Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
(AUB)
Disusun oleh :
MAYA RIA AGUSTINA
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan dan Asuhan keperawatan di Ruang
Cempaka (Nifas) RSUD Ngudi Waluyo Wlingi yang disusun
oleh:
Nama: Maya Ria Agustina
NIM : Telah diperiksa dan disahkan sebagai salah satu tugas profesi
Ners Departemen Keperawatan anak.
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
ABNORMAL UTERINE BLEEDING (AUB)
I.
Uterine
Bleeding
Perdarahan
Uterus
yang
dianggap
normal.
Perdarahan
Uterus
kehamilan,
(polip),
penyakit
sistemik,
masalah-masalah
serviks
kelainan
/
uterus
Uterus
Disfungsional
(PUD)
digunakan
Sebagian
besar
kasus
perdarahan
uterus
C. FAKTOR RESIKO
Menurut Manuaba ; 2010 :
1. Gagalnya
efek
umpan
balik
positif
dari
estrogen,
tanpa
melebihi
dukungan
rangsangan
stroma. Endometrium
yang
ditimbulkan
tumbuh
estrogen
&
Perimenopouse
16th)
(45-65 th)
(16-35 th)
dominan
akibat
pada
masa
menarche
terganggunya
dan
fungsi
(IUD)
untuk
pengendalian
kelahiran,
juga
dengan
alternatif.
metode
Biasanya
menstruasi dimulai.
b. Gangguan trombosit
pengendalian
terdeteksi
segera
kelahiran
setelah
dapat
hormon
menyebabkan
yang
mengganggu
perdarahan
uterus
menjelang
menopause
(berhentinya
luteinizing
Ketidakseimbangan
hormon
hormone
yang
(LH).
menciptakan
dalam
rahim
dapat
menyebabkan
abnormal, yaitu :
a) Fibroid pertumbuhan
perdarahan
non-kanker
yang
tunggal
atau
dalam
kelompok,
dan
leher
rahim
atau
uterus.
Polip
mana
biasanya
saluran
karena
tuba
infeksi
menjadi
meradang,
seksual
diperoleh.
dalam
dinding
otot
nya
(sarkoma uterus).
e) Kanker endometrium kanker yang paling
umum dari sistem reproduksi wanita, & hampir
selalu menyerang wanita menopause antara
usia
50
70.
Setiap
perdarahan
setelah
pada
anovulasi
merupakan
kebalikannya
atau
panjang
(oligomenorea).
Untuk
kadang-kadang
bersamaan
dengan
ovarium
membesar.
Dapat
juga
menyebabkan
menyebabkan
ialah
kurangnya
oleh
gangguan
produksi
LH
progesteron
releasing
faktor.
dan
gangguan
dalam
mekanisme
pembekuan darah.
2. Pada siklus tanpa ovulasi (anovulation)
Perdarahan tidak
Oligomenore
hari
Polimenorea
memanjang.
Perdarahan uterus yg terjadi dgn interval <21 hari &
Menoragia
dan
normal
Menometror
disebabkan
oleh
fase
folikuler
yang
agia
Metroragia/
perdarahan
ovulatoir
antara haid
AKDR,
Bercak
dengan
penyebab
endometritis,
a.l
polip,
penyakit
mioma
servik,
submukosa,
kadar estrogen.
Perdarahan uterus
pasca
menopause
Perd.uterus
abnormal
darah
akut
Perdarahan
renjatan).
Perdarahan
uterus
disfungsi
yang
sangat
uterus
yang
terjadi
banyak
yang
dan
bersifat
pada
wanita
menyebabkan
ovulatoir
atau
Durasi
Pervaginam
Menorrhagia (Hipermenorrhoe)
Kuantitas
Penyemburan
post menopause)
Spotting
(diluar
menstruasi)
Warna
Gejala Penyerta
Merah segar
Noda cokelat
Riwayat
Kontrasepsi
oral
AKDR
dahulu
Siklik
Non siklik
Setelah amenorrhoe
Perdarahan antar menstruasi (misalnya
setelah koitus atau pembilasan)
Sedangkan,
interval
lebih
cenderung
perdarahan
tidak
teratur
lama
bersifat
yang
setelah
terjadi
mengalami
ovulatori.
dengan
amenore
pemeriksaan
fisik
juga
ditemukan
Suhu
Inspeksi
&
palpasi
misalnya
menunjukkan
dilihat
dari
HPHT)
kemungkinan
menandakan
ostium
uteri,
benda
asing.
