Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
KELAS AJ2/B17
Zun Nurainy
C. Ketut Subiyanto
Hasanah Eka W.
Nur Maziyya
Siwi Sabdasih
Diyah Hita M.
Dessy Era P.
131411123044
131411123045
131411123048
131411123050
131411123052
131411123054
131411123056
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Hipospadia adalah kelainan kongenital berupa muara
uretra yang terletak di sebelah ventral penis dan sebelah
proksimal ujung penis (Muttaqin & Sari, 2011). Letak meatus
bisa terletak pada glandular hingga perineal. Angka kejadian
hipospadia adalah 3,2 dari 1000 kelahiran hidup (Purnomo,
2011).
Epispadia adalah suatu kelainan bawaan berupa tidak
adanya dinding uretra sebelah atas atau letak susunan dorsal
pada
meatus
uretra.Sedangkan
hipospadia
adalah
terdiri
atas:
midshaft
dan
penis
proksimal
3. Hipospadia posterior terdiri atas: penoskrotal, skotal, dan
perineal (Purnomo, 2011).
2.3 Etiologi
Beberapa faktor penyebab terjadinya Hipospadia dan
epispadia, meliputi faktor genetik, endokrin dan lingkungan.
1. Faktor genetik
Sebuah kecenderungan genetik telah disarankan oleh
peningkatan 8 kali lipat dalam kejadian hipospadia antara
kembar monozigot dibandingkan dengan tunggal.
Kecenderungan keluarga telah dicatat dengan 1. Prevalensi
hipospadia pada anak laki-laki nenek moyang dengan
hipospadia telah dilaporkan sebesar 8%, dan 14% dari
anak
saudara
dengan
hipospadia
atau
juga
terpengaruh
ketidakmampuan
untuk
lingkungan
adalah
pada
hewan.
dalam
pengembangan
Lingkungan
dengan
penis
aktifitas
merupakan
terjadi
suatu
pada
cacat
masa
bawaaan
embrio
yang
selama
jarang,
kegagalan
jaringan
spongiosum
dan
saat
yang
bersamaan
dilakukan
operasi
merupakan
kontraindikasi
mutlak
untuk
sikumsisi.
2)
2.8 Komplikasi
1. Striktur uretra (terutama pada sambungan meatus uretra
2.
3.
4.
5.
anak
mengalami
b.d
perubahan
lingkungan
dan
prosedur
2)
3)
b. Orang Tua
1) Ansietas b.d prosedur pembedahan dan hasil operasi
anak
2) Kurang pengetahuan b.d prosedur pembedahan dan
hasil operasi anak
3. Intervensi Keperawatan
Pre Operasi
a. Anak
1) Gangguan eliminasi urine b.d
yang abnormal
untuk
operasi
Rasional
dengan 1.
Mengatasi
kelainan
rencana
eksterna
(uretroplasty,
anatomis
uretra
yang abnormal
cordectomy)
2.
Berikan
health 2.
Adaptasi
education
sebelum
terhadap
operasi
orangtua
dekat
untuk
klien
Orangtua
anaknya
daripada
kesehatan
lebih
petugas
sehingga
2.
.Rasional
anak 1.
Area penis yang bersih
mengurangi
ketidaknyamanan.
Tenangkan
dengan
pengertian
anak 2.
Berguna
memberikan
membantu
anak
tentang
memahami
penyebab
ketidanyamanan
yang
dialaminya.
mudah
untuk
dimengerti
yang
anak.
3.
3.
Libatkan
dalam
orang
tua
penatalaksanaan
ini.
Orang
pihak
tua
sebagai
terdekat
diharapkan
anak
pengertian
dipercaya
oleh
anak.
3) Resiko infeksi b.d statis urine
Tujuan:
dapat
membantu
membersihkan
area
Rasional
jumlah, 1.
Untuk
adanya
infeksi
2.
