Vous êtes sur la page 1sur 16

GAMBARAN UMUM

KECAMATAN SIROMBU

Gambaran umum Kawasan Wisata Pantai Farii ini akan menguraikan kondisi kawasan
dalam lingkup wilayah administrasi kecamatan dan desa.

2.1. KARAKTERISTIK FISIK DASAR


2.1.1. Letak Geografis dan Batas Administrasi
Kecamatan Sirombu secara geografis terletak dibagian Selatan Kabupaten Nias
Barat. Berdasarkan letaknya Kecamatan Sirombu berada pada 0 0 57 - 00 58 LU dan
970 25 - 970 26 BT. Adapun batas-batas Kecamatan Sirombu adalah sebagai berikut
Sebelah Utara

: Kecamatan Mandrehe Barat,

Sebelah Selatan

: Samudera Indonesia,

Sebelah Timur

: Kecamatan Lahomi,

Sebelah Barat

: Samudera Indonesia.

Kecamatan Sirombu mempunyai luas wilayah sekitar 118,79 Km 2 yang terdiri atas 25
desa. Adapun desa-desa yang ada di Kecamatan Sirombu adalah: (Tabel 2.1 dan
Gambar 2.1):

TABEL 2.1.
LUAS WILAYAH ADMINISTRASI KECAMATAN SIROMBU
No.

DESA

LETAK GEOGRAFIS
PESISIR

BUKAN PESISIR

218

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
34.
35.

Bawosako
Imana
Tuwa-tuwa
Kafo-kafo
Bawasawa
Pulau Bogi
Halamona
Hanofa
Lahawa
Hinako
Sinene Eto
Balowondrate
Sirombu
Togideu
Tugala
Tugalagawu
Fadoro
Orahili
Gunung Cahaya
Sisobandrao
Togim Bogi
Tetehosi
Ombolata
Lahusa
Hilimberua Naa
JUMLAH

20

Sumber: Kecamatan Dalam Angka, BPS 2015

Luas wilayah desa yang terbesar dimiliki oleh Desa Hilimberua Naa dengan luas
14,00 Km2 sedangkan luas desa terkecil berada pada Desa Tetehosi dan Desa Sinene
Eto dengan luas 0,75 Km2, seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Gambar 2.1

218

TABEL 2.2.
LUAS WILAYAH ADMINISTRASI KECAMATAN SIROMBU
No.

DESA

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

Bawosako
Imana
Tuwa-tuwa
Kafo-kafo
Bawasawa
Pulau Bogi
Halamona
Hanofa
Lahawa
Hinako
Sinene Eto
Balowondrate
Sirombu
Togideu
Tugala
Tugalagawu
Fadoro
Orahili
Gunung Cahaya
Sisobandrao
Togim Bogi
Tetehosi

JARAK KE
KANTOR
CAMAT (Km)
2
1,3
0,1
1,4
15,9
1,3
0,3
0,2
1
0,2
1,3
0,8
1,1
2
3
10
3,8
3,7
6
5,4
8,94
10,34
11,64

LUAS
WILAYAH
(Km2)

PROPORSI LUAS
DESA (%)

6,25
2,75
3,75
2,50
6,25
4,00
0,90
3,50
0,90
3,25
0,75
1,25
12,00
6,00
5,00
4,50
5,00
3,00
6,00
6,25
8,00
0,75
6,00

5,01
2,20
3,01
2,01
5,01
3,21
0,72
2,81
0,72
2,61
0,60
1,00
9,63
4,82
4,01
3,61
4,01
2,41
4,82
5,01
6,42
0,60
4,82

