Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang
Hernia nukleus pulposus adalah Suatu nyeri yang disebabkan oleh proses
patologik dikolumna vertebralis pada diskus intervertebralis (diskogenik), juga disebut
nukleus pulposus keluar menonjol untuk kemudia menekan ke arah kanalis spinalis
melalui anulus fibrosis yang robek.Diskus Intervertebralis adalah lempengan kartilago
yang membentuk sebuah bantalan diantara tubuh vertebra. Material yang keras dan
fibrosa ini digabungkan dalam satu kapsul. Bantalan seperti bola dibagian tengah diskus
disebut nukleus pulposus.
Pada kebanyakan kasus nyeri dapat terjadi pada bagian spinal manapun seperti
servikal, torakal (jarang) atau lumbal. Manifestasi klinis
kecepatan perkembangan (akut atau kronik) dan pengaruh pada struktur disekitarnya.
Nyeri punggung bawah yang berat, kronik dan berulang (kambuh).
Angka kejadi dan kesakitan banyak terjadi pada usia pertengahan. Pada umumnya
HNP didahului oelh aktiivtas yang berlebihan, misalnya mengangkat beban berat
(terutama mendadak) mendorong barang berat. Lakilaki lebih banyak dari pada
wanita
Untuk mencapai prognosis yang baik bagi penderita, tindakan pembedahan dan
pengobatan yang adekuat sangatlah penting. Oleh karena itu diagnosis banding yang
akurat sangat penting, dalam manajemen intraoperasi maupun pasca operasi ataupun
pengobatan dan tindakan keperawatan pada setiap kasus.
B.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Dengan selesainya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengelola klien
dengan HNP (hernia nukleus pulposus) dan memberikan asuhan keperawatan
dengan benar.
2.
Tujuan Khusus
a.
b.
c.
d.
e.
BAB II
TINJAUAN TEORI
HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP)
A.
Pengertian
Diskus Intervertebralis adalah lempengan kartilago yang membentuk sebuah
bantalan diantara tubuh vertebra. Material yang keras dan fibrosa ini digabungkan
dalam satu kapsul. Bantalan seperti bola dibagian tengah diskus disebut nukleus
pulposus. HNP merupakan rupturnya nukleus pulposus. (Brunner & Suddarth, 2002)
Hernia Nukleus Pulposus bisa ke korpus vertebra diatas atau bawahnya, bisa
juga langsung ke kanalis vertebralis. (Priguna Sidharta, 1990)
B.
Patofisiologi
Protrusi atau ruptur nukleus pulposus biasanya didahului dengan perubahan
degeneratif yang terjadi pada proses penuaan. Kehilangan protein polisakarida
dalam diskus menurunkan kandungan air nukleus pulposus. Perkembangan pecahan
yang menyebar di anulus melemahkan pertahanan pada herniasi nukleus. Setela
trauma *jatuh, kecelakaan, dan stress minor berulang seperti mengangkat) kartilago
dapat cedera.
Pada kebanyakan pasien, gejala trauma segera bersifat khas dan singkat, dan
gejala ini disebabkan oleh cedera pada diskus yang tidak terlihat selama beberapa
bulan maupun tahun. Kemudian pada degenerasi pada diskus, kapsulnya mendorong
ke arah medula spinalis atau mungkin ruptur dan memungkinkan nukleus pulposus
terdorong terhadap sakus dural atau terhadap saraf spinal saat muncul dari kolumna
spinal.
Hernia nukleus pulposus ke kanalis vertebralis berarti bahwa nukleus pulposus
menekan pada radiks yang bersama-sama dengan arteria radikularis berada dalam
bungkusan dura. Hal ini terjadi kalau tempat herniasi di sisi lateral. Bilamana tempat
herniasinya ditengah-tengah tidak ada radiks yang terkena. Lagipula,oleh karena
pada tingkat L2 dan terus kebawah sudah tidak terdapat medula spinalis lagi, maka
herniasi di garis tengah tidak akan menimbulkan kompresi pada kolumna anterior.
