Vous êtes sur la page 1sur 14

ALUMINIUM DAN

SENYAWA-SENYAWANYA
KELOMPOK 4
OKTO FIRMANTRI
CHAYUN PIDA RENNI
FEBRI RAHMAWATI
ISNAINI WAHYUNINGRUM
RAHAYU HANDAYANI

HASIL PENGAMATAN
1. Perubahan yang terjadi pada eksperimen 1 :
Sebelum dipanaskan Al tidak larut dalam HCl, setelah
dipanaskan muncul gelembung gas, dan setelah dipanaskan Al larut.
Reaksi yang terjadi :
2Al + 6HCl(aq)

2AlCl3(aq) + 3H2(g)

2. Perubahan yang terjadi pada eksperimen 2 :


Setelah ditambahkan NaOH dan aluminium foil, larutannya
menjadi keruh, setelah dipanaskan muncul gelembung dan sedikit
larut.
Reaksi yang terjadi :
Al(s) + NaOH(aq)

[Al(OH)4]-(aq) + H2(g)

3. Perubahan yang terjadi pada eksperimen 3 :


Al saat ditetesi HgCl2, lapisan aluminium foil mengelupas dan
saat dibiarkan di udara terbuka, berubah menjadi serbuk abu-abu.
Reaksi yang terjadi :
3HgCl2(aq) + Al2O3(s)

2Al + 2Cl- + 3HgO(s)

Dibiarkan di udara terbuka :


2Al(s) + 3/2 O2(g)

Al2O3(s)

ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN


Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat logam
aluminium dan senyawa-senyawanya. Pada percobaan ini dilakukan
dengan tiga eksperimen yaitu pereaksian antara aluminium dengan
asam kuat (HCl), aluminium dengan basa kuat (NaOH), dan
aluminium dengan HgCl2.
1. Eksperimen 1 : Reaksi dengan HCl
Pada percobaan ini, aluminium foil yang berwarna putih perak
direaksikan dengan HCl encer yang tidak berwarna (bening). Tiga
buah aluminium foil dimasukkan ke tabung reaksi yang berisi 2 mL
HCl encer. Setelah 5 menit ternyata belum terjadi perubahan dan
masih sama seperti semula. Sehingga dilakukan pemanasan terhadap
campuran tersebut.

Setelah dilakukan pemanasan timbul gelembung-gelembung gas.


Hal itu menunjukkan bahwa aluminium dapat bereaksi dengan asam
menggunakan bantuan pemanasan, karena aluminium foil
terlindungi oleh oksidanya. Selain itu, pereaksian aluminium foil
dengan HCl ini juga menghasilkan gelembung gas, yaitu gas H2.
Reaksi yang terjadi :
2Al + 6HCl(aq)

2AlCl3(aq) + 3H2(g)

Pada saat sebelum dipanaskan aluminium foil tidak bereaksi


dengan HCl ini dikarenakan logam Al kurang reaktif, selain itu
aluminium foil memiliki lapisan oksida aluminium yang bersifat
melindungi aluminium foil itu sendiri. Tujuan pemanasan adalah
untuk mempercepat reaksi yang terjadi.

Aluminium foil + HCl

Aluminium foil + HCl, dipanaskan

Eksperimen 2 : Reaksi dengan NaOH


Pada percobaan ini, tiga buah aluminium foil yang berwarna putih perak
direaksikan dengan larutan NaOH. Setelah aluminium foil direaksikan dengan
larutan NaOH, larutan yang semula bening berubah menjadi keruh, dan setelah
dipanaskan muncul gelembung dan sedikit larut.
Persamaan reaksi yang terjadi :
Al(s) + NaOH(aq) + 6H2O(l)

Na[Al(OH)4](aq) + H2(g)

Dari reaksi diatas dapat dilihat bahwa alumunium dalam reaksinya dengan basa
selain menghasilkan gas hidrogen juga membentuk senyawa kompleks yaitu
natrium tetrahidroksoaluminat yang tidak berwarna.

Hal ini membuktikan bahwa aluminium dapat bereaksi


dengan basa, dalam hal ini NaOH. Dari percobaan
sebelumnya juga dapat diketahui bahwa aluminium dapat
bereaksi dengan asam maupun basa, sehingga bersifat
amfoter. Akan tetapi kekuatan reaksi logam Al dengan
basa (NaOH) lebih besar dibandingkan kekuatan reaksi Al
dengan asam (HCl).

Aluminium foil + larutan NaOH

Eksperimen 3 : Reaksi Aluminium dengan


Oksigen
Percobaan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana
reaksi logam alumunium dengan udara bebas. Pada percobaan ini
setelah aluminium foil ditetesi dengan larutan HgCl 2 lapisan
aluminium foil mengelupas. Hal ini karena HgCl2 dapat
menghilangkan lapisan Al2O3 yang merupakan lapisan oksida yang
dapat mneghalangi logam aluminium untuk bereaksi. Persamaan
reaksi yang terjadi adalah:

Al2O3(s) + 3 HgCl2(aq)

2 Al(Cl)3(aq) + 3 HgO(s)

Prosedur selanjutnya adalah mencuci logam aluminium


dengan air, agar aluminium foil tersebut terbebas dari HgO
yang terbentuk akibat pereaksian dengan raksa tadi.
Aluminium foil kemudian dibiarkan di udara terbuka, dan
terbentuklah serbuk berwarna abu-abu. Persamaan reaksi
yang terjadi adalah:

2Al(s) + O2(g)

Al2O3(s)

Aluminium setelah ditetesi


larutan HgCl2

Aluminium foil setelah ditetesi


HgCl2 dan ditambahkan
aquades

SIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1.

Aluminium dapat bereaksi dengan asam maupun basa dan


membebaskan gas hidrogen (H2). Aluminium bersifat amfoter.

2.

Logam aluminium (aluminium foil) bereaksi dengan oksigen


membentuk lapisan tipis oksida yang melindungi dari oksidasi
lebih lanjut.

3.

Larutan HgCl2 dapat membersihkan permukaan aluminium foil


secara efektif karena lapisan oksida aluminium yang terbentuk
mampu melapisi dan melindungi permukaan aluminium murni
dibawahnya.

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi