Vous êtes sur la page 1sur 13

Asal usul kehidupan

Asal usul kehidupan merupakan prekursor evolusi biologis, namun pemahaman terhadap
evolusi yang terjadi seketika organisme muncul dan investigasi bagaimana ini terjadi
tidak tergantung pada pemahaman bagaimana kehidupan dimulai.[149] Konsensus ilmiah
saat ini adalah bahwa senyawa biokimia yang kompleks, yang menyusus kehidupan,
berasal dari reaksi kimia yang lebih sederhana. Namun belumlah jelas bagaimana ia
terjadi.[150] Tidak begitu pasti bagaimana perkembangan kehidupan yang paling awal,
struktur kehidupan pertama, ataupun identitas dan ciri-ciri dari leluhur universal terakhir
dan lungkang gen leluhur.[151][152] Oleh karena itu, tidak terdapat konsensus ilmiah yang
pasti bagaimana kehidupan dimulai, namun terdapat beberapa proposal yang melibatkan
molekul swa-replikasi (misalnya RNA)[153] dan perakitan sel sederhana.[154]

[sunting] Nenek moyang bersama

Hominoid merupakan keturunan dari nenek moyang yang sama.


Semua organisme di bumi merupakan keturunan dari leluhur atau lungkang gen leluhur
yang sama.[155] Spesies masa kini yang juga berada dalam proses evolusi dengan
keanekaragamannya merupakan hasil dari rentetan peristiwa spesiasi dan kepunahan.[156]
Nenek moyang bersama organisme pertama kali dideduksi dari empat fakta sederhana
mengenai organisme. Pertama, bahwa organisme-organisme memiliki distribusi geografi
yang tidak dapat dijelaskan dengan adaptasi lokal. Kedua, bentuk keanekaragaman hayati
tidaklah berupa organisme yang berbeda sama sekali satu sama lainnya, melainkan
berupa organisme yang memiliki kemiripan morfologis satu sama lainnya. Ketiga, sifatsifat vestigial dengan fungsi yang tidak jelas memiliki kemiripan dengan sifat leluhur
yang berfungsi jelas. Terakhir, organisme-organisme dapat diklasifikasikan berdasarkan
kemiripan ini ke dalam kelompok-kelompok hirarkis.[7]
Spesies-spesies lampau juga meninggalkan catatan sejarah evolusi mereka. Fosil,
bersama dengan anatomi yang dapat dibandingkan dengan organisme sekarang,
merupakan catatan morfologi dan anatomi.[157] Dengan membandingkan anatomi spesies
yang sudah punah dengan spesies modern, ahli paleontologi dapat menarik garis
keturunan spesies tersebut. Namun pendekatan ini hanya berhasil pada organismeorganisme yang mempunyai bagian tubuh yang keras, seperti cangkang, kerangka, atau
gigi. Lebih lanjut lagi, karena prokariota seperti bakteri dan arkaea hanya memiliki

kemiripan morfologi bersama yang terbatas, fosil-fosil prokariota tidak memberikan


informasi mengenai leluhurnya.
Baru-baru ini, bukti nenek moyang bersama datang dari kajian kemiripan biokimia antar
spesies. Sebagai contoh, semua sel hidup di dunia ini mempunyai set dasar nukleotida
dan asam amino yang sama.[158] Perkembangan genetika molekuler telah menyingkap
catatan evolusi yang tertinggal pada genom organisme, sehingga dapat diketahui kapan
spesies berdivergen melalui jam molekul yang dihasilkan oleh mutasi.[159] Sebagai contoh,
perbandingan urutan DNA ini telah menyingkap kekerabatan genetika antara manusia
dengan simpanse dan kapan nenek moyang bersama kedua spesies ini pernah ada.[160]