Setelah terjadi hernia nukleus pulposus sisa duktus intervertebralis mengalami lisis
sehingga dua korpora vertebra bertumpang tindih tanpa ganjalan.
C.
Manifestasi Klinis
Nyeri dapat terjadi pada bagian spinal manapun seperti servikal, torakal (jarang)
atau lumbal. Manifestasi klinis bergantung pada lokasi, kecepatan perkembangan
(akut atau kronik) dan pengaruh pada struktur disekitarnya. Nyeri punggung bawah
yang berat, kronik dan berulang (kambuh).
D.
Pemeriksaan Diagnostik
1.
2.
3.
CT Scan dan Mielogram jika gejala klinis dan patologiknya tidak terlihat pada
MRI
4.
E.
Penatalaksanaan
1.
Pembedahan
Tujuan : Mengurangi tekanan pada radiks saraf untuk mengurangi nyeri dan
mengubah defisit neurologik.
Macam :
a.
b.
2.
c.
d.
Immobilisasi
3
Traksi
Traksi servikal yang disertai dengan penyanggah kepala yang dikaitkan pada
katrol dan beban.
4.
Meredakan Nyeri
Kompres lembab panas, analgesik, sedatif, relaksan otot, obat anti inflamasi dan
jika perlu kortikosteroid.
F.
Pengkajian
1.
Anamnesa
Keluhan utama, riwayat perawatan sekarang, Riwayat kesehatan dahulu,
Riwayat kesehatan keluarga
2.
Pemeriksaan Fisik
Pengkajian terhadap masalah pasien terdiri dari awitan, lokasi dan penyebaran
nyeri, parestesia, keterbatasan gerak dan keterbatasan fungsi leher, bahu dan
ekstremitas atas. Pengkajian pada daerah spinal servikal meliputi palpasi yang
bertujuan untuk mengkaji tonus otot dan kekakuannya.
3.
G.
Pemeriksaan Penunjang
2.
Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri, spasme otot, terapi restriktif dan kerusakan
neuromuskulus
3.
4.
H.
Intervensi
1.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.
Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri, spasme otot, terapi restriktif dan
kerusakan neuromuskulus
a.
Berikan / bantu pasien untuk melakukan latihan rentang gerak pasif dan
aktif
b.
c.
Berikan perawatan kulit dengan baik, masase titik yang tertekan setelah
rehap perubahan posisi. Periksa keadaan kulit dibawah brace dengan periode
waktu tertentu.
d.
e.
f.
Kolaborasi : analgetik
3.
b.
c.
d.
e.
4.
Libatkan keluarga
Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi mengenai kondisi,
prognosis
a.
b.
c.
d.
e.
f.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Smeltzer, Suzane C,
3.
4.
5.
6.
I.
Pathways
Proses degeneratif
Trauma
Stress Okupasi
2 ar dn utadjustright2124095
HNP
Nukleus Pulposus Terdorong
Perubahan sensasi
Nyeri
BAB III
TINJAUAN KASUS
PADA Ny,S DENGAN (HNP)
A.
PENGKAJIAN
I IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Penanggung jawab
Hubungan dengan klien
Diagnosa medis
No. Rekam medis
Tanggal pengkajian
: Ny. S.
: 51 tahun
: Perempuan
: Islam
: Kalipang, Rembang
:: SD
: Tn M
: Suami
: HNP
: 740869
: 7 november 2007
II RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama: nyeri pinggang kanan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Dua puluh tahun yang lalu klien merasa nyeri pinggang kanan, nyeri
bertambah berat jika mengangkat beban berat. Kemudian 5 bulan yang lalu
klien merasakan nyeri pinggang sampai kaki, kaki sering kesemutan, nyeri
bertambah jika berjalan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami cedera, tidak ada riwayat
hipertensi, DM dan penyakit menular dan keturunan yang lain.
4.Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti pasien
III DATA DASAR
1. Pernafasan
Pasien bernafas melalui hidung, spontan, tidak ada dypsneu, tak ada
takhipneu dan tak ada kesulitan dalam bernafas.