218

34. Ombolata
35. Lahusa
Hilimberua Naa
JUMLAH

13
18

12,00
14,00

9,63
11,24

124,55

100,00

Sumber: Kecamatan Dalam Angka, BPS 2015

2.2. KONDISI FISIK DASAR


Secara fisiografis Kecamatan Sirombu terbagi dalam tiga wilayah yakni wilayah
dataran rendah, wilayah dataran terjal, dan wilayah dataran bergelombang. Dataran
rendah Kecamatan Sirombu yang dimaksud merupakan daerah pinggiran laut,
sehingga masyarakat pada umumnya memanfaatkan daerah tersebut menjadi lahan
pertanian.
Kondisi iklim di Kecamatan Sirombu pada umumnya sama dengan Daerah Kabupaten
Nias Barat. Musim yang menonjol adalah musim kemarau dan penghujan.
Kecamatan Sirombu termasuk wilayah iklim tropis yang terdiri dari 2 (dua) musim,
yaitu musim hujan dan musim kemarau. Besarnya curah hujan pada tahun 2012
adalah 1.446 mm per tahun. Jumlah hari hujan dalam setahun dari tahun 2012
adalah 154 hari, sehingga besarnya intensitas hujan rata-rata yang terjadi pada
tahun 2012 adalah 9,39 mm/hari hujan. Intensitas hujan sebesar ini termasuk
klasifikasi rendah. Diperkirakan musim penghujan terjadi antara bulan September
sampai bulan Desember, dan musim kemarau antara bulan Maret sampai bulan
Agustus, seperti terlihat pada Tabel 2.3 berikut ini.
TABEL 2.3.
CURAH HUJAN DI KECAMATAN SIROMBU

No.

BULAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November

Curah Hujan
(mm)
47
140
99
237
142
63
24
66
160
94
183

Hari Hujan
(HH)

Intensitas Hujan
(mm/HH)
7
18
11
18
13
5
2
14
13
19
16

6,71
7,78
9,00
13,17
10,92
12,60
12,00
4,71
12,31
4,95
11,44

218

12.

Desember
Jumlah

191

18

10,61

1.446

154

9,39

Sumber: UPTD Pertanian dan Perkebunan Kecamatan Sirombu

2.3. KEPENDUDUKAN
Dalam setiap perencanaan, aspek kependudukan merupakan bagian yang mempunyai
peranan yang sangat penting, dimana akhirnya penduduklah yang merupakan sasaran
dan selalu terkait dalam perencanaan tersebut. Aspek kependudukan yang akan
dibahas dalam pekerjaan Master Plan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Farii di
Kabupaten Nias Barat meliputi:
A. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Dalam hal ini akan dipaparkan penyebaran dan kepadatan penduduk untuk
masing-masing desa.
B. Komposisi Penduduk

Kajian

ini

pada

hakekatnya

merupakan

pengelompokan

penduduk

berdasarkan karakteristik tertentu seperti umur dan jenis kelamin.

2.3.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk


Pola sebaran penduduk di wilayah perencanaan cukup bervariasi, dalam artian ada
desa-desa yang memiliki jumlah penduduk yang terbesar dan ada juga desa-desa
yang memiliki jumlah penduduk yang kecil. Pola sebaran di wilayah perencanaan ini
sangat erat kaitannya dengan beberapa aspek seperti berikut ini:
1. Aspek potensi sumber daya alam.
2. Aspek kemudahan pencapaian (asksesilitas)
3. Aspek kemudahan pelayanan
4. Aspek kekerabatan
5. Aspek kelengkapan sarana dan fasilitas sosial ekonomi.
Jumlah penduduk Kecamatan Sirombu pada tahun 2015 adalah 10.497 jiwa. Jumlah
penduduk terbesar terdapat pada Desa Sipira yaitu 1.378 jiwa, sedangkan jumlah
penduduk terendah terdapat pada Desa Silima Lombu yaitu 240 jiwa.

218

Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dalam suatu


wilayah dengan luas wilayah tersebut. Secara umum, angka kepadatan penduduk
akan menunjukkan pola penyebaran penduduk, sedangkan untuk lingkup kawasan,
kepadatan masing-masing desa akan menunjukkan pola penyebaran penduduk di
dalam kawasan tersebut.
Kepadatan penduduk pada Kecamatan Sirombu adalah sebesar 172 jiwa/Km2.
Dimana angka kepadatan tertinggi terdapat di Desa Huta Hotang ( 270 jiwa/Km2),
sedangkan angka kepadatan penduduk terendah terdapat pada Desa Sipira
( 72 jiwa/Km2), data untuk jumlah dan kepadatan penduduk di Kecamatan Sirombu
lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2.4.
TABEL 2.4.
PENYEBARAN PENDUDUK DI KECAMATAN SIROMBU TAHUN 2012
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Desa

Luas Wilayah
(Km2)

Jumlah
Penduduk
(Jiwa)

Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Km2)

