Vous êtes sur la page 1sur 14

KETERAMPILAN

MEMBUKA DAN
MENUTUP PELAJARAN
Putri Naliratih Permana Tunggal (130631006)

PENGERTIAN
Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan
yang dilakukan oleh guru untuk mempersiapkan mental
dan menimbulkan perhatian siswa. Hal ini dimaksudkan
agar siswa terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari.
kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang
dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran

Manfaat Keterampilan Membuka


dan Menutup Pelajaran
1. Menumbuhkan perhatian dan menutup pelajaran sangat erat dengan tugas yang akan dikerjakan.
2. Menyadarkan siswa akan batas-batas tugas yang akan dikerjakan.
3. Memberikan gambaran yang jelas tentang langkah-langkah yang dapat digunakan untk mempelajari bagianbagian dari pelajaran yang akan diberikan.
4. Menunjukan hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasai dengan hal-hal baru yang dapat
dipelajari.
5. Mengajak siswa untuk dapat menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau konsep-konsep yang
tercakup dalam suatu peristiwa.
6. Menunjukkan tingkah keberhasilan siswa dalam mempelajari sesuatu, juga tingkat keberhasilan guru dalam
mengajar (FKPI Untan, 2004: 51).

KOMPONEN KETERAMPILAN
MEMBUKA PELAJARAN

MENUTUP PELAJARAN

1. Menarik perhatian siswa


a) Memvariasi gaya mengajar
b) Menggunakan alat bantu mengajar
c) Memvariasi pola interaksi

1. Meninjau kembali
a) Merangkum inti pelajaran
b) Membuat ringkasan

2. Menimbulkan motivasi
a) Sikap hangat dan antusias
b) Menimbulkan rasa ingin tahu
c) Mengemukakan ide yang bertentangan
d) Memperhatikan minat siswa

2. Menilai (evaluasi)
a) Tanya jawab lisan
b) Mendemonstrasikan keterampilan
c) Mengaplikasikan ide baru
d) Menyatakan pendapat
e) Memberikan soal tertulis

3. Memberi acuan
a) Mengemukakan tujuan dan batasan
tugas
b) Menyarankan langkah yang dilakukan
c) Mengingatkan masalah pokok yang akan
dibahas
d) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan

3. Memberi tindak lanjut


a) Tugas Individu
b) Tugas Kelompok

4. Membuat kaitan

PRINSIP PENGGUNAAN
Bermakna
Usaha untuk menarik perhatian dan memotivasi siswa hendaknya dikaitkan
dengan materi serta tujuan pelajaran, sehingga hal-hal yang tidak berkaitan
seperti lawakan atau cerita lain dihindarkan. Dengan kata lain apa yang
dibawakan oleh guru bermakna dalam kaitannya dengan pelajaran itu.
Berurutan dan berkesinambungan
Usaha yang dilakukan guru baik dalam memperkenalkan materi maupun
merangkum pokok-pokok penting yang telah diajarkan, hendaknya
merupakan satu kesatuan yang urut serta berkesinambungan. Misalnya
materi tersusun sistematis, ada kaitan yang jelas antara satu bagian dengan
yang lain, ada kaitan dengan pengalaman siswa dan sebagainya.

Komponen-Komponen Membuka
Pelajaran
1. Menarik Perhatian Siswa
Gaya mengajar guru.
Guru hendaknya memvariasikan gaya mengajarnya
agar dapat menimbulkan perhatian siswa. Misalnya
guru memilih posisi di kelas dan memilih kegiatan
yang berbeda dari yang biasanya dia kerjakan dalam
membuka pelajaran
Penggunaan alat bantu mengajar
Guru dapat menggunakan alat-alat bantu mengajar
seperti gambar, model, skema, dan sebagainya untuk
menarik perhatian siswa. Alat-alat bantu mengajar
selain dapat menarik perhatian siswa, dapat pula
menimbulkan motivasi dan memungkinkan terjadi
kaitan antara hal-hal yang telah diketahui dengan halhal baru yang akan dipelajari

2. Pola interaksi yang


bervariasi
Variasi pola interaksi guru siswa yang biasa,
seperti guru menerangkan siswa
mendengarkan, atau guru bertanya siswa
menjawab, hanya dapat menimbulkan
rangsangan permulaan saja. Siswa belum
sepenuhnya dapat memusatkan perhatiannya
kepada hal-hal yang akan dipelajari. Oleh
karena itu, agar siswa dapat tertarik
perhatiannya, guru hendaknya mengadakan
pola interaksi yang bervariasi dalam
menyelenggarakan pembelajaran. Seperti
misalnya guru memberi perintah siswa
mengerjakan perintah itu, guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya

Komponen-Komponen Membuka
Pelajaran
3. Pemakaian alat peraga

Sebuah gambar, peta, benda, atau


alat peraga yang lain dapat
digunakan secara efektif untuk
menumbuhkan minat murid terhadap
pelajaran

4. Perubahan pola interaksi guru


siswa

Agar siswa tertarik pada hal-hal yang


akan diberikan, guru harus membuat
berbagai variasi pola interaksi.
Misalnya guru bertanya, siswa
menjawab, kemudian siswa lain
memberikan tanggapan yang
dilanjutkan dengan komentar atau
tambahan dari siswa lainnya.

Menimbulkan Motivasi
1. Dengan kehangatan dan keantusiasan.

Guru hendaknya bersikap ramah,


antusias, bersahabat, dan hangat.
Sebab sikap yang demikian itu dapat
menimbulkan faktor-faktor dari dalam
yang mendorong tingkah laku dan
kesenangan dalam mengerjakan
tugas. Siswa akan timbul motivasinya
untuk belajar.

2. Dengan menimbulkan rasa ingin tahu

Guru dapat membangkitkan motivasi


siswa dengan cara menimbulkan rasa
ingin tahu dan keheranan pada siswa.
Misalnya ibu akan membunyikan jari ibu.
Satu menit berikutnya ibu akan
membunyikan lagi. Kemudian
membunyikan lagi dua menit sesudah
itu, lalu empat menit, delapan menit,
enam belas menit dan seterusnya. Setiap
kali ibu melipatduakan menitnya. Berapa
kali ibu akan membunyikan jari tangan
ibu selama satu jam. Cara-cara ini sangat
baik untuk menimbulkan motivasi siswa.

Menimbulkan Motivasi
3. Mengemukakan ide yang bertentangan

Untuk menimbulkan motivasi siswa,


guru dapat melontarkan ide-ide yang
bertentangan dengan mengajukan
masalah atau kondisi-kondisi dari
kenyataan sehari-hari. Misalnya, guru
mengajukan masalah sebagai berikut:
Balok merupakan bangun dimensi
tiga yang mempunyai panjang, lebar
dan tinggi, jadi balok termasuk bangun
ruang. Kerucut tidak mempunyai
panjang dan lebar tetapi masih
termasuk bangun ruang. Mengapa?

4. Dengan memperhatikan minat siswa

Guru dapat menimbulkan motivasi siswa


dengan cara menyesuaikan topik-topik
pelajaran yang diminati siswa. Untuk
memperhatikan minat siswa dalam
pembelajaran matematika dapat diberikan
contoh sebagai berikut. Meminta siswa
membuat dugaan tentang ukuran suatu
benda. Berapa kira-kira banyaknya air yang
dapat dimasukkan dalam suatu drum
sampai penuh. Atau contoh lain, berapa kilo
berat uang logam sebanyak seratus rupiah.
Contoh-contoh tersebut sangat menarik
minat siswa dalam mengikuti pelajaran

Memberi Acuan (Structuring)


Memberi acuan diartikan sebagai usaha mengemukakan secara spesifik dan singkat
serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang
jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam
mempelajari materi pelajaran

Membuat kaitan
Jika guru akan mengajarkan materi pelajaran yang baru, guru perlu
menghubungkannya dengan hal-hal yang telah dikenal siswa atau dengan
pengalaman-pengalaman, minat, dan kebutuhan-kebutuhan siswa. Hal itulah yang
disebut bahan pengait

Komponen-Komponen Menutup
Pelajaran
Meninjau kembali (reviewing)

Mengevaluasi

Pada dasarnya kegiatan merangkum


inti pelajaran ini terdapat sepanjang
proses pembelajaran

Salah satu cara untuk mengetahui apakah


siswa telah memperoleh gambaran yang utuh
tentang suatu konsep yang telah diajarkan
adalah dengan penilaian, yang dapat
dilaksanakan oleh guru dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas.
Evaluasi ini berbentuk:

Membuat ringkasan

Mendemonstrasikan keterampilan

Cara lain yang dapat ditempuh untuk


memantapkan pokok-pokok materi
yang diajarkan adalah membuat
ringkasan

Mengaplikasikan ide baru

Merangkum inti pelajaran.

Mengekspresikan pendapat
Bentuk-bentuk evaluasi yang biasa
dilaksanakan

MENGANALISIS
VIDEO

Vous aimerez peut-être aussi