[sunting] Evolusi kehidupan


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Garis waktu evolusi

Pohon evolusi yang menunjukkan divergensi spesies-spesies modern dari nenek moyang
bersama yang berada di tengah[161] Tiga domain diwarnai berbeda, dengan warna biru
adalah bakteri, hijau adalah arkaea, dan merah adalah eukariota.
Walaupun terdapat ketidakpastian bagaimana kehidupan bermula, adalah umumnya
diterima bahwa prokariota hidup di bumi sekitar 34 milyar tahun yang lalu.[162][163] Tidak
terdapat perubahan yang banyak pada morfologi atau organisasi sel yang terjadi pada
organisme ini selama beberapa milyar tahun ke depan.[164]
Eukariota merupakan perkembangan besar pada evolusi sel. Ia berasal dari bakteri purba
yang ditelan oleh leluhur sel prokariotik dalam asosiasi kooperatif yang disebut
endosimbiosis.[88][165] Bakteri yang ditelan dan sel inang kemudian menjalani koevolusi,
dengan bakteri berevolusi menjadi mitokondria ataupun hidrogenosom.[166] Penelanan
kedua secara terpisah pada organisme yang mirip dengan sianobakteri mengakibatkan
pembentukan kloroplas pada ganggang dan tumbuhan.[167] Tidaklah diketahui kapan sel
pertama eukariotik muncul, walaupun sel-sel ini muncul sekitar 1,6 - 2,7 milyar tahun
yang lalu.

Sejarah kehidupan masih berupa eukariota, prokariota, dan arkaea bersel tunggal sampai
sekitar 610 milyar tahun yang lalu, ketika organisme multisel mulai muncul di samudra
pada periode Ediakara.[162][168] Evolusi multiselularitas terjadi pada banyak peristiwa yang
terpisah, terjadi pada organisme yang beranekaragam seperti bunga karang, ganggang
coklat, sianobakteri, jamur lendir, dan miksobakteri.[169]
Segera sesudah kemunculan organisme multisel, sejumlah besar keanekaragaman
biologis muncul dalam jangka waktu lebih dari sekitar 10 juta tahun pada perstiwa yang
dikenal sebagai ledakan Kambria. Pada masa ini, mayoritas jenis hewan modern muncul
pada catatan fosil, demikian pula garis silsilah hewan yang telah punah.[170] Beberapa
faktor pendorong ledakan Kambria telah diajukan, meliputi akumulasi oksigen pada
atmosfer dari fotosintesis.[171] Sekitar 500 juta tahun yang lalu, tumbuhan dan fungi
mengkolonisasi daratan, dan dengan segera diikuti oleh arthropoda dan hewan lainnya.
[172]
Hewan amfibi pertama kali muncul sekitar 300 juta tahun yang lalu, diikuti amniota,
kemudian mamalia sekitar 200 juta tahun yang lalu, dan aves sekitar 100 juta tahun yang
lalu. Namun, walaupun terdapat evolusi hewan besar, organisme-organisme yang mirip
dengan organisme awal proses evolusi tetap mendominasi bumi, dengan mayoritas
biomassa dan spesies bumi berupa prokariota.[97]

