Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
penderita
mengalami
penderita
mengalami
pucat
sampai
sianosis.terdapatnya cairan purulent pada alveolus juga dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan paru,selain dapat berakibat
penurunan kemampuan mengambil oksigen dari luar juga mengakibatkan
berkurangnya kapasitas paru.penderita akan berusaha melawan tingginya
tekanan tersebut menggunakan otot-otot bantu pernapasan (otot
interkosta) yang dapat menimbulkan peningkatan retraksi dada.
Secara hematogen maupun langsung (lewat penyebaran sel)
mikroorganisme yang terdapat didalam paru dapat menyebar ke
bronchus.setelah terjadi fase peradangan lumen bronchus bersebukan sel
radang akut,terisi eksudat ( nanah) dan sel epitel rusak.bronchus dan
sekitarnya penuh dengan netrofil (bagian leukosit yang banyak pada saat
awal peradangan dan bersifat fagositosis) dan sedikit eksudat fibrinosa
bronchus rusak akan mengalami fibrosis dan pelebaran akibat tumpukan
nanah sehingga dapat timbul bronkhekitasis.selain itu organisasi eksudat
dapat terjadi karena absorbsi yang lambat.eksudat pada infeksi ini mulamula encer dan keruh,mengandung banyak kuman penyebab
(streptokokus,virus dan lain-lain).selanjutnya eksudat berubah menjadi
purulen,dan menyebabkan sumbatan pada lumen bronchus. Sumbatan
tersebut dapat mengurangi asupan oksigen dari luar sehingga penderita
mengalami sesak napas.
Terdapat peradangan pada bronchus dan paru juga akan
meningkatkan produksi mukosa dan peningkatan gerakan silia pada lumen
bronchus sehingga timbul peningkatan reflex batuk
Perjalanan patofisiologi diatas biasa berlangsung sebaliknya yaitu
didahului dulu dengan infeksi pada bronchus kemudian berkembang
menjadi infeksi pada paru.
D. Manifestasi klinis
Broncopneumonia biasanya didahului oleh infeksi traktus
respiratorius bagian atas selama beberapa hari.suhu tubuh dapat naik
sangat mendadak sampai 39-400C dan kadang disertai kejang karena
demam yang tinggi.anak sangat gelisah,dispnea,pernapasan cepat dan
dangkal disertai pernapasan cuping hidung serta sianosis sekitar hidung
dan mulut,merintih dan sianosis.kadang-kadang disertai muntah dan
diare.batuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan penyakit,tetapi
setelah beberapa hari mula-mula kering kemudian menjadi produktif.hasil
pemeriksaan fisik tergantung dari luas daerah auskultasi yang terkena.
Pada perkusi sering tidak ditemukan kelainan dan pada auskultasi
mungkin hanya terdengar ronchi basah nyaring halus atau sedang.bila
sarang broncopneumonia menjadi suatu (cunfluens)mungkin pada perkusi
terdengar kerudupan dan suara pernapasan pada auskultasi terdengar
mengeras.
Anak yang lebih besar dengan pneumonia akan lebih suka
berbaring pada sisi yang sakit dengan lutut ditekuk karena nyeri
dada.tanda pneumonia berupa retraksi(penarikan dinding dada bagian
bawah kedalam saat bernapas bersama dengan peningkatan frekuensi
b. Tingkat
kesadaran
kesehatan
:
kesadaran
normal,letargi,strupor,koma,apatis tergantung tingkat penyebaran
penyakit.
c. Tanda-tanda vital
1. frekuensi nadi dan tekanan darah : takikardia,hipertensi.
2. Frekuensi pernapasan :
Takipnea,dispnea progresif,pernapasan dangkal,penggunaan otot
bantu pernapasan,pelebaran nasal.
3. Suhu tubuh
Hipertermi akibat penyebaran toksik mikroorganismenyang
direspon oleh hipotalamus
d. Berat badan dan tinggi badan
Kecenderungan berat badan anak mengalami penurunan
e. Integument
1. Warna : pucat sampai sianosis
2. Suhu
Pada hipertermi kulit terbakar panas akan tetapi
setelah
hipertermi teratasi kulit akan teraba sangat dingin.
3. Turgor : menurun pada dehidrasi.
f. Kepala dan mata
Kepala
1. Perhatikan bentuk kesimetrisan.
2. Palpasi tengkorak akan adanya nodus atau pembengkakan yang
nyata.
3. Periksa
higienie
kulit kepala,ada
tidaknya lesi,kehilangan
rambut,perubahan warna.
Data yang paling menonjol pada pemeriksaan fisik ada pada : photo
toraks dan paru-paru
1. Inspeksi
Frekuensi irama,kedalaman dan upaya bernapas antara lain :
takipnea,dispnea progresif,pernapasan dangkal,pektus ekskavatum
( dada corong),paktus karinatum (dada burung),barrel chest.
