Vous êtes sur la page 1sur 3

Animal Farm definition

(1945) A novel of satire by George Orwell. Animals take over a farm to escape human tyranny, but the
pigs treat the other animals worse than the people did. A famous quotation from the book is All animals
are equal, but some animals are more equal than others.
Animal Farm is an allegorical and dystopian novella by George Orwell, first
published in England on 17 August 1945. According to Orwell, the book reflects
events leading up to the Russian Revolution of 1917 and then on into the Stalinist
era of the Soviet Union.[1] Orwell, a democratic socialist,[2] was a critic of Joseph
Stalin and hostile to Moscow-directed Stalinism, an attitude that was critically
shaped by his experiences during the Spanish Civil War.[3] The Soviet Union, he
believed, had become a brutal dictatorship, built upon a cult of personality and
enforced by a reign of terror. In a letter to Yvonne Davet, Orwell described Animal
Farm as a satirical tale against Stalin ("un conte satirique contre Staline"),[4] and in
his essay "Why I Write" (1946), wrote that Animal Farm was the first book in which
he tried, with full consciousness of what he was doing, "to fuse political purpose and
artistic purpose into one whole".
Animal Farm is a satire on the Russian Revolution and the struggle for power
between Stalin and Trotsky, represented by the pigs Napoleon and Snowball. The
most often quoted and adapted line from the book is All animals are equal, but
some animals are more equal than others.'
Animalism is the system of thought that Napoleon, Snowball, and Squealer make
using the ideas that Old Major outlined in his speech in Chapter 1. You can read
about Animalism in Chapter 2.
Animalism is the version of communism/socialism espoused by Old Major. Old Major describes a
community where animals are in charge and not subordinate to humans. Another feature of animalism is
that all animals are equal.By the time the pigs have thought about it for a few months, they gather the
ideas of Animalism down to the Seven Commandments that are listed in Chapter 2.
If you look at the Seven Commandments, you can see that the principles of Animalism revolve around the
idea that animals are superior to people and that people are the enemy.These are the basic tenets of
animalism. They are intended to keep the animals from being corrupted by man, and to develop a society
where all animals are equal.
Over time, animalism is corrupted. The pigs take control of the farm and lord over the other animals, and
they slowly chip away at the tenets of animalism by changing the commandments until they are all gone
and there is only one. You can see that animals are supposed to refrain from behaving in ways that would
make them seem human.
Pada suatu malam, terjadi sebuah kegemparan di gudang besar Pertanian Manor milik Tuan Jones. Para
binatang yang ada di situ berkumpul demi mendengarkan pidato seekor babi yang sangat disegani, yang
mereka sebut sebagai Si Mayor Tua, tentang betapa lalimnya manusia yang mengambil hasil kerja para
binatang untuk kepentingannya sendiri. Dengan semangatnya, Mayor menyampaikan ide-ide pertanian
yang bebas dari manusia, dimana setiap binatang sederajat, setiap hasil kerja keras mereka akan dapat
mereka nikmati dengan adil dan semestinya.Tiga malam kemudian, si Mayor tua meninggal. Ide
mengenai pemberontakan itu masih terdengar di beberapa binatang, persiapan dijalankan dan diorganisir
oleh hewan yang dianggap paling cerdas, yaitu babi.
Di antaranya adalah dua ekor yang bernama Snowball dan Napoleon. Meski pada mulanya pemikiran
mengenai keraguan tentang ide-ide hidup tanpa manusia, juga bagaimana manusia berjasa terhadap para
binatang masih bergulir, lambat laun para babi dan beberapa binatang yang cukup cerdas berhasil
meyakinkan pentingnya kehidupan yang bebas dan merdeka.
Pemberontakan pun terjadi secara spontan, tanpa perencanaan yang mendetail sebelumnya, Pertanian
Manor telah menjadi milik para binatang seutuhnya, dan menjadi Pertanian Binatang. Aturan-aturan
dicanangkan, pekerjaan-pekerjaan dilakukan bersama dan hasilnya dinikmati bersama-sama, selagi lagu
Binatang Inggris terus didengungkan di antara mereka.

