Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ADHD
Anamnesis
Untuk melakukan anamnesis yang tepat, perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Pertama perspektif orang tua meliputi beberapa hal, yaitu
wawancara,
pemeriksaan IQ,
tes prestasi,
Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pengaruh ADHD terhadap anak itu sendiri dan
orang-orang yang berada di lingkungannya. Meskipun kelihatannya sederhana, namun
pengaruh ADHD dapat dilihat dalam tiga bidang utama, yaitu aspek pendidikan, perilaku, dan
sosial anak. Biasanya cara anak ADHD menunjukkan dirinya bergantung faktor yang
berhubungan dengan usia dan profil kesulitan tertentu. Informasi ini dapat membantu dalam
melakukan identifikasi.
Manifestasi Klinis
Gambaran ADHD ini dapat diterangkan lebih rinci sebagai berikut:
Perhatian yang pendek Individu dengan gangguan ini mengalami kesulitan untuk
memusatkan perhatian dan cenderung melamun, kurang motivasi, sulit mengikuti
instruksi. Mereka sering menunda atau menangguhkan tugas yang diberikan dan
kesulitan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan karena cepat berpindah ke topik
lain.
Menurunnya daya ingat jangka pendek. Individu ini mengalami kesulitan dalam
mengingat informasi yang baru didapat untuk jangka wakyu yang pendek. Keadaan
ini dapat mempengaruhi kegiatan belajar, karena anak cenderung tidak dapat
merespon dengan baik setiap instruksi. Dengan demikian mereka juga mengalami
kesulitan dalam mempelajari simbol-simbol, seperti warna dan alphabet.
mempengaruhi keterampilan motorik kasar dan halus atau koordinasi mata dan
tangan. Dalam keterampilan motorik kasar, mereka mengalami kesulitan dalam
keseimbangan melompat, berlari, atau naik sepeda. Dalam keterampilan motorik
halus, seperti mengancingkan baju, memakai tali sepatu, menggunting, mewarnai, dan
tulisannya sulit dibaca. Dalam koordinasi mata-tangan seperti melempar bola,
menangkap bola, menendang, maka gerakan-gerakannya cenderung terburu-buru. Hal
ini tampak juga ketika mengikuti kegiatan olah raga, gerakan-gerakannya tampak
kurang terampil.
Gangguan dalam mengatur atau mengorganisir kegiatan. Gangguan dalam hal ini
seringkali nampak ketika anak mengatur kamarnya. Mereka kelihatannya kesulitan,
demikian juga dalam kegiatan sehari-hari lainnya. Hal ini nampak juga ketika anak
mengikuti ulangan atau ujian. Mereka kurang dapat memperhatikan atau menimbang
jawaban yang tepat, sehingga seringkali memperoleh nilai yang kurang dari rata-rata
kelasnya.
untuk
ukurannya.
menyalakan
api,
dan
lain
sebagainya..
Kesulitan untuk menyesuaikan diri. Individu dengan gangguan ini sering mempunyai
masalah dalam penyesuaian diri terhadap semua hal yang baru, misalnya sekolah,
guru, rumah, baju baru. Mereka lebih menyukai lingkungan yang sudah dikenal
dengan baik, tidak mudah berubah, dan bersifat kekeluargaan. Keadaan ini dapat
menyebabkan mereka lebih cepat menjadi putus asa. Seringkali apa yang sudah
menjadi kebiasaan sejak kecil akan berlanjut terus sampai dewasa.
Gangguan memiliki ketidakstabilan emosi, baik watak maupun suasana hati. Individu
dengan gangguan ini menampakkan pula perilaku sangat labil dalam menentukan
derajat suasana hati dari sedih ke gembira. Stimulus yang menyenangkan akan
menyebabkan
kegembiraan
yang
berlebihan,
sedang
rangsang
yang
tidak
Genetik
Penyebab terbanyak dalam kasus ADHD adalah faktor genetika, sama halnya dengan
beberapa jenis gangguan lainnya yang serupa. Menurut para ahli, penderita ADHD
ditemukan kadar dopamine yang rendah dalam otak. Untuk saat ini sedang dilakukan
penelitian yang lebih mendalam mengenai jenis gen-gen yang terlibat dalam
memproduksi kimia dopamine dalam otak seperti studi yang dilakukan oleh ADHD
pada bagian lobus frontal ini dapat menjadi salah faktor kemunculan ADHD
Makanan
Jenis makanan adiktif dan gula dapat memberikan perilaku tertentu pada anak-anak,
para ahli meyakini bahwa jenis makanan adiktif dan gula (termasuk pelbagai
Klasifikasi ADHD
Ada tiga tipe utama ADHD yakni tipe hiperaktif-impulsif, tipe gangguan atensi, dan
kombinasi antara keduanya. Hal yang perlu diingat bahwa adanya kemungkinan setiap anak
menunjukkan adanya gejala ADHD dalam perilakunya sehari-hari, hal ini bukanlah berarti
bahwa anak tersebut secara langsung dapat dianggap mengidap gangguan ADHD, bila gejalagejala yang ada terus berlanjut, maka barulah diperlukan kunjungan ke tenaga kesehatan
profesional. Beberapa tipe ADHD tersebut ialah :
1. Tipe hiperaktif-impulsif
Tipe hiperaktif-impulsif berhubungan erat dengan self control pada anak, biasanya anak
dengan tipe ini sangat sulit untuk duduk tetap, anak ini akan mengalami pelbagai
permasalahan di sekolah. Secara awam anak dengan ADHD tipe ini tidak terdeteksi
secara nyata, kebanyakan orang akan beranggapan bahwa anak tersebut mengalami
permasalahan dengan minat, perhatian, tidak termotivasi, kurang berkonsentrasi, atau
dianggap tidak disiplin.