2. Sirkulasi
TD: 120/80 mmHg, tak ada pembesaran vena jugularis, tak ada
takhikardi/bradhikardi
3. Nutrisi dan cairan
Diet TKTP, porsi habis, pasien tidak mengalami kesulitan dalam mengunyah
dan menelan,Minum air putih, 5-6 gelas/hari
4. Eliminasi
BAB 3x/hari, konsistensi keras dan BAK 6-7x /hari, kuning jernih
5. Mobilitas dan kenyamanan
Pasien lebih banyak ditempat tidur karena nyeri pinggang kanan, kompres
hangat pada punggung, Dengan begitu pasien merasa nyerinya sedikit
berkurang. Pasien juga mengatakan nyeri bertambah jika berjalan..
6. Tidur dan istirahat
Tidur kurang, sering terbangun pada malam hari, karena serangan nyeri yang
hebat
7. Kebersihan diri
Kebersihan diri cukup, pasien dibantu oleh suami dalam melakukan ADL
8. Komunikasi
Komunikasi tidak terganggu,.
9. Ibadah
Pasien beragama Islam dan taat dalam beribadah
10. Sosial Ekonomi:
9
Pasien tidak bekerja namun membantu suami megangkat hasil panen dari
kebun.suami
pensiun
: compos mentis
TD
: 120/80 mmHg
Nadi
: 88x/menit
Suhu
: 36oC
RR
: 24x/menit
Gerak
terbatas
Kekuatan
Tonus
Fungsi sensorik
Baik / tidak ada gangguan
Sensibilitas
10
Reflek
Reflek patologis
Babinski : Chaddok : Schaffer : Openheim : Gordon : Bing
:-
Gonda
:-
V DATA PENUNJANG
Laboratorium
Hb
Ht
: 41.1 % (411-53)
Leko
: 9,41 (4,1-10,9)
Tromb
: 301 ui (140-440)
MRI
Interpretasi
THERAPI
11
Diazepam 2x2mg
B.ANALISA DATA
DATA
MASALAH
PENYEBAB
12
DS:
Nyeri
Kompresi saraf
DS:
Kurang pengetahuan
Keterbatasan kognitif
Pasien menanyakan
kebutuhan pengobatan
C.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan kompresi saraf
13
14
DIAGNOSA
Nyeri b.d kompresi
TUJUAN
Tujuan : nyeri
saraf
berkurang sampai ke
tingkat ringan
Kriteria :
INTERVENSI
Pastikan durasi/episode masalah , siapa
Menyatakan nyeri
berkurang
(misal
Istirahat tidur
lokasinya,
cukup
Sikap rileks
berat,
berdenyut,
lamanya,
konstan)
faktor
yang
Komunikasi lancar
otak/meningeal/infeksi
sinus,
adanya
tanda-tanda
nyeri
diaforesis,
perubahan
frekuensi
untuk
beristirahat
didalam
Kurang pengetahuan
Tujuan: mengetahui
mengenai kondisi
dan kebutuhan
pengobatan
Memberikesempatan
klien
15
pengobatan b.d
Kriteria:
mengungkapkan perasaannya
keterbatasan kognitif
Mengungkapkan
Membantu
pasien
pemahaman tentang
kondisi
dan
kebutuhan
pengobatan
Perubahan
Menjelaskan
prosedur
tindakan
Mengidentifikasi
situasi stress dan
metode
menghadapinya
E.
dalam
IMPLEMENTASI
16
NO DX
1
JAM
7 Nov
IMPLEMENTASI
Mengkaji
RESPON KLIEN
karakteristik S:
2007
09.00
meredakan.
menarik diri.
