Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Maret 2016
Tempat
Semarang
Semarang,
Maret 2016
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri
dengan materi asam asetat.
Laporan merupakan penjelasan dari praktikum asam asetat yang
telah
kami
laksanakan,
manfaat
dilaksanakan
percobaan,
tujuan
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................
PRAKATA ...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................
A. Latar Belakang..................................................................
B. Tujuan Percobaan..............................................................
C. Manfaat Percobaan............................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam asetat adalah senyawa asam organik yang mempunyai
rumus CH3COOH dan dapat dibuat dengan fermentasi aerob
menggunakan acetobacter. Asam asetat merupakan pereaksi kimia
dan bahan baku industri yang penting. Sehingga industri pembuatan
asam asetat menjadi salah satu industri kimia yang berprospek di
Indonesia. Asam asetat di gunakan dalam produksi polimer, berbagai
macam serat dain kain, juga dalam industri makanan sebagai
pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan.
B. Tujuan Percobaan
1. Membuat asam asetat dengan fermentasi aerob dari alkohol.
2. Membandingkan produk asam asetat yang terbentuk dengan
variabel kadar vinegar, waktu fermentasi, kadar sari buah, kadar
starter, dan kadar alkohol.
3. Membiakkan starter asam asetat dengan menggunakan mikroba.
4. Membuat inokulum dengan bahan dasar pembuatan asam asetat.
C. Manfaat Percobaan
1. Mahasiswa dapat membuat asam asetat dengan fermentasi aerob
dari alkohol.
2. Mahasiswa dapat membandingkan produk asam asetat yag
terbentuk dengan variable kadar vinegar dan waktu fermentasi.
3. Mahasiswa
dapat
membiakkan
starter
asetat
dengan
menggunakan mikroba.
4. Mahasiswa
dapat
membuat
inokulum
untuk
bahan
dasar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam asetat merupakan salah satu produk industri yang banyak
dibutuhkan di Indonesia. Asam asetat dapat dibuat dari substrat
yang mengandung alkohol, yang diperoleh dari berbagai macam
bahan seperti buah buahan, kulit nanas, pulp kopi, dan air kelapa.
Hasil dari fermentasi asam asetat sering disebut sebagai vinegar
yang berarti sour wine. Dalam keadaan murni asam asetat bebas
dari air (asam asetat glasial) merupakan cairan berwarna bening
yang menyerap air dari lingkungan (bersikap higroskopis) dan
0
0
membeku di bawah suhu 16,7 C (62 F) menjadi sebuah
kristal padat tidak
berwarna(Wirtanto,2013).
Asam
asetat
atau
acetic
acid
yang termasuk
atau
dalam
16,6
0
C, titik didih 118,1 C, berat molekul 60,05, dan larut
digunakan
dalm
pembuatan
cuka
pada
makanan
(Sarsojoni, 1996).
2. Si
fa
t
Ki
m
ia
Asam asetat mudah menguap di udara, mudah terbakar, dan
dapat menyebabkan korosif pada logam. Asam asetat larut dalam
0
air pada suhu 20 C,(etanol (9,5%) pekat, dan gliserol pekat.
Asam asetat jika diencerkan tetap bereaksi asam. Penetapan
kadarasam
asetat
biasanya
menggunakan
basa
natrium
asetat
merupakan
derivate,
dapatdigunakan
dan
sebagai
sumber
utama
ester
asam
pelarut
zat
dalam
asetat.
organic
pembuatan
Asam
yang
asetat
baik
dan
rayon,
dan
selofan.
Asam
asetat
juga
sebagai
yang
dapat
produktivitasnya
tinggi
memenuhi
syarat
yaitu
yang
Sebagai
dari
Bacteruim
etanol
dengan
orleanense
quick
vinegar
process,
sedang
(Nina,2012).
