Vous êtes sur la page 1sur 2

Auditor BPK Terancam Dipecat

SENIN, 28 JUNI 2010 | 15:06 WIB


Auditor BPK Terancam Dipecat
REUTERS/Crack Palinggi
TEMPO Interaktif, Jakarta - Meskipun belum menerima keputusan hukum tetap,
namun status Su sebagai pegawai Badan Pemerika Keuangan terancam. Pasalnya,
ia dianggap telah melanggar kode etik BPK. "Dia menerima tamu yang berkaitan
dengan pekerjaannya di rumah itu sudah melanggar kode etik," ujar Kepala
Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum BPK Hendar Ris Triawan di
Jakarta, Senin (28/6).

Ditemui Tempo di kantornya, Hendar menyatakan sejauh ini BPK baru mengambil
tindakan memberhentikan sementara Su dari jabatannya sebagai Kepala Sub
Auditoriat III BPK RI Perwakilan Jawa Barat. Sanksi untuk pelanggaran kode etik,
menurut Hendar, akan dilakukan jika Su dinyatakan tak bersalah dalam pengadilan.

"Kalau dinyatakan bersalah, ya pasti dipecat, kalau tidak baru akan dilakukan
sidang kode etik oleh Majelis Kehormatan Kode Etik BPK," tuturnya. Hendar
menyatakan, kemungkinan terburuk dari pelanggaran kode etik ini adalah
pemecatan. Su dinilai melanggar asas inindependensi dan integritas BPK.

BPK belum menetapkan tersangka lain dalam kasus penyuapan oleh Pemerintah
Kota Bekasi ini. "Sejauh ini baru satu," ujar Hendar. BPK juga tengah mendalami
terus kasus ini dengan menurunkan tim inspektorat utama untuk memeriksa
keterlibatan pejabat BPK Jawa Barat lainnya. "Kami terjunkan Jumat kemarin,
mungkin hasil sementaranya akan keluar dua hingga tiga hari lagi," katanya.

Sebelumnya, Su tertangkap tangan menerima suap dari dua pejabat Pemkot Bekasi,
HL dan HS. Transaksi dilakukan di kediaman Su, di Cikutra, Bandung, Senin (21/6)
malam. Su, HL dan HS tertangkap tangan oleh tim KPK yang rupanya telah
mengetahui rencana transaksi tersebut. Dalam penggerebakan itu, KPK

menemukan uang Rp 272 juta. Tim KPK pun langsung menggelandang ketiganya ke
Kantor KPK di Jakarta.

Vous aimerez peut-être aussi