[sunting] Sejarah pemikiran evolusi


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah pemikiran evolusi

Alfred Wallace, dikenal sebagai Bapak Biogeografi Evolusi

Charles Darwin pada usia 51, beberapa waktu setelah mempublikasi buku On the Origin
of Species.
Pemikiran-pemikiran evolusi seperi nenek moyang bersama dan transmutasi spesies telah
ada paling tidak sejak abad ke-6 SM ketika hal ini dijelaskan secara rinci oleh seorang
filsuf Yunani, Anaximander.[173] Beberapa orang dengan pemikiran yang sama meliputi
Empedokles, Lukretius, biologiawan Arab Al Jahiz,[174] filsuf Persia Ibnu Miskawaih,
Ikhwan As-Shafa,[175] dan filsuf Cina Zhuangzi.[176] Seiring dengan berkembangnya
pengetahuan biologi pada abad ke-18, pemikiran evolusi mulai ditelusuri oleh beberapa
filsuf seperti Pierre Maupertuis pada tahun 1745 dan Erasmus Darwin pada tahun 1796.
[177]
Pemikiran biologiawan Jean-Baptiste Lamarck tentang transmutasi spesies memiliki
pengaruh yang luas. Charles Darwin merumuskan pemikiran seleksi alamnya pada tahun
1838 dan masih mengembangkan teorinya pada tahun 1858 ketika Alfred Russel Wallace
mengirimkannya teori yang mirip dalam suratnya "Surat dari Ternate". Keduanya
diajukan ke Linnean Society of London sebagai dua karya yang terpisah.[178] Pada akhir
tahun 1859, publikasi Darwin, On the Origin of Species, menjelaskan seleksi alam secara
mendetail dan memberikan bukti yang mendorong penerimaan luas evolusi dalam
komunitas ilmiah.
Perdebatan mengenai mekanisme evolusi terus berlanjut, dan Darwin tidak dapat
menjelaskan sumber variasi terwariskan yang diseleksi oleh seleksi alam. Seperti
Lamarck, ia beranggapan bahwa orang tua mewariskan adaptasi yang diperolehnya
selama hidupnya,[179] teori yang kemudian disebut sebagai Lamarckisme.[180] Pada tahun
1990-an, eksperimen August Weismann mengindikasikan bahwa perubahan ini tidak
diwariskan, dan Lamarkisme berangsur-angsur ditinggalkan.[181][182] Selain itu, Darwin
tidak dapat menjelaskan bagaimana sifat-sifat diwariskan dari satu generasi ke generasi
yang lain. Pada tahun 1865, Gregor Mendel menemukan bahwa pewarisan sifat-sifat
dapat diprediksi.[183] Ketika karya Mendel ditemukan kembali pada tahun 1900-an,
ketidakcocokan atas laju evolusi yang diprediksi oleh genetikawan dan biometrikawan
meretakkan hubungan model evolusi Mendel dan Darwin.
Walaupun demikian, adalah penemuan kembali karya Gregor Mendel mengenai genetika
(yang tidak diketahui oleh Darwin dan Wallace) oleh Hugo de Vries dan lainnya pada
awal 1900an yang memberikan dorongan terhadap pemahaman bagaimana variasi terjadi
pada sifat tumbuhan dan hewan. Seleksi alam menggunakan variasi tersebut untuk
membentuk keanekaragaman sifat-sifat adaptasi yang terpantau pada organisme hidup.
Walaupun Hugo de Vries dan genetikawan pada awalnya sangat kritis terhadap teori
evolusi, penemuan kembali genetika dan riset selanjutnya pada akhirnya memberikan
dasar yang kuat terhadap evolusi, bahkan lebih meyakinkan daripada ketika teori ini
pertama kali diajukan.[184]
Kontradiksi antara teori evolusi Darwin melalui seleksi alam dengan karya Mendel
disatukan pada tahun 1920-an dan 1930-an oleh biologiawan evolusi seperti J.B.S.
Haldane, Sewall Wright, dan terutama Ronald Fisher, yang menyusun dasar-dasar
genetika populasi. Hasilnya adalah kombinasi evolusi melalui seleksi alam dengan

pewarisan Mendel menjadi sintesis evolusi modern.[185] Pada tahun 1940-an, identifikasi
DNA sebagai bahan genetika oleh Oswald Avery dkk. beserta publikasi struktur DNA
oleh James Watson dan Francis Crick pada tahun 1953, memberikan dasar fisik
pewarisan ini. Sejak saat itu, genetika dan biologi molekuler menjadi inti biologi
evolusioner dan telah merevolusi filogenetika.[12]
Pada awal sejarahnya, biologiawan evolusioner utamanya berasal dari ilmuwan yang
berorientasi pada bidang taksonomi. Seiring dengan berkembangnya sintesis evolusi
modern, biologi evolusioner menarik lebih banyak ilmuwan dari bidang sains biologi
lainnya.[12] Kajian biologi evolusioner masa kini melibatkan ilmuwan yang berkutat di
bidang biokimia, ekologi, genetika, dan fisiologi. Konsep evolusi juga digunakan lebih
lanjut pada bidang seperti psikologi, pengobatan, filosofi, dan ilmu komputer.
PENDUKUNG TEORI ABIOGENESIS terjadi begitu saja atau secara spontan. Oleh
sebab itu, paham atau teori abiogenesis ini disebut juga paham generation spontaneae.
Jadi, kalau pengertian abiogenesis dan generation spontanea kita gabungkan, maka
pendapat paham tersebut adalah makhluk hidup yang pertama kali di bumi tersebut dari
benda mati / tak hidup yang terkjadinya secara spontan, misalnya :
1. ikan dan katak berasal dari Lumpur.
2. Cacing berasal dari tanah, dan
3. Belatung berasal dari daging yang membusuk.
A) Teori Harold Urey (1893)
Urey berpendapat bahwa kehidupan terjadi pertama kali di atmosfer. Pada saat tertentu
dalah sejarah perkembangan bumi, terbentuk atmosfer yang kaya akan CH4 (metana),
NH3 (ammonia), H2 (hidrogen) dan H2O (air). Molekul-molekul ini dengan bantuan
petir yang menimbulkan loncatan listrik dan sinar kosmik akan membentuk asam amino
yang merupakan awal dari kehidupan.
B) Teori Oparin
Oparin sependapat dengan Urey bawah kehidupan pertama terjadi di cekungan pantai
yang bahan-bahannya dari lautan.