Bimanual
darah
Hemoglobin,
uji
fungsi
jika
ada
indikasi
atau
skrining
gangguan
lain
yang
sesuai
pada
seluruh
kasus
dibandingkan
dilatasi
dan
kuretase
dalam
endometrium
atau
kuretase
yang
dapat
hCG.
Tes
positif
kuat
Langkah-langkah
upaya
generik) yang
darah.
Jenis
lain,
misalnya:
etinil
estradiol,
tapi
obat
ini
dapat
menimbulkan
mg
disuntikkan
RS
(opname),
dan
diberikan
Estrogen
(suntikan
lewat
selang
infus)
langsung
terhadap
koagulasi,
termasuk
estrogen
bermanfaat
menghentikan
kasus
DUB
sekunder
akibat
depot
bahwa
setelah
suntikan
dihentikan,
yang
normal.
mengalami
anovulasi
Banyak
kronik
pasien
dan
yang
pengobatan
berkelanjutan diperlukan.
3) Golongan progesterone
Pertimbangan di sini ialah bahwa sebagian
besar perdarahan fungsional bersifat anovulatoar,
sehingga
mengimbangi
pemberian
pengaruh
obat
progesterone
estrogen
terhadap
dan
dilanjutkan
selama
espisode
berhenti,
langkah
selanjutnya
adalah
pil
kontrasepsi
dengan
stimulasi
mencegah
estrogen
resiko
yang
berkepanjangan
Pil
kontrasepsi
secara
efektif
dapat
tromboflebitis)
maka
dapat
diberikan
terapi
dengan
dengan
pemberian
pil
kontrasepsi
selama
siklus
5 10 mg / hari selama
5 10 hari @ bulan
medikamentosa
untuk
kasus
menoragia
terutama adalah NSAID (asam mefenamat) dan AKDRlevonorgesterel (Mirena). Efektivitas asam mefenamat, pil
kontrasepsi,
adalah setara.
naproxen,
danazol
terhadap
menoragia
kasus
tindakan
ini
adenokarsionoma
juga
adalah
dipertimbangkan
histerektomi,
bila
hasil
biopsi
menunjukan atipia.
TINDAKAN
ALASAN
Histeroskopi operatif
Abnormalitas struktur intra uteri.
Mimektomi (abdominal, Mioma uteri.
laparoskopik,
histeroskopik)
Reseksi
endometrial Terapi
menoragia
atau
menometroragia
transervikal
resisten.
Ablasi
endometrium Terapi menoragia
atau
menometroragia
rangka
penatalaksanaan
(thermal
balloon/roller resisten
ball)
Embolisasi
uterina
Histerektomi
dalam
atipikal,
karsinoma
ada
pembengkakan
pada
daerah
perut,
kadang-kadang
terjadi
ETIOLOGI
Klien Factor resiko
DIAGNOSA
Nyeri
b/d
gelisah,
perilaku berhati- G3
jaringan
keseimbangan saraf
hati,
tegang, TTV.
DS
Perdarahan abnormal
:-
kerusakan
otot,
&
system
gangguan
sirkulasi darah
Perpindahan
cairan
ke
intrasel
DO
perdarahan
pervaginam
G3
DS : -
hormone uterus
Resiko
tinggi
kekurangan
cairan
keseimbangan tubuh
Perdarahan abnormal
b/d
perdarahan
pervaginam berlebihan.
DO
tampak
& elektrolit
klien Factor resiko
cemas,
pengetahuan
TTV
G3
keseimbangan penyakit,
DS : -
hormone uterus
tentang
prognosis
kebutuhan pengobatan.