2. Palpasi
Adanya nyeri tekan,massa,peningkatan vocal fremitus pada daerah
yang terkena.
3. Perkusi
Pekak terjadi bila terisi cairan pada paru,normalnya timpani (terisi
udara) resonansi.
4. Auskultasi
Suara napas yang meningkat intensitasnya :
- Suara bronkovesikular atau bronchial pada daerah yang terkena.
- Suara pernapasan tambahan-ronchi inspiratory pada sepertiga
akhir inspirasi.
3.
ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN BRONCOPNEUMONIA
A. PENGKAJIAN DATA
Tgl / Jam Pengkajian
Tgl / Jam masuk RS
:
Ruangan / Kamar No
No Register
:
Diagnosa Medis
I. DATA BIOGRAFI
a. Identitas Klien
Nama
:
Nama panggilan
TTL / umur
Jenis kelamin
:
Agama
:
Suku / Bangsa
:
Pendidikan
Bahasa yang digunakan
b. Identitas orang tua / wali
:
29/07/2010 pukul 10.20 wit
29/07/2010 pukul 10.00 wit
:
poliklinik anak
108165
:
Bronchopneumonia
A/C.S
:
A/I
:
Ambon,17 juni 2009/1 tahun
laki-laki
Kristen protestan
Ambon/indonesia
:
Belum sekolah
:
Ibu
Nama
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Suku / Bangsa
Alamat rumah
II.
Ayah
:Anes Samadara
Daud Samadara
: 23 tahun
25 tahun
: SMA
SMA
: Ibu rumah tangga PNS
: Protestan
Protestan
: Ambon/Indonesia Ambon/indonesia
: Talake
Talake
: ibu pasien
: Batuk produktif
: suara pasien serak,batuk disertai
f.
: hilang timbul
Sifat keluhan
:-
i.
Meringankan
air hangat
a. Catatan kronologis
Pada tanggal 28/07/2010 pukul 23.00 wit pasien sesak napas sehingga
membuat pasien kesulitan untuk tidur melihat keadaan pasien akhirnya
ibu pasien memberi kompres hangat pada sekitar daerah dada pasien
dan beberapa saat setelah dikompres kondisi pasien sedikit membaik
agar kondisi pasien tidak memburuk akhirnya ibu pasien berinisiatif
membawa pasien ke poliklinik anak RSUD dr.haulussy pada tanggal
29/07/2010 pukul 10.00 wit sesampainya di UGD (RS) dokter
memberikan therapy :
ambroksol sirup 3 x sendok teh (3 mil)
pretnison 0,4 mg + longatin 8 mg + mukoheksin 1,6 mg ( puyer
III.
15 bungkus) 3 x1
longed cefadroksil monohydrate sirup 3 x sehari sendok.(6 ml)
Anemia
saat mengandung
anak keduanya
Penyakit infeksi
riwayat penyakit
Pereklamsi / eklamsi
infeksi sebelumnya
: ibu pasien mengatakan tidak pernah
mengalami peningkatan
tanda
hipertensi lainnya
Pasien tidak pernah mengalami gangguan kesehatan lainnya
Pemeriksaan kehamilan:
Teratur
: ibu pasien mengatakan telah memeriksakan
kehamilannya
sebanyak 3 x yakni pada bulan
januari,april,dan juni.
Diperiksa oleh
Tempat pemeriksaan
Imunisasi TT
sebanyak 2 x pada
anemia pada
saat kehamilan
MASA NATAL
1. Usia kehamilan saat kelahiran
saat kelahiran 9
bulan 10 hari.
2. Cara persalinan
Normal
Tidak
3. Ditolong oleh
4. Tempat persalinan
5. Keadaan bayi saat lahir
BB
PB
LD
LK
LA
6. Pengobatan yang didapat
obat apapun daribidan
dilakukan dirumah.
NEONATAL
: Normal
:: Bidan setempat
: Dirumah sendiri
:
:
:
:
:
3,2 kg
tidak terkaji (ibu tidak ingat)
tidak terkaji (ibu tidak ingat)
tidak terkaji (ibu tidak ingat)
tidak terkaji (ibu tidak ingat)
: ibu mengatakan tidak mendapatkan
karena persalinan
1. Catatan congenital
menunjukkanadanya
kelainan/cacat
tanda kekuningan.
