Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya telah memberikan petunjuk, kesehatan, kesempatan dan
kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyajikan Makalah yang berjudul Audit Produksi
dan Operasi . Di dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai
bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi yang telah disesuaikan khususnya
mata kuliah Audit Manajemen. Harapan penulis bahwa makalah ini dapat membantu para
mahasiswa dan tim pengajar dalam kegiatan perkuliahan. Penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Adi Riris selaku dosen mata kuliah Audit Manajemen atas bimbingan
dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini serta pihak-pihak yang yang telah
membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu. Disadari bahwa dengan kekurangan dan
keterbatasan yang dimiliki penyusun, walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk
lebih teliti, tetapi masih dirasakan banyak kekurangtepatan, Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang
membutuhkan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...
KATA PENGANTAR..
DAFTAR ISI.....
BAB I PENDAHULUAN....
A. Latar Belakang..................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI
A. Pengertian Audit Produksi Dan Operasi
Audit produksi dan operasi melakukan penilaian secara komprehensif terhadap
keseluruhan fungsi audit produksi dan operasi untuk menentukan apakah fungsi ini telah
berjalan dengan memuaskan (ekonomis, efektif dan efisien). Audit ini dilakukan tidak hanya
terbatas pada unit produksi tetapi juga berlaku untuk keseluruhan proses produksi dan
operasi. Audit ini juga berperan melengkapi fungsi pengendalian kualitas.
Beberapa alasan yang mendasari perlu dilakukannya audit ini antara lain :
Proses produksi dan operasi harus berjalan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
Kekurangan/kelemahan yang terjadi harus ditemukan sehingga segera dapat
diperbaiki.
Konsistensi berjalannya proses harus diungkapkan.
Pendekatan proaktif harus menjadi dasar dalam peningkatan proses.
Berjalannya tindakan korektif harus mendapat dorongan dan dukungan dari berbagai
pihak yang terkait.
B.
Prinsip-Prinsip Umum
1.
Tujuan utama audit adalah untuk menentukan apakah proses produksi dan operasi
yang berjalan saat ini sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan untuk
memastikan bahwa produk yang dihasilkan konsisten dengan standar kualitas yang
telah ditetapkan serta mengidentifikasi wilayah (bagian) yang masih memerlukan
perbaikan.
2. Auditor harus secara objektif dan sistematis mengumpulkan dan menganalisis data
yang cukup dan relevan sebagai dasar penilaian terhadap ketaatan perusahaan dalam
menerapkan kriteria yang telah ditetapkan.
3. Auditor harus mengklarifikasi ketidaksesuaian yang terjadi antara aktivitas produksi
dan operasi denan kebutuhan kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan membuat
rekomendasi untuk peningkatan.
C.
Tujuan Audit
1.
2.
Apakah strategi serta rencana produksi dan operasi sudah sevara cermat menghubungkan
santara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan dengan ketersediaan sumber daya serta
3.
perusahaan.
4. Apakah proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efisien.
5. Apakah penempatan fasilias produksi dan operasi telah mendukung berjalannya proses
6.
Manfaat Audit
1.
Dapat memberikan gambaran kepada pihak yang berkepentingan tentang ketaatan dan
kemampuan fungsi produksi dan operasi dalam menerapkan kebijakan serta strategi
2.
3.
Audit Pendahulua
Audit pendahuluan diawali dengan perkenalan antara pihak auditor dengan
organisasi auditee. Pertemuan ini bertujuan untuk mengonfirmasi scope audit,
mendiskusikan rencara audit dan penggalian informasi umum tentang organisasi auditee,
objek yang diaudit, mengenal lebih lanjut kondisi perusahaan dan prosedur yang
diterapkan pada prises produksi dan operasi.
Pada tahap ini auditor melakukan overview terhadap perusahaan secara umum,
produk yang dihasilkan, proses produksi dan operasi yang dihasilkan, melakukan
peninjauan terhadap produksi, layout pabrik, sistem computer yang digunakan dalam
upaya menunjang keberhasilan fungsi ini dalam mencapai tujuan. Setelah melakukan
6
tahap ini auditor dapat memperkirakan kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi pada
fungsi produksi dan operasi perusahaan auditee.
2.
3.
4.