Pertanian Binatang terus berjalan, melalui penyerbuan dari para manusia untuk mendapatkannya kembali
yang berhasil digagalkan dengan aksi heroik mereka, pengembangan para binatang yang dikoordinasi
oleh Snowball dan Napoleon, yang berakhir dengan perselisihan dari dua babi tersebut, serta diusirnya
Snowball yang menyandang cap sebagai pengkhianat.
Kawan-kawan, katanya, Aku percaya bahwa setiap binatang di sini menghargai pengorbanan yang
telah dilakukan oleh Kawan Napoleon, mengambil kerja tambahan ini ke atas pundaknya. Jangan
dibayangkan, Kawan-kawan, bahwa kepemimpinan merupakan suatu kesengangan! Kebalikannya,
kepemimpinan merupakan suatu tanggung jawab yang berat dan mendalam. Tak ada satupun binatang
yang percaya lebih tegas dari ini, bahwa semua binatang adalah sederajat. Ia sebenarnya akan sangat
bahagia untuk membiarkan kalian membuat keputusan-keputusan kalian sendiri. Tapi kadang-kadang
kalian mungkin membuat keputusan-keputusan yang salah, Kawan-kawan. Lalu di manakah kita harus
menempatkan diri? (p.50)
Napoleon pun mulai mencanangkan dirinya sebagai pemimpin, sedikit demi sedikit dia melanggar apa
yang telah disepakati sebagai prinsip binatangisme, dan bertingkah layaknya manusia. Dengan
pendekatan diplomatis, dia mempengaruhi pola pikir para binatang lain bahwa yang dilakukannya
memiliki alasan yang baik dan tidak bertentangan dengan cita-cita perjuangan mereka. Kesetiaan yang
tinggi ditambah kekurangcerdasan binatang lain, serta ketakutan yang timbul setelahnya membuat mereka
tak bisa (dan merasa tak perlu) berbuat apa-apa. Apa yang benar dan mana yang salah sudah sulit untuk
dimengerti, tak ada lagi persamaan, tak ada lagi dengung lagu Binatang Inggris.
Tidak ada pikiran untuk memberontak atau tidak patuh dalam otak Clover. Ia tahu bahwa saat ini mereka
jauh lebih baik daripada yang pernah mereka alami di masa Jones dan bahwa di atas semua hal, yang
perlu dilakukan adalah mencegah kembalinya manusia. Apapun yang terjadi, ia akan tetap setia, bekerja
keras, melaksanakan perintah-perintah yang diberikan kepadanya dan menerima kepemimpinan
Napoleon. (p.78-79) Kisah ini dapat dikatakan sebagai sebuah satir dan alegori dari perjuangan revolusi
yang digambarkan dengan sangat cerdas. Meski dikatakan bahwa Pertanian Binatang atau Animal Farm
melambangkan negara Rusia/Uni Soviet dan Marxisme-nya, saya kira keadaan seperti ini jamak terjadi
pada negara mana pun, di masa apa pun. Cita-cita perjuangan yang mulia dapat digeser oleh sebagian
kecil orang yang cerdik dan licik. Dengan kepandaian berdiplomasi para pemimpinnya, golongan pekerja
