Vous êtes sur la page 1sur 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA STRIKTUR URETRA

A. Asuhan Keperawatan Striktur Uretra


1) Pengkajian keperawatan
a. Anamnesa (Muttaqin, 2012)
(1) Identitas Klien
Meliputi nama klien, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama/suku, warga
negara, bahasa yang digunakan, pendidikan, pekerjaan, alamat rumah.
(2) Riwayat penyakit dahulu
Kaji adanya riwayat penyakit kelamin dan trauma serta kelainan bawaan.
(3) Riwayat penyakit keluarga
(4) Pola kebiasaan
Kaji tentang pekerjaan yang monoton, lingkungan pekerjaan apakah pasien
terpapar suhu tinggi, keterbatasan aktivitas, misalnya karena penyakit yang
kronis atau adanya cedera pada medulla Spinalis.
(5) Keluhan Utama
Keluhan utama yang lazim adalah pancaran urine kecil dan bercabang.
Keluhan lain biasanya adalah berhubungan dengan iritasi dan infeksi seperti
frekwensi, urgensi, disuria, inkontinensia, urine yang menetes, kadangkadang dengan penis yang membengkak, infiltrat, abses, dan fistel.
b. Pemeriksaan fisik

B1 (Breath)
Kaji terjadinya peningkatan frekuensi napas, tidak terdapat penggunaan
otot bantu napas, tidak ada retraksi dinding dada, cuping hidung (-),
tidak ada suara napas tambahan.

B2 (Blood)
Kaji terjadinya peningkatan tekanan darah, nadi, yang disebabkan ;
nyeri, ansietas atau gagal ginjal. Daerah ferifer apakah teraba hangat
(kulit) merah atau pucat.

B3 (Brain)
Nyeri kolik

(kaji nyeri provokasi : faktor yang mempengaruhi

(predisposisi), qualitas : seperti apa nyeri yang dirasakan. time : waktu,


region : lokasi nyeri, severity

: menggunakan skala 0-10 yaitu 0=tidak

nyeri, 1-3 nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang, 7-9 nyeri berat, 10 = nyeri
tidak terkontrol). Kaji GCS pasien, jika adanya penurunan kesadaran.

B4 (Bladder)
Kaji apakah pasien tidak bisa mengeluarkan ueine/tidak bisa miksi
(retensi urine). Penurunan haluaran urine, kandung kemih penuh, rasa
terbekar saat BAK. Keinginan / dorongan ingin berkemih terus, oliguria,
haematuria, piuri atau perubahan pola berkemih.

B5 (Bowel)
Tidak ada mual muntah, tidak ada gangguan pada sistem pencernaan.

B6 (Bone)
Tidak ada gangguan pada sistem, tidak ada kelemahan otot.

NO
1

DATA
DS :

Klien mengatakan sulit berkemih

ETIOLOGI
Obstruksi saluran
uretra

PROBLEM
Retensi urine

Agen cidera (biologis,


fisik)

Nyeri akut

Keterbatasan kognitif

Kurang pengetahuan

Harus mengejan bila berkemih


pancaran air kencing yang
kecil, bercabang menetes atau
berhenti sama sekali
Pembengkakan di perineum,
skrotum sampai timbul bercak
darah

DO :
Buli teraba penuh

N : 110 X/mnt

DS :

Klien mengatakan nyeri pada saat


berkemih

Harus mengejan bila berkemih

DO :
Nyeri tekan pada daerah perut
bawah
Buli teraba penuh
N : 110/ mnt
3

DS
Klien mengatakan tidak tahu
tentang penyakitnya dan rencana
pembedahan
DO

Klien tampak bingun


Klien sering bertanya
petugas

pada

Diagnosa keperawatan pre operasi meliputi:

Retensi urine b.d Obstruksi saluran uretra

Nyeri akut b.d Agen cidera (biologis, fisik)

Defisiensi pengetahuan b.d Keterbatasan kognitif.

Resiko kerusakan integritas kulit b.d iritasi dan statis urine di meatus eksterna

Risiko infeksi b.d retensi urine, refluks urine.

Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Retensi urine berhubungan
dengan obstruksi saluran
uretra.

Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC:

Uri
nary elimination

Uri
nary Contiunence
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama .
retensi urin
pasien teratasi dengan
kriteria hasil:

Kan
dung kemih kosong
secarapenuh

Tid
ak ada residu urine
>100-200 cc

Inta
ke cairan dalam rentang
normal

Beb
as dari ISK

Tid
ak ada spasme bladder

Bal
ance cairan seimbang

Intervensi
NIC :
Urinary Retention Care
Monitor intake dan output
Monitor penggunaan obat
antikolinergik
Monitor derajat distensi
bladder
Instruksikan pada pasien dan
keluarga untuk mencatat output urine
Sediakan privacy untuk
eliminasi
Stimulasi reflek bladder
dengan kompres dingin pada abdomen.
Kateterisaai jika perlu
Monitor tanda dan gejala
ISK (panas, hematuria, perubahan bau
dan konsistensi urine)

Nyeri akut b.d Agen cidera


(biologis, fisik)

NOC :
Pai
n Level,
pai
n control,
co
mfort level
Setelah dilakukan tinfakan
keperawatan selama .
Pasien tidak mengalami
nyeri, dengan kriteria hasil:

Ma
mpu mengontrol nyeri
(tahu penyebab nyeri,
mampu
menggunakan
tehnik
nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)

Mel
aporkan bahwa nyeri
berkurang
dengan
menggunakan manajemen
nyeri

Ma
mpu mengenali nyeri
(skala,
intensitas,
frekuensi dan tanda nyeri)

Me
nyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang

Tan
da vital dalam rentang
normal

Tid
ak mengalami gangguan
tidur

Kurang
Pengetahuan
Berhubungan
dengan
keterbatasan kognitif

NOC:

Ko
wlwdge : disease
process

Ko
wledge : health Behavior
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama .
pasien menunjukkan
pengetahuan tentang proses
penyakit dengan kriteria
hasil:

Pasi
en dan keluarga
menyatakan pemahaman
tentang penyakit,

NIC :
Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif
termasuk
lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
Ajarkan
tentang
teknik
non
farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi,
kompres hangat/ dingin
Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri: ...
Tingkatkan istirahat
Berikan informasi tentang nyeri
seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri
akan
berkurang
dan
antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik pertama kali

NIC :

Kaji tingkat pengetahuan


pasien dan keluarga

Jelaskan patofisiologi dari


penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi dan
fisiologi, dengan cara yang tepat.

Gambarkan tanda dan gejala


yang biasa muncul pada penyakit, dengan
cara yang tepat

Gambarkan proses penyakit,


dengan cara yang tepat

Identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengan cara yang tepat

Sediakan informasi pada

DATA
DS : Pasien mengatakan
nyeri di area operasi,nyeri
seperti di tusuk tusuk,nyeri
dirasa hilang timbul,dan
bertambah jika untuk
bergerak, skala nyeri 7
DO : pasien tampak
kesakitan, nadi : 120x/menit
DS : Pasien mengatakan
terdapat nyeri pada area
operasi
DO : tampak terdapat luka
post operasi,luka
bersih,lembab,suhu sekitar
luka hangat,warna
kemerahan

kondisi, prognosis dan


program
pengobatan
PROBLEM

Pasi
Kerusakan integritas
en dan keluarga mampu
jaringan
pasca pembedahan
melaksanakan
prosedur
yang dijelaskan secara
benar

Pasi
en dan keluarga mampu
menjelaskan kembali
apa yang dijelaskan
perawat/tim kesehatan
lainnya
Kerusakan
jaringan dan

peningkatan paparan
lingkungan

pasien tentang kondisi, dengan cara yang


tepat
ETIOLOGI

Sediakan bagi keluarga


Nyeri
akut
informasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat

Diskusikan pilihan terapi


atau penanganan

Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan second
opinion dengan cara yang tepat atau
diindikasikan

Eksplorasi
kemungkinan
sumber Risiko
atau dukungan,
dengan
cara yang
infeksi
tepat

2. ANALISA DATA POST OPERASI

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN POST OPERASI MELIPUTI:

Nyeri akut b.d kerusakan integritas jaringan pasca pembedahan.