Tanda-tanda tersebut berlanjut pada adanya gangguan perilaku impulsif, tidak mampu
berkonsentrasi, tidak mampu menjalin persahabatan, terlihat bingung dan sebagainya
disekolah atau dirumahnya. Biasanya gangguan ADHD akan diketahui dikemudian
harinya.
a. Anak hiperaktif
Anak hiperaktif selalu terlihat penuh semangat dalam setiap gerakan dan perilakunya.
Ia akan menyentuh segala sesuatunya yang terbersit dalam pikirannya, bermain atau
berlari kesana-kemari dan berbicara setiap ada waktu. Anak hiperaktif kesulitan untuk
diam, tidak bisa duduk atau mendengarkan, mungkin saja ia menggoyangkan
badannya, berjalan kesana-kemari, menyentuh benda-benda, mencoret-coret dengan
pensil. Anak hiperaktif selalu terlihat sibuk dan selalu mencoba melakukan sesuatu
meskipun sudah pernah ia kerjakan sebelumnya.
b. Anak impulsif
Anak impulsif terlihat seperti tidak mampu untuk mengontrol reaksi atau pikirannya
sebelum melakukan pekerjaannya. Mereka sering berkata tanpa berpikir sebelumnya,
pengungkapan emosi yang tidak terkendali, dan melakukan sesuatu tanpa
memperhatikan dampak dan konsekuensinya. Anak impulsif tidak sabar menunggu
untuk melakukan keinginannya. Individu tipe ini termasuk remaja dan orang dewasa
lebih memilih aktivitas-aktivitas tertentu yang mudah untuk mendapat penghargaan.
2. Tipe gangguan atensi
Anak yang didiagnosa dengan tipe ini akan sulit fokus pada sesuatu atau akan cepat
merasakan kebosanan dengan pekerjaan hanya dalam beberapa menit saja. Anak dengan
tipe ini dapat melakukan pekerjaan yang tidak memerlukan konsentrasi penuh atau mudah
untuk diselesaikan.
Permasalahan yang sering dihadapi adalah anak-anak ini sering lupa menulis pekerjaan
yang semesti dilakukannya bahkan tak jarang mereka lebih memilih tidak bersekolah.
Mereka sering lupa membawa buku pelajaran, salah memilih buku, hampir semua tugas
(PR) yang ia kerjakan selalu salah. Hal ini membuatnya merasa tertekan dan frustrasi.
Anak dengan tipe gangguan atensi akan mudah melamun, cepat panik atau bingung,
lambat dan tidak luwes. Mereka juga kadang salah dalam mengartikan informasi yang
diterimanya, sulit memahami atau mengerti penjelasan gurunya. Berbeda dengan tipe
hiperaktif-kompulsif, anak tipe ini dapat diam dan tenang dalam melakukan
pekerjaannya, namun tidak berarti bahwa ia benar-benar serius terlibat dengan
pekerjaannya, bisa jadi anak tersebut tidak mengerti dengan tugas atau instruksi yang
diberikan kepadanya.
3. Tipe kombinasi
Tipe kombinasi merupakan kombinasi antara dua tipe hiperaktif-kompulsif dan gangguan
atensi
Tatalaksana
Studi yang begitu lama membuktikan bahwa kombinasi antara obat-obatan dan psikoterapi
(behavioral therapy) dan manajemen medikasi yang tepat, terapi yang intensif dan komunitas
treatment yang rutin telah menolong anak-anak dengan gangguan ADHD menjadi lebih baik.