Bawosako
Imana
Tuwa-tuwa
Kafo-kafo
Bawasawa
Pulau Bogi
Halamona
Hanofa
Lahawa
Hinako
Sinene Eto
Balowondrate
Sirombu
Togideu
Tugala
Tugalagawu
Fadoro
Orahili
Gunung Cahaya
Sisobandrao
Togim Bogi
Tetehosi
Ombolata
Lahusa
Hilimberua Naa

6,25
2,75
3,75
2,50
6,25
4,00
0,90
3,50
0,90
3,25
0,75
1,25
12,00
6,00
5,00
4,50
5,00
3,00
6,00
6,25
8,00
0,75
6,00
12,00
14,00

596
37
73
9
211
51
103
68
67
343
20
226
1.848
1.129
387
325
453
317
805
717
327
133
338
476
722

91
13
19
4
34
13
114
20
74
106
27
181
154
188
77
72
91
106
134
115
41
177
55
40
52

Jumlah

124,55

9.781

1.997

218

Sumber : Kecamatan Sirombu Angka, 2015

2.3.2. Penduduk Menurut Jenis Kelamin


Dari data struktur penduduk menurut jenis kelamin di Kecamatan Sirombu tahun
2015, jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dibanding dengan jumlah penduduk
perempuan. Adapun persentase perbandingan tersebut adalah penduduk laki-laki
berjumlah 4.746 jiwa ( 48,52%) dan perempuan berjumlah 5.035 jiwa ( 51,48%).
Dengan demikian angka sex ratio di Kecamatan Sirombu adalah 94, yang berarti
untuk setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 94 jiwa laki-laki. Dari
Tabel 2.5 angka sex ratio yang tertinggi terdapat pada Desa Imana sebesar 164,
sedangkan angka sex ratio terendah terdapat pada Desa Tetehosi dengan angka sex
ratio sebesar yaitu 68.

TABEL 2.5.

PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DI KECAMATAN SIROMBU

No.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

DESA

Bawosako
Imana
Tuwa-tuwa
Kafo-kafo
Bawasawa
Pulau Bogi
Halamona
Hanofa
Lahawa
Hinako
Sinene Eto
Balowondrate
Sirombu
Togideu
Tugala
Tugalagawu
Fadoro
Orahili
Gunung Cahaya
Sisobandrao
Togim Bogi
Tetehosi
Ombolata

LAKI-LAKI
(Jiwa)

293
23
37
4
117
24
50
33
32
183
11
101
914
537
182
164
202
162
371
334
159
54
160

PEREMPUAN
(Jiwa)

303
14
36
5
94
27
53
35
35
160
9
125
934
592
205
161
251
155
434
383
168
79
178

JUMLAH
PENDUDUK
(Jiwa)

ANGKA SEX
RATIO (%)

97
164
103
80
124
89
94
94
91
114
122
81
98
91
89
102
80
105
85
87
95
68
90

596
37
73
9
211
51
103
68
67
343
20
226
1.848
1.129
387
325
453
317
805
717
327
133
338

218

227
372

249
350

476
722

91
106

4.746

5.035

9.781

94

24. Lahusa
25. Hilimberua Naa

Jumlah

Sumber : Kecamatan Sirombu Dalam Angka, 2015

2.4. KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI


Dari uraian penggunaan lahan, tampak bahwa kegiatan ekonomi andalan adalah
pertanian, dan peternakan.

Kegiatan pertanian yang ada lebih bersifat subsisten,

yaitu untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri.

Dari kegiatan ekonomi tersebut,

mencerminkan bahwa sektor pariwisata belum merupakan suatu kegiatan ekonomi


yang dapat memberikan suatu konstribusi bagi peningkatan pendapatan masyarakat.
Hal ini bisa diindikasikan dengan tidak banyaknya muncul sektor jasa dan
perdagangan di sekitar lokasi wilayah perencanaan.
Tanaman buah-buahan, dan sayuran-sayuran merupakan tanaman hortikultura yang
diusahakan sebagian besar penduduk. Jenis tanaman perkebunan yang diusahakan
rakyat secara tradisional antara lain kopi, coklat dan kelapa.

Sementara itu untuk

jenis industri yang ada di wilayah perencanaan hanya usaha kilang padi, yang
bersifat industri kerajinan rumah tangga.
Untuk usaha perdagangan yang terjadi di daerah ini umumnya masih bersifat lokal.
Sarana yang mendukung perekonomian masyarakat dapat dikatakan masih kurang.
Dalam analisa terhadap aspek kependudukan, maka aspek perekonomian merupakan
aspek terpenting dan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Hal ini
didasarkan pada suatu pengertian bahwa perbaikan tingkat perekonomian/
kemampuan ekonomi masyarakat merupakan tujusan utama yang hendak dicapai
dalam suatu perencanaan.

