Vous êtes sur la page 1sur 13

Mekanika tanah 1

KELOMPOK 5/A

GRUP 3
BAB IV
ANALISA SARINGAN

4.1. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui distribusi ukuran butiran tanah berbutir kasar ( diameter > 0,074

mm atau tertahan saringan No.200 )


Untuk mengklasifikasikan tanah

4.2 Teori Dasar


Sifat sifat tanah berbutir ( granular soil ), sangat dipengaruhi oleh ukuran
butirannya. Salah satu metode untuk mengelompokkan jenis tanah adalah berdasarkan
distribusi ukuran butirannya (gradasinya). Analisa saringan adalah cara mekanis untuk
menganalisa distribusi ukuran butiran tanah berbutir kasar ( yaitu butiran yang
tertahan saringan No. 200 )
Tanah dikeringkan terlebih dahulu kemudian gumpalan gumpalannya
dipecahkan sampai tidak terdapat lagi butiran yang melekat satu sama lain. Gumpalan
tanah dipecahkan dengan menggunakan palu karet atau menggunakan cawan dan
penumbuk porselin. Setelah itu, disaring dengan satu rangkaian saringan dengan
ukuran tertentu, disusun mulai yang kasar sampai yang halus.
Rumus yang digunakan adalah :
Persen tertahan = berat tertahan : berat total 100 %
Jadi,

% tertahan =

100 %

Distribusi ukuran butiran tanah digambarkan pada grafik semilogarithmic dimana


sumbu vertical menunjukkan persen lolos saringan dan sumbu mendatar( dalam skala
logaritma ) mrnunjukkan ukuran butiran.

CIVIL ENGINEERING 12

Mekanika tanah 1
KELOMPOK 5/A

GRUP 3

TABEL STANDAR UKURAN SARINGAN


Ayakan No

Lubang
(mm)

4.75

3.35

2.36

10

2.00

16

1.18

20

0.85

30

0.60

40

0.425

50

0.30

60

0.25

80

0.18

100

0.15

140

0.106

170

0.088

200

0.075

270

0.053

CIVIL ENGINEERING 12

Mekanika tanah 1
KELOMPOK 5/A

GRUP 3

KURVA DISTRIBUSI UKURAN BUTIRAN

Ukuran efektif, koefisien keseragaman,koefisien gradasi.


D10 = diameter butiran yang bersesuaian dengan 10 % lebih halus ( lolos ayakan )
disebut ukuran efektif (effective size )
D30 = diameter butiran yang bersesuaian dengan 30 % lebih halus ( lolos ayakan )
D60 = diameter butiran yang bersesuaian dengan 60 % lebih halus ( lolos ayakan )

CIVIL ENGINEERING 12

Mekanika tanah 1
KELOMPOK 5/A

GRUP 3

Indikasi penyebaran (range) dari ukuran butiran dinyatakan oleh koefisien


keseragaman (uniformly coefficient ) :

CU

Nilai CU yang besar menunjukkan bahwa rentang ukuran D60 dengan D10 besar.
Bentuk kurva antara D60 dan D10

ditandai oleh D30 dan koefisien gradasi CC

( coefficient of gradation ) :

CC =
CU > 4 (untuk kerikil)
CU > 6 (untuk pasir ) dari CC antara 1-3, tergolong bergradasi baik ( well graded )

CIVIL ENGINEERING 12

Mekanika tanah 1
KELOMPOK 5/A

GRUP 3

Sistem Klasifikasi Tanah Unified

Kerikil
berikut
butiran
halus

Pasir
bersih

Pasir
berikut
butiran
halus

Nama Jenis

GW

Kerikil grad. baik, bercampur


pasir, sedikit / tanpa butir
halus.

GP

Kerikil grad. buruk,


bercampur pasir, sedikit/
tanpa butir halus.

GM

Kerikil berlanau, camp.


Kerikil pasir lanau

GC

Kerikil berlempung, camp.