: ibu pasien mengatakan anak saya tidak mengalami
kejang
4. Paralisis
keadaan sehat
5. Perdarahan
perdarahan
6. Trauma persalinan
trauma
persalinan
7. Penurunan BB
:8. Pemberian minuman
ASI / PASI
: pasien diberikan ASI oleh ibunya dan minuman
PASI yakni SGM
b. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan :
Berdasarkan keterangan dari ibu pasien pada saat anaknya berusia 2-3
bulan anaknya sudah bisa bermain dengan benda-benda yang digantung
disekitarnya dan selalu merasa tertarik pada benda-benda yang warnanya
mencolok serta dapat tengkurap dan mengangkat kepalanya 90 0 dan
pada saat usia 4-5 bulan anaknya sudah merangkak,pada usia 6-7 bulan
anaknya sudah bisa duduk namun masih harus dipapah oleh kedua orang
tuanya,sudah mengenal mama dan bapak serta orang terdekat dengan
pasien namun sangat takut kepada orang yang belum dikenalnya dan
mengekspresikannya dengan menangis pada saat usia 1 tahun pasien
dapat berdiri sendiri dan bisa berjalan dengan dipapah oleh orang tua atau
perawat,pasien sudah menggenggam dot sendiri tanpa jatuh serta sudah
bisa menyebutkan beberapa kata seperti tete dan kaka
c. Penyakit penyakit yang pernah diderita
:ibu pasien mengatakan
anak saya pernah
mengalami
therapy
dekstrose 5 % 30 tts/menit
o2 1 ltr/menit
ceftriaxone 3 x 250 mg
dexametasone 3x 250 mg
h. Kecelakaan
maupun makanan
: pasien tidak pernah mengalami
i.
kecelakaan
Riwayat imunisasi :
Imunisa
Bulan
si
Bulan
Bulan
keterangan
1x pemberian
(usia 1 bulan)
1x pada
1x pada bulan
bulan
juli(usia 2 bulan).
agustus(usia
DPT
3 bulan).
1x pada
1x pada bulan juli
bulan
(usia 2 bulan)
agustus (usia
POLIO
3 bulan)
1x pada bulan
September(usia
3x pemberian
4 bulan.
1x pada bulan
September (usia
3x pemberian
4 bulan
1 x pada bulan
maret (usia 10
Campak
IV.
a.
bulan).
2
3
1 x pemberian
2
1
18
1
7
52
4
0
15
11
27
25
4
0
2
1
1
8
15
Keterangan :
=
=
3
perempuan
laki-laki
= meninggal
= penderita
= tinggal serumah
= garis keturunan
b. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit
Broncopneumonia
c.
Orang tua
Tidak ada
Saudara
kandung
Tidak ada
Anggota
keluarga
lain
Tidak ada
Koping keluarga :
ibu pasien mengatakan cemas dengan keadaan anaknya yang
V.
anaknya
Ibu pasien mengatakan semoga tidak ada anggota keluarga lagi yang
VI.
a.
1.
2.
3.
PENGKAJIAN FISIK
Penampilan umum
Keadaan umum
: Baik
Tk kesadaran
: compos mentis
Antropometri
BB saat ini
: 8,7 kg
bulan.
PB
: 73 cm
LD
: 24cm
LLA
: 14 cm
4. Status gizi
: kurang
Ibu Pasien mengatakan semenjak anak saya mulai sakit untuk pertama
kalinya BBnya mulai turun
5. BBI
: ( 2 x n(usia pada tahun ) + 8
= (2 x 1) + 8
BBI
= 10 kg
6. TTV
:
TD
: 90/60 mmHg
S.ax
: 36,50C
N
: 92 x/menit
RR
: 53 x/menit
b. Kepala
1. Bentuk simetris
2. Besar / kecil : normalchephalus
c. Muka
1. Bentuk simetris
2. Tidak ada paralisis
3. Tidak ada odema
d. Mata
1. Bola mata :
simetris
Tidak ada Exopthalmus
Tidak ada Enopthalmus
2. Kelopak mata :
Tidak ptosis
Tidak ada odema kelopak mata bawah
Tidak ada tanda radang
Tidak ada perdarahan
3. Konjungtiva normal (warna merah muda)
4. Cornea normal
5. Pupil mata mengecil jika dirangsang dengan cahaya
6. Sclera Nampak putih bersih tidak ada tanda ikterus maupun tandatanda abnormal lainnya.
e. Mulut
1. Bibir :
Warna bibir merah muda (normal)
Bentuk simetris
Tidak ada Lessi
Tidak ada Ulkus
Tidak ada Massa
Tidak ada Kelainan pada mulut
2. Membrane mukosa :
Warna merah muda
Daerah bibir lembab
1. Bentuk simetris
2. Tidak ada Bising usus
3. Gambaran
Tidak ada Strie yang ditemukan.
