Vous êtes sur la page 1sur 2

ABSTRAK

Latar Belakang
Banyak bukti yang ada mendukung hubungan antara kesehatan mulut yang buruk
, mikroflora mulut dan pneumonia bakteri, terutama pada kasus pneumonia yang
berhubungan dengan pemasangan ventilator pada pasien di suatu institusi. Gigi atau gigi
palsu memiliki permukaan non shedding yang biofilm oral (yaitu, plak gigi) bentuk
yang rentan terhadap kolonisasi oleh patogen pernafasan. Aspirasi berikutnya
terjadi pada saat bakteri patogen saluran pernapasan yang tertumpuk dari lapisan
biofilm mulut ke saluran napas bagian bawah yang meningkatkan risiko
berkembangnya infeksi paru-paru. Selain itu, pasien mungkin teraspirasi produk
inflamasi dari jaringan periodontal yang meradang ke saluran napas bagian bawah, yang
memberikan kontribusi untuk keterlibatan paru.
Jenis Penelitian
Penulis memberikan tinjauan mengenai penelitian laboratorium, uji klinis dan
ulasan artikel.
Kesimpulan
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa mulut dapat dijadikan tempat untuk
berkolonisasi bakteri patogen pernapasan dan berfungsi sebagai reservoir untuk
organisme ini. Penelitian lain telah menunjukkan bahwa tindakan pada mulut yang
ditujukan untuk mengendalikan atau mengurangi lapisan biofilm mulut dapat mengurangi
risiko pada populasi yang berisiko tinggi terkena pneumonia. Secara keseluruhan, bukti
substansial bahwa peningkatan kebersihan mulut dapat mencegah pneumonia pada pasien
yang rentan.
Implikasi Klinis
Adanya badan ataupun bagian yang membuat aturan yang ketat tentang kebersihan
mulut untuk pasien rawat inap dan penghuni perawatan jangka panjang sehingga dapat
mengurangi risiko berkembangnya pneumonia.
Kata Kunci
Nosokomial pneumonia; Pneumonia yang berhubungan dengan pemasangan
ventilator; Pembilasan dengan Chlorhexidine

Bukti yang cukup tersedia untuk mendukung keyakinan bahwa ada hubungan
antara kesehatan mulut yang buruk, mikroflora mulut dan pneumonia bakteri. Bersamasama, pneumonia dan influenza merupakan penyebab paling umum kematian keenam di
Amerika Serikat dan di sebagian besar negara maju. Kondisi ini merupakan penyebab
paling umum kematian terkait infeksi.
Pneumonia dapat dibagi menjadi dua kategori umum yaitu

pneumonia yang

didapat dari komunitas dan pneumonia nosokomial. Pneumonia yang didapat dari
komunitas

berkembang pada orang noninstitutionalized, sementara pneumonia

nosokomial diamati pada pasien 48 jam setelah masuk ke institusi, seperti rumah sakit
atau panti jompo. Sementara kedua bentuk penyakit tersebut sering polymicrobial,
terdapat suatu perbedaan

diantara kedua bentuk tersebut yaitu

mengenai etiologi

mikroba.
Pneumonia yang didapat dari komunitas sering disebabkan oleh organisme yang
dianggap menempati
pneumoniae,

saluran pernapasan bagian atas, termasuk : Streptococcus

Haemophilus

influenzae,

Mycoplasma

pneumoniae,

Chlamydia

pneumoniae, Legionella pneumophila, Candida albicans dan bakteri anaerob (sering


dihubungkan dengan penyakit periodontal). Pneumonia nosokomial sering disebabkan
oleh bakteri enterik gram negatif seperti Eschericia coli, Klebsiela pneumonia, dan
spesies bakteri enterik lainnya; Pseudomonas aeruginosa; dan Staphylococcus aureus.
Sebuah penyakit yang terkait adalah pneumonia aspirasi, yang biasanya disebabkan
oleh organisme anaerob yang berasal dari celah gingiva. Pneumonia aspirasi sering
berkembang pada pasien yang berisiko aspirasi isi mulut ke paru-paru, seperti pada
pasien dengan disfagia atau kesadaran yang menurun.

Vous aimerez peut-être aussi