Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A.
Pengertian
Osteoporosis
merupakan
suatu
kondisi
pembentukannya,
sehingga
terjadi
ketidakseimbangan.
Osteoporosis
merupakan
suatu
kelainan
perubahan
pergantian
tulang
B.
Etiologi
Faktor-faktor resiko terjadinya osteoporosis
(Smeltzer, 2001):
-
Faktor nutrisi
Pilihan
gaya
hidup,
misalnya
Keadaan medis
Obat-obatan
2
merokok,
C.
Imobilisasi
Patofisiologi
Timbulnya osteoporosis pada wanita pasca
menopause disebabkan oleh turunnya kadar
hormon estrogen. Faktor nutrisi mempengaruhi
perkembangan osteoporosis. Vitamin D penting
untuk absorpsi kalsium dan untuk mineralisasi
tulang normal. Diet mengandung kalsium dan
vitamin
harus
mencukupi
untuk
misalnya
tetrasiklin,
antasida
aluminium,
furosemide,
isoniasi,
yang
anti
heparin,
mengandung
konvulsan,
D.
Manifestasi klinis
Osteoporosis mungkin tidak memberikan gejala
klinis sampai terjadi patah tulang. Nyeri dan
deformitas menyertai fraktur.
Dengan
melemah
dan
kolapsnya
korpus
E.
Pemeriksaan diagnostik
X-Ray
Mungkin tidak menunjukkan perubahan
hingga
lebih
dari
30%
kalsium
tulang
mengalami penurunan.
menghubungkan
kekuatan
tulang
F.
Komplikasi
Fraktur vertebra, panggul, pergelangan tangan,
gangguan respiratory.
G.
Manajemen Medis
Manajemen umum
-
pada
ADFR :
-
H.
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Faktor resiko
Wanita
imobilisasi
menopause,
yang
lama
riwayat
atau
keluarga,
kurangnya
Keluhan nyeri
Diagnosa Keperawatan
Gangguan
mobilitas
fisik
berhubungan
berkurangnya
kepadatan
tulang
vertebral
DS : Pasien mengatakan nyeri di daerah atas
dada dan leher, terasa sakit, nyeri konstan
( terus menerus ) di daerah lumbal area
belakang, meminta obat untuk mengurangi
nyeri.
DO : Pasien tampak kesakitan saat lehernya
ditekuk, nyeri di daerah tulang rusuk dan
tulang belakang saat di palpasi.
10
DPA
menunjukkan
tanda-tanda
Gangguan
pertukaran
gas
berhubungan
dengan kifosis
DS : Pasien mengatakan susah bernapas dan
batuk
11
3.
Perencanaan
4.
12
Implementasi
a. Diagnosa I
Bantu
mengubah
posisi
pasien
jika
diperlukan
R/ dengan bantuan ini, dapat mengurangi
terjadinya fraktur
Anjurkan
pasien
untuk
menggunakan
R/
dengan
latihan
mempertahankan
ROM
kekuatan
membantu
otot
dan
Diagnosa II
untuk
menentukan
tingkat
pasien
dalam
melakukan
pasien
merasa
takut
untuk
melakukan aktivitas
mempertahankan
terapeutik
14
tingkat
darah
Anjurkan
pasien
untuk
melakukan
gunakan
ambulasi
jika
memungkinkan
R/
mengalihkan
konsentrasi
pasien
Diagnosa III
aktivitas
yang
membantu
15
latihan
ini
mempertahankan
sendi
dan
dapat
kekuatan
membantu
membantu
tulang
dan
mempertahankan
makanan
yang
memepengaruhi
Diskusikan
dengan
pasien
kebutuhan
hormon
estrogen
berhubungan
dengan
tentang
yang
wanita
kekurangan
hormon
estrogen
d.
Diagnosa IV
Kaji
efek
bongkok
berpakaian,
pada
diskusikan
saat
pasien
dengan
pasien
pakaian
yang
cocok
menimbulkan
Diskusikan
dengan
pasien
untuk
Diagnosa V
sebagai
data
untuk
melakukan
perawatan lanjutan
17
Monitor
spirometri
dengan
mengukur
produktif
maka
sputum
harus
jumlahnya
sedikit.
Nyeri
yang
5.
Evaluasi
18
merasa cemas
6.
Pendidikan Kesehatan
dilakukan
termasuk
pemeriksaan
diagnostik
yang
mengandung
kalsium,
20
Ukuran
cangkir
1 Ons
1 Ons
cangkir
cangkir
1 cangkir
1 cangkir
1 tbsp
1 cangkir
1 cangkir
21
Kalsium (mg)
90
213
262
97
102
297
296
52
400
350
lemak
Yogurt rendah
lemak ditambah
buah
Broccoli
Kolard hijau
matang
Ikan salmon
(kaleng)
Ikan sarden
Bayam
Tempe tahu
Kacang
Kacang merah
Varina
Muffin
Udang (kaleng)
Gula tebu
Susu coklat
1 tangkai
1 piring
3 ons
3 ons
1 cangkir
3 ons
1 cangkir
1 cangkir
1 cangkir
1 muffin
3 ons
1 tbsp
1 ons
22
158
289
167
372
167
128
95
74
147
57
100
135
65
23
PATHWAY
Wanita
postmenopause
Merokok
Hormon
estrogen
menurun
Kafein
Alkohol
Defisiensi
Vitamin D
6 mg kalsium
ber (-) tiap hari
Osteoklast
digiatkan
Penurunan
absorpsi
kalsium
Obat-obatan
Keadaan medis
Imobilisasi
Metabolisme
kalsium
terganggu
Osteoklast
meningkat
Proses pertumbuhan
tulang terhambat
Cemas / takut
dalam
beraktivitas
Cemas
Penurunan
massa tulang
Nyeri ketika
leher ditekuk
Dispnea ,
berkurangnya
bunyi napas
Kelainan tulang
belakang :
Kifosis
Tidak dapat
berdiri tegak
Gangguan
pertukaran
gas
Gangguan /
perubahan
mobilitas fisik
Gangguan
body image
Gangguan
rasa nyaman
nyeri
DAFTAR PUSTAKA
Mourad, A. 1991. Orthopedic Disorder. Mosbys
Clinical Nursing Series, Philadelphia
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Ed.8. EGC.Jakarta
Baughman, Diane. 2000. Keperawatan Medikal
Bedah; Buku Saku dari Brunner & Suddarth.
EGC. Jakarta
OLEH
N ama
: Nurhasana Kasim
Koly
NIM
Tkt/Smt
M. A.
: PO 0320104028
: II Reguler/IV
: KMB III