yang hanya memiliki loyalitas buta tanpa pemikiran kritis dan kecerdasan akan sangat mudah
dipengaruhi. Membaca buku ini seperti membaca kehidupan, kita bisa dikejutkan oleh suatu hal,
sekaligus tidak heran dengan hal yang terjadi kemudian. Kenyataan politik yang terkadang dapat
menciptakan keajaiban, membenarkan yang salah, menghalalkan yang haram, memutarbalikkan fakta,
bukan hal yang asing sejak dulu hingga sekarang.
Penggunaan simbol babi sebagaimana manusia yang cerdas, tapi begitu rakusnya hingga mempergunakan
kecerdasannya demi kepentingan diri dan golongannya saja. Cloversang kuda, sebagai simbol dari
golongan pekerja yang setia, namun tak bisa menyuarakan pemikirannya, hanya bisa mengikuti apa kata
pemimpinnya, dengan ketakutan akan kembalinya masa lalu yang suram. Tanpa sadar, mereka masuk ke
dalam masa yang lebih suram, namun dengan disulap sedemikian rupa sehingga tampak cantik dan
menjanjikan.
Lagipula mereka tidak pernah kehilangan, bahkan untuk sesaat, rasa hormat dan hak istimewa mereka
dalam menjadi anggota Pertanian Binatang. Mereka masih tetap satu-satunya pertanian di seluruh negeri,
di seluruh Inggris!yang dimiliki dan dioperasikan oleh binatang-binatang. (p.115)
Terjemahan buku ini cukup memuaskan bagi saya. Kata-katanya mengalir dengan nikmat, mudah
diterima, tanpa kehilangan rasa dan keindahannya.
Binatangisme adalah judul versi Indonesia dari novel lama Animal Farm yang diterjemahkan oleh
mendiang bapak Mahbub Djunaedi. Judul terjemahan versi penerbit lainnya yang muncul belakangan
adalah Negara Binatang, Ladang Binatang, juga Peternakan Hewan.
Menjelang akhir hayatnya, Mayor Tua, seekor babi yang berpengaruh di Manor Farm, mengumpulkan
seluruh binatang yang ada di sana untuk menyampaikan gagasan besarnya. Selama ini, mereka kuda,
sapi, domba, keledai, anjing, unggas diharuskan bekerja keras untuk kepentingan manusia. Di bawah
ancaman cemeti, tidak ada seekor hewan pun yang berani membangkang. Tapi kembalian dari kerja keras
mereka sangat tidak layak. Makanan tidak selalu mencukupi, telur-telur milik ayam, bebek, angsa, dijual
tanpa induknya sempat melihat anak-anaknya menetas. Sebagian lagi dikebiri. Tidak jarang tubuh mereka
dipajang di meja makan. Maka kesimpulannya, manusialah sumber segala derita. Karenanya, dengan
semangat binatangisme, manusia harus disingkirkan. Revolusi adalah jalan pasti. Seluruh penghuni
Manor Farm pun menyetujui gagasan Mayor Tua. Mulai saat itu, lagu Beast of England yang menyerukan
pembebasan seluruh binatang di Inggris sering mereka kumandangkan.

