Vous êtes sur la page 1sur 51

KOMPOSISI CAIRAN TUBUH

Air
Elektrolit :
Kation
- K, Na, Ca, Mg
Anion
- Cl, HCO3
Non elektrolit

Gamblegram
Mg++
Ca++

K+ 4

HCO324
Weak acid
(Alb-,P-)

Na+
140

KATION

Cl102

ANION

PENGATURAN ELEKTROLIT
Intake
Output
Keseimbangan asam basa
Keadaan hormonal
Integritas seluler

PENGATURAN NON
ELEKTROLIT
Glukose
Protein
O2
CO2
Asam-asam organik

CAIRAN TUBUH TOTAL (TBW)


65% - 80% BB
Dipengaruhi oleh :usia, jenis kelamin,

massa otot,kandungan lemak

PERUBAHAN TBW DAN KOMPOSISI


CAIRAN TUBUH
Umur

TBW
(% BB)

CES
(%BB)

CIS
(%BB)

Prematur

75-80

Bayi baru lahir

70-75

50

35

65

25

40-45

Laki-laki

60

20

40-45

Perempuan

55

18

40

1 tahun
Adolesen

PENGATURAN KESEIMBANGAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Diatur oleh ginjal dan sistem endokrin
Faktor-faktor yang berpengaruh:

tekanan osmosis, tekanan koloid


osmotik, tekanan hidrostatik,
permeabilitas kapiler

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI IWL
Peningkatan IWL

Penurunan IWL

Hipertermia*

Udara lembab

Aktifitas yang
meningkat

Hipotermia

Pemanas Radian**

Sedasi

Fototerapi***

Pengurangan aktifitas

meningkat 12% tiap kenaikan 1C diatas 38 C

**

*** meningkat 40% pada bayi <1500 g, lebih tinggi pada bayi
yang lebih
besar

meningkat 40-50% pada bayi <1500 g

PENGHITUNGAN INSENSIBLE
WATER LOSS
IWL

= 10 30 cc/KgBB

Neonatus = 50 cc/KgBB
1 5 tahun

= 40cc/KgBB

> 5 tahun = 20cc/KgBB

Pertumbuhan :
0 6 bulan
6 12 bulan
> 1 tahun

: 25cc/KgBB
: 15cc/KgBB
: 10cc/KgBB

KEBUTUHAN CAIRAN BERDASARKAN


UMUR
Umur

mL/Kg/hari

0-3 hari
3-10 hari
3 bulan
6 bulan
9 bulan
1 tahun
2 tahun
4 tahun
6 tahun
10 tahun
14 tahun
18 tahun

150
120-150
140-160
135-155
125-145
120-135
110-120
100-110
85-100
70-85
50-60
40-50

PERPINDAHAN CAIRAN DAN


ELEKTROLIT
Ditentukan oleh : osmosis,difusi,

filtrasi, transport aktif


Kekuatan perpindahan ditentukan

oleh OSMOLALITAS SERUM


Osmolalitas serum : 2 ( Na serum ) +

glukose/18 + BUN/2,8

PERUBAHAN VOLUME SEL


Larutan isotonik : tidak ada

perubahan volume sel


Larutan hipertonik : air berpindah
dari dalam sel ke ekstraseluler sel
mengkerut
Larutan hipotonik : air berpindah dari
ekstraseluler ke intraseluler sel
membengkak

DEFISIT CAIRAN
Kehilangan cairan dan elektrolit :

diare, muntah
Pergeseran cairan dan elektrolit ke
rongga ketiga : luka bakar hebat,
pembedahan
Intake yang kurang : tidak dapat
memasukkan cairan lewat mulut

DEHIDRASI BERDASAR KADAR


Na SERUM
Dehidrasi hiponatremik :
- Dehidrasi dengan kadar Na serum
<130 mEq/L
Dehidrasi isonatremik :
- Dehidrasi dengan kadar Na serum
130 150 mEq/L
Dehidrasi hipernatremik :
- Dehidrasi dengan kadar Na serum
> 150 mEq/L

DEHIDRASI BERDASARKAN
BANYAKNYA KEHILANGAN
CAIRAN
Dehidrasi ringan : penurunan BB 3 5%
Dehidrasi sedang : penurunan BB 5 10%
Dehidrasi berat