2.5. FASILITAS PELAYANAN


Dalam merencanakan suatu ruang, titik perhatian bertumpu pada pendekatan
kesejahteraan

yang

manusiawi

dan

berkeadilan

sosial

serta

berwawasan

lingkungan. Dalam mencapai hal tersebut perlu diperhatikan 3 aspek, yaitu:


Pemenuhan kebutuhan dasar
Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi
Konservasi lingkungan

218

Sejalan dengan pendekatan dasar, khususnya aspek pemenuhan sarana dan


prasarana, maka pada uraian fasilitas pelayanan dikelompokkan atas bagian sebagai
berikut:
1. Transportasi/Perhubungan
2. Fasilitas sosial-ekonomi seperti kesehatan, pendidikan, peribadatan dsb.
3. Utilitas

2.5.1. Transportasi/Perhubungan
Salah satu yang menopang kemajuan ekonomi suatu daerah adalah tersedianya
sarana dan prasarana transportasi yang dapat menampung arus lalu lintas seperti
manusia, barang ataupun jasa. Jaringan transportasi di wilayah perencanaan yaitu
jaringan transportasi darat. Jaringan transportasi ini memegang peranan penting
dalam melakukan kegiatan penduduk, baik kegiatan di kawasan perencanaan
maupun yang berhubungkan dengan daerah-daerah lain di luar kawasan perencanaan
Keadaan jaringan transportasi darat di Kecamatan Sirombu pada umumnya sudah
mempunyai jalan untuk menghubungkan dan melayani desa-desa di Kecamatan
Sirombu. Dalam hal ini bahwa, keseluruhan desa dapat dilalui dengan kendaraan
roda 4 (empat). Jaringan jalan utama adalah jaringan jalan yang menghubungkan
ibukota Kecamatan Sirombu ruas jalan provinsi.
Data mengenai kondisi jalan yang di Kecamatan Sirombu bahwa jalan yang diaspal
ada sepanjang 30,90 km, jalan diperkeras 61,90 km, jalan tanah 26,60 km, dan jalan
setapak 47,40 km.

2.5.2. Pendidikan
Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kecamatan Sirombu terdiri dari Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan
Kejuruan.

Sedangkan

fasilitas

pendidikan

untuk

(SMK) Sekolah Menegah


Taman

Kanak-kanak,

dan

Akademi/Perguruan belum tersedia. Jumlah fasilitas pendidikan seluruhnya adalah


26 unit, terdiri dari SD 16 unit, SLTP 7 unit dan SMA 3 unit. Penyebaran fasilitas
pendidikan di tiap-tiap desa di Kecamatan Sirombu tertera pada Tabel 2.6.
TABEL 2.6.
PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KECAMATAN SIROMBU

218

No.

DESA

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Bawosako
Imana
Tuwa-tuwa
Kafo-kafo
Bawasawa
Pulau Bogi
Halamona
Hanofa
Lahawa
Hinako
Sinene Eto
Balowondrate
Sirombu
Togideu
Tugala
Tugalagawu
Fadoro
Orahili
Gunung Cahaya
Sisobandrao
Togim Bogi
Tetehosi
Ombolata
Lahusa
Hilimberua Naa

J U M LAH

SD

SLTP
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
16

SMA
1
2
1
2
1
7

JUMLAH
2
1
3

1
1
2
2
2
1
2
1
3
2
1
2
1
26

Sumber: Kecamatan Sirombu Dalam Angka, 2015

2.5.3. Kesehatan
Fasilitas kesehatan merupakan salah satu jenis sarana umum yang sangat diperlukan
oleh masyarakat. Ketersediaan fasilitas kesehatan yang lengkap turut meningkatkan
tingkat kesehatan masyarakat. Di Kecamatan Sirombu fasilitas kesehatan yang
tersedia terdiri dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu dan Polindes.
Masing-masing penyebaran fasilitas kesehatan di Kecamatan Sirombu dapat dilihat
pada Tabel 2.7.
TABEL 2.7.
PENYEBARAN FASILITAS KESEHATAN DI KECAMATAN SIROMBU
No.

