Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
: HIDAYATUNNISA
NIM
: H1E111012
Judul Penelitian
Nama
: M. NOORFAJRIANSYAH
NIM
: H1E111206
Judul Penelitian
Pembimbing I
Pembimbing II
: 8 April 2015
Kendala :
Karena adanya kendala teknis yang terjadi saat proses mobilisasi perahu ke lokasi
void UEE mengakibatkan proses pengambilan sampel dilakukan terlambat.
Dokumentasi Kegiatan :
Pengukuran In Situ
: 8 April 2015
Uraian kegiatan
1. Pengambilan sampel sedimen pertama pada void UE.EAST dengan total 15 titik
sampling yang masing-masing titik akan diplotkan titik koordinat nya
2. Mengomposit 5 titik sampling sedimen di setiap zona. Sehingga mendapatkan 3
sampel sedimen untuk di analisa lab
Kendala :
1. Pengoperasian alat pengambil sedimen (eckman grab) pada saat dilapangan
mengalami hambatan, pada saat eckman grab diturunkan, ada saat nya grab
pengambil sedimen tidak tertutup sehingga sedimen tidak bisa terbawa ke
permukaan, yang mengharuskan dilakuan pengulangan kembali pengambilan
lumpur sehingga waktu banyak yang terbuang, disamping massa alat tersebut
cukup berat.
2. Pada pengambilan minggu ke-0, terjadi kendala teknis pada mobilisasi
pengangkut perahu, sehingga waktu memulai pengambilan sampel juga
terlambat.
: 21 April 2015
Kendala :
Jebolnya tanggul void ex-illegal mining menyebabkan turunnya tinggi muka air
sehingga kedalaman air void berkurang.
Dokumentasi :
Penurunan Tinggi Muka Air Void UEE Disebabkan Jebolnya Tanggul Ex-illegal Mining,
Sehingga Air Void UEE Keluar Menuju Sungai Nahiya
: 6 Mei 2015
Kendala :
1. Volume air yang semakin surut mengakibatkan beberapa layer pada tiap tititk
sampling hilang akibat ketinggian air yang semakin dangkal. Penurunan tinggi
muka air pada minggu ke-4 mencapai - 2,5 meter dari titik 0 water level.
2. Titik Sampel 6 yang berada pada titik tengah void ex illegal mine tereliminasi
dikarenakan air yang semakin surut maka jalur penghubung void UEE dan void
ex-illegal mine terputus sehingga sulit dijangkau dengan perahu.
3. Mesin perahu yang mati memperlambat proses sampling karena perpindahan
dari titik sampling yang satu ke titik sampling lainnya harus dilakukan dengan
dayung untuk menggerakkan perahu.
Dokumentasi Kegiatan :
: 6 Mei 2015
Uraian Kegiatan :
1. Pengambilan sampel sedimen Kedua pada void UE.EAST dengan total 13 titik
sampling.
2. Pada minggu ke 4 terdapat 2 titik sampling yang tereliminasi dikarenakan 2
lokasi tersebut terletak pada area yang tidak dapat dijangkau dengan perahu
karena dangkal, akibat penurunan volume air yang menyebabkan akses menuju
2 titik tersebut tertutup. sarana tidak bisa mencapai ke lokasi 2 titik sampling
tersebut yang disebabkan oleh volume air pada void UE-EAST berkurang yang
menyebabkan lokasi 2 titik sampling tersebut menjadi dangkal.
3. Mengomposit 3 titik sampling di zona 1, dan 5 titik sampling di zona 2 dan 3,
Sehingga mendapatkan 3 sampel sedimen setiap zona untuk di analisa lab
1. Pada saat persiapan pengambilan sampel sedimen sarana yang berupa perahu
bermotor mengalami engine failed. Sehingga alternatif lain menggunakan
dayung untuk menggerakan perahu. Yang berdampak pada memakan waktu
yang lama untuk pengambilan sampel.
2. Volume air pada void UE-EAST berkurang karena jebolnya tanggul pada sisi
timur void. Yang menyebabkan air menjadi dangkal sehingga perahu mengalami
sedikit kendala dalam mencapai titik-titik yang sudah ditentukan.
: 27 Mei 2015
Kendala :
Karena kondisi air yang semakin surut mengakibatkan semakin banyak layer
sampling yang hilang. Jika pada sampling minggu sebelumnya (minggu ke-4)
terdapat 11 layer, maka pada minggu ke 6 hanya tersisa 8 layer. Penurunan tinggi
muka air sampai minggu ke -6 mencapai 4 meter dari titik 0 water level.
Dokumentasi Kegiatan :
: 3 Juni 2015
Kendala :
Tanggul void yang jebol telah tertutup kembali karena adanya aktivitas tambang
ilegal yang beroperasi disekitar void UEE sehingga tinggi air void UEE mengalami
kenaikkan. Tinggi muka air naik sekitar 1,5 meter.
Dokumentasi Kegiatan :
: 3 Juni 2015
Uraian Kegiatan :
1. Pengambilan sampel sedimen Kedua pada void UE.EAST dengan total 13 titik
sampling.