Menganjurkan
istirahat
klien O :
Klien tampak istirahat bedrest di
tempat tidur
O; klien sedikit nyaman
Meberikan posisi
O : klien mau mempraktekkan
nyaman,
Mengajarkan tehnik
relaksasi
II
08 Nov
2007
pengetahuan
S : klien mengungkapkan
kecemasannya
O ;klien mengungkapkan
17
Memberikesempatan
klien perasaannya
Membantu
pasien dalam
mengidentifikasikan
faktor S : klien memperhatikan
predisposisi, seperti stress O : klien kooperatif
kemungkinan
emosi,
prosedur S : klien memperhatikan
tindakan keperawatan dan penjelasan dari perawat
O; klien kooperatif
tindakan pengobatan
Menjelaskan
Menjelaskan
tentang
efek
9 Nov
S:
yang diberikan
2007
Mengkaji
karakteristik
atau
meringis,
menarik diri.
Membantu
O:
klien tampak meringis kesakitan
Skala nyeri 4
Nyeri dirasakan di pinggang
kanan.
O ; asmef masuk per oral 500
mg
S : klien mengungkapkan cemas
dengan kondisi penyakitnya
O:
pasien dalam
mengidentifikasikan
kemungkinan
S : klien memperhatikan
faktor O : klien kooperatif
18
S : klien memperhatikan
prosedur penjelasan dari perawat
Menjelaskan
tentang
yang diberikan
Menganjurkan klien
untuk menghindari angkat
beban berat
19
F.
EVALUASI
NO
TGL/JAM
DX
I
09 NOV
EVALUASI
TTD
2007
dirasakan dipinggang
13.30
jika bergerak
WIB
O: Klien tampak meringis kesakitan
Skala nyeri 4
Klien tiduran terus di tempat tidur.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi.
Ingatkan kembali tehnik relaksasi/ distraksi
Kaji karakteristik nyeri
Kolaborasi analgatik
II
13.30
WIB
PEMBAHASAN
HNP adalah Suatu nyeri yang disebabkan oleh proses patologik dikolumna
vertebralis pada diskus intervertebralis (diskogenik), juga disebut nukleus pulposus
keluar menonjol untuk kemudia menekan ke arah kanalis spinalis melalui anulus
fibrosis yang robek.Diskus Intervertebralis adalah lempengan kartilago yang
membentuk sebuah bantalan diantara tubuh vertebra. Material yang keras dan fibrosa ini
digabungkan dalam satu kapsul. Bantalan seperti bola dibagian tengah diskus disebut
nukleus pulposus.
Pada kebanyakan pasien, gejala trauma segera bersifat khas dan singkat, dan
gejala ini disebabkan oleh cedera pada diskus yang tidak terlihat selama beberapa bulan
maupun tahun. Kemudian pada degenerasi pada diskus, kapsulnya mendorong ke arah
medula spinalis atau mungkin ruptur dan memungkinkan nukleus pulposus terdorong
terhadap sakus dural atau terhadap saraf spinal saat muncul dari kolumna spinal.
Pada Ny S usia 51 th telah di lakukan pemeriksaan secara keseluruhan dan di
dukung data penunjang selama di rawat di Rumah Sakit dr Kariadi Semarnag pada
tanggal telah di temukan HNP dengan di tandai nyeri pinggang kanan, nyeri bertambah
berat jika mengangkat beban berat. Kemudian klien merasakan nyeri pinggang sampai
kaki, kaki sering kesemutan, nyeri bertambah jika berjalan.
dan dari tim medis di lakukan tindakan pengobatan.di lanjutkan tindakan
keperawatan di ruang BI saraf dan setelah di lakukan pengkajian keperawatan selama 3x
24 jam sehingga di dapatkan tiga masalah utama yang muncul yaitu : ganggauan rasa
nyaman nyeri, kurang pengetahuan tentang prosedur pengobatan
Dari dua masalah yang muncul sehingg dari tim keperawatan di lakukan tindakan
keperawatan berupa mengajarkan tehnik relaksasi dan nafas dalam untuk mengatasi
nyeri, memberikan penjelasan tentang prosedur tindakan dan pengobatan,dan
memberikan motivasi dukungan moral Setelah di lakukan tindakan keperawatan Selama
3 x 24 jam di dapatkan hasil evaluasi berupa : berkurangnya nyeri secara bertahap, ada
peningkatan pengetahuan tentang prosedur tindakan dan pengobatan.
21