15%

: penurunan BB > 10

GAMBARAN LAB. PADA


DEHIDRASI

Hemokonsentrasi : Hb , Hct , AE

BJ urin , proteinuria sedang


BUN dan Kreatinin serum

GEJALA KLINIS DERAJAT DEHIDRASI


Gejala dan tanda

Dehidrasi Ringan

Keadaan umum

Haus, sadar, lemah Haus, lemah,


Mengantuk, dingin,
letargis/mengantuk berkeringat, ekstr.
sianosis, koma
Cpt, lmh,kdg tak
Cepat dan lemah
Normal dan kuat
trb
Dalam
Dalam dan cepat
Normal
Cekung
Sangat cekung
Normal
Normal /rendah
>90 mmHg, dpt0
Normal
Lambat
Sgt lambat (>2 dt)
Cpt kbl pd penek.
Cekung
Sangat cekung
Normal
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Kering
Lembab
Berkurang & gelap Sangat kering
(-)dlm bbrp jam,
Normal
kndng kmh kosong
6-9
10
4-5
60-90
100 - 110
40-50

Tekanan nadi
Respirasi
Ubun-ubun besar
Tek. Darah sistolik
Elastisitas kulit
Mata
Air mata
Selaput lendir
Urine
Penurunan BB(%)
Perkiraan kehil.
cairan (mL/kg)

Dehidrasi Sedang

Dehidrasi Berat

PENGELOLAAN DEHIDRASI
Terapi inisial :
- RL 10 20 mL/kgBB secepatnya
- Dehidrasi Berat :
- 40 mL/kgBB secepatnya
- Rehidrasi Plan C :
- 30 mL/kgBB dalam
*1 jam
: umur < 12 bulan
* jam
: umur > 1 tahun
- 70 mL/kgBB dalam
* 5 jam
: umur < 12 bulan
* 2 jam : umur > 1 tahun

MONITOR TERAPI
PERFUSI JARINGAN PERIFER
NADI
PENGELUARAN URIN
TEKANAN DARAH

PENGHITUNGAN CAIRAN
MAINTENANCE

PER HARI

Berat badan (kg) Jumlah cairan


< 10

100 mL/kg

10 20

1000 mL + 50 mL/kg tiap per kg diatas 10

> 20

1500 mL + 20 mL/kg tiap per

kg diatas 20
PER JAM
Berat Badan (kg)
< 10
10 20

4 mL/kg
2 mL/kg tiap kenaikan perkilo di atas

10
> 20

20

1 mL/kg tiap kenaikan perkilo di atas

KELEBIHAN VOLUME CAIRAN


Penyebab :
Vol. cairan &

konsentrasi Na
(akibat retensi/masukan
>>)
Ekskresi air & Na Ginjal

Mobilisasi cairan ke
intra sel

Gambaran klinik :
BB >>
Edema Palpebra
Tekanan vena sentral
Takipnea
Hepatomegali

Laboratorium
Hct
Na urine
BJ urine
Rontgen dada :

Edema Paru

Pengelolaan :
Restriksi cairan
Diuretik

GANGGUAN ELEKTROLIT
HIPONATREMIA
Kadar Na serum : < 130 mEq/L
Akb. Retensi air atau kehilangan Na atau keduaduanya
Terjadi pada : diare, muntah, luka bakar, peritonitis,
diu
resis >>, insufisisensi adrenal.
Gejala: letargi, disorientasi, kram otot, kejang,
koma.

Pengelolaan :

Hiponatremia berat : NaCl 3% atau 5% 4 ml/kgBB


dalam waktu > 30 menit sampai kadar Na 120
125 mEq/L

HIPERNATREMIA
Kadar Na serum >150 mEq/L
Penyebab : rehidrasi dg. Kadar Na tinggi,

pemberian susu terlalu kental, pemberian


Na Bikarbonat >> pada waktu resusitasi
Klinis : iritabel dan tangisan melengking,
tonus otot , koma, kejang, kematian
Terapi : bila syok beri NaCl atau RLkmd
cairan hipotonik ( D5 NaCl 0,45% ).
Penurunan Na 0,5 mEq/L/jam

