Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kartasasmita
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUP/RSHS,
Bandung
PENDAHULUAN
GINA 2009
2
DEFINISI
GINA
DEFINISI
International Pediatric Asthma Group
Consensus 2000
Wheezing berulang dan/atau batuk persisten
terutama malam hari, dalam hal asma adalah
yang p[aling mungkin, sedangkan sebab lain
yang lebih jarang telah disingkirkan.
DEFINISI
Pedoman Nasional Asma Anak UKK
Respirologi IDAI
Wheezing dan/atau batuk dengan karakteristik
sebagai bertikut: timbul secara periodik dan/atau
kronik, cenderung pada malam/dini hari
(nokturnal), musiman, adanya faktor pencetus
diantaranya aktivitas fisik, dan bersifat reversibel
baik secara spontan maupun dengan pengobatan,
serta adanya riwayat asma atau atopi lain pada
pasien/keluarganya, sedangkan sebab lain sudah
disingkirkan
Year
Djayanto
(Jakarta)
Rosmayudi
1993
(Bandung)
Dahlan
1996
(Jakarta)
Arifin
1996
(Palembang)
Rosalina
(Bandung, ISAAC I))
Kartasasmita 2002
(Bandung, ISAAC III)
N
1991
Age (Yr)
1200
Prev
6 12
16.4%
4865
6 12
6.6%
6 12
17%
1296
13 15
5.7%
1997
2678
2836
3118
13 15
67
13 14
2.6%
3.03%
5.22%
Asma
ringan/sedan
g
Asma berat
NORMAL AIRWAY
No thickening below
basement membrane
Blood
vessels
Shedding of
epithelial cells
Vasodilation,
increased vascular
permeability w/
oedema
Neutrophil &
eosinophil
infiltration
Formation of
mucus plugs
Collagen thickening
below the basement
membrane
INFLAMMED AIRWAY
Desquamation of
epithelium
Hyperplasia of
Mucos glands
Mucus plug
Basement
Membrane
thickening
Oedema
Barnes PJ
Smooth muscle
Hypertrophy and contraction
Neutrophil and
eosinophil infiltration
Early Phase
FEV1 (liters)
Vascular leakage
Bronchospasm
Allergen
Late Phase
Inflammatory cell infiltration
Increased airway responsiveness
Persistent airflow obstruction
Time (hrs)
Inflammatory Changes in
Chronic Asthma
Mucus plugging
Inflammatory cell
infiltration
Vasodilation
Microvascular
leakage
Epithelial disruption
Airway remodeling
INFLAMED
NORMAL
Wheezing
Terjadi akibat penyempitan saluran napas
1. Bronkhokontriksi kontraksi otot polos
2. Udem penebalan dinding saluran napas
3. Peningkatan sekresi mukus, eksudat
GINA 2009
6
KLASIFIKASI
Beratnya asma
Berdasarkan :
Eksaserbasi asma
Level kontrol
KLASIFIKASI
Intermitten
Beratnya
asma :
Persisten ringan
Persisten sedang
Persisten berat
Ringan
Eksaserba
si asma :
Sedang
Berat
Mengancam
nyawa
KLASIFIKASI ASMA
Serangan
Ringan
Serangan
Sedang
Serangan
Berat
Asma
Episodik Jarang
Asma
Episodik Sering
Asma
Persisten
Pedoman Nasional Asma Anak 2004
DERAJAT TERKENDALI
(LEVEL OF CONTROLLED)
Controlled ( Terkendali)
Partially Controlled (Terkendali sebagian)
Uncontrolled (Tidak Terkendali)
TUJUAN PENGOBATAN
ASMA
1. Gejala minimal bahkan tidak ada
(GINA)
2. Eksaserbasi jarang atau tidak ada
3.
5.
6.
7.
8.
ENAM PROGRAM
TATALAKSANA ASMA
1. Edukasi penderita: Tatalaksana asma
2. Nilai dan monitor status asma
3. Kendalikan dan hindari triger asma
4. Rencanakan pengobatan jangka
panjang
5. Rancang tatalaksana serangan akut
6. Perawatan follow-up teratur
Diagnosis
Beda antara obat reliever and controllers
Cara memakai alat inhalasi
Pencegahan gejala dan serangan
Gejala/tanda bahwa asma memburuk dan
tindakan yang harus diambil
Monitor asma terkontrol
Bagaimana dan kapan mencari bantuan
medis
Obat Asma
Pemulih (reliever)
Memulihkan/mengur
angi gejala &
serangan
Sesuai kebutuhan (as
needed use )
Gol bronkodilator
-agonist, xanthines,
steroid sistemik
Oral, inhalasi, injeksi
Pengendali
(controller)
Mengendalikan/
mencegah gejala/ &
serangan
Jangka lama
Anti-inflamasi
Steroid inhalasi,
Anti lekotrien
Oral, inhalation,
OBAT-OBAT ASMA
CONTROLLERS
1.
