Vous êtes sur la page 1sur 2

2.

UNTUK BULAN SEBELUM BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT


TAHUNAN
Dalam UU KUP diatur ttentang batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh, yakni 3
bulan setelah tahun pajak berakhir untuk WP OP, dan 4 bulan setelah tahun pajak
berakhir untuk WP Badan.
Contoh: PT PDT menggunakan tahun buku=tahun pajak, yakni dimulai 1 Januari dan
berakhir 31 Desember. Selama tahun 2009, PT PDT membayar PPh 25 setiap masa
pajak sebesar Rp 3.000.000,- (total setahun Rp 36.000.000,-)
berapa angsuran PPh (PPh 25) yang harus dibayar selama masa tersebut?

2008

2009

1 Jan

31 Des

PPh
25

31 Mar

30 Apr

Batas waktu
penyampaian
SPT Tahunan
PPh

Asumsikan, SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2009 PT PDT baru disampaikan tanggal
28 Maret 2010. Jadi, selama masa pajak Jan-Feb 2010 PT PDT masih membayar PPh
25 sebesar Rp 3.000.000,- (mengikuti angsuran PPh tahun lalu) dan mulai masa pajak
Maret 2010, PT PDT membayar PPh 25 sebesar Rp 5.750.000,-

3.

DASAR PERHITUNGAN PPh 25 ADALAH SURAT KETETAPAN PAJAK


Pasal 25 ayat (4) UU PPh, yakni apabila dalam tahun pajak berjalan diterbitkan surat
ketetapan pajak untuk tahun pajak yang lalu, maka besarnya angsuran pajak dihitung
kembali berdasarkan surat ketetapan pajak tersebut dan berlaku mulai bulan
berikutnya setelah bulan penerbitan surat ketetapan pajak.
Contoh: lanjutan contoh no.2, asumsikan bahwa pada bulan Juni 2010, kantor pajak
menerbitkan surat ketetapan pajak tahun 2009 (tahun lalu) untuk PT PDT yang
menghasilkan angsuran pajak tiap bulan sebesar Rp 5.000.000,-. Jadi, mulai bulan Juli
2010 (untuk masa pajak bulan Juli 2010 dan seterusnya), PT PDT membayar angsuran
pajak (PPh 25) sebesar Rp 5.000.000,- (sesuai surat ketetapan pajak)

4.

PPh PASAL 25 UNTUK WAJIB PAJAK BARU


Penentuan besarnya PPh 25 untuk WP baru dirumuskan sebagai berikut:

PPh 25=

10% x (penghasilan netto sebulan x 12)


12

PPh 25=

10% x (penghasilan netto sebulan x12)-PTKP


12

Untuk WP
badan

Untuk WP
OP

Contoh:

PT KING baru saja menjadi WP per tanggal 1 April 2009. Dari pembukuan
selama bulan April 2009 diketahui laba bersih (fiscal) sebulan sebesar Rp
25.000.000,-. Maka, besarnya PPh 25 yang harus di setor ke kas Negara mulai
bulan Mei 2009 (masa pajak April 2009) dihitung dengan cara:

PPh 25 =
x 12)

10% x (Rp 25.000.000


12

Amir (TK/0), pengusaha baru, menjadi WP per tanggal 1 April 2009. Dalam
menjalankan usahanya, (KLU 12113/tariff NP 10%), Amir tidak
menyelenggarakan pembukuan, namun selama April 2008 diketahui total
peredaran bruto adalah Rp 20.000.000,-. Jadi, besarnya PPh 25 yang harus di
setor ke kas Negara mulai bulan Mei 2009 (masa pajak April 2009) dihitung
dengan cara:

PPh 25 = 10% x ( Rp 20.000.000x10%x12)Rp 15.840.000


12
=

Rp 68.000,-

Vous aimerez peut-être aussi