KALIUM : 3,5 -5,5 mEq/L


HIPOKALEMIA :
Penyebab : alkalosis metabolik, intake K

<,muntah, diare, Tx diuretik, penyakit ginjal


Gejala : kelemahan otot, distensi abd., ileus
paralitik, letargi, iritabel, hiporefleksi, tetani,
mual, muntah
EKG : T inverted, gelombang U,aritmia.
Koreksi :
Per oral : 0,5 1 mEq/L/kg
IV
: 0,25 1 mEq/L/kg/jam diencerkan
( jangan dilarutkan dg dextrose )

HIPERKALEMIA
Sebab : ekskresi <, trauma, luka bakar,
hemolisis, prdrh.an GI, asidosis,
digitalis, def. insulin,
insuf. Adrenal.
Gejala : parestesia, kelemahan, arefleksia,
paralisis asenden
EKG : T runcing, PR, P <, QRS lebar
Koreksi : -Kalsium glukonas 10 ml lart.
10%
selama 10 menit.
-Koreksi asidosis.

KALSIUM
( 2,3 2,8 mmol/L )
Hipokalsemia :
Pada hipotiroidisme, sepsis, alb. <<,

ggl.gnjal
Gejala : tetani, gangguan pada otot
jantung,Chovstek ( + )
Terapi :
10 ml Kalsium glukonat 10% 15 -30 menit
60 ml Ca gluk. dlm. 500 ml D 5% 0,5 2
mg/kg/jam
Kalsium oral 1 7 g/hari

Hiperkalsemia :
Peninggian kalsium serum 10,5 mg/dL

stl. nilai koreksi sesuai albumin serum.


Gejala : konstipasi, anoreksia, nausea,
vomitus, nyeri abd., ileus, bingung,
delirium, stupor, koma, lemas, kejang.
Terapi: tgt. kelainan elektrolit dan cairan,
tgt.
penyebab.

GANGGUAN KESEIMBANGAN
ASAM BASA

30

ASAM BASA..

[H ]
+

pH
31

AKIBAT DARI ASIDOSIS BERAT


Kardiovaskular
Gangguan kontraksi otot jantung
Dilatasi Arteri,konstriksi vena, dan
sentralisasi volume darah
Peningkatan tahanan vaskular paru
Penurunan curah jantung, tekanan
darah arteri, dan aliran darah
hati dan ginjal
Sensitif thd reentrant arrhythmia dan
penurunan ambang fibrilasi
ventrikel
Menghambat respon kardiovaskular
terhadap katekolamin

Respirasi
Hiperventilasi
Penurunan kekuatan otot nafas dan
menyebabkan kelelahan otot
Sesak

Metabolik
Peningkatan kebutuhan
metabolisme
Resistensi insulin
Menghambat glikolisis anaerob
Penurunan sintesis ATP
Hiperkalemia
Peningkatan degradasi protein

Otak
Penghambatan metabolisme dan
regulasi volume sel otak
Koma

Management of life-threatening Acid-Base Disorders, Horacio J. Adrogue, And Nicolaos


EM: Review Article;The New England Journal of Medicine;1998
32

AKIBAT DARI ALKALOSIS BERAT


Kardiovaskular
Konstriksi arteri
Penurunan aliran darah koroner
Penurunan ambang angina
Predisposisi terjadinya supraventrikel dan ventrikel
aritmia yg refrakter

Respirasi
Hipoventilasi yang akan menjadi hiperkarbi dan
hipoksemia

Metabolic
Stimulasi glikolisis anaerob dan produksi asam organik
Hipokalemia
Penurunan konsentrasi Ca terionisasi plasma
Hipomagnesemia and hipophosphatemia

Otak
Penurunan aliran darah otak
Tetani, kejang, lemah delirium dan stupor
Management of life-threatening Acid-Base Disorders, Horacio J. Adrogue, And Nicolaos
EM: Review Article;The New England Journal of Medicine;1998
33

PENILAIAN STATUS ASAM


BASA

34

CARA TRADISIONAL

Hendersen-Hasselbalch

35

Normal

pH = 6.1 + log
Normal

[HCO
GINJAL
BASA ]
3

HCO
HCO 3
3

Kompensasi

ASAM
pCO2
PARU

CO
CO22

36

Klasifikasi Gangguan Asam Basa (HH)