PENDUKUNG TEORI BIOGENESIS


A) Percobaan Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799)

Spallanzani menyangsikan kebenaran paham abiogeensis. Oleh karena itu, dia


mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi,
tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna. Sebagai bahan percobaannya,
Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu. Adapun
percoban yang yang dilakukan Spallanzani selengkapnya adalah sebagai berikut:

Labu I
: diisi air 70 cc air kaldu, kemudian dipanaskan 15oC
beberapa menit dan dibiarkan tetap terbuka.

selama

Labu II
: diisi 70 cc air kaldu, ditutup rapat-rapat dengan sumbat gabus. Pada
daerah pertemuan antara gabus dengan mulut labu diolesi paraffin cair agar rapat benar.
Selanjutnya, labu dipanaskan.selanjutnay, labu I dan II didinginkan. Setelah dingin
keduanya diletakkan pada tempat terbuka yang bebas dari gangguan hewan dan orang.
Setelah lebih kurang satu minggu, diadakan pengamatan terhadap keadaan air kaldu pada
kedua labu tersebut.
Hasil percobaannya adalah sebagai berikut :
Labu I
: air kaldu mengalami perubahan, yaitu airnya menjadi bertambah keruh dan
baunya menjadi tidak enak. Setelah diteliti ternyata air kaldu pada labu I ini banyak
mengandung mikroba.
Labu II
: air kaldu labu ini tidak mengalami perubahan, artinya tetap jernih seperti
semula, baunya juga tetap serta tidak mengandung mikroba. Tetapi, apabila labu ini
dibiarkan terbuka lebih lama lagi, ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya
berubah menjadi lebih keruh serta baunya tidak enak (busuk).
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa
mikroba yang ada didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi
berasal dari kehidupan diudara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi
kontaminasi mikroba darimudara ke dalam air kaldu tersebut.
B)

Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)

Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan


percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya,
Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu. Langkah-langkah percobaan
Pasteur selengkapnya adalah sebagai berikut :
Langkah I : labu disi 70 cc air kaldu, kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus.
Celah antara gabus dengan mulut labu diolesi dengan paraffin cair. Setelah itu pada gabus
tersebut dipasang pipa kaca berbentuk leher angsa. Lalu, labu dipanaskan atau disterilkan.
Langkah II : selanjutnya labu didinginkan dan diletakkan ditempat yang aman. Setelah
beberapa hari, keadaan air kaldu diamati. Ternyata air kaldu tersebut tetep jernih dan
tidak mengandung mikroorganisme.

Langkah III : labu yang air kaldu didalamnya tetap jernih dimiringkan sampai air kaldu
didalamnya mengalir kepermukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara. Setelah itu
labu diletakkan kembali pada tempat yang aman selama beberapa hari. Kemudian
keadaan air kaldu diamati lagi. Ternyata air kaldu didalam labu meanjadi busuk dan
banyak mengandung mikroorganisme.
Melalui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang
terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah
terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan
tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa
tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya
mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang
menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.
Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan
dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan
air kaldu.
Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukan pipa, air kaldu itu akan
bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika
labu dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk.
Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi akeruh,
karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah
ketidak benaran paham Abiogenesis atau generation spontanea, yang menyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.
Berdasarkan hasil percobaan Spallanzani dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham
Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang
dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu menyatakan :
1. omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur.
2. Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan
3. Omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya.
Walaupun Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham
Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis,
belum berarti bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali
terjawab.

