Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Audit sosial merupakan salah satu bidang dalam ilmu sosial terapan yang
Rumusan Masalah
Apa pengertian audit sosial ?
Bagaimana latar belakang munculnya audit sosial ?
Apa manfaat dan tujuan audit sosial ?
Apa saja tahap-tahap audit sosial ?
1.
2.
3.
4.
Tujuan Masalah
Menjelaskan pengertian audit sosial.
Untuk mengetahui latar belakang munculnya audit sosial ?
Untuk mengetahui manfaat dan tujuan audit sosial ?
Menjelaskan tahap-tahap audit sosial ?
1.3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
dan norma yang ada dalam perusahaan sudah diterima sebgai bagian dalam
kebudayaan para karyawan, para stakeholdr luar atau juga sasaran dari
perusahaan yang bersangkutan.
Sehingga audit sosial mencakup tidak hanya gambaran dari kondisi sosial
anggota kmunitas perusahaan saja akan tetapi juga penilaian terhadap sanksisanksi dan juga reward yang telah diterapkan. Audit sosial menyediakan sebuah
penilaian dari dampak sebuah sasaran non financial dari sbuah organisasi melalui
cara yang sistematis dan memantau secara regular pada perwujudannya dan
pandangan-pandangan dari stakeholdernya.
Audit sosial potensial digunakan untuk :
1) Memonitor dampak sosial dan kinerja organisasi serta melihat dampaknya
terhadap stakeholder
2) Menentukan seberapa baik aktifitas sebuah organisasi untuk menjalankan
misi
3) Memberikan dasar untuk membentuk strategi manajemen dalam sebuah
tanggung jawab sosial, akuntabel dan untuk mengidentifikasi peluang dan
potensi masalah sebelum mereka muncul.
4) Memfasilitasi organisasi itu belajar tentang cara meningkatkan kinerja
sosial
5) Ini memfasilitasi pengelolaan strategis organisasi, termasuk kepedulian
terhadap pengaruh dan dampak pada organisasi sosial dan masyarakat.
6) Menginformasikan ke masyarakat, organisasi dan lembaga lain tentang
alokasi sumber daya mereka.
7) Ini meningkatkan akuntabilitas organisasi untuk kelompok-kelompok yang
dilayani.
2.2
kepuasan stakeholders dan staf, selain dari aspek finansial, aspek operasi kegiatan
internal, dan aspek waktu.
Institusi dan organisasi sosial dalam mengadakan audit sosial, biasanya
didasarkan pada beberapa alasan, antara lain:
1) Keinginan membentuk community enterprise yang menyediakan
pelayanan masyarakat sehingga perlu menetapkan performance seperti apa
yang diinginkan;
2) Dapat menguji opini orang lain sehingga dapat membantu perencanaan
selanjutnya;
3) Dapat memberikan data kualitatif dan kuantitatif untuk menuntun
organisasi sehingga memberikan performance terbaik;
4) Memberikan gambaran obyektif kegiatan yang dilakukan lembaga dan
memaparkan keunikan dan keberhasilan lembaga tersebut sebagai bukti
pertanggungjawaban kepada lembaga donor maupun kepada masyarakat
sebagai penerima manfaat program; keinginan untuk menerapkan nilai
sebagai agent of change di dalam masyarakat serta mencari ide atau cara
baru.
2.3
di komunitas dan ini digambarkan oleh sejauh obyek-obyek sosial yang diminati
termasuk di dalamnya informasi dan opini, yang menyatakan keadaan perusahaan
secara keseluruhan dan bagaimana bentuk dari perusahaan itu sendiri.
Audit sosial menghasilkan sejumlah potensial manfaat yang berasal dari
berbagai penggunaannya. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
1) Dapat meningkatkan reputasi organisasi. Dengan menunjukkan kinerja
sosial dan komitmennya untuk tujuan sosial, meningkatkan reputasinya di
antaranya mendapatkan keuntungan modal politik dari para stakeholder
2.4
sebagai berikut;
Langkah 1 ;
Mengumpulkan informasi tentang pemeriksaan sosial dan mencari
kesempatan mengapa kita harus melakukan salah satu cara yang dapat dilakukan.
Langkah 2 ;
Jelaskan sasaran sosial dari korporasi, tuliskan dan rangkaikan seluruh hal
yang sudah dilakukan yntuk mencapai sasaran.
Langkah 3 ;
Daftarkan stakeholder yang ada dan terkait dengan perusahaan.
Langkah 4 ;
Untuk setiap sasaran dalam korporasi yang telah didaftar pada tahap
kedua, akan dirangking secara angka.
Langkagh 5 ;
Buat sistem pemegang buku sosial.
Langkah 6 ;
Pada akhir tahun dilakukan pengumpulan informasi secara kulititatif dan
kuantitatif.
Langkah 7 ;
Perusahaan sudah harus merancang untuk auditor sosial untuk
memverifikasikan seluruh informasi dalam pemeriksaan sosial dan melakukan
beberapa interview dengan stakeholder lainnya.
Langkah 8 ;
Menuliskan laporan audit sosial dan kemudian melakukan suatu tindakan
sebagai respon berkaitan dengan penemuan yang dapat dari laporan tersebut.
Langkah 9 ;
Melakukan kegiatan pemantauan terhadap strategi yang diterapkan.
Langkah 10 ;
Menuliskan segala apa yang dipantau tersebut dalam sebuah buku catatan
sosial dan hendaknya si pencatat.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1) Audit sosial pada dasarnya adalah sebuah metode untuk mengetahui
keadaan sosial suatu bentuk organisasi, keadaan perwujudan dari tingkah
laku anggata anggota suatu organisasi atau perusahaan berkaitan dengan
aturan yang diterapkan oleh organisasi yang bersangkutan.
2) Konsep atau istilah audit sosial mulai dikenal tahun 1960 oleh The Social
Economic Agency (Irlandia Utara) saat mengadakan pelatihan kepada in
organisasi untuk melatih para auditor lembaga maupun konsultan eksternal
agar dapat menerapkan dan memanfaatkan metode audit sosial ini.
3) Tujuan utama dari audit sosial adalah untuk menentukan bagaimana
stakeholder yang beragam (misalnya, manajemen, dewan direktur, staf,
pelanggan, pemasok, anggota masyarakat, pembuat kebijakan, dll) melihat
kinerja organisasi sosial.
4) Tahapan audit sosial
a) Identifikasi lingkup audit
b) Memahami manajemen program
c) Memperoleh informasi tentang program yang diaudit
d) Menyusun informasi
e) Penyebaran informasi
f) Gelar pendapat publik
g) Tindak lanjut terhadap dengar pendapat
DAFTAR PUSTAKA
10