DESA

218

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Bawosako
Imana
Tuwa-tuwa
Kafo-kafo
Bawasawa
Pulau Bogi
Halamona
Hanofa
Lahawa
Hinako
Sinene Eto
Balowondrate
Sirombu
Togideu
Tugala
Tugalagawu
Fadoro
Orahili
Gunung Cahaya
Sisobandrao
Togim Bogi
Tetehosi
Ombolata
Lahusa
Hilimberua Naa

Jumlah
Sumber: Kecamatan SIROMBUDalam Angka, 2013
Keterangan :
A. Puskesmas
C. Praktek Dokter
E. Posyandu

1
-

1
1
1
1
-

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
3

25

32

B. Puskesmas Pembantu
D. Polindes
F. Jumlah

2.5.4. Fasilitas Peribadatan


Fasilitas peribadatan yang terdapat di Kecamatan Sirombu pada tahun 2012 berupa
gereja (untuk umat Khatolik dan Kristen lainnya yang merupakan penduduk
mayoritas), Mesjid untuk umat beragama islam. Fasilitas peribadatan lainnya seperti
Kuil dan Wihara belum ada. Penyebaran fasilitas peribadatan di Kecamatan Sirombu
dapat dilihat pada Tabel 2.8.

Jumlah fasilitas peribadatan yang terdapat di

Kecamatan Sirombu yaitu ada 56 Tempat ibadah yang tediri dari 55 Gereja dan 1
Mesjid.

TABEL 2.8.
PENYEBARAN FASLITAS PERIBADATAN DI KECAMATAN SIROMBU

218

LANGGAR/
MUSHOLA

No.

DESA

MESJID

GEREJA

JUMLAH

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Bawosako
Imana
Tuwa-tuwa
Kafo-kafo
Bawasawa
Pulau Bogi
Halamona
Hanofa
Lahawa
Hinako
Sinene Eto
Balowondrate
Sirombu
Togideu
Tugala
Tugalagawu
Fadoro
Orahili
Gunung Cahaya
Sisobandrao
Togim Bogi
Tetehosi
Ombolata
Lahusa
Hilimberua Naa

1
1
1
4
1
-

2
1
1
1
1
2
3
4
3
1
3
1
8
7
2
4
1
4

2
1
1
1
1
1
3
1
8
5
3
1
3
1
8
7
2
4
1
4

J U M LAH

48

55

Sumber: Kecamatan Sirombu Angka, 2015

2.5.5. Fasilitas Perdagangan/Perekonomian


Kegiatan perdagangan merupakan kegiatan perekonomian yang memegang peranan
penting dalam pembangunan dan pengembangan perekonomian daerah. Fasilitas
perdagangan/perekonomian yang terdapat di Kecamatan Sirombu terdiri 45 unit kios
minyak bensin, 40 unit kilang padi serta warung nasi 8 unit. Penyebaran fasilitas
perdagangan di Kecamatan Sirombu dapat dilihat pada Tabel 2.9.
TABEL 2.8.
PENYEBARAN FASLITAS PERIBADATAN DI KECAMATAN SIROMBU
No.

DESA

1. Bawosako
2. Imana

LANGGAR/
MUSHOLA

MESJID

GEREJA

JUMLAH

2
1

2
1

218

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Tuwa-tuwa
Kafo-kafo
Bawasawa
Pulau Bogi
Halamona
Hanofa
Lahawa
Hinako
Sinene Eto
Balowondrate
Sirombu
Togideu
Tugala
Tugalagawu
Fadoro
Orahili
Gunung Cahaya
Sisobandrao
Togim Bogi
Tetehosi
Ombolata
Lahusa
Hilimberua Naa

1
1
1
4
1
-

1
1
1
2
3
4
3
1
3
1
8
7
2
4
1
4

1
1
1
1
3
1
8
5
3
1
3
1
8
7
2
4
1
4

J U M LAH

48

55

Sumber: Kecamatan Sirombu Angka, 2015

TABEL 2.11.
JUMLAH FASILITAS PERDAGANGAN DI KECAMATAN SIROMBU

No.