Kerikil pasir lempung

SW
SP
SM

Pasir berlanau, campuran


pasir dan lanau

SC

Pasir berlempung, campuran


pasir dan lempung

ML
Lanau dan lempung,
LL 50% atau
kurang

CL
OL
MH

Lanau dan lempung,


LL lebih dari 50%

Tanah dengan kadar organik


tinggi

pasir grad. baik, pasir dari


pecahan kerikil, sedikit/ tanpa
butir halus.
Kerikil grad. buruk, pasir dari
pecahan kerikil, sedikit/ tanpa
butir halus.

CH

Lanau anorganik, pasir sangat


halus, debu padas, debu
padas, pasir halus
berlanau/berlempung.
Lanau anorganik plastisitas
rendah sampai sedang,
lempung berkerikil /berpasir
/berlanau, lempung kurus.
Lanau organik/lempung
organik plastisitas rendah.
Lanau anorganik atau pasir
halus diatomea, lanau
diatomea, lanau elastis
Lempung anorganik
plastisitas tinggi, lempung
gemuk.

OH

Lempung organik plastisitas


sedang sampai tinggi

PT

Gambut, lumpur hitam dan


tanah lain dengan kandungan
organik tinggi

CIVIL ENGINEERING 12

Kriteria Klasifikasi
Cu lebih besar 4 :
Cc antara 1 dan 3

Klasifikasi berdasarkan % butiran halus : 5% atau kurang : GW, GP,


SW, SP : > 12%: GM, GC, SM, SC: 5% sampai 12% : klasifikasi
bersimbol ganda

KERIKIL, > 50% fraksi kasar


tertahan ayakan 4,76 mm
PASIR, elbih dari 0% fraksi
kasar lolos ayakan 4,76 mm

Kerikil
bersih

Simbol

Tak memenuhi kriteria GW


Batas-2 Atterberg
dibawah garis A atau
Yg diarsir dalam chart,
PI < 4
klasifikasi bersimbol
Batas-2 Atterberg
ganda.
diatas garis A dan PI
>7
Cu lebih besar 6 :
Cc antara 1 dan 3
Tak memenuhi kriteria SW
Batas-2 Atterberg
dibawah garis A atau
PI < 4
Batas-2 Atterberg
diatas garis A dan PI
>7

Yg diarsir dalam chart,


klasifikasi bersimbol
ganda.

70

Indeks Plastisitas, Ip ( % )

Tanah berbutir halus, 50% atau lebih lolos


ayakan 0,074 mm

Tanah berbutir kasar, > lebih dari 50% tertahan ayakan 0,074 mm

Klasifikasi Umum

60
50
40
30
20
10
0
0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Batas Cair, LL ( % )

Dapat dibedakan secara visual menurut ASTM D-2488

100

Mekanika tanah 1
KELOMPOK 5/A

CIVIL ENGINEERING 12

GRUP 3

Mekanika tanah 1
KELOMPOK 5/A

GRUP 3

4.3 Alat Yang Digunakan


1.

Satu set saringan

2.

Alat pengguncang saringan ( sieve shacker )

3.

Penadah dan penutup saringan

4.

Timbangan / neraca dengan ketelitian 0,1 gram

5.

Oven yang dilengkapi dengan pengukur suhu 105 5c

6.

Cawan untuk menimbang

7.

Sikat / kuas untuk membersihkan saringan


4.4 Persiapan Sampel
Saringan secara kering :
1. Mengambil contoh tanah secukupnya (untuk pasir minimal 500 gram )
2. Contoh tanah dioven pada t 105c s/d 110c , selama 24 jam
3. Memisahkan gumpalan tanah dengan menggunakan cawan porselin dan penumbuk
karet, sampai butiran tanah terpisah satu sama lain (tidak ada lagi yang melekat )
Saringan Secara basah :
Bila contoh tanah mengandung butiran halus yang susah dipisahkan ( misalnya
mengandung fraksi lempung ).
1. Mengambil contoh tanah secukupnya ( untuk tanah kepasiran minimal 500 gram )
2. Contoh tanah dioven pada t 105c s/d 110c, selama 24 jam
3. Menimbang dan mencuci diatas saringan No 200
4. Menampung air bekas cucian dan diendapkan untuk percobaan hydrometer
5. yang tertahan saringan No 200 di oven pada t 105c s/d 110c, selama 24 jam
6. Memisahkan butiran yang masih melekat dengan menggunakan penumbuk karet