4. Perut pasien tidak Kembung
5. Tidak ada Tegang /kekakuan abdomen
6. Tidak ada Hernia dan pasien tidak memiliki riwayat penyakit hernia
7. Tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas
8. Tidak ada Pembesaran hepar
9. Tidak ada Pembesaran limfe
10.Tidak ada Pembesaran ginjal
11.Tidak ada Distensi kandung kemih
m. Ekstremitas atas dan bawah
1. Bentuk simetris
2. Kekuatan menggenggam
Tangan kiri
: pasien dapat menggenggam dengan kuat
Tangan kanan
: pasien dapat menggenggam dengan
kuat
3. Otot kaki
otot kaki
4. Rentang gerak
: pasien dapat bergerak tanpa adanya hambatan
5. Kekuatan otot
: baik
n. Belakang : tulang belakang :
Tidak ada Kyposis
Tidak ada Skoliosis
Tidak ada Lordosis
o. Kulit dan kuku
1. Kulit :
Warna kulit normal tidak menunjukkan adanya perubahan warna
2. Kuku :
Warna merah muda
Tidak menunjukkan tanda-tanda sianosis
Kondisi kuku pendek dan Nampak terawat
VII.
No
KEGIATAN
1.
o
Pola Nutrisi
Asi dan susu buatan
Waktu pemberian
SEBELUM SAKIT
ASI dan PASI ( pada
usia 1- 6 bulan ibu
pasien memberikan
SGM dan 7bulan 1
thn diberikan
pediasure)
SAAT SAKIT
ASI dan PASI
Adakah kesulitan
o Makanan padat
Jenis makanan padat
Bubur tim 1
mangkok kecil.
Pasien
menghabiskan 1
porsi
Pada siang hari
12.00 wit.
Pasien masih disuap
oleh ibu.
Cara pemberian
Pola Tidur
Waktu tidur siang /
malam
o
o
Kelainan waktu
tidur
Kebiasaan
menjelang tidur
Kebiasaan yang
membuat anak
merasa nyaman
saat tidur.
Pola kebersihan diri
Mandi
Frekuensi
Sabun
Bantuan
Oral Hygiene
Pola eliminasi
BAB
Frekuensi
Waktu
Warna
Konsistensi
Keluhan
Siang 3 -4 jam
Malam 9 jam
3 x sehari
Pasien memakai sabun
Pasien dimandikan oleh
ibunya
Baik
3 x sehari
Pasien memakai sabun
Pasien dimandikan oleh
ibunya
Baik
2 x sehari
Pagi dan sore hari
Kuning
Lunak
Tidak ada keluhan yang
menyertai saat BAK
2 x sehari
Pagi dan sore hari
Kuning
BAK
Frekuensi
Warna
Bau
Keluhan yang
berhubungan
dengan BAK
Kebiasaan ngompol
Kebiasaan lain
Mengisap jari
Menggiggit kuku
Mempermainkan
genital
Pemeriksaan tingkat
perkembangan :
Motorik kasar
VIII.
IX.
4-5 x sehari
Kuning
Pesing
Tidak ada keluhan saat
BAK
Lunak
Tidak ada keluhan yang
menyertai saat BAK
4-5 x sehari
Kuning
Pesing
Tidak ada keluhan saat
BAK
KEADAAN PSIKOLOGIS
a. Keadaan emosional : anak akrab dengan petugas kesehatan
b. Pola adaptasi
: anak dapat beradaptasi dengan cepat pada
lingkungan yang baru
KEADAAN SOSIAL
a. Interaksi dalam keluarga
: anak dapat beradaptasi dengan keluarga
b. Hubungan dengan orang yang paling dekat : orang yang paling dekat
XII.
XIII.
bungkus) 3 x1
longed cefadroksil monohydrate sirup 3 x sehari sendok ( 6 ml )
KLASIFIKASI DATA
Data subyektif : ibu pasien mengatakan
-
Pada malam hari sebelum datang kerumah sakit anak saya sesak
napas
Anak saya pernah mengalami penyakit yang sama 5 bulan yang lalu
Semenjak anak saya mulai sakit untuk pertama kalinya bbnya mulai
turun
Data obyektif :
-
Ada Batuk
BB saat ini
PB
: 73 cm
LD
: 46 cm
LLA
: 14 cm
Status gizi
: kurang
BBI
BBI
N 92 x/menit
RR 53 x/menit
: 8,7 kg
= (2 x 1) + 8
= 10 kg
XIV.
ANALISA DATA
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1.
Adanya
penumpukan
secret.
Bersihan jalan
napas tidak
efektif
Data obyektif :
2.
Ada Batuk
N 92 x/menit
RR 53 x/meni
suara pasien serak
Ada Batuk
N 92 x/menit
RR 53 x/menit.
Ibu pasien
mengatakan anak saya
malas makan dan
hanya menghabiskan
porsi.
Peningkatan
kebutuhan
metabolic
sekunder.