KELAIANAN

pH

PRIMER

RESPONS
KOMPENSASI

ASIDOSIS
METABOLIK

HCO3-

pCO2

ALKALOSIS
METABOLIK

HCO3-

pCO2

ASIDOSIS
RESPIRATORIK

pCO2

HCO3-

ALKALOSIS
RESPIRATORIK

pCO2

HCO3-

37

Boston Formula
Kelainan

Hukum

Rumus (Expected PaCO2 atau HCO3-)

Asidosis Metabolik

1.5 + 8

PaCO2 = 1.5 [HCO3-] + 8

Alkalosis Metabolik

0.7 + 20

PaCO2 = 0.7 [HCO3-] + 20

Asidosis Respir Akut

1 for 10

[HCO3-] = 24 + 1 (PaCO2 40)/10

Asidosis Respir Kronik

4 for 10

[HCO3-] = 24 + 4 (PaCO2 40)/10

Alkalosis Respir Akut

2 for 10

[HCO3-] = 24 - 2 (40 - PaCO2)/10

Alkalosis Respir Kronik

5 for 10

[HCO3-] = 24 - 5 (40 - PaCO2)/10

38

Interpretasi hasil analisis


asam-basa
pH
PaCO2

Respiratorik
Metabolik

[HCO3-]
BE/SBE (base excess/standard BE)
SID (strong ions difference)

Langkah pertama: pH
o

pH < 7,35 asidemia , asidosis


o pH >7,45 alkalemia, alkalosis

Langkah ke dua: PaCO2


Apakah perubahan PaCO2 sesuai pH
Bila sesuai RESPIRATORIK
PaCO2 asam (), pH asam ().

PaCO2 basa (), pH basa ().


Kecuali ada faktor metabolik yang

menyebabkan perubahan pH
(kompensasi)

Langkah ke tiga:BE/SBE
Apakah nilai BE/SBE/SID, sesuai pH
Bila sesuai METABOLIK
SBE/BE/SID(), pH (), asidosis metabolik.
SBE/BE/SID (), pH (), alkalosis
metabolik.
Kecuali ada faktor respiratorik yang
menyebabkan perubahan pH (kompensasi)

Rumus : 12 = 0,1 = 6
(kurang akurat)
12 PaCO2; 0,1 pH; 6 SBE/BE mEq/L.
Setiap perubahan pH 0,1 dapat

disebabkan oleh:
Perubahan PaCO2 12 mmHg.
Perubahan SBE/BE 6 mEq/L.

pH 7,2.

12 = 0,1 = 6

Perubahan pH dari normal - 0,2.


Dapat terjadi dengan kombinasi:
PaCO2 64 mmHg, BE 0 mEq/L.
PaCO2 52 mmHg, BE - 6 mEq/L.
PaCO2 40 mmHg, BE -12 mEq/L.
PaCO2 28 mmHg, BE - 18 mEq/L.

pH 7,3 PaCO2 52 mmHg


PaCO2 52 mmHg ( 40 + 12)
pH diharapkan (7,4 - 0,1 = 7,3),

sesuai.
Asidosis respiratorik murni (simple)

pH 7,5 PaCO2 28 mmHg


PaCO2 28 mmHg ( 40 - 12)
pH diharapkan (7,4 + 0,1 = 7,5),

sesuai.
Alkalosis respiratorik murni (simple)

pH 7,3 PaCO2 64 mmHg


PaCO2 64 mmHg ( 40 + 24)
pH diharapkan (7,4 - 0,2 = 7,2),

aktual 7,3.
Ada + 0,1, = 6 mEq/L SBE.
Asidosis respiratorik dg kompensasi
alkalosis metabolik.

pH 7,45 PaCO2 28 mmHg


PaCO2 28 mmHg ( 40 - 12)
pH diharapkan (7,4 + 0,1 = 7,5).
Alkalosis respiratorik dengan

kompensasi asidosis metabolik (7,5 7,45 = 0,05 = 0,05 x 6 = 3 mEq/L


SBE).

Vous aimerez peut-être aussi