CIVIL ENGINEERING 12

Mekanika tanah 1
KELOMPOK 5/A

GRUP 3

4.5. Cara Melakukan Percobaan


1. Memasang rangkaian saringan didalam alat pengguncang, mulai dari yang paling
kasar sampai yang paling halus.
2. Memasukkan contoh tanah kering pada saringan yang paling atas
3. Menutup dan jalankan mesin pengguncang saringan selama 5 menit
4. Menimbang tanah yang tertahan pada masing masing saringan
5. Menghitung presentasi butiran yang lolos pada setiap saringan
Catatan :
Untuk saringan berukuran kasar, ukuran lebar lubang saringan dinyatakan dalam inci.
Untuk saringan halus, dinyatakan dalam nomor saringan. Nomor saringan menyatakan
jumlah lubang dalam setiap inci lebar saringan.

CIVIL ENGINEERING 12

Mekanika tanah 1
KELOMPOK 5/A

GRUP 3

GAMBAR ALAT PERCOBAAN

Contoh
saringan

1 set saringan + pengguncang saringan

Penutup dan
penadah

Sikat saringan

CIVIL ENGINEERING 12

Mekanika tanah 1
KELOMPOK 5/A

GRUP 3

Timbangan Ketelitian
0,1 gram

Lampiran

CIVIL ENGINEERING 12

Mekanika tanah 1
KELOMPOK 5/A

GRUP 3
Siever shaker

CIVIL ENGINEERING 12

Mekanika tanah 1
KELOMPOK 5/A

GRUP 3
1 set saringan + pengguncang

saringan
4.7 Kesimpulan dan Saran
4.7.1 Kesimpulan
Berdasarkan sistem klasifikasi UNIFIED, tanah yang diperoleh adalah tanah
yang berbutir kasar karena lebih dari 50 % tertahan ayakan 0,075 mm yaitu sebesar
87,532 % dan tergolong pasir karena lebih dari 50 % fraksi kasar lolos ayakan 4,75
mm yaitu sebesar 96,146 %. Karena pada saringan no 200 nilai % lolos = 12,468 %
, yaitu lebih dari 12 % lolos saringan no 200. Sehingga nilai Cc dan Cu tidak
memenuhi maka ninai Klasifikasinya masuk pada symbol ML dan CL karena nilai
Cu dan Cc tidak memenuhi maka pengklasifikasian tanah ini didasarkan pada
batas-batas atterberg yaitu nilai indeks plastisitas (IP) = 16,852 % sehingga tanah
ini termasuk dalam symbol CL yaitu lanau anorganik plastisita rendah sampai
sedang, lempung berkerikil/berpasir/berlanau, lempung kurus.
Berdasarkan sistem klasifikasi AASHTO, tanah yang diperoleh adalah berbutir
kasar karena < 35 % dari total tanah contoh lolos saringan No. 200 yaitu sebesar
12,468 % dan nilai batas cair (LL) sebesar 28,5 % serta indeks plastisitas (PI)
sebesar 16,852 %, dalam pembacaan tabel AASHTO di dapat tipe material yang
paling dominan yaitu kerikil yang berlanau atau berlempung dan pasir dengan
klasifikasi kelompok

A-2-6. Dengan bahan penilaian sebagai bahan subgrade

sangat baik sampai baik. (untuk AASTHO batasbatas ukuran butiran tanah kerikil
76,2 - 2 mm dan pasir 2 - 0,075 mm ).
4.7.2 Saran
Dalam melakukan percobaan, sebaiknya saat menimbang benda uji yang
tertahan di atas masing-masing saringan, diusahakan tidak tumpah dan tidak
tertinggal di dalam ayakan. Dan pada saat memisahkan setiap saringan, sebaiknya
berhati-hati agar benda uji tidak berkurang. Sehingga dalam melakukan percobaan
dapat diperoleh data yang lebih teliti.

CIVIL ENGINEERING 12

Mekanika tanah 1
KELOMPOK 5/A

CIVIL ENGINEERING 12

GRUP 3

Vous aimerez peut-être aussi