2.
3.
4.
5.
Steroid Inhalasi
Sodium
Kromoglikat
Teofilin Lepas
Lambat
Beta-2 Agonis
Kerja
Lama
Leukotriene
modifier
RELIEVERS
1. Inhalasi Beta-2
2.
3.
4.
5.
Agonis Kerja
Pendek
Steroid Sistemik
Antikolinergik
Beta-2 Agonis
Kerja Pendek
Oral
Teofilin
Asma Eksaserbasi
Asma eksaserbasi adalah suatu episode yang
Penunjang:
PEF
PaO2 dan/atau
PCO2
>80%
Normall
< 45 mmHg
Sedang
Berat
Bicara
Beberapa
kata
(ungkapan)
Biasa
gelisah
Meningkat
Biasanya
ada
Waktu
istirahat
Kata patah
patah
Biasanya
gelisah
Sering >
30/mn
Biasanya
ada
Nyaring
100
-120/mnt
Mungkin
ada
10 25
mmHg
Biasa
nyaring
>120/mnt
Seringkali
ada
20 40
mmHg
< 60 mmHg
Bisa sianosis
>45 mmHg
Ancaman Henti
Napas
Menurun atau
bingung
Gerakan torakoabdomen
paradoksial
Tidak ada
wheezing
Bradikardi
Tidak ada, akibat
kelelahan otot
Serangan ringan
(nebulisasi 1x,
Respons baik
observasi 1-2 jam
dipulangkan
Serangan kembali
serangan sedang
Serangan Sedang
(nebulisasi 2-3x,
respons partial)
berikan O2
nilai kembali
moderate One
Day Care (ODC)
Pasang IV
Serangan berat
(nebulisasi 3x,
tak ada
respons)
Sejak semula
O2 s
Pasang Infus
Foto torak
Evaluasi ulang
Dipulangka
n
Berikan 2-
agonist
Bila sedang
pakai kontroler
lanjutkan
Bila di triger
infeksi virus
ISPA, berikan
steroid oral
Kontrol kembali
setelah 24 jam
ODC
Rumah Sakit
O2 dilanjutkan
Beri steroid
Nebulisasi/ 2
Jam
Bila membaik
dalam 8-12
jam, stabil, bisa
dipulangkan
Tidak ada
perbaikan
dalam 12 jam,
rawat RS
Lanjutkan O2
Atasi asidosis
dan dehidrasi
steroid/6-8 jam
Nebulisasi/1-2
jam
IV
aminophylline,
initial
maintance
Membaik , nebul
tiap 4-6 jam
Bila stabil dalam
24 jam, boleh
pulang
Tidak ada
perbaikan ,
impending resp
Catatan:
Pada serangan berat sejak permulaan,
dapat langsung nebulisasi kombinasi
dengan ipratropium atau steroid
Bila tdk ada nebulisasi dapat diganti
dengan adrenalin sc 0.01 mL/kgBW/x,
max 0.3mL/x
Terapi Awal
lanjutan .
Derajat Sedang
Derajat Berat
Respons buruk
selama 1-2 jam
Respons Baik
Bertahan 60 menit setelah
terapi terakhir
PF : normal
APE > 70%
Tidak stres
Saturasi O2 > 90%
(95% pada anak-anak)
Pulangkan ke Rumah
Lanjutkan 2-agonis inhalasi
Pertimbangkan steroid oral
Pertimbangkan inhaler
kombinasi
Edukasi pasien:
Cara pakai obat yang benar
Buat rencana aksi
Follow-up teratur
Perbaikan
Tidak membaik
Respons jelek
selama 1 jam
Pasien resiko tinggi
PF: gejala berat, kesadaran
menurun, kebingungan
APE < 30%
PCO2 > 45mm Hg
PO2 < 60mm Hg
Rawat di ICU
Inh 2-agonis + anti-kolinergik
Steroid IV
Pertimbangkan 2 -agonis IV
Oksigen
Pertimbangkan teofilin IV
Intubasi dan ventilasi mekanik
jika perlu
Rawat di ICU
Jika tidak ada perbaikan
setelah 6-12 jam
OBAT PEMULIH
Beta 2 agonist : Salbutamol/Albuterol, Terbutaline
Sedatif
Mukolitik
Fisioterapi
Adrenalin *
Aminofilin/teofilin
Magnesium sulfat
Antibiotika **
Pasien Dipulangkan
Minimum diberikan steroid oral 3 5 hari ( Martinez,
Ringan
Mempengaruhi
kesadaran
Tidak
94%
< 90%
Dalam kalimat
Dalam kata-kata
Denyut nadi
< 100x/m
Sianosis sentral
Tidak ada
Sering ditemukan
Intensitas wheezing
Bervariasi
Dapat reda/tidak
terdengar
Berbicara
Berat
a. Jika ditemukan salah satu gejala maka mengindikasikan asma eksaserbasi berat
b. Dilakukan sebelum pemberian oksigen atau bronkhodilator
c. Berdasarkan tingkat perkembangan anak
GINA 2009
Pemberian O2
Ipratropium
Glukokortikosteroid
sistemik
Aminofilin
Agonis2 oral
Tidak
Tidak
a. Jika inhalasi tidak mungkin maka diberikan bolus IV 5 g/kg selama 5 menit, diikuti
dengan infus kontinu 5 g/kg /jam.