Perdarahan abnormal
Kurangnya
pajanan
informasi
DO :
Pasien
tampak
lemah
Konjungtiva
pucat
Eritrosit
Hemoglobin
Produksi Hb turun
Oksihemoglobin turun
Suplai O2 turun
Intoleransi aktivitas
DS :
Klien
mengatakan
ketika
beraktivitas
cepat merasa
lemas
&
dan
letih
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intoleransi Aktivitas
DIAGNOSA
Nyeri
TUJUAN & KH
INTERVENSI
Tujuan
:
Nyeri Kaji riwayat nyeri, mis : lokasi
berkurang
dilakukan
setelah
tindakan
intensitas
0-10)
dan
keperawatan selama
tindakan
1 x 24 jam.
dilakukan.
Bantu pasien mengatur posisi
Kriteria Hasil :
pengurangan
senyaman
menyatakan nyeri
mungkin
yang
Klien
berkurang (skala
(posisi
3-5)
Klien
tampak
tachicardi,hipertensi,
tenang,
eksprei
pernafasan cepat.
Ajarkan pasien penggunaan
wajah rileks.
TTV
normal
: 80-100 x/m,
: 16-24x/m,
RR
TD
: Sistole
100-130
nyeri
Ciptakan suasana lingkungan
mmHg
mmHg,
Diastole : 70-80
(kala
sesuai
indikasi
seperti
analgesik intravena.
Observasi
efek
analgetik
(narkotik )
Kolaborasi
dilakukannya pembedahan
Motivasi klien untuk mobilisasi
anjurkan
tinggi Tujuan
Setelah
kekurangan
dilakukan
cairan tubuh
keperawatan selama
2
24
terjadi
jam
Kriteria Hasil :
ditemukan
tanda-tanda
kekuranga cairan.
Seperti
tidak
kekurangan
Tidak
cairan.
Pantau masukan dan haluaran/
tindakan
sudah diperbolehkan.
Kaji tanda-tanda kekurangan
jam.
Monitor
1500-2000 ,l/hari
Kolaborasi untuk
pemberian
kurang,
pemeriksaan
membran mukosa
vital.
turgor
kulit
tanda-tanda
Hb,
kering, demam.
Pendarahan
leko,
laboratorium.
trombo,
ureum,
kreatinin.
berhenti, keluaran
urine
cc/kg
BB/jam.
TTV
normal
80-100
RR
TD
x/m,
: 16-24x/m,
: Sistole
100-130
Diastole
mmHg,
:
70-80
Ansietas
mmHg
Tujuan : Kecemasan
berhubungan
dapat
dengan
setelah
perubahan
askep selama 3 X 24
berkurang
diberikan
Dorong
klien
mengekspresikan
perasaannya..
untuk
gambaran
jam
tubuh
Kriteria Hasil :
Klien
tampak
Mau
berpartisipasi
dalam
dan
untuk
tenang
Dorong
klien
menyadari
dan
depresi.
Diskusikan
kemungkinan
program
terapi
dukung
pemakaian prostetik.
Beri informasi tentang hasilhasil lab dan perkembangan
penyakit klien, serta treatment
yang
mungkin,
kemoterapi,
radioterapi,
pembedahan
Informasikan
dukungan
bagi
tentang
sosial/
Tujuan
aktivitas
dapat
melakukan
Pasien
berhubungan
aktivitas
mandiri
dengan
tanpa
keluhan
ketidakseimb
setelah
diberikan
aktivitas
Eritrosit
dan
kelompok
klien,
perkumpulan
Intoleransi
seperti
misalnya
penyandang
kanker mammae
Observasi
faktor
yang
menimbulkan keletihan.
Pantau kondisi umum
ukur
TTV
pasien
dan
secara
berkala
Tingkatkan
aktif.