Data obyektif :
-
BB saat ini
PB 73 cm
LD 46 cm
LLA 14 cm
Status gizi
kurang
BBI : ( 2 x n)+ 8
Persepsi
keluarga
tentang
penyakit yang
diderita oleh
anggota
keluarga
8,7 kg
Kebutuhan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
= (2 x 1) + 8
BBI = 10 kg
-
3.
cemas dengan
keadaan anaknya yang
mungkin akan lebih
parah.
takut jika anaknya
masuk rumah sakit
lagi.
selalu berdoa meminta
kesembuhan bagi
anaknya
Data obyektif :
-
Ansietas
keluarga
XV.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Data obyektif :
-
Ada Batuk
N 92 x/menit
RR 53 x/menit
RUANGAN
: poliklinik anak
NO. REGISTER
: 108165
DIAGNOSA MEDIS : Bronchopneumonia
PERENCANAAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Setelah dilakukan
1. Kaji frekuensi atau
1. Takipnea ,pernapasan
dangkal dan gerakan
tindakan diharapkan
kedalaman pernafasan
dada tak simetris
Bersihan jalan
dan gerakan dada
terjadi karena
napas kembali
pasien.
peningkatan tekanan
efektif pada tanggal
dalam paru dan
31/07/2010 dengan
penyempitan
criteria :
bronchus.semakin
sempit dan tinggi
Pasien tidak
tekanan semakin
mengalami
meningkat frekuensi
aspirasi.
pernapasan
2.
Auskultasi
area
menunjukkan
2.
Suara mengi
paru,apakah terdapat
jalan napas paten
mengidentifikasikan
bunyi napas abnormal.
dengan bunyi
terdapatnya
penyempitan brhonkus
napas bersih,tidak
oleh sputum.penerinan
ada bunyi ronchi.
aliran udara terjadi
Produksi sputum
pada area konsolidasi
berkurang bahkan
dengan cairan.krekels
tidak ada.
terjadi pada area paru
Pasien dapat
yang banyak cairan
3. Lakukan monitoring
bernapas normal
eksudatnya.
dirumah pasien minimal 3. Monitoring yang baik
tanpa mengalami
akan membantu dalam
2 jam dalam sehari.
masalah
menemukan masalah Pernapasan
masalah pasien yang
normal
telah mengalami
perubahan dan
4. Catat perkembangan
penyakit pasien dan
perubahan yang baik
dari pasien.
5. Anjurkan kompres
hangat kering bila
terjadi sesak dan
produksi sputum
meningkat.
6. Anjurkan keluarga untuk
tetap menjaga ruangan
rumah yang hangat
bagi pasien.
7. Anjurkan kepada
keluarga dalam
pemberian cairan
1000ml/hari dan
berikan dalam keadaan
hangat.
8. Jelaskan kepada
keluarga tentang tata
cara penggunaan obat
mengidentifikasikan
munculnya masalah
baru.
4. Dengan mencatat hasil
perkembangan penyakit
akan membantu
perawat dalam
mengidentifikasikan
adanya perubahan
signifikan dari proses
penyakit.
5. Pengompresan hangat
pada daerah yang
dicurigai terdapat
banyaknya sputum
akan sedikit membantu
dalam pengenceran
sputum disamping
memberikan therapy
yang telah diberikan.
6. Udara yang dingin akan
mempercepat
pengentalan sputum
yang berlebihan dan
merangsang untuk
batuk,Lingkungan
rumah yang hangat
akan membantu dalam
dalam mengurangi
pengentalan secret
yang berlebihan.
7. Meningkatkan hidrasi
sputum,air hangat akan
mengurangi kekentalan
dahak sehingga mudah
yang diberikan.
9. Berikan pendidikan
kesehatan tentang
proses terjadinya
penyakit.
10.Lanjutkan dan anjurkan
therapy pengobatan
yang telah diberikan
dokter.
Ambroxol sirup 3 x
sendok teh.
Pretnison 0,4 mg +
longatin 8 mg +
mukoheksin 1,6 mg
( puyer 15 bungkus) 3
x1
Longcet cefadroxil
monohydrate sirup 6
ml 3 x 1 sendok.
11.Anjurkan kepada
keluarga untuk segera
merujuk pasien ke RS
atau pelayanan
kesehatan terdekat bila
kondisi pasien semakin
parah.
12.Pastikan bahwa keluarga
pasien benar-benar
memahami apa yang
disampaikan.
dikeluarkan.
8. Pemberian therapy
yang benar dengan
memperhatikan 5 B
akan mempercepat
dalam proses
penyembuhan.
9. Pengetahuan yang
cukup akan penyakit
yang dialami
mengidentifikasikan
penanganan yag cepat
dari keluarga maupun
pasien sendiri.
10.Pemberian Ambroxol :
berguna mengencerkan
sputum.
Pretnison : berguna
sebagai anti histamine.
Longatin : berguna
sebagai anti tusip
( batuk kering ).
Mukoheksin : berguna
sebagai anti espektoran
(batuk lender).
Cefadroxil : berguna
menghambat dan
menghilangkan invasi
bakteri kedaerah yang
lebih dalm organ.