ASAL USUL KEHIDUPAN

2.1 Teori Abiogenesis (Generatio Spontanae)


Teori Abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak
hidup. Orang yang pertama kali mengemukakan teori ini adalah Aristoteles (384 322
SM). Teori ini diperoleh dari pengamatan keadaan lingkungan disekitarnya. Misalnya
cacing berasal dari tanah atau ulat berasal dari daging, sehingga diambil kesimpulan
bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup. Namun, semakin banyak orang
mempelajari biologi maka orang mulai meragukan teori abiogenesis. Keraguan tersebut
berhasil diyakinkan oleh Anthony Van Leeuwenhoek pada abad ke-17. Leeuwenhoek
menemukan mikroskop yang dapat memperlihatkan mikroorganisme, sperma, sel darah,
dan mikroorganisme lainya.

2.2 Teori Biogenesis


Teori Biogenesis merupakan teori yang mengatakan bahwa makhluk hidupberasal
dari makhluk hidup yang ada sebelumnya. Teori ini didukung oleh beberapa penelitian.
2.2.1 Percobaan Francesco Redi
Pada tahun 1668, seorang dokter italia yang bernama francesco redi melakukan
percobaan untuk menunjukan bahwa ulat tidak muncul dari daging yang membusuk
melainkan dari telur lalat. Pada percobaannya, francesco redi menggunakan 2 buah toples
yang berisi daging. Toples pertama diisi daging dan ditutup dengan rapat. Toples kedua
diisi dengan daging dan di biarkan terbuka. Setelah didiamkan beberapa hari, daging pada
toples pertama tidak mengandung ulat. Sebaliknya pada toples kedua dagingnya
mengandung ulat. Dari percobaan tersebut francesco redi menyimpulkan bahwa ulat yang
terdapat pada toples kedua berasal dari lalat. Lalat yang hinggap pada daging tersebut
bertelur, dan telurnya tersimpan dalam daging tersebut kemudian menetas dan menjadi
ulat.
Hasil percobaan ini tidak dapat diterima oleh para pendukung teori abiogenesis,
karena pada toples pertama yang tertutup rapat udara tidak dapat masuk, sehingga
kehidupan tidak dapat terjadi. Untuk membuktikan kebenaran teorinya, maka francesco
redi melakukan percobaan yang kedua. Pada percobaannya kali ini daging diletakkan
pada toples yang tidak ditutup dengan kain kasa sehigga udara masih dapat masuk, tetapi
lalat tidak dapat masuk. Hasil dari percobaan tersebut adalah daging membusuk dan pada
daging terdapat beberapa ulat. Kesimpulan yang diambl dari percobaan ini adalh bahwa
ulat tidak berasal dari daging yang membusuk melainkan dari lalat yang hinggap di kain
kasa dan telurnya jatuh di atas daging.
2.2.2 Percobaan Lazzaro Spallanzani

Penelitian mengenai biogenesis juga dilakukan oleh pendeta berkebangsaan italy, Lazzaro Spallanzani pada
tahun 1765. Ia mencoba membuktikan bahwa mikroorganisme yang ditemukan oleh Leeuwwenhoek tidak muncul
dengan sendirinya. Spallanzani melakukan percobaan dengan dua buah labu yang berisi air kaldu nutrien yang
dipanaskan. Labu pertama diisi air kaldu nutrien, yang dipanaskan hingga suhu mencapai 15C dan dibiarkan terbuka.
Labu kedua diisi air nutrien, kemudian dipanaskan hingga mendidih (100C), dan disumbat dengan gabus. Sesudah itu
kedua labu didinginkan dan didiamkan selama satu minggu. Hasil percobaan ini adalah pada labu pertama air kaldu
sedangkan pada labu kedua air kaldu tetap jernih, tidak berbau, dan tidak mengandung mikroorganisme. Tetapi, jika
selanjutnya labu kedua dibiarkan terbuka maka setelah beberapa hari air kaldu menjadi keruh dan berbau.
Dari percobaan spallanzani ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas mikroorganisme pada labu pertama
menyebabkan air kaldu menjadi berbau. Mikroorganisme ini berasal dari udara karena labu tidak tertutup. Pada labu
kedua tidak terjadi perubahan pada kaldu, karena mikroorganisme dari udara luar tidak dapat masuk.