Bantu
mengetahui
anak
tanda-tanda
pada
traktus
urinarius
membersihkan
area 2.
Area genitalia yang
genitalianya pada saat BAK
dibersihkan dengan baik
untuk mengurangi resiko
setelah
BAK
dapat
infeksi.
membantu
resiko
infeksi
disebabakn
3.
Libatkan
dalam
tindakan
keluarga
tersebut 3.
mengurangi
yang
peningkatan
jumlah kuman.
Keluarga
sebagai
dapat
membantu
teman
sebaya
(muncul
pada
fase
preschool/school)
Tujuan:
mampu
meyakinkan
anaknya
atas
kondisinya.
Intervensi
Rasional
1.
Kaji penurunan harga 1.
Penurunan harga diri
diri pada anak
pada
anak
dapat
menimbulkan
2.
Lakukan
pada
komunikasi
anak
kondisinya
gangguan
perkembangan
tentang
mental
anak.
saat
itu. 2.
Komunikasi
Yakinkan bahwa kondisi itu
efektif
bisa diperbaiki.
mengembalikan
yang
dapat
percaya
Libatkan
keluarga
perbedaanya
dengan
teman-temannya
lain.
3.
Pemberian
pada
anak
dapat
harga
yang
motivasi
diharapkan
meningkatkan
diri
percaya dirinya
dan
rasa
sejauh
gangguan
body
Rasional
mana 1.
Gangguan body image
image
dapat
mempengaruhi
2.
Lakukan
pada
komunikasi
anak
2.
sehubungan
Dengan
komunikasi
diharapkan
dapat
mengetahui
dengan kondisinya
gangguan
pada
tingkat
body
anak
image
serta
memberikan
dapat
gambaran
untuk
memberikan
Keluarga
dan
diharapkan
guru
mampu
ketidaknyamanan
yang
dialami anak.
4.
bentuk
penisnya
disembuhkan
pada
dapat
dengan
4.
Dengan
keyakinan
bahwa
memberikan
pada
kondisi
disembuhkan
tsb
anak
bisa
diharapkan
operasi.
bisa
mengurangi
gangguan
body
image
yang dialaminya.
b. Orang tua
1) Ansietas b.d bentuk abnormal penis pada anak saat BAK
Tujuan:
tua
klien
mengerti
tentang
penyebab
dan
Rasional
dan 1.
Penyebab dan tingkat
kecemasan
pada
kecemasan
orang tua.
dapat
mempengaruhi
keperawatan
asuhan
yang
akan
Berikan
tentang
untuk
tentang
informasi
masalah
secara
memantau
apakah
orang tua.
dapat
untuk
ada
didasari
kepercayaan
mampu
mengurangi
terkait
anak.
komunikasi
intensif
masalah
mengurangi
Lakukan
informasi
diharapkan
terkait
Pemberian
kecemasan
kecemasan
4.
Teh
mengandung
4.
saat
antioksidan
melakukan
glukosa
ditambah
dapat
sedikit
tua.
komunikasi.
5.
5.
Tindakan
gegabah
tidak
dapat
menyelesaikan
apabila
dengan baik.
kecemasan
terhadap
kondisi
masalah
anak
bertambah.
2) Kurang pengetahuan b.d hipospadia/epispadia pada anak
Tujuan:
tua
klien
mampu
menyebutkan
penyebab
hipospadia
b) Orang
tua
klien
mampu
menyebutkan
proses
tua
klien
mampu
menyebutkan
proses
Rasional
pengetahuan 1.
Tingkat
tua
tentang
orang
hipospadia/epispadia.
tua
pengetahuan
memudahkan
perawat
untuk
informasi
Berikan
informasi
tapi
belum
ataukah
belum
Pemberian
informasi
tentang
yang
sesuai
hipospadia/epispadia
bahasa
yang
dengan
bahasa
yang
mudah
dipahami
oleh
tua
Sarankan
lain,
dan
dapat
memudahkan
untuk
baik
orang tua.