11.Penanganan yang
tanggap dan cepat akan
mengurangi terjadinya
kecelakaan atau
: A/C
RUANGAN
: poliklinik anak
UMUR
: 1 tahun
JENIS KELAMIN
: laki-laki
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Resiko
tinggi
terhadap
gangguan
pertukaran
gas
berhubungan
dengan
peningkatan tekanan kapiler
alveolus.
Data subyektif :
-
Data obyektif :
-
Ada Sputum
N 92 x/menit
RR 53 x/menit.
TUJUAN
Setelah dilakukan
tindakan diharapkan
Pasien tidak
menunjukkan
adanya gangguan
pernapasan pada
tanggal 30/07/2010
dengan criteria :
Pasien tidak sesak
napas.
Tidak ada tandatanda sianosis.
Pasien bernapas
dengan normal
tanpa adanya
gangguan
pernapasan
NO. REGISTER
: 108165
DIAGNOSA MEDIS : Bronchopneumonia
PERENCANAAN
INTERVENSI
RASIONAL
1. Kaji frekuensi,
1. Takipnea ,pernapasan
kedalaman,dan
dangkal dan gerakan
kemudahan bernapas
dada tak simetris
terjadi karena
peningkatan tekanan
dalam paru dan
penyempitan
bronchus.semakin
sempit dan tinggi
tekanan semakin
meningkat frekuensi
2. Observasi warna
pernapasan
kulit,catat adanya sianosis
2. Sianosis kuku
pada kulit,kuku,dan
menunjukkan
jaringan.
vasokontriksi,sedangka
n sianosis daun
telinga,membrane
mukosa dan kulit
sekitar mulut
(membrane
hangat)menunjukkan
hipoksemia.
3. Kaji status mental dan
3. Gelisah,mudah
penurunan kesadaran.
terangsang,bingung,da
n somnolen sebagai
petunjuk hipoksemia
atau penurunan
oksigenasi serebral.
4. Awasi suhu tubuh.
5. Anjurkan keluarga
pasien untuk memberikan
posisi yang nyaman bagi
pasien bila terjadi sesak.
6. Berikan pendidikan
kesehatan pada keluarga
pasien tentang dampak
dari produksi sputum yang
berlebihan akan
mengakibatkan terjadinya
sesak napas/susah
bernapas.
: A/C
RUANGAN
: poliklinik anak
UMUR
: 1 tahun
JENIS KELAMIN
: laki-laki
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Data obyektif :
-
BB saat ini
PB 73 cm
LD 46 cm
LLA 14 cm
Status gizi
8,7 kg
TUJUAN
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
diharapkan Kebutuhan
nutrisi terpenuhi pada
tanggal 30/07/2010
dengan kriteia :
ada peningkatan
nafsu makan.
BB pasien
bertambah sesuai
dengan BBI.
NO. REGISTER
: 108165
DIAGNOSA MEDIS : Bronchopneumonia
PERENCANAAN
INTERVENSI
RASIONAL
1. Kaji pola makan
1. Mengetahui apakah
pasien.
pasien makan sesuai
diet berdasarkan
2. Lakukan pengukuran
penyakit.
antropometri.
2. Mengetahui status gizi
3. Tanyakan pada ibu
pasien.
makanan yang disukai
3. Makanan yang disukai
dan tidak disukai
dengan harus
pasien.
disesuaikan dengan
4. Tanyakan pada ibu
therapy diet.
apakah pasien
4. Gangguan pola makan
mengalami gangguan
mengindikasikan
pola makan.
kurangnya pemenuhan
5. Tanyakan pada ibu
nutrisi.
apakah pasien sering
5. Adanya gejala ini
muntah ketika makan
menurunkan masukan
6. Anjurkan keluarga
oral.
siapkan makanan
6. Sajian Makanan yang
dalam keadaan hangat
hangat akan
7. Anjurkan kepada
meningkatkan nafsu
keluarga makan sedikit
makan pasien.
tapi sering pada
7. Tindakan ini dapat
pasien.
meningkatkan
8. Anjurkan pada ibu
masukan meskipun
mengganti menu yang
nafsu makan mungkin
bervariasi makanan
lambat untuk kembali.
minimal 3 kali dalam
8. Menu makanan yang
seminggu.
tak pernah diselingi
kurang
-
BBI : ( 2 x n)+ 8
= (2 x 1) + 8
BBI = 10 kg
: A/C
RUANGAN
: poliklinik anak
UMUR
: 1 tahun
JENIS KELAMIN
: laki-laki
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
4. keluarga berhubungan
dengan Persepsi keluarga
tentang penyakit yang
diderita oleh anggota
keluarga.
ditandai dengan :
Data subyektif : ibu pasien
mengatakan
-
anaknya
Ibu pasien mengatakan
selalu berdoa meminta
kesembuhan bagi
anaknya
TUJUAN
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
diharapkan Ansietas
hilang pada tanggal
29/07/2010 dengan
criteria
Keluarga pasien
Nampak tenang.