Dosis disesuaikan dengan efek klinis dan efek samping
b. Dosis awal tidak boleh diberikan pada pasien yang baru saja mendapat terapi
teofilin
GINA 2009
Asma episodik
Sering
(Asma sedang)
Asma persisten
(Asma berat)
1.
Frekwensi serangan
< 1 x /bulan
> 1 x /bulan
Hampir sepanjang
tahun
1.
Lama serangan
< 1 minggu
> 1 minggu
Hampir sepanjang
tahun, tidak ada
remisi
1.
Intensitas serangan
Biasanya ringan
Biasanya sedang
Biasanya berat
1.
Diantara serangan
Tanpa gejala
1.
Tidak terganggu
Sering terganggu
Sangat terganggu
1.
Normal (tidak
ditemukan kelainan)
Mungkin terganggu
(ditemukan
kelainan)
Tidak pernah
normal
1.
Tidak perlu
Perlu
Perlu
1.
PEF/FEV 1 60-80%
PEF/FEV 1 <60%
1.
Klasifikasi
Pengendali
(Controller)
Pelega
(Reliever)
Asma episodik
jarang
tidak
Ya
Asma episodik
sering
Ya
Ya
Asma persisten
Ya
Ya
RULES of TWO
Stempel, 2003
Pasien perlu obat pengendali asma bila:
Gejala asma > 2 kali seminggu
Albuterol > 2 kali seminggu
Bangun malam > 2 kali sebulan
> 2 canister SABA setahun
(?)
Metil-xantin lepas lambat
Beta-2 agonis kerja panjang (LABA) inhalasi
LABA oral
Leukotriene modifiers (LM)b
Generasi kedua antihistamin
PEMILIHAN OBAT
KONTROLER
GINA
1. Penderita intermiten asma tidak perlu
2. Asma persisten ringan ICS dengan
Terkontrol
(semua di bawah ini)
Gejala harian
(wheezing,
batuk, nafas
sulit)
<2x/minggu, periode
pendek dalam
beberapa menit dan
cepat hilang dengan
bronkhodilator kerja
cepat)
Keterbatasan
aktivitas
Gejala asma
malam hari
Kebutuhan
akan reliever
Terkontrol sebagian
Tidak terkontrol
(gejala manapun pada (3 gambaran asma
tiap minggu)
terkontrol sebagian pada
tiap minggu)
>2x/minggu, periode
>2x/minggu, periode dalam
pendek dalam
beberapa menit sampai jam
beberapa menit dan
atau berulang dan gejala
cepat hilang dengan
hilang sebagian atau
bronkhodilator kerja
seluruhnya dengan
cepat)
bronkhodilator kerja cepat)
Anak mungkin batuk, Anak mungkin batuk,
wheezing, sulit
wheezing, sulit bernafas
bernafas saat
saat berolahraga, bermain
olahraga,Main/tertawa dengan semangat atau
tertawa
Batuk khas selama
Batuk khas selama tidur
tidur atau terbangun
atau terbangun dengan
dengan batuk,
batuk, wheezing dan atau
wheezing dan atau
sulit bernafas
sulit bernafas
> 2 hari per minggu
49
Terkontrol sebagian
mencapai kontrol
Tidak terkontrol
terkontrol
Eksaserbasi
eksaserbasi
Tindakan pengobatan
Pertahankan dan berikan obat
peningkatan
Terkontrol
penurunan
Derajat kontrol
Step up hingga
Obati sebagai
Langkah Pengobatan
Langkah
1
Langkah
2
Agonis 2 kerja
cepat bila perlu
Pilihan obat
Controller
Langkah 3
Langkah 4
Peningkatan
Langkah 5
Edukasi asma
Kontrol lingkungan
Agonis 2 kerja cepat bila perlu
Pilih satu
Pilih satu
Glukokortikostero
id inhalasi dosis
rendah
Glukokortikosteroid
inhalasi dosis rendah
tambah agonis 2 kerja
panjang
Medium-or high-dose
ICS plus long-acting
2-agonist
Glukokortikosteroid
oral
(dosis terendah)
Leukotriene
modifier
Glukokortikosteroid
inhalasi dosis sedang atau
tinggi
Leukotriene
modifier
Terapi anti-IgE
Glukokortikosteroid
inhalasi dosis rendah
tambah Leukotriene
modifier
Glukokortikosteroid
inhalasi dosis rendah
tambah Teofilin lepas
lambat
GINA 200
Kesimpulan
Asma merupakan penyakit inflamasi saluran pernafasan