Semangat binatangisme memang dahsyat. Saat tekat bulat dan kesempatan bertemu, revolusi binatang
berhasil dengan gemilang. Dengan dipimpin Snowball dan Napoleon, dua babi jantan yang cerdas,
mereka bisa mengusir pemilik Manor Farm, Tuan Jones dan para pekerjanya. Mulailah kehidupan baru
itu, sebuah peternakan plus pertanian yang dikelola oleh binatang secara penuh.

Pertama dan baru satu-satunya di Inggris.


Binatang-binatang itu mulai belajar membaca dan menulis. Plat Manor Farm diganti menjadi Animal
Farm. Tujuh pasal Undang-Undang Dasar ditetapkan, diantaranya menyatakan bahwa semua binatang
adalah sederajat, sesama binatang tidak boleh saling bunuh, tidak boleh tidur di ranjang, dan tidak boleh
minum minuman keras. Undang-undang itu dituliskan besar-besar di dinding kandang.
Di antara hewan itu, para babilah yang paling cepat menguasai pelajaran. Sebaliknya, sebagian besar
hewan lain hanya mampu menghapal abjad, itu pun juga sering terlupa. Snowball dinobatkan menjadi
pemimpin Republik Binatang, tapi beberapa waktu kemudian Napoleon berhasil menggulingkannya. Di
bawah pemerintahannya, kehidupan para hewan tak ubahnya keadaan sebelum revolusi, bahkan lebih
parah. Semua diharuskan bekerja lebih keras, dengan jatah makanan yang minim. Kecuali kaum babi.
Kejanggalan demi kejanggalan dalam perilaku babi semakin merajalela.
Setiap kali ada kerusakan misterius, Snowball selalu dijadikan kambing hitam. Setiap kali mereka
menemukan penyimpangan undang-undang oleh para babi dan meminta Muriel, si domba yang bisa
membaca untuk membacakan bunyinya, bunyi undang-undang itu sudah tidak sesuai dengan apa yang
dulu pernah mereka dengar. Misalnya, mereka ingat jika semua hewan tidak boleh berbunuhan. Di
dinding kandang, Muriel mendapati tulisan Semua hewan tidak boleh saling membunuh TANPA
SEBAB. Begitu pula tentang minuman keras, kini tulisan di dinding adalah Semua hewan dilarang
minum minuman beralkohol BERLEBIHAN. Sampai tibalah amandemen yang berpuncak pada: Semua
binatang adalah sederajat dan beberapa binatang LEBIH SEDERAJAT daripada binatang yang lain.
Napoleon sudah tidak segan-segan bekerjasama dengan manusia, makhluk yang seharusnya mereka
singkirkan. Para hewan kerap memergoki para babi berjalan tegak dengan sepasang kaki belakang sambil
membawa cemeti. Apa daya, hewan-hewan itu tidak punya bukti tertulis, ingatan mereka akan segera
tergantikan eufemisme ala Squealer, juru bicara Kamerad Napoleon.
>>>..<<<
Animal Farm adalah satir yang diduga kuat sebagai sindiran tajam penulisnya, George Orwell, kepada
Uni Soviet pada masa Stalin berkuasa. Novel ini terbit tepat pada hari kemerdekaan negeri kita. Saya rasa,
simbolisme kebinatangan yang dipakai sangat kuat untuk menggambarkan beragam sifat manusia. Babi,
dalam banyak tradisi adalah simbol dari sifat penuh nafsu, tamak, dan serakah. Babi jantan
melambangkan kekuatan fisik, kebebasan, keberanian, kekejaman, dan perang. Kelompok Druid
(para pendeta Celtic kuno) menganggap babi jantan sebagai simbol kekuatan
spiritual, intelektual, dan kekuasaan karena hewan ini hidup di dalam rimba dan
memakan buah dari pohon oak keramat. Sesuai untuk menggambarkan pemimpin diktator
yang gila hormat dan berbuat sewenang-wenang. Manusia tidak diciptakan untuk membabi. Kuda
melambangkan pekerja keras yang setia, merpati sebagai penyampai pesan, kucing yang bekerja
semaunya, dan seterusnya.
Apabila anda hendak maju dalam pemilihan kepala daerah, atau apa pun itu namanya, buku ini cocok
sebagai salah satu bahan renungan. Jangan sampai terjadi, setelah kekuasaan digenggam lantas
memperkuda rakyat sendiri, rekan seperjuangan dihabisi. Rakyat juga jangan mau dibohongi oleh
pemimpin macam ini. Agar tidak sampai terjadi (lagi), seperti ungkapan seorang penulis di masa orde
lama, bertanah air tapi tidak bertanah. Seorang dua orang penguasa otoriter tidak lebih kuat dari rakyatnya
yang berjumlah ribuan.
Saya sendiri lebih mengartikan kepemimpinan dalam lingkup yang lebih luas. Dari pemimpin negara,
kepala daerah, pejabat teras, pemimpin keluarga, sampai pemimpin diri sendiri. Sikap tidak adil dan
sewenang-wenang sekuat mungkin harus dijauhi.
>>>..<<<
Hingga pada suatu hari bertahun-tahun kemudian, para hewan menyaksikan keributan antara Napoleon
beserta kroni-kroninya dan manusia. Saat itulah, sudah mustahil untuk bisa membedakan, ini manusia
atau babi, babi atau manusia?

Vous aimerez peut-être aussi