2. Mengecek pH air pada setiap titik sampling pengambilan sedimen
3. Mengomposit 3 titik sampling di zona 1, dan 5 titik sampling di zona 2 dan 3,
Sehingga mendapatkan 3 sampel sedimen setiap zona untuk di analisa lab.
10
8
Point 1
Point 2
Point 3
Point 4
0
0
10
Point 5
Point 6
Depth (m)
7
6,8
Point 1
6,6
Point 2
6,4
Point 3
6,2
Point 4
6
0
10
Point 5
Point 6
Depth (m)
7,2
Point 1
7,1
7
Point 2
6,9
Point 3
6,8
Point 4
0
10
Depth (m)
Point 5
7,4
7,2
Point 1
Point 2
6,8
Point 3
6,6
Point 4
0
10
Point 5
Depth (m)
Nilai pH
Point 1
Point 2
Point 3
Point 4
0
10
Point 5
Depth (m)
Nilai pH Rata-Rata
7,2
Nilai pH
7
6,8
6,6
Nilai pH Rata-Rata
6,4
6,2
0
Minggu
Nilai pH rata-rata void UEE pada setiap minggu sampling cenderung mengalami
penurunan seperti yang ditunjukkan pada grafik 2. Namun dari keseluruhan hasil sampling,
nilai pH masih berada di bawah baku mutu yaitu 6-9 sehingga air masih memenuhi standar
yang ditetapkan pemerintah.
Nilai DO (mg/L)
DO
10
8
6
4
2
0
08-Apr-15
21-Apr-15
6 May 2015
0
10
27 May 2015
3 June 2015
Depth (m)
Suhu ( C)
Suhu
36
34
32
30
28
26
08-Apr-15
21-Apr-15
6 May 2015
27 May 2015
0
10
3 June 2015
Depth (m)
Berdasarkan grafik 3 dan grafik 4 nilai DO dan Suhu cenderung mengalami penurunan
pada setiap layer kedalaman. Dimana semakin dalam, maka nilai DO dan Suhu akan
semakin turun. Ketiga parameter ini (pH, DO, dan Suhu) memiliki korelasi berbanding lurus.
Pada kedalaman tertentu, dimana suhu perairan akan semakin berkurang, maka kandungan
oksigen juga akan semakin turun, sehingga nilai pH juga akan turun.
Sedangkan untuk nilai logam berat Fe dan Mn pada perairan, berdasarkan hasil
pengujian laboratorium JBG untuk sampel air minggu ke 0 dan minggu ke 4, diketahui
bahwa kadar logam berat Fe dan Mn berada pada rentang 0- 2 mg/l. Nilai ini masih berada
di bawah baku mutu yang ditetapkan oleh PerGub KalSel No 36 Tahun 2008 yaitu Fe 7
mg/L dan Mn 4 mg/L. Hal ini sesuai dengan asumsi bahwa ketika pH air dalam kondisi
cenderung netral ke basa, kadar logam berat akan tetap terendapkan pada sedimen (tidak
larut dalam air).
*kadar logam berat Fe dan Mn pada minggu ke -8 masih dalam proses pengujian laboratorium
Pengecekkan pH tanah juga dilakukan pada area tanah di sekeliling void UEE. Titik
sampling tanah menyesuaikan kontur tanah dimana titik sampling terletak pada setiap aliran
air menuju ke void dengan asumsi jika nilai pH air void juga dipengaruhi oleh pH tanah
disekeliling void yang ikut terbawa saat proses hujan terjadi (surface runoff). Hasil
pengecekkan pH tanah ditampilkan pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Hasil Pengecekkan pH Tanah di Sekitar Void UEE
Sample Point
pH Soil
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
6,4
5,2
5,8
5,6
6,4
5,8
5,2
5
5
4
5,6
5,9
6,4
4,8
6,2
6,4
4,2
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa tanah disekeliling void ada yang bersifat
asam dan ada yang netral. Rata-rata nilai pH tanah berada pada nilai pH 6, sehingga pH air
void akan cenderung berada pada nilai pH yang sama dengan pH tanah disekitarnya.
: Void Ue-East 1
II.Waktu Pengambilan
: 1. Cuaca : Cerah
2. Suhu : 270
3. Kedalaman air : 15 Meter
4. Prakiraan angin : 9,0 km / jam
Hasil Analisis
NO
Sampel
Parameter
Fe
Mn
Satuan
Mg/g
Mg/g
UE-EAST Zona 1
14,6469
0,0425
UE-EAST Zona 2
14,2205
0,0668
UE-EAST Zona 3
10,7783
0,0224
No
Titik
Logam Berat
Titik
Logam Berat
sampling
Sedimen
Sampling
Air
pH
Sampel
Fe
Mn
Fe
Mn
(mg/l)
(mg/l)
(mg/l)
(mg/l)
UE.E 1
0,14
1,6
7,29
UE.E 2
0,06
1,1
7,54
UE.E 3
0,09
1,0
7,55
42,5
6,68
Air
22,4
UE.E 4
0,11
0,9
7,50
UE.E 5
0,19
1,5
7,49
UE.E 6
0,12
1,5
7,49
*Untuk Hasil analisa sedimen minggu ke-4 dan 8 masih dalam proses
pengujian laboratorium.