Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PERTANIAN
4:53 AM Maya Akbar Labels: AGRIBISNIS
Dalam agribisnis pertanian, aspek produksi perlu mendapatkan perhatian yang lebih dibanding
aspek lain. Ini bukan berarti mengabaikan aspek lain, tetapi semata-mata karena komoditi yang
dikelola adalah tanaman, makhluk hidup, yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan.
Dari tanaman yang ditanam akan dihasilkan produk untuk dijual ke pasar. Dengan demikian,
mesin produksi dalam agribisnis pertanian ini adalah tanaman itu sendiri yang sifatnya sangat
berbeda dengan mesin yang bekerja dengan bahan bakar. Oleh karena itu, penanganan aspek
produksi ini harus hati-hati agar perusahaan dapat berproduksi sesuai dengan rencana. Aspek
produksi agribisnis pertanian akan dibedakan menjadi perencanaan produksi dan pengendalian
produksi.
Selain merencanakan jenis tanaman, merencanakan jumlah tanaman yang akan ditanam perlu
juga diperhatikan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar tidak terjadi kelebihan produk.
Sebaiknya merencanakan jumlah tanaman ini beracuan pada pasar. Jumlah permintaan pasar
itulah yang harus dipenuhi. Dengan cara ini efisiensi produksi akan tercapai dengan baik.
Untuk produk atau komoditas yang berorientas pasar lokal atau nasional, maka standar kualitas
produk disesuaikan dengan permintaan pasar yang ada. Standar produk untuk permintaan
supermarket tentu saja berbeda dengan standar produk untuk permintaan pasar tradisional.
Menentukan standar produk yang tepat akan menghemat biaya operasional agribisnis.
Apa yang terjadi jika banyak pengusaha yang kurang memperhatikan kualitas produk? Yang
jelas, pasar akan dibanjiri oleh produk agribisnis pertanian yang berkualitas rendah. Bisa
dipastikan harga suatu produk akan jatuh. Hanya pengusaha yang pandai menjaga kualitas saja
yang bisa bertahan dalam keadaan seperti ini.
1. Jenis-jenis tanaman
Jenis tanaman yang akan ditentukan dalam agribisnis pertanian harus mempertimbangkan
potensi atau peluang pasar terhadap hasil produksi agribisnis. Jika Anda memiliki peluang pasar
yang lebih bagus dengan harga yang tinggi untuk tomat jenis sayur berarti pilihan utama untuk
agribisnis yang akan diusahakan adalah tomat jenis sayur. Begitu pula untuk agribisnis pertanian
yang lain, ada banyak jenis tanaman yang bisa dijadikan sebagai pilihan, seperti jenis cabai
merah keriting, cabai merah besar, pepaya ukuran besar, pepaya ukuran kecil, dan sebagainya.
Pilihan yang tepat dengan menyesuaikan potensi atau peluang pasar yang ada akan menunjang
keberhasilan agribisnis tersebut.
2. Sifat-sifat tanaman
Sifat-sifat tanaman sangat perlu untuk diketahui agar penanganannya, mulai budidaya sampai
pemasarannya, dapat dilakukan dengan baik sehingga penurunan mutu produknya dapat dicegah
atau setidak-tidaknya berkurang. Parameter yang dapat digunakan untuk menentukan sifat-sifat
tanaman yang cocok untuk agribisnis yang akan dijalankan antara lain:
a.
Ketergantungan
terhadap
musim
Apakah tanaman yang akan dibudidayakan dapat ditanam dan dipanen kapan saja atau hanya
bisa dilakukan pada musim-musim tertentu. Misalnya untuk agribisnis tembakau tidak mungkin
ditanam pada awal musim hujan dan dipanen saat akhir musim hujan. Untuk agribisnis buah
mangga hanya dapat dipanen satu kali dalam satu tahun. Jika menanam tomat pada musim
kemarau berarti biaya yang dikeluarkan untuk mengendalikan serangan virus akan lebih besar.
Estimasi ketergantungan tanaman terhadap musim akan membantu membuat perencanaan waktu
tanam,
pembiayaan
atau
permodalan,
dan
pemanenan.
b.
