Vous êtes sur la page 1sur 2

ANALISA JURNAL

JURNAL 1
Pengaruh Massage Effleurage terhadap Kemajuan Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Primigravida
Hal-hal yang dapat meningkatkan kontraksi uterus pada persalinan antara lain dukungan,
mobilisasi dan perubahan posisi, sentuhan yang nyaman (massage, pengusapan, dll), akupresur,
rangsangan puting susu, terapi air, kompres hangat pada fundus, pemecahan selaput ketuban, dan
oksitosin. Massage terbukti dapat menurunkan kadar hormon stress dalam tubuh yaitu adrenalin.
Stress dapat berkontribusi dalam menghambat atau menurunkan kontraksi uterus. Sementara itu,
Massage dapat membantu menurunkan produksi kadar hormon adrenalin dan membuat ibu yang
bersalin menjadi relaks. Relaksasi yang dialami ibu melahirkan dapa merangsang otak untuk
menurunkan kadar hormon adrenalin dan meningkatkan produksi oksitosin yang merupakan
faktor penting timbulnya kontraksi uterus yang adekuat (Chapman, 2006 dalam Ningrum, 2013).
Berdasarkan analisa jurnal yang berjudul Pengaruh Massage Effleurage terhadap
Kemajuan Persalinan Kala I Fase Aktif pada Primigravida, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
pengaruh massage effleurage terhadap kemajuan persalinan kala I fase aktif pada primigravida.
Hal itu dikarenakan dari 14 responden pada kelompok kontrol (tidak diberikan massage )
terdapat 8 (57,1%) responden yang mengalami kemajuan persalinan yang serupa dengan
responden yang diberikan massage effleurage.
Hasil dari penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat pengaruh massage effleurage
terhadap kemajuan persalinan ibu inpartu kala I fase aktif pada primigravida, sedangkan konsep
teori menunjukkan bahwa massage effleurage dapat mempengaruhi kontraksi kemajuan
persalinan. Perbedaan ini dimungkinkan karena sampel yang tidak homogen karena penelitian
tidak dilakukan pada responden dengan tingkat kecemasan yang sama.

JURNAL 2
Pengaruh Massage Effleurage terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Primipara Di Rsia Bunda Arif Purwokerto Tahun 2011
Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait
dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan.
Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan,
keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot. Metode yang sangat efektif dalam
menanggulanginya adalah dengan massage yang merupakan salah satu metode nonfarmakologi
yang dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan. (Arifin, 2008 dalam Handayani dkk, 2013).
Effleurage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat, dan panjang atau tidak
putus-putus. Teknik ini menimbulkan efek relaksasi. Effleurage atau pijatan pada abdomen yang
teratur dangan latihan pernapasan selama kontraksi digunakan untuk mengalihkan wanita dari
nyeri selama kontraksi. (Mons Dragon, 2004 dalam Gadysa, 2009 dalam Handayani dkk, 2013).
Dalam analisa jurnal berikut ini, referensi yang digunakan adalah jurnal yang berjudul
Pengaruh Massage Effleurage terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase
Aktif pada Primipara Di Rsia Bunda Arif Purwokerto Tahun 2011. Berdasarkan jurnal tersebut,
sampel penelitian dilakukan pada 34 pasien ibu bersalin primipara. Sebelum dilakukan massage
effleurage terdapat 2 (5,9%) pasien mengalami nyeri sedang (pain score 6) dan 32 (94,1%)
pasien mengalami nyeri berat (pain score 7, 8 dan 9).
Setelah dilakukan massage effleurage pada abdomen didapatkan hasil bahwa sebagian
besar sampel penelitian mengalami penurunan intensitas nyeri. Sebanyak 21 (61,8%) pasien
mengalami nyeri sedang dan 13 (38,2%) pasien mengalami nyeri berat.
Penurunan ini terjadi karena pemberian massage effleurage pada abdomen menstimulasi
serabut taktil dikulit sehingga sinyal nyeri dapat dihambat. Stimulasi kulit dengan effleurage ini
menghasilkan pesan yang dikirim lewat serabut A-, serabut yang menghantarkan nyeri cepat,
yang mengakibatkan gerbang tertutup sehingga korteks serebri tidak menerima sinyal nyeri dan
intensitas nyeri berubah/berkurang hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Potter (2005) dan
Mander (2003) dalam Handayani dkk, 2013.

Vous aimerez peut-être aussi