3.
dengan
orang
mencari
misal
tua
yang
informasi
dari
Sumber
lain
informasi
seperti
dapat
buku
buku
memberikan
kesehatan.
Hospitalisasi (MRS)
a. Anak
1) Ansietas b.d lingkungan asing dan prosedur tindakan
Tujuan:
ansietas
pada
Penyebab
dan
anak.
mempengaruhi
keperawatan
asuhan
yang
akan
mengenal
Berikan
gambaran
mengenai
pada
sekitarnya
anak
sehingga
lingkungan
lingkungan
yang
baru
dapat
mengurangi ansietasnya.
3.
Penjelasan yang
Berikan
penjelasan
mengubah
pada
sebelum
anak
takut
melakukan
akan
yang
prosedur
pikiran
digunakan.
4.
Sikap
perawat
Memberikan
pengarahan pada perawat
anak.dapat menurun.
tingkah
laku
anak.
b. Orang tua
1) Ansietas b.d perubahan lingkungan dan prosedur tindakan
pada anak.
Tujuan:
tua
klien
mengerti
tentang
penyebab
dan
tua
klien
mengetahui
penatalaksanaan
perawatan klien
c) Orang tua klien mampu memberikan infomasi pada
klien tentang perawatan penyakit yang diderita
Intervensi
1.
Kaji
penyebab
tingkat
orang tua.
ansietas
Rasional
dan 1.
Penyebab dan tingkat
pada
kecemasan
dapat
mempengaruhi
keperawatan
asuhan
yang
akan
2.
2.
perawatan
Jelaskan
prosedur
4.
3.
setiap
tindakan
yang
tua
lingkungan
perawatan anaknya.
di
orang
mengerti
Perkenalkan
lingkungan
Agar
Dengan
adanya
penjelasan
tindakan
prosedur
dan
tujuannya
orang tua.
Komunikasikan
setiap 4.
Agar
orang
tua
ada pemberitahuan terbaru
mengerti dan memahami
tentang
tindakan
yang
prosedur tindakan yang
akan dilakukan pada anak.
akan dijalani oleh anak.
tentang penatalaksanaan
tua
klien
mampu
membantu
dalam
kenyamanan klien
Intervensi
1.
Kaji
pengetahuan
Rasional
tingkat 1.
Tingkat
orang
tuan
orang
tua
pengetahuan
memudahkan
perawat
pada
anak
dan
pelayanan di RS.
sistem
kebutuhan
untuk
informasi
mengetahui
paham,
2.
tentang
prosedur
2.
dengan
pada
anak
bahasa
yang
ataukah
belum
belum
tapi
memudahkan
sesuai.
menambah
pengetahuan
mereka.
3.
Berikan
informasi
3.
Informasi
tentang
sistem pelayanan di RS
dapat
membantu
memudahkan
orang
dalam
melakukan
tua
anak
tidur
Rasional
di 1.
Tempat
dengan
sesuai
tidur
dengan
yang
kondisi
tepat
untuk
pembedahan,
mencegah cidera.
tipe
untuk
penyembuhan
operasi
dan
luka
mencagah
timbulnya
2.
Gantungkan
alat
IV
trauma
yang
baru.
saat bergerak.
3.
Untuk meminimalisasi
resiko cidera pada area
operasi.
Rasional
intervensi 1.
Intervensi
untuk
mengurangi
terjadinya
nyeri
pasca
dilakukan
timbulnya
menambah
sampai
anak.
anak
mengalami
yang
setelah
nyeri
akan
stres
pada
nyeri.
2.
untuk
mencengah
Distensi
kemih
akan
kandung
menambah
3.
Berikan
posisi
yang
ketidaknyamanan
pada
nyaman
pada
anak
bila
tidak dikontraindikasikan.
4.
Beri
analgtik
anak.
3.
sesuai
ketentuan
Posisi
yang
akan
untuk
mambantu
mengurangi
mengurangi nyeri.
nyaman
nyeri
pasca
operasi.