2.2.3 Percobaan Louis Pasteur


Penelitian spallanzani disempurnakan oleh Louis Pasteur, seorang ahli biokimia
dan mikrobiologi dari perancis. Pasteur juga mendidihkan gelas labu berisi kaldu, tetapi
leher labu tidak di tutup rapat-rapat melainkan dibentuk seperti huruf S atau leher angsa,
sehingga ujungnya tetap terbuka (udara dapat masuk).
Labu berleher angsa diisi dengan air kaldu nutrien, kemudian didihkan hingga
steril. Setelah itu labu didinginkan dan didiamkan. Setelah beberapa hari air kaldu dalam
labu leher angsa tetap jernih, meskipun udara dapat masuk kedalam tabung.
Mikroorganisme yang ada di udara tidak dapat mencapai air kaldu karena terjebak dalam
leher labu yang panjang. Tetapi jika labu berleher angsa ini dimiringkan, sehingga iar
kaldu bersentuhan dengan udara yang terperangkap dileher labu, maka beberapa hari
kemudian air kaldu menjadi keruh.
Percobaan ini membuktikan bahwa mikroorganisme pada air kaldu berasal dari
mikroorganisme yang ada di udara,bukan berasal dari air kaldu
Evolusi Kimia
Menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organik terjadi secara bertahap dimulai dari bereaksinya
bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitif dengan energi halilintar membentuk
senyawa-senyawa organik kompleks.
Stanley Miller mencoba mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala laboratorium. Ia
merancang alat yang seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.

Miller memasukkan gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat. Air dipanasi sehingga uap
air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi yang bertindak sebagai "halilintar" agar gasgas dan uap air bereaksi, digunakan lecutan aliran listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul reaksi,
terbentuk senyawa-senyawa organik seperti asam amino, adenin dan gula sederhana seperti ribosa.
Hasil percobaan di atas memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem kehidupam
seperti lipid, gula, asam amino, nukleotida dapat terbentuk di bawah kondisi abiotik. Yang menjadi
masalah utama adalah belum dapat terjawabnya bagaimana mekanisme peralihan dari
senyawa kompleks menjadi makhluk hidup yang paling sederhana.

Evolusi Biologi
Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang
menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik
tersebut merupakan "soppurba" tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan
membentuk timbunan gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahanbahan organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan media
luar yang dianggap sebagai "selaput sel primitif" yang memberi stabilitas pada koaservat.
Meskipun begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang sudah terbungkus
dengan selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan "organisme heterotrofik" yang dapat
mereplikasikan dirinya dan mengambil nutrisi dari "sop purba" yang kaya akan bahan-bahan organik dan
menjelaskan mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup ke benda
hidup.

Teori evolusi kimia telah teruji melalui eksperimen di laboratoriurn, sedang teori evolusi biologi belum ada
yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang dikemukakan dalam teori itu benar, tetap saja belum
dapat menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara bagaimana kehidupan itu muncul,
karena kehidupan tidak sekadar menyangkut kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu
tidak hanya kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral, etika,
estetika dan inteligensia.

Dua

inti

pokok

dari

teori

darwin

1. Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk hidup yang berasal dari masa lampau.
2. Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam (natural selections)

LATAR BELAKANG CHARLES DARWIN


Charles Darwin ialah seorang pakar penyelidik alam semulajadi lebih dikenali sebagai pengarang buku
yang terkenal " The Origin Of Species" .Beliau dilahirkan pada tahun 1809 di bandar Shrewsbury dari sebuah
keluarga mewah.Bapanya adalah seorang tabib yang terkemuka manakala datuknya ,Eramus Darwin juga
seorang tabib yang terkenal dan ahli falsafah yang telah banyak menulis mengenai alam .
Darwin sejak kecil lagi amat mencintai alam semulajadi dan suka memerhatikan haiwan-haiwan dan
tumbuhan yang ditemuinya.Beliau seorang yang sabar dan tekun.Sifat-sifat inilah yang akhirnya membawa
beliau kepada kejayaan sebagai seorang penyelidik alam semulajadi yang terkenal di dunia sains.
Di Bahia Blanca,Darwin mengambil langkah yang pertama dalam teori evolusinya .Beliau telah menjumpai
banyak rangka-rangka haiwan yang melekat pada batu,termasuk juga fosil Megatherium.Kemana sahaja dia
pergi sentiasa memerhatikan jasad hidupan disekelilingnya dengan teliti.Di samping itu beliau
mengumpulkan spesimen-spesimen yang kecil dan senang disimpan.Dari Amerika Selatan beliau belayar
keutara ,Pulau Galapagos.Beliau dapat melihat adanya persamaan antara burung-burung di Pulau
Galapagos dengan burung-burung di Amerika Selatan yang jaraknya kurang lebih 600 batu.Ketika beliau
kembali ke England pada tahun 1837,banyaklah masalah yang menjadi persoalan dan memulakan dengan
penyelidikkan dan tulisan tulisannya secara senyap.
Masyarakat di kurun ke 17 percaya bahawa bumi ini terbentuk pada kira-kira 4000 tahun sebelum zaman
Kristian.Masa tersebut terlalu singkat untuk proses evolusi boleh berlaku dan menghasilkan beranika ragam
hidupan.

