,7

0,063
38,43

144,626
45,8

144,658
50,2

302
5
2
144,79
4
53,4

0,6

0,65

0,6

0,62

0,8

0,85

0,92

21

29

C
C
C
C

Keterangan

Udara

Air

Bahan
Bakar

Uap

Gas
buang

T1

T2

T3

T4

T5

Data Pengujian
Kualitas uap

Tekana
n uap
dalam
pipa
P1

Tek. Uap
stelah trotling
P2

Bar
3,8
3,4
3,6
4,5

Bar
0,4
0,4
0,4
0,4

Kalorimeter
m air
m uap
ml
720
550
610
560

ml
90
80
90
100

Temperatu
r uap
masuk
T1
o

C
134
130
134
140

Temp.
Uap
setelah
penterata
n
T2
o

C
34
96
94
96

Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 8

J. Analisa Perhitungan
1. Flow Udara 8,6 m/s
Diketahui:
Flow udara

= 8,6 m/s

O2

= 7,47%

CO

= 10,33 Ppm

CO2

= 10,10%

Temp. Ambient

= 32,37 oC = 305,37 K

Flue Temp

= 304,33 oC

SO2

= 110,67 ppm

NOx

= 75 ppm

Efisiensi pembakaran

= 79,17%

T1/Temp.Udara

= 26,33 oC

T2/Temp. Air

= 24,67 oC

T3/Temp. B.bakar

= 24,33 oC

T4/Temp. Uap

= 152,67 oC

T5/Temp. Flue

= 304,33 oC

Tekanan Uap

= 5,1 Bar

Tekanan B.bakar

= 2 Bar

Tekanan atm di bdg

= 69 cmHg = 0,9199 Bar

Kelembapan

= 73,04 % = 0,01743 kg water/kg dry air

(Psycometric Chart)
Volume air

= 0,063 m3

Laju aliran B.bakar

= 38,43 kg/jam

Lossis

= 21,10 %

0,2110 x 38,43 kg/jam

= 8,108 kg/jam

Massa jenis solar

= 870 kg/m3 (dari Keputusan Direktur Jenderal Minyak

dan Gas Bumi Nomor : 3675 K/24/DJM/2006)


luasan masukan udara

= 0,009 m2

Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 9

Volumetrik udara

= 0,009 m2 x 8,6 m/s x second/0,00028 Jam = 276,43 m3/jam

Losiss

= 0,2110 x 276,43 = 58,05 m3/jam

Volumetric flowrate

= 8,108 kg/jam / 870 kg/m3 = 0,00932 m3/jam

Total volumetrik flowrate


= 58,05 + 0,00932 = 58,05932 m3/jam = 2050,346 cuubic
feet/jam x 0,25 jam (selama 15 menit) = 512,586 cuubic feet.
LHV solar

= 42910 kJ/kg

Kualitas Uap
Tekanan uap dalam pipa
Tek. Uap stelah trotling
m air

= 3,825 Bar
= 0,4 Bar
= 610 ml

m uap

= 90 ml

Temperatur uap masuk

= 134,5 oC

Temp. Uap setlan peneretan

= 80 oC

Tek. Uap setelah penyeratan

= P ukur + P atm

= 0,4 + ( 680 x 1,33 x 10-3) bar


= 1,3 Bar
Tekanan absolut uap masuk

= P ukur + P atm

= 3,825 + ( 680 x 1,33 x 10-3) bar


= 4,73 Bar
Dari steam tabel P1 = 4,73 Bar
Maka hf1 = 631,107 kj/kg dan hg1 = 2745,63 kj/kg dan hfg1 = 2114,523
kj/kg
Pada P2 = 1,3 Bar
hg2 = 2686,64 kj/kg dan cp uap kering = 2,11074 kj/kg oC dan Ts2 = 107,109
o

Fraksi pada trottling (xt)


hg 2+ Cp ( T 2Ts2 ) hf 1
xt =
hfg 1

Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 10

xt =

2686,64 +2,11074 ( 107,10980 )631,107


2114,523

xt = 2644,38 602.97/2135,745
xt = 0,99
Fraksi kekeringan pada pemisahan
610
xs = 610+ 90 = 0,87
Fraksi uap Kombinasi
x = xt. xs = 0,99 x 0,87 = 0,86
Efisiensi Boiler (Metode Langsung)
Pada Temperatur 152,67 oC
hg

= 2749,1 kJ/kg

hf

= 103,449 kJ/kg pada temperatur air 24,67 oC

= 0,86

m air =

0,063m3 x 996 kg /m3


600 detik

= 0,1046 kg/s

Energi output = m air . (hg-hf) .x


Energi outpur = 0,1046 kg/s x (2749,1 103,449) kJ/kg x 0,86 = 237,99
kJ/s
m b.bakar = 38,43 kg/jam x 1jam/3600 second = 0,010675 kg/s
Energi input = m b.bakar x LHV b.bkar
Energi input = 0,010675 kg/s x 42910 kJ/kg = 458,064 kJ/s
Efisiensi pembakaran = 79,17 %
Energi input bahan bakar = 458,064/0,7917 = 578,58 kJ/s
Energi uap
237,99
Net Boiler Efficiency = Energi bahan bakar x 100% = 578,064

x 100%

= 41,17%
4.2 Kajian Emisi Gas Buang
1. NOx Concentration Corrected to 15% Oxygen (NOx at 15% O2),
parts per million

Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 11

NOx Pada 15 % O2 = (NOx) x [(20.9 - 15.0) / (20.9 - O2)]