Menurunnya intensitas kecemasan, membaiknya penampilan di sekolah, meningkatnya
kualitas hubungan antara orangtua-anak, meningkatkan kemampuan sosial merupakan
keuntungan pemberian treatment secara dini, tentunya dengan medikasi yang rendah dosis.
Kadang beberapa anak menunjukkan efek buruk dari medikasi, oleh karenanya perlunya
pengawasan ketat dalam pemberian obat-obatan, apalgi bila anak tersebut disertai dengan
gangguan kecemasan dan depresi. Haruslah berhati-hati dalam memberi obat-obatan medis.
a. Medikasi
Jenis obat simultan berguna menurunkan gejala hiperaktif dan kompulsif, beberapa anak
juga dilaporkan meningkatnya konsentrasi, pekerjaan dan belajar. Selain itu obat jenis
simultan juga meningkatkan koordinasi tubuh sehingga anak tidak menemui kesulitan
dalam melakukan pekerjaan tangan atau berolahraga.
Jenis simultan dianggap paling baik, dalam dosis yang rendah tidak akan membuat anak
seperti fly. Selama pemberian obat dalam dosis rendah dan terkontrol jenis simultan ini
dianggap tidak menimbulkan adiktif. Dalam treatmen juga diusahakan manajemen
pemberian obat-obatan, misalnya seminggu sekali atau pada waktu siang hari.
Jika dalam seminggu tidak memberi pengaruh meningkatkan performance, dokter akan
meningkatkan dosis, jika tidak juga memberi pengaruh maka dokter akan mengganti
dengan obat jenis lainnya.
Obat yang digunakan untuk gangguan ADHD pada anak-anak
Nama Obat
Adderall
Adderall XR
Concerta
Cylert
Daytrana
Dexedrine
Dextrostat
Focalin
Metadate ER
Metadate CD
Ritalin
Strattera
Vyvanse
Nama Generik
Peruntuk
amphetamine
3 > Tahun
methylphenidate
pemoline
methylphenidate
6 > tahun
6 > tahun
6 > tahun
3 > Tahun
dextroamphetamine
dexmethylphenidate
6 > tahun
methylphenidate
6 > tahun
methylphenidate
atomextine
lisdexamfetamine
6 > tahun
6 > tahun
6 > tahun
Cylert mempunyai pengaruh buruk terhadap fungsi ginjal, oleh karenanya obat ini tidak
diberikan pada awal-awal terapi
b. Psikoterapi
Behavior therapy
Terapi ini berguna untuk meningkatkan kemampuan pada anak, pada terapi ini orangtua
terlibat langsung dalam terapi, misalnya memberikan penghargaan terhadap perilaku yang
positif yang ditujukkan oleh anak. Ketika anak mulai kehilangan kontrol, orangtua
mengambil time out, dan menyuruh anak untuk diam di kursinya sampai ia menjadi
tenang. Tujuan dalam terapi ini juga mengajarkan anak untuk mengenal muatan-muatan
emosinya. Terapi juga mengajarkan orangtua teknik-teknik bersenang-senang dengan
anak ADHD tanpa harus merasa tertekan.
Social skills training
Dalam pelatihan ini anak belajar cara-cara menghargai dan menempatkan dirinya bersama
dengan kelompok bermainnya. Pelatihan ini juga anak diajarkan kecakapan bahasa
nonverbal melalui insyarat wajah, ekspresi roman, intonasi suara sehingga anak cepat
tanggap dalam pelbagai situasi sosial. Disamping itu anak juga diajarkan untuk belajar
mengendalikan impuls misalnya dilatih untuk menunggu giliran bermain, berbagi mainan
dengan temannya, Pelatihan ini juga diharapkan anak dapat mengontrol perilaku amarah
yang tidak terkendali.
Family support groups
Merupakan kelompok orangtua yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan ADHD
untuk berbagi pengalaman. Kelompok ini juga saling menyediakan informasi bagi sesama
anggotanya, mengundang pembicara profesional untuk berbagi pengetahuan dalam
menghadapi dan membesarkan anak-anak mereka.
Daftar Pustaka
1. Abdurrahman, M. (1996). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Depdikbud Dirjen Dikti.
2. American Psychiatric Assosiations (2005). Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders (DSM IV). Washington, DC. American Psychiatric Associations.
3. Alberto, P. A,. & Anne, C. A,. (1986). Applied Behavior Analysis for Teachers. Ohio:
Merrill Publishing Company.
4. Grad, L. Flick. (1998). ADD/ADHD Behavior-change Resource Kit. New York: The
Center for Applied Research in Education.