Tidak tanda-tanda
yang menunjukkan
kecemasan
NO. REGISTER
: 108165
DIAGNOSA MEDIS : Bronchopneumonia
PERENCANAAN
INTERVENSI
RASIONAL
1. Bina hubungan saling
1. Hubungan yang baik
percaya dengan
akan mempermudah
keluarga pasien.
menggali masalah
yang dialami keluarga
2. Kaji tingkat kecemasan
dan pasien.
keluarga.
2. Ansietas yang
berlebihan akan
3. Tanyakan apa yang
mempengaruhi fisik
membuat keluarga
dan psikologi keluarga.
cemas.
3. Penyelesaian masalah
yang tepat akan
4. Berikan kenyamanan
mempercepat
dan ketentraman hati.
menuntaskan masalah
yang dialami.
5. Beri dukungan kepada
4.
Dengan kenyamanan
keluarga.
dan ketentraman akan
mengurangi tingkat
6. Yakinkan pada keluarga
ansietas keluarga.
bahwa penyakit yang
5.
Dukungan dari orang
diderita anaknya pasti
lain akan memberikan
akan sembuh.
semangat hidup
7. Anjurkan pasien untuk
kembali bagi keluarga.
selalu berdoa kepada
6. Pemikiran yang positif
tuhan TME
akan menciptakan jiwa
yang sehat.
7. Dengan berdoa kepada
Tuhan YME akan
mengurangi asnietas
pasien
yang dialami.
Data obyektif :
-
gelisah
Ibu pasien sering
bertanya-tanya tentang
penyakit anaknya.
NAMA PASIEN
: A/C
UMUR
: 1 tahun
JENIS KELAMIN
: laki-laki
No
Diagnose
.
keperawatan
1.
RUANGAN
: poliklinik anak
NO. REGISTER
: 108165
DIAGNOSA MEDIS : Bronchopneumonia
Implementasi
Tanggal 29/07/2010
Tanggal 29/07/2010
Data obyektif :
Ada Batuk
Terdapat bunyi
stridor
N 92 x/menit
RR 53 x/menit
Evaluasi
S:
ibu pasien mengatakan saya
mengerti dengan apa yang
disampaikan dan akan melakukan
apa yang disarankan.
O:
meningkat.
7. pertahankan dan anjurkan
keluarga untuk tetap menjaga
ruangan rumah yang hangat
bagi pasien.
8. Berikan dan anjurkan kepada
keluarga dalam pemberian
cairan 1000ml/hari dan berikan
dalam keadaan hangat.
9. Berikan pendidikan kesehatan
tentang proses terjadinya
penyakit.
10.Lanjutkan therapy pengobatan
yang telah diberikan dokter.
Ambroxol sirup 3 x sendok
the( 3 ml )
Pretrison 0,4 mg + longatin 8
mg + mukoheksin 1,6 mg
( puyer 15 bungkus) 3 x1
Longcet cefadroxil monohydrate
sirup 3 x 1 sendok the (6
ml).
Data obyektif :
-
suara pasien
RUANGAN
: poliklinik anak
NO. REGISTER
: 108165
DIAGNOSA MEDIS : Bronchopneumonia
Implementasi
Evaluasi
Tanggal 29/07/2010
Tanggal 29/07/2010
S:
ibu pasien mengatakan mengatakan
saya mengerti dengan apa yang
disampaikan dan akan melakukan apa
yang disarankan.
O:
Nampak serak
kesadaran.
Batuk disertai
dengan adanya
lender
Ada Sputum
photo thorax
dengan hasil +
bronkopneumonia
N 92 x/menit
RR 53 x/menit.
2.
Kebutuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh b/d
peningkatan
kebutuhan metabolic
sekunder dan proses
infeksi dari penyakit
Data subyektif : ibu
pasien mengatakan
-
Ibu Pasien
mengatakan
semenjak anak
saya mulai sakit
untuk pertama
kalinya BBnya
mulai turun.
Ibu pasien
mengatakan anak
RUANGAN
: poliklinik anak
NO. REGISTER
: 108165
DIAGNOSA MEDIS : Bronchopneumonia
Implementasi
Evaluasi
Tanggal 29/07/2010
Tanggal 29/07/2010
S:
BB saat ini
PB : 73 cm
: 8,7 kg
saya malas
makan.
Data obyektif :
-
BB saat ini
8,7 kg
PB 73 cm
LD 46 cm
LLA 14 cm
Status gizi
: kurang
BBI : ( 2 x n)+ 8
= (2 x 1) + 8
BBI = 10 kg
pasien kurang nafsu
makan
LD : 46 cm
LLA : 14 cm
Status gizi kurang
NAMA PASIEN
: A/C
UMUR
: 1 tahun
JENIS KELAMIN
: laki-laki
No
Diagnose
.
keperawatan
4.