4.
Akan
mengurangi
dan
tidak
akan
menimbulkan
efek
perawat
mempermudah
memantau
mengkaji
respon
2.
Pantau
perubahan
tubuh
2.
Mengetahui
terapiutik
diberikan
3.
komplikasi
mungkin.
sedini
efek
yang
telah
mempermudah
pemberian
setelah
operasi.
respon
dan
tiandakan
Penanganan
mungkin
sendiri
memperkecil
resiko
komplikasi
yang
mungkin ditimbulkan.
b. Orang tua
1) Ansietas b.d prosedur pembedahan dan hasil operasi anak
Tujuan:
tua
klien
mengerti
tentang
penyebab
dan
tua
klien
mengetahui
tujuan
tidakan
mengetahui
penatalaksanaan
pembedahan klien
b) Orang
tua
klien
kecemasan
dapat
mempengaruhi
keperawatan
asuhan
yang
akan
2. Jelaskan
pembedahan
yang
Dapat
memberikan
telah
tentang
prosedur
berhasil/tidak
dan
dilakukan.
3.
Dapat
kecemasan
akan
hasil
mengurangi
orang
tua
pembedahan
mengetahui
tentang
penyebab
dan
penatalaksanaan
tindakan pembedahan.
Kriteria Hasil:
a) Orang tua klien mengetahui tujuan perawatan yang
harus dijalani klien setelah tindakan pembedahan
b) Orang tua klien mengetahui proses perawatan yang
harus dijalani klien setelah tindakan pembedahan
Intervensi
1.
Kaji
Rasional
tingkat 1.
Tingkat
pemahaman
tentang
orang
prosedur
pemahaman
tua
dan
perawat
tujuan pembedahan.
untuk
memberikan
informasi
Berikan
informasi
2.
mudah
bahasa
Penggunaan
dipahami
dipahami
orang
orang tua.
mempermudah
tua
memahami
Berikan
bahwa
pembedahan
informasi
secara
tindakan
pembadahan
akan
telah
meringankan
pikiran
Informasi
orang tua.
BAB 3
WEB of CAUTATION (WOC)
Gangguan keseimbangan
hormon
Lingkunga
n
Genet
ik
HIPOSPADI
A
Anterior :
Medial :
Posterior :
- Tipe
Granularr
- Sub
koronal
- Penis distal
- Midshaft
- Penis
Proksima
- Penoskrotal
- Skrotal
- Perineal
Pada Ortu :
Pada Anak :
Aspek
Psikologis
- Isolasi Sosial :
Menarik Diri
- Harga Diri
Rendah
MK : Gangguan
Citra Diri
Urin
Menetes
- Ansietas
- Kurang
Pengetahu
Resiko
Infeksi
Resiko
Kerusakan
Integritas
Ruam
Kulit
Nyeri
Tindakan
Pembedaha
n
Port de Entry
Kuman
Uretroplas
ty
Resiko
Perdarahan
Resiko
Infeksi
Hospitalisasi / Pre
Op
Anak :
- Ketakutan
- Ansietas
- Kehilangan
Kontrol
Orang Tua:
- Ansietas
- Kurang
Pengetahua
n
Ansiet
as
Discontinuitas
Jaringan
Daftar Pustaka
Corwin, E. J., 2009. Buku Saku Patofisiologi. 3 penyunt. Jakarta:
EGC.
Gray, M. & Moore, K. N., 2009. Urologic Disorders Adult and
Pediatric Care. USA: Mosby Elsevier.
Muttaqin, A. & Sari, K., 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan
Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
Muttaqin, A. & Sari, K., 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan
Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
Ngastiyah, 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC.
Purnomo, B. B., 2011. Dasar-Dasar Urologi. Jakarta: CV SAgung
Seto.
Suryadi & Yuliani, R., 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak.
Jakarta: Agung Seto.