Desa

JENIS FASILITAS PERDAGANGAN


KIOS MINYAK
WARUNG NASI KILANG PADI
BENSIN

1. Bawosako
2. Imana

218

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Tuwa-tuwa
Kafo-kafo
Bawasawa
Pulau Bogi
Halamona
Hanofa
Lahawa
Hinako
Sinene Eto
Balowondrate
Sirombu
Togideu
Tugala
Tugalagawu
Fadoro
Orahili
Gunung Cahaya
Sisobandrao
Togim Bogi
Tetehosi
Ombolata
Lahusa
Hilimberua Naa

Jumlah

45

40

Sumber: Kecamatan SIROMBUDalam Angka, 2013

2.6. JARINGAN UTILITAS


Yang termasuk dalam jaringan utilitas adalah jaringan listrik, jaringan telepon,
jaringan PDAM dan jaringan drainase.

2.6.1. Jaringan Listrik


Tuntutan akan pelayanan listrik dalam kegiatan sehari-hari semakin dirasa penting.
Tuntutan

kebutuhan

tersebut

bagi

Kecamatan

Sirombu

telah

mulai

dapat

dipenuhi meskipun sifatnya masih terbatas. Sampai tahun 2012, di Kecamatan


Sirombu seluruh desa telah mendapat aliran listrik. Adapun jumlah pelanggan listrik
di Kecamatan Sirombu pada tahun 2015 yaitu sebanyak 2.715 rumah tangga, seperti
disajikan pada Tabel 2.12.

2.6.2. Fasilitas Air Minum


Sampai saat ini di Kecamatan Sirombu belum terdapat PAM yang melayani kebutuhan
air bersih bagi penduduk.

218

2.6.3. Fasilitas Telefon


Sampai saat ini di Kecamatan Sirombu sudah terdapat jaringan telepon yang
melayani penduduk. Namun belum tersedia data jumlah rumah tangga yang
terlayani oleh jaringan telepon.
TABEL 2.12.
JUMLAH RUMAH TANGGA PELANGGAN JARINGAN LISTRIK, JARINGAN TELEPON dan AIR MINUM
DI KECAMATAN SIROMBU

No.

Desa

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Bawosako
Imana
Tuwa-tuwa
Kafo-kafo
Bawasawa
Pulau Bogi
Halamona
Hanofa
Lahawa
Hinako
Sinene Eto
Balowondrate
Sirombu
Togideu
Tugala
Tugalagawu
Fadoro
Orahili
Gunung Cahaya
Sisobandrao
Togim Bogi
Tetehosi
Ombolata
Lahusa
Hilimberua Naa

Pelanggan
Jaringan Listrik
(KK)

Jumlah

Pelanggan
Jaringan
Telepon (KK)

2.715

Pelanggan
Air Minum
(KK)

Sumber: Kecamatan Sirombu Dalam Angka, 2013

2.7. ORIENTASI WILAYAH PERENCANAAN


2.7.1. Akses Jalan Menuju Lokasi

218

Kawasan Wisata Pantai Farii dapat di akses melalui dua jalur yakni jalur darat dan
jalur laut.
a. Untuk jalur jalan darat akses ke lokasi Kawasan Wisata Pantai Farii melalui:
dari Jalan Raya menyusuri tepi pantai dengan kondisi jalan aspal hotmix
dengan jarak 43 Km, kemudian dari pertigaan/persimpangan Desa
Sitamiang ke lokasi kondisi jalan kurang baik dengan jarak 5 km (lihat peta
Akses Masuk Lokasi).
dari jalan Raya Tomok Sirombu dengan jalan aspal hotmit dengan kondisi
baik dengan jarak 27 km, kemudian dari pertigaan/persimpangan Desa
Sitamiang ke lokasi kondisi jalan kurang baik dengan jarak 5 km (lihat peta
Akses Masuk Lokasi).
b. Untuk jalur danau, akses menuju ke lokasi Kawasan Wisata Pantai Farii
melalui:
dari Ajibata ke Pantai Farii dengan jarak tempuh selama 1 (satu) jam,
dengan frekuensi lintasan kapal dalam 1 hari sebanyak 5 kali.

2.7.2. Kepemilikan Tanah


Lokasi pembagunan Kawasan Wisata Pantai Farii dengan menggunakan lahan yang
sudah dibebaskan oleh Pemerintah Kabupaten Nias Barat seluas 20 Ha. Lokasi ini
berada pada Desa Lahusa.

penyesalanku terhadap perbuatan kita, ku tangisi penderitaan MU, semua karna


perbuatan kita

218

Vous aimerez peut-être aussi