Pelaporan
Laporan audit disajikan dengan format :
a. Informasi latar belakang
Menyajikan gambaran umum fungsi produksi dan operasi dari perusahaan yang
diaudit, tujuan dan strategi pencapaiannya serta ketersediaan sumber daya yang
b.
c.
Ruang lingkup audit menjelaskan tetang cakupan (luas) audit yang dilakukan
sesuai dengan penugasan yang diterima dengan pemberi tugas audit
5.
Tindak Lanjut
Rekomendasi yang disajikan auditor dalam laporannya merupakan alternatife
perbaikan yang ditawarkan untuk meningkatkan berbagai kelemahan yang masih terjadi
pada perusahaan. Tindak lajut yang dilakukan merupakan bentuk komitmen manajemen
untuk menjadikan organisasinya menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
F.
kebutuhan
pasar
atas
produk
yanga
2.
4.
Tingkat Persediaan
Secara umum persediaan pada industri manufaktur terdiri atas persediaan
bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, dan persediaan perlengkapan
(supplies). Kebijakan tentang perseddiaan bahan baku harus memerhatikan hubungan
permintaan atas persediaan tetsebut, apakah termasuk dalam kelompok permintaan
independen atau permintaan dependen. Hal ini penting sekali karena akan
berpengaruh kepada metode permintaan atas persediaan tersebut dalam mendukung
efektivitas dan efisiensi, proses produksi dan operasi.
5.
Tabel 1
10
Kriteria
Tepat kuantitas
Pengukuran
rasio hasil produksi dengan
kebutuhan
2.
Optimalisasi
standar kualitas
Tepat waktu
jadwal
Sumber Daya
Tingkat Persediaan
4.
Keseimbangan
produksi
barang
kepasar
rasio rencana produksi dengan
kapasitas tersedia
Maksimum utilisasi
3.
pelepasan
rasio
pengguna
kapasitas
Keseimbangan
operator
dan
dengan
produksi
G.
dalam menghasilkan produk sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.
Meminimalkan kebutuhan tempat (Areal)
Upaya meminimalkan jarak tempuh unit produk dapat mengurangi kebutuhan tempat
(areal) dalam proses produksi. Penataan fasilitas poduksi yang terintegrasi dengan
11
gudang penyimpanaan bahan baku dan produk jadi, dapat menghemat kebutuhan tempat
tanpa mengganggu jalannya proses produksi
4. Kemitraan dengan Pemasok
Melibatkan pemasok kedalam rencana keberhasilan perusahaan merupakan model yang
banyak dikembangkan dalam praktik produksi modern saat ini. Dengan membangun
hubungan yang erat (kemitraan) dengan pemasok dan menjelaskan rencana dan standar
kebutuhan bahan kapadanya, pemasok menjadi memahami dengan baik kebutuhan
perusahaan. Dan bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan perusahaan terhadap
pasokan bahan baku baik dalam kualitas, kuantitas, dan waktu pasokan tersebut
dibutuhkan harus sudah tersedia diperusahaan.
5. Meminimalkan Aktivitas yang tidak Menambah Nilai
Melalui suatu analisis aktivitas dan komitmen untuk melakukan perbaikan secara terusmenerus, perusahaan yang menerapkan metode ini, meminimalkan aktivitas-aktivitas
6.
yang tidak berguna (tidak menambah nilai) baik bagi pelanggan maupun bagi perubahan.
Pengembangan Angkatan kerja
Dengan secara terus-menerus memperbaiki desain pekerjaan, pelatihan, partisipasi,
komitmen karyawan dan pemberdayaan kelompok-kelompok kerja, metode ini secara
7.
H.
12
komponen dan tahapan dalam proses produksi mulai dari penanganan bahan baku sampai
dengan penanganan penyerahan produk jadi ke gudang. Secara rinci pengendalian tersebut
meliputi hal-hal berikut:
o Pengendalian Bahan Baku
Pengendalian bahan baku bertujuan untuk memastikan bahwa bahan baku yang diolah
dalam proses produksi telah sesuai dengan kebutuhan standar kualitas produk yang
dihasilkan perusahaan. Pengendalian bahan baku mencakup keseluruhan aktivitas yang
berhubungan dengan bahan baku mulai dari pembelian, jadwal penerimaan, penanganan
pada saat diterima, penyimpanan sampai dengan bahan baku tersebut digunakan (diolah)
o
13
tepat menjadi faktor utama berjalannya proses produksi secara efektif dan efisien mampu
o
14