b. Waktu Fermentasi
Salah satu factor pengaruh fermentasi asam asetat yaitu waktu
fermentasi. Semakin lama waktu fermentasi, maka konsentrasi
gula reduksi akan semakin rendah, konsentrasi ethanol yang
dihasilkan
akan
semakin
besar,
dan
semakin
besar
pula
selama
fermentasi
mempengaruhi
pertumbuhan
dari
C,
sebab bila suhu rendah fermentasi akan berjalan lambat sedang bila
suhu tinggi akan banyak alkohol yang menguap bersama-sama dengan
bahan-bahan volatile yang membentuk flavor dan aroma dari asam
asam
asetat
yaitu:Bakteri
asam
asetat
dapat
mikroorganisme
intraselular
yang
aerobik
berhubungan
yang
dengan
mempunyai
sistem
enzim
bioksidasi
oksida
hidrasi
CH3CH(OH)2 + O2
oksida
CH3CHO + H2O
CH3CH(OH)2
CH3COOH + H2O
dua
tahap fermentasiyaotu
fermentasi
alkohol
dan
teknik
kolom bio-
bahan
kecepatan
baku
aerasi
dan
air
kelapa,
tinggi
dan
partikel
mengetahui
dalam
pengaruh
kolom
berikut
relative
system
konstan,
maka
pada
penelitian
ini
dilakukan oleh Iia Nurika dan Nur Hidayat ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi optimum produksi asam asetat dari air kelapa
secara fermenta kontinyu dengan menggunakan kolom biooksidasi.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Rancangan Praktikum
III.1. 1 Skema Rancangan Percobaan
Limbah kulit nanas
Blender
Oven
Aspergillus Niger + Bekatul
Air
Erlenmeyer
Fermentasi
Hasil analisa
III.1.2 Variabel Operasi
1. Asam Asetat
Starter A
Air kelapa muda 350 ml
Alkohol 5 ml
Glukosa pasir 10 gr
pH 7
Starter B
Air kelapa 300ml
Alkohol 5 ml
Glukosa pasir 10 gr
pH 7
Asam asetat
Sari buah nanas
Volume total 1600 ml
Glukosa 5 gram
0,5 %W yeast
Tabel III.C.1 Variabel Asam Asetat
a. Air kelapa muda
Variabel
Starter
Sari buah
pH
5% SB
150 ml
Alkoho
l
5ml
10%
150 ml
5ml
3
4
SB
15%SB
20%SB
150 ml
150 ml
4
4
5ml
5ml
Variabel
1
2
3
4
Starter
Sari
5%SB
10%SB
15%SB
20%SB
buah
150 ml
150 mll
150 ml
150 ml
pH
Alkoho
4
4
4
4
l
5ml
5ml
5ml
5ml
b. Air kelapa
tua
10)
Buret
8, 9, 10
Gambar III.B.1
11
9. Klem
10.
Statif
11.
Kompor listrik
b. Sari buah dipanaskan dalam beaker glass pada suhu 60 C selama 30 menit,
o
e. Mengukur volume awal, densitas awal, serta kadar asam awal dengan
titrasi asam basa (catat volume titran) dan pH.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 2012. Tentang Pengolahan Pangan. Menegristek Bidang Pendayagunaan dan
Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi . Jakarta
Arsyad,
M.
Natsir,
2001,
Kamus
Kimia:
ArtidanPenjelasanIstilah.
Jakarta:
GramediaPustakaUtama
Buckle, K. A, Edwards, R.A, Fleet, G.H. and Wooton, M. 1985. IlmuPangan. UI-Press.
Jakarta..
Hardoyo, dkk. 2007. Kondisi Optimum Fermentasi Asam Asetat Menggunakan
Acetobacter Aceti B166. Balai Besar Teknologi Pati
Kailaku, Sari Intan, dkk. 2006. Potensi Likopen Dalam Tomat Untuk Kesehatan. Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian
Kusnadi, dkk. 2003. Kultur Campuran dan Faktor Lingkungan Mikroorganisme yang
Berperan dalam Fermentasi Tea-Cider.Institut Teknologi Bandung
Mariska, VirandaPutri. 2009. Pengujian Kandungan Fenol Total Tomat Secara In Vitro.
Universitas Indonesia
Nina. 2012. Vinegar. http://www.slideshare.net Pramuka,Yudha,2013. Kegunaan Asam
Asetat
Rukmana. 1998. Ganyong Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius
Triharto, Dandi Panggih Triharto.,2010. Studi Ketahanan Korosi SUS 316L, SUS 317L,
SUS 329J dan Hastelloy C-276 dalam Asam Asetat yang Mengandung Ion
Bromida, Universitas Indonesia.
Waluyo, Sugeng, 1984, Beberapa Aspek Tentang Pengolahan Vinegar, Dewaruci Press:
Jakarta.
Winarno, F.G., S. Fardiaz, dan D. Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan.
Gramedia, Jakarta.
Wirtanto, Eric., 2013. Pembuatan N-Butyl Asetat dari Asam Asetat dan Butadiene dengan
Kapasitas 5.000 Ton/Tahun, Universitas Sumatera utara