Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1.:
Resiko perilaku kekerasan pada diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan halusinasi
Tujuan
Tidak
terjadi
perilaku
kekerasan
pada
diri
sendiri
dan
orang
lain.
Kriteria Hasil :
1. Pasien dapat mengungkapkan perasaannya dalam keadaan saat ini secara verbal.
2. Pasien dapat menyebutkan tindakan yang biasa dilakukan saat halusinasi, cara
memutuskan halusinasi dan melaksanakan cara yang efektif bagi pasien untuk digunakan
3. Pasien dapat menggunakan keluarga pasien untuk mengontrol halusinasi dengan cara
sering berinteraksi dengan keluarga.
Intervensi :
Bina Hubungan saling percaya
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya.
Dengarkan ungkapan klien dengan empati
Adakan kontak secara singkat tetapi sering secara bertahap (waktu disesuaikan dengan
kondisi klien).
Observasi tingkah laku : verbal dan non verbal yang berhubungan dengan halusinasi.
Jelaskan pada klien tanda-tanda halusinasi dengan menggambarkan tingkah laku
halusinasi.
Identifikasi bersama klien situasi yang menimbulkan dan tidak menimbulkan halusinasi, isi,
waktu, frekuensi.
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya saat alami halusinasi.
Identifikasi bersama klien tindakan yang dilakukan bila sedang mengalami halusinasi.
Diskusikan cara-cara memutuskan halusinasi
Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan cara memutuskan halusinasi yang
sesuai dengan klien.
Anjurkan klien untuk mengikuti terapi aktivitas kelompok
Anjurkan klien untuk memberitahu keluarga ketika mengalami halusinasi.
Diskusikan dengan klien tentang manfaat obat untuk mengontrol halusinasi.
Bantu klien menggunakan obat secara benar.
Diagnosa
Perubahan
Tujuan
2.:
persepsi
:
sensorik
Klien
halusinasi
mampu
berhubungan
mengontrol
dengan
menarik
diri
halusinasinya
Kriteria Hasil :
1. Pasien dapat dan mau berjabat tangan.
2. Pasien mau menyebutkan nama, mau memanggil nama perawat dan mau duduk bersama.
3. Pasien dapat menyebutkan penyebab klien menarik diri.
4. Pasien mau berhubungan dengan orang lain.
5. Setelah dilakukan kunjungan rumah klien dapat berhubungan secara bertahap dengan
keluarga
Intervensi :
Bina hubungan saling percaya.
Buat kontrak dengan klien.
Lakukan perkenalan.
Panggil nama kesukaan.
Ajak pasien bercakap-cakap dengan ramah.
Kaji
pengetahuan
klien
tentang
perilaku
menarik
diri
dan
tanda-tandanya
serta beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaan penyebab pasien tidak mau
bergaul/menarik diri.
Jelaskan pada klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta yang mungkin jadi
penyebab.
Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaan.
Diskusikan tentang keuntungan dari berhubungan.
Perlahan-lahan serta pasien dalam kegiatan ruangan dengan melalui tahap-tahap yang
ditentukan.
Beri pujian atas keberhasilan yang telah dicapai.
Anjurkan pasien mengevaluasi secara mandiri manfaat dari berhubungan.
Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan pasien mengisi waktunya.
Motivasi pasien dalam mengikuti aktivitas ruangan.
Beri pujian atas keikutsertaan dalam kegiatan ruangan.
Lakukan kungjungan rumah, bina hubungan saling percaya dengan keluarga.
Diskusikan dengan keluarga tentang perilaku menarik diri, penyebab dan car a keluarga
menghadapi.
Dorong anggota keluarga untuk berkomunikasi.
Anjurkan anggota keluarga pasien secara rutin menengok pasien minimal sekali seminggu.
Diagnosa
3.:
Isolasi
sosial
Tujuan
Kriteria Hasil :
Pasien
menarik
dapat
diri
berhubungan
berhubungan
dengan
dengan
orang
harga
lain
diri
secara
rendah
bertahap.
5. Pasien bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencanan
Intervensi :
o Dorong pasien untuk menyebutkan aspek positip yang ada pada dirinya dari segi
fisik.
o Diskusikan dengan pasien tentang harapan-harapannya.
o Diskusikan dengan pasien keterampilannya yang menonjol selama di rumah dan di
rumah sakit.
o Berikan pujian.
o Identifikasi masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh pasien
o Diskusikan koping yang biasa digunakan oleh pasien.
o Diskusikan strategi koping yang efektif bagi pasien.
o Bersama pasien identifikasi stressor dan bagaimana penialian pasien terhadap
stressor.
o Jelaskan bahwa keyakinan pasien terhadap stressor mempengaruhi pikiran dan
perilakunya.
o Bersama pasien identifikasi keyakinan ilustrasikan tujuan yang tidak realistic.
o Bersama pasien identifikasi kekuatan dan sumber koping yang dimiliki