Ansietas keluarga
berhubungan dengan
takut kehilangan
Implementasi
Evaluasi
Tanggal 29/07/2010
Tanggal 29/07/2010
orang terdekat.
Data subyektif : ibu
pasien mengatakan
-
ibu pasien
mengatakan
cemas dengan
keadaan anaknya
yang mungkin
anaknya
Ibu pasien
mengatakan
selalu berdoa
meminta
kesembuhan bagi
anaknya
Ibu pasien
mengatakan
semoga tidak ada
anggota keluarga
lagi yang
mengalami hal
yang serupa
S:
Ibu pasien mengatakan sudah merasa
dengan keterangan yang disampaikan .
O:
Ibu pasien Nampak tenang
Tak ada tanda-tanda kecemasan
seperti gelisah setelah diberikan
penjelasan.
A : masalah ansietas teratasi
P : intervensi dihentikan.
dengan pasien
Data obyektif :
-
Ibu pasien
Nampak gelisah
Ibu pasien sering
bertanya-tanya
tentang penyakit
anaknya.
: A/C
Umur
: 1 tahun
Ruang
: Ruangan
anak
No.Reg
Diagno
sa
Hari/Tangg
al
1.
30/07/2010
Catatan
Implementasi
(subjektif, objektif,
analisa, planing)
Tanggal : 31/07/2010
Pukul 12.30 wit
S:
Ibu pasien
mengatakan pasien
sudah tidak batuk
dan panas lagi pada
malam hari
: 108165
Paraf dan
nama lengkap
Tanggal
30/07/2010
Mahasiswa
Perawat :
Tereshia
kelbulan
Santa lusia
O:
Tanggal
31/07/2010
Pernapasan : 53
Perawat :
x/menit
Pasien tidak batuk-
Rais hamka
batuk
Pasien tidak panas
Saripamarasab
essy
Pukul
6.
7.
8.
12.00 wit
9. Melanjutkan therapy pengobatan yang telah
diberikan dokter dengan memberikan :
Ambroxol sirup sendok teh.
Pretnison 0,4 mg + longatin 8 mg +
mukoheksin 1,6 mg
Longcet cefadroxil monohydrate sirup 6 ml
sendok teh.
10.Menganjurkan kepada keluarga untuk segera
merujuk pasien ke RS atau pelayanan
kesehatan terdekat bila kondisi pasien
semakin parah.
Hasil : ibu pasien mengatakan pada tanggal
30/07/2010 pukul 09.00 wit anak saya sudah
dibawa ke poliklinik anak dan hanya diberikan
obat paracetamol dan dokter menganjurkan
untuk tetap melanjutkan obat yang telah
diberikan sebelumnya.
: A/C
Umur
: 1 tahun
Diagno
sa
Ruang
anak
: Ruangan
No.Reg
: 108165
Catatan
Hari/Tanggal
Implementasi
(subjektif, objektif,
analisa, planing)
Paraf dan
nama lengkap
2.
30/07/2010
hidung.
Tidak adanya retraksi dada.
Tanggal : 31/07/2010
S:
Ibu pasien mengatakan
pasien sudah tidak sesak
napas lagi pada malam
hari maupun siang
harinya.
O:
- Pernapasan : 50
-
menunjukkan adanya
x/menit
Pasien tidak
Tanggal
30/07/2010
Mahasiswa
Perawat :
Tereshia
kelbulan
Santa lusia
Tanggal
31/07/2010
Perawat :
tanda-tanda
Rais hamka
pernapasan cuping
Saripamarasab
essy
hidung.
Tidak ada retraksi
dada.
36,5
: A/C
Umur
: 1 tahun
Diagno
sa
Hari/Tanggal
Implementasi
Catatan
Ruang
anak
: Ruangan
No.Reg
: 108165
Paraf dan
(subjektif, objektif,
analisa, planing)
3.
30/07/2010
Pukul
1.
Pukul
2.
Pukul
3.
Pukul
4.
5.
6.
: 11.30 wit.
Lakukan monitoring dirumah pasien.
13.00
Mencatat perubahan status gizi dengan
melakukan pengukuran antropometri
dan menanyakan pada ibu apakah
pasien sudah mulai makan dengan baik.
Hasil : BB saat ini : 8,7 kg
PB : 73 cm
LD : 46 cm
LLA : 14 cm
Ibu pasien mengatakan anak saya
Tanggal : 02/08/2010
nama lengkap
Tanggal
02/08/2010
Mahasiswa
Perawat
rais hamka
saripa
marasabessi
ilmu
kedokteran.edisi
keperawatan
ketiga
jilid