Tingkat
perputaran
modal
Bagaimana tingkat perputaran modal terhadap agribisnis yang kita usahakan? Menanam jahe
tentu saja memiliki tingkat perputaran modal yang lebih lambat dibanding dengan tomat, karena
waktu panen jahe yang lebih panjang. Untuk tanaman pepaya membutuhkan investasi yang
sedikit lebih lambat dibanding tanaman cabai atau tomat, akan tetapi saat tanaman pepaya sudah
memasuki fase panen, maka tingkat perputaran modalnya lebih cepat dimana pembudidaya bisa
mendapatkan penerimaan paling tidak satu minggu sekali. Dengan mengetahui tingkat
perputaran modal, pelaku agribisnis dalam memperkirakan kemampuan pengembalian modal.
c.
Daya
tahan
hasil
produksi
pasca
panen
Sifat ini merupakan sifat fisik produk agribisnis pertanian. Perlu diketahui apakah produk
agribisnis tersebut mudah rusak oleh kesalahan perlakuan fisik selama pemanenan atau
pengangkutan. Jika produk tersebut mudah rusak, tentu saja penanganan panen dan pasca panen
harus hati-hati dan usahakan untuk mengikuti SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sudah
dibuat. Jika produk tersebut tidak mudah rusak, seperti gabah, penanganan tentu saja bisa
dilakukan secara tradisional, sejauh tidak mengakibatkan kerugian yang fatal.
3. Agroklimat
Agroklimat mempunyai arti iklim yang berhubungan dengan kegiatan pertanian. Dalam
agribisnis pertanian, faktor agroklimat sangat menentukan keberhasilan usaha. Memaksa
tanaman untuk tumbuh di daerah dengan agroklimat yang tidak sesuai akan fatal terhadap
keberhasilan
agribisnis.
Faktor-faktor agroklimat yang perlu diketahui dalam agribisnis pertanian meliputi keadaan
tanah/lahan,
ketinggian
tempat,
suhu,
dan
curah
hujan.
a.
Keadaan
tanah
Keadaan tanah yang harus disesuaikan dengan jenis tanaman budidaya secara umum adalah jenis
tanah dan tingkat keasaman tanah (pH). Jenis tanah harus diusahakan sesuai dengan jenis
tanaman budidaya dalam kegiatan agribisnis. pH tanah juga haru berada pada kisaran optimal
untuk pertumbuhan tanaman budidaya. Pengukuran pH tanah dapat dilakukan dengan
menggunakan
alat
yang
disebut
pH
meter
atau
cairan
pH
tester.
Informasi selengkapnya tentang pH tanah bisa dilihat pada artikel pH Tanah
b.
Ketinggian
tempat
Ketinggian tempat merupakan salah satu syarat tumbuh jenis tanaman yang akan dibudidayakan.
Jangan memaksakan untuk menentukan agribisnis pada tanaman yang tidak sesuai dengan
ketinggian tempatnya. Kesalahan menentukan jenis tanaman yang sesuai dengan ketinggian
tempat
akan
berakibat
fatal
terhadap
keberhasilan
agribisnis.
c.
Suhu
udara
Suhu udara berkaitan erat dengan ketinggian tempat. Setiap ketinggian tempat naik 100 m, suhu
udara akan turun kurang lebih 0,57C. Suhu udara yang sesuai tanaman budiaya akan menunjang
keberhasilan
agribisnis.
d.
Curah
hujan
Satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk menunjang keberhasilan agribisnis pertanian adalah
curah hujan. Tanaman budidaya yang tidak membutuhkan curah hujan tinggi maka jangan
ditanam saat awal musim hujan. Demikian pula sebaliknya. Jika memaksakan untuk menanam
tanaman yang rentan terhadap curah hujan tinggi dengan pertimbangan peluang harga yang
bagus saat panen, maka harus diperhatikan juga biaya perawatan yang akan meledak mungkin
bisa
mencapai
200-300
persen.
Data agroklimat suatu daerah bisa diperoleh dari dinas-dinas pertanian setempat.
Pupuk Dan Pemupukan, Pupuk Organik, Hormon Tumbuhan atau ZPT (Zat Pengatur Tumbuh).