Anjurkan
sambil istirahat
Anjurkan untuk
kemandirian
aktivitas
setelah dialisis
alternatif
beristirahat
hemoglobin dalam
batas
normal
10e6/ul
Hemoglobin : 13,0
16,0 gr/dl
Konjungtiva
merah muda
D. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan
keperawatan
keperawatan
yang
keperawatan.
mengikuti
Pelaksanaan
merupakan
rumusan
dari
keperawatan
proses
rencana
mencakup
informasi
yang
relevan
dengan
perawatan
merupakan
kegiatan
yang
membandingkan
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta :
EGC
Carpenito, Lynda Juall. 2010. Diagnosa keperawatan Aplikasi pada
Praktek Klinik. Jakarta : EGC
Ida Bagus Gde Manuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif,dkk. 2001.Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta:
FKUI
Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler
(2000),
Rencana
AsuhanKeperawatan:
Pedoman
Untuk
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
ANEMIA
I. DEFINISI
II. Etiologi
Menurut Mochtar (1998), disebutkan bahwa penyebab terjadinya
anemia adalah :
-
karena
kurang
nutrisi
kemungkinan
menderita
anemia.
-
Mal Absorbsi
Penderita gangguan penyerapan zat besi dalam usus dapat
menderita anemia. Bisa terjadi karena gangguan pencernaan atau
Penyakit-Penyakit Kronis
Penyakit-penyakit kronis seperti : TBC Paru, Cacing usus, dan
Malaria dapat menyebabkan anemia.
Anemia Gravis berarti kadar Hemoglobin (Hb) sekitar 5 g/dl
hingga 6g/dl. Angka normal untuk pria dewasa 14 g/dl. Kadar
Hemoglobin yang rendah menyebabkan asupan makanan dan
oksigen ke seluruh organ tubuh mulai dari otak hingga otot kaki
berkurang dan sisa pembakaran tubuh dan bisa dibawa ke ginjal,
paru dan usus untuk dibuang, sehingga menimbulkan rasa lemas,
mual dan lemah. Biasanya gejala baru timbul bila kadar Hb
kurang dari 8g/dl. Kondisi semacam ini yang kalau dibiarkan
berpotensi akan menyebabkan gagal ginjal akut.
Anemia gravis hanya menyatakan bahwa anemia berat, namum
harus
lebih
didalami
penyebab
utama
timbulnya
anemia.
jenis
hipokromik
ini
biasanya
serta
banyak
berbentuk
normositik
dijumpai. Penyebabnya
dan
sebagai
per
oral
hasilnya
lamban
maka
dapat
diberikantanfusi darah.
oleh
hipofungsi
sumsum
tulang
belakang,
pada
talasemia,anemia
anemia
sel
sitkle
hemolitik,
(sabit),
heriditer,
hemoglobinopati
obat-obatan
penambah
darah.
Namun
pada
IV. PATOFISIOLOGI
Penghancuran
sel
darah
merah
secara
aktif
menyebabkan
seluler
yang
menyebabkan/mengakibatkan
kulit
kering
dan
Tacykardia
Diare
Palpitasi
Kardiomegali
BB menurun
HB menurun
Edema Perifer
TD menurun
Kulit pucat
Ataksia
Hepatomegali
Gangguan koordinasi
Dispepsia
Bingung
Konstipasi
Trombositosis/trombositopeni
Ekstremitas dingin
Sakit kepala
Paratesis
Mati rasa
VI. KOMPLIKASI
Komplikasi umum, terjadi gagal jantung, angina, gagal jantung
kongestif, kejang.
VII. FAKTOR YANG MEMPERCEPAT ANEMIA
Kecepatan terjadinya anemia
Durasi
Keutuhan metabolisme pasien yang bersangkutan
Adanya kelainan lain/kecacatan
VIII. PENATALAKSANAAN
Mencari penyebab dan mengatasi komplikasi, serta penggantian
darah yang hilang.
a) Terapi O2
Kompensasi
berkurangnya
pengangkatan
O2 dan
membantu
respon
terhadap
pengobatan
lain.
Pemberian
jangka