NOx Pada 15% O2 = 75 x [ 20,9 -15)/ (20,9 7,47)]
NOx Pada 15% O2 = 32,95 ppm
2. ISO Standard Day Conditions K-Factor, dimensionless
ISO K-Factor = (((Pref/Pobs)0.5) x (e(19(Hamb - 0.00633))) x ((288 oK/TAMB)1.53))
ISO K-Factor = (((0,9199/2)0,5) x (e

(19(0,01743 -0,00633))

) x (( 288 K/305,37)1,53

ISO K-Factor = 0,678 x 1,23 x 0,914


ISO K-Factor = 0,76
3. NOx Concentration Corrected to ISO Standard Day Conditions
and 15% Oxygen
NOx ISO and 15%O2 = (NOx ppm at 15% O2) x (ISO K-Factor)
NOx ISO and 15%O2 = 32,95 x 0,76
NOx ISO and 15%O2 = 25,042 ppm
4. Conversion Factor (for the calculation of pounds per dry
standard cubic feet)
Conv. Factor =
(2.205E-03 pounds/gram) x 1.00E-06
(22.414 liters/gram-mole) x (0.03531 ft3/liter) x
(549,396oR/492.27oR)
Conv. Factor = 2,49 x10-9 pound per dry standard cubic foot
Dimana:
ft3/liter = cubic feet per liter
o

R = degrees Rankine

MW = molecular weight in grams per gram-mole (g/g-mole)


5. NOx Concentration In Pounds Per Dry Standard Cubic Feet,
lb/dscf
NOx Conc. = (ppm) x (molecular weight of NO2 gas) x (Conv. Factor)
Berat molekul gas NO2 adalah 46 g/g-mole
NOx Conc = 75 x 46 x 2,49 x 10-9 = 8,59x10-6 lb/dscf

6. CO Concentration In Pounds Per Dry Standard Cubic Feet, lb/dscf


CO Conc. = (ppm) x (molecular weight of CO gas) x (Conv. Factor)
Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 12

Berat molekul gas CO = 28 g/g-mole


CO Conc = 10,33 x 28 x 2,49 x 10-9 = 7,2 x 10-7 lb/dscf

7. SO2 Concentration In Pounds Per Dry Standard Cubic Feet, lb/dscf


SO2 Conc.= (ppm) x (molecular weight of CO gas) x (Conv. Factor)
Berat molekul gas SO2 = 64,06 g/g-mole
SO2 Conc = 110,67 x 64,06 x 2,49 x 10-9 = 1,76x10-5 lb/dscf

8. NOx Emission Rate, pounds per hour


NOx ER = (lb/dscf) x (DSCFM) x 60 minute/hour
NOx ER = 8,59x10-6 lb/dscf x 512,586 x 60/h
NO x ER = 0,264 lb/jam = 0,12 kg/jam

9. CO Emission Rate, pounds per hour


CO ER = (lb/dscf) x (DSCFM) x (60 minutes/hour)
CO ER = 7,2 x 10-7 lb/dscf x 512,586 x 60 minute/hour
CO ER = 0,022 lb/jam = 0,00997 kg/jam

10. SO2 Emission Rate, pounds per hour


SO2 ER = (lb/dscf) x (DSCFM) x (60 minutes/hour)
SO2 ER = 1,76x10-5 lb/dscf x 512,586 x 60 minute/hour
SO2 ER = 0,541 lb/jam = 0,245 kg/jam.

Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 13

2. Flow Udara 6.4 m/s


Diketahui:
Flow udara

= 6,4 m/s

O2

= 7,0 %

CO

= 2,33 Ppm

CO2

= 10,47 %

Temp. Ambient

= 34,37 oC = 307,37 K

Flue Temp

= 303,67 oC

SO2

= 115,33 ppm

NOx

= 74,67 ppm

Efisiensi pembakaran

= 79,63 %

T1/Temp.Udara

= 27,00 oC

T2/Temp. Air

= 24,00 oC

T3/Temp. B.bakar

= 24,33 oC

T4/Temp. Uap

= 151,00 oC

T5/Temp. Flue

= 303,67 oC

Tekanan Uap

= 5,03 Bar

Tekanan B.bakar

= 2 Bar

Tekanan atm di bdg

= 69 cmHg = 0,9199 Bar

Kelembapan

= 73,04 % = 0,01743 kg water/kg dry air

(Psycometric Chart)
Volume air

= 0,168 m3

Laju aliran B.bakar

= 49,8 kg/jam

Lossis

= 20,37 %

0,2037 x 49,8 kg/jam

= 10,14 kg/jam

Massa jenis solar

= 870 kg/m3 (dari Keputusan Direktur Jenderal Minyak

dan Gas Bumi Nomor : 3675 K/24/DJM/2006)


luasan masukan udara

= 0,009 m2

Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 14

Volumetrik udara

= 0,009 m2 x 6,4 m/s x second/0,00028 Jam = 205,714 m3/jam

Losiss

= 0,2037 x 205,714 = 41,904 m3/jam

Volumetric flowrate

= 10,14 kg/jam / 870 kg/m3 = 0,01165 m3/jam

Total volumetrik flowrate


= 58,05 + 0,01165 = 58,05932 m3/jam = 2050,346 cuubic
feet/jam x 0,25 jam (selama 15 menit) = 512,586 cuubic feet.
LHV solar

= 42910 kJ/kg

Laporan Konservasi Energi Pada Sistem Boiler Lab. Termal Teknik Energi 15

Vous aimerez peut-être aussi