Risiko infeksi b.d luka pasca bedah.

4. INTERVENSI
1. Nyeri akut b.d kerusakan integritas jaringan pasca pembedahan
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Nyeri akut berhubungan


dengan:
Agen injuri (biologi, kimia,
fisik, psikologis), kerusakan
jaringan
DS:
- Laporan secara
verbal
DO:
- Posisi untuk
menahan nyeri
- Tingkah laku
berhati-hati
- Gangguan tidur
(mata sayu, tampak
capek, sulit atau gerakan
kacau, menyeringai)
- Terfokus pada diri
sendiri
- Fokus menyempit
(penurunan persepsi
waktu, kerusakan proses
berpikir, penurunan
interaksi dengan orang
dan lingkungan)
- Tingkah laku
distraksi, contoh : jalanjalan, menemui orang lain
dan/atau aktivitas,
aktivitas berulang-ulang)
- Respon autonom
(seperti diaphoresis,
perubahan tekanan darah,
perubahan nafas, nadi dan
dilatasi pupil)
- Perubahan
autonomic dalam tonus
otot (mungkin dalam
rentang dari lemah ke
kaku)
- Tingkah laku
ekspresif (contoh :
gelisah, merintih,
menangis, waspada,
iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam
nafsu makan dan minum

NOC :
Pai
n Level,
pai
n control,
co
mfort level
Setelah
dilakukan
tinfakan
keperawatan
selama . Pasien tidak
mengalami nyeri, dengan
kriteria hasil:

Ma
mpu mengontrol nyeri
(tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan
tehnik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)

Me
laporkan bahwa nyeri
berkurang
dengan
menggunakan
manajemen nyeri

Ma
mpu mengenali nyeri
(skala,
intensitas,
frekuensi dan tanda
nyeri)

Me
nyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang

Tan
da vital dalam rentang
normal

Tid
ak mengalami gangguan
tidur

NIC :
Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif
termasuk
lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi: napas dala, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/ dingin
Berikan
analgetik
untuk
mengurangi nyeri: ...
Tingkatkan istirahat
Berikan informasi tentang nyeri
seperti penyebab nyeri, berapa lama
nyeri akan berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik pertama
kali

2. Risiko infeksi b.d luka pasca bedah.


Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil

Risiko infeksi
Faktor-faktor risiko :
- Prosedur Infasif
- Kerusakan jaringan
dan peningkatan paparan
lingkungan
- Malnutrisi
- Peningkatan paparan
lingkungan patogen
- Imonusupresi
- Tidak adekuat
pertahanan sekunder
(penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan
respon inflamasi)
- Penyakit kronik
- Imunosupresi
- Malnutrisi
- Pertahan primer
tidak adekuat (kerusakan
kulit, trauma jaringan,
gangguan peristaltik)

Intervensi

NOC :

NIC :

mmune Status

K
nowledge : Infection
control

R
isk control
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama pasien tidak
mengalami
infeksi
dengan kriteria hasil:

Kli
en bebas dari tanda
dan gejala infeksi

Me
nunjukkan
kemampuan
untuk
mencegah timbulnya
infeksi

Ju
mlah leukosit dalam
batas normal

Me
nunjukkan
perilaku
hidup sehat

Sta
tus
imun,
gastrointestinal,
genitourinaria dalam
batas normal

Pertahankan teknik aseptif

Batasi pengunjung bila


perlu

Cuci
tangan
setiap
sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan

Gunakan baju, sarung


tangan sebagai alat pelindung

Ganti letak IV perifer dan


dressing sesuai dengan petunjuk umum

Gunakan
kateter
intermiten untuk menurunkan infeksi
kandung kencing

Tingkatkan intake nutrisi

Berikan
terapi
antibiotik:.................................

Monitor tanda dan gejala


infeksi sistemik dan lokal

Pertahankan teknik isolasi


k/p

Inspeksi
kulit
dan
membran mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase

Monitor adanya luka

Dorong masukan cairan

Dorong istirahat

Ajarkan
pasien
dan
keluarga tanda dan gejala infeksi

Kaji suhu badan pada


pasien neutropenia setiap 4 jam

Vous aimerez peut-être aussi