Vous êtes sur la page 1sur 8

B.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. ANALISA DATA
No
1.

DS

belum

Data
Warga mengatakan
memiliki

jaminan

Interpretasi
Warga mengatakan belum memiliki jaminan kesehatan, tidak mau

Masalah
Kurang pengetahuan

mengurus.

tentang pentingnya

kesehatan, serta tidak tahu


cara

mengurus

memiliki jaminan

jaminan

kesehatan tersebut.

kesehatan
Tingkat pendidikan relatif rendah

DO :

126 dari 407 KK tidak


memiliki

jaminan

kesehatan,
penghasilan

rata-rata

perbulan

900.000-

1.500.000

(menengah),
rata-rata

tingkat

pendidikan tamat SD
dan tamat SMA.

Kurang pengetahuan tentang pentingnya jaminan kesehatan

2.

DS

Beberapa

warga Ventilasi < 10% luas tanah, cahaya matahari tidak masuk ruangan

Resiko terjadinya

mengatakan sedang menjalani rumah, jumlah penderita TB Paru di RW 6 RT 1-4 cukup banyak

peningkatan angka

pengobatan TB Paru

kejadian TB Paru

DO :

Ruangan sempit dan lembap menyebabkan sirkulasi udara (keluar-

Ventilasi < 10% luas masuk) tidak lancar

tanah sebanyak 58,5%


cahaya matahari tidak

masuk ruangan rumah

Kebiasaan

36,9%
jumlah penderita TB

rumah.

merokok

dalam

Paru di RW 6 RT 1-4

1,2 %
rata-rata

merokok 12,3%
tingkat
pendidikan

Ventilasi rumah tidak berfungsi

warga

dengan

baik,

pertukaran

tidak

udara

di

terjadi
dalam

rumah.

tamat SMA 46% dan


tamat SMP 35%.

polusi udara terhirup kembali


kedalam tubuh, asap roko akan
mengiritasi paru paru dan akan
menghasilkan produksi mukus
(lendir).
media

Mukus
yang

merupakan
baik

perkembangan kuman TB
Resiko terjadinya peningkatan
angka kejadian TB Paru

untuk

DS : -

Kurangnya
pengetahuan

DO :

perilaku hidup bersih

48% warga memiliki

48% warga memiliki hewan ternak, 90% menempel dirumah, 66%


tidak terawat

kandang ternak,
90%
diantaranya
menempel

terawat,
88% halaman rumah
tidak

tidak

ditanami

tanaman,
Angka kejadian diare

pada usia dewasa 12%


Angka
kejadian
thypoid

pada

dewasa 10%
rata-rata

usia
warga

merokok baik didalam

dan sehat yang benar :


resiko

peningkatan

penyakit

dalam

rumah,
66% kandang

tentang

lingkungan
Kurangnya pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
yang benar : resiko peningkatan penyakit berbasis lingkungan

berbasis

dan diluar rumah,


Kondisi
saluran
pembuangan

limbah

27% terbuka
Kondisi

tempat

sampah 22% terbuka

tidak kedap air


Angka kejadian ISPA

2,6%
Ventilasi < 10% luas

tanah sebanyak 58,5%


cahaya matahari tidak
masuk ruangan rumah
36,9%

5.

DS : -

Resiko penurunan
kesejahteraan pada

DO :

lansia
Pemanfaatan

waktu

Penambahan usia

senggang lansia hanya


untuk menonton TV

sebanyak 45,9%
Lansia yang tidak

penurunan fungsi sel tubuh


(penurunan aktivitas sehari-hari)

mengunjungi posbindu
sebanyak

4,1%

yang

dan

belum

mengetahui
keberadaan

rentan terserang penyakit (kencing manis, hipertensi, reumatik,


dll)

posbindu

14,8%
29,5% lansia merokok
22,1% lansia minum

kopi
23% lansia mengalami

hipertensi
64% lansia menderita

reumatik
11% lansia menderita
kencing manis

Resiko peningkatan komplikasi penyakit pada lansia

DS

Warga

masih

mengatakan

banyak

yang

menggunakan KB suntik dan


pil diusia produktif 20-35
tahun

karena

Kurang pengetahuan
Warga mengatakan masih banyak yang menggunakan KB
suntik dan pil diusia produktif 20-35 tahun karena takut
menggunakan IUD

takut

menggunakan IUD
DO : dari 184 PUS pengguna
KB IUD 16 orang, suntik 51
orang

dan

pil

60

Kurang terpapar informasi mengenai penggunaan KB efektif/


takut dan tidak mau melaksanakan setelah diberi informasi

orang

selebihnya menggunakan KB
dengan

jenis

tubektomi,

lain
dan

seperti
alami.

Sejumlah 32 orang drop out


KB dengan alasan tidak cocok
dan ingin punya anak lagi.
Ada

12

ibu

hamil,

diantaranya beresiko tinggi

Kurang pengetahuan PUS mengenai penggunaan KB efektif

PUS mengenai
penggunaan KB
efektif

DS : warga yang memiliki


balita

mengatakan

banyak

Warga yang memiliki balita mengatakan banyak anaknya yang

Resiko gangguan

diberi MPASI sebelum usia 6 bulan

pertumbuhan dan

anaknya yang diberi MPASI


sebelum usia 6 bulan

perkembangan pada
Kurang pengetahuan akibat kurang terpapar informasi

DO : 4 dari 90 balita tidak


memiliki KMS, 6 diantaranya

Pencernaan bayi belum siap menerima makanan

jarang mengunjungi posyandu


dengan

alasan

waktu,

waktu

tidak

ada

pemberian

MPASI 8 orang <4 bulan, 19


orang pada saat 4 bulan

Resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada balita

balita

Vous aimerez peut-être aussi