TEORI EVOLUSI
Teori evolusi dalam Sains Moden digambarkan sebagai teori yang menyatakan bahawa manusia berasal
daripada binatang ,khususnya dari binatang yang berupa mawas manusia.Darwin dalam bukunya bertajuk
"The Origin Of species"(Asal-Usul Jenis-Jenis Haiwan ).Beliau mengutarakan satu saranan bahawa semua
makhluk yang hidup telah wujud hasil daripada proses evolusi daripada satu atau beberapa nenek
moyang.Teori beliau menumpukan perhatian kepada bagaimana bentuk haiwan yang simpel berevolusi untuk
menjadi bentuk yang kompleks.Beliau merumuskan pengalaman-pengalamannya bahawa semua jenis
binatang berasal dari ameba,sejenis haiwan yang mempunyai satu sel.Bermakna beliau percaya bahawapada
mulanya Pencipta mencipta satu atau beberapa bentuk organisma yang simpel.Dengan proses pertarungan
tabii,organisma yang kompleks telah dihasilkan ,yang penting disini ialah Darwin percaya bahawa organismaorganisma atau spesis-spesis yang kompleks berhasil dari nenek moyang yang sama iaitu spesis yang simpel.
Darwin sendiri sedar bahawa rekod-rekod fosil tidak menyokong lamunannya tetapi menyimpan harapan
bahawa penyelidikkan seterusnya akan mengisi kekosongan tersebut.

ASAS HIPOTESIS DARWIN

Hipotesis evolusi menyarankan bahawa semua yang sedang atau telah hidup berasal daripada organisma
yang lebih rendah atau kurang sempurna melalui proses turunan disertai dengan perubahan.Bukti-bukti
yang diutarakan oleh Darwin adalah seperti berikut menurut keutamaannya.
Bukti-Bukti Utama ialah :
a.
b.

c.
d.

Di antara individu-individu kebanyakkan spesis,terdapat berbagai variasi dan perubahan .Variasi


ini sangat jelas di kalangan haiwan ternak dan tumbuhan pertanian.
Dalam perjuangan hidup ,organisma (haiwan atau tumbuhan) yang akan terus hidup ialah yang
paling mampu untuk mempertahankan diri atau menyesuaikan diri dengan keadaan iklim dan
suasana sekitarnya.Organisma-organisma yang terbaik itu akan memindahkan baka-bakanya
kepada keturunannya secara proses seleksi tabii.
Mutasi dan pemencilan memain peranan yang penting untuk mewujudkan sesuatu spesis yang
baru.
Rekod-rekod fosil dari zaman purba yang dijumpai di lapisan geologi telah memberi bukti bahawa
evolusi telah berlaku.

Vous aimerez peut-être aussi

  • Isu Ham'
    Isu Ham'
    Document20 pages
    Isu Ham'
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Bunyi Jantung: Penjelasan Lengkap Tentang Lub dan Dub
    Bunyi Jantung: Penjelasan Lengkap Tentang Lub dan Dub
    Document2 pages
    Bunyi Jantung: Penjelasan Lengkap Tentang Lub dan Dub
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Resep Chocolate
    Resep Chocolate
    Document6 pages
    Resep Chocolate
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Penjernihan Air
    Penjernihan Air
    Document10 pages
    Penjernihan Air
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • SAMPUL
    SAMPUL
    Document1 page
    SAMPUL
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Case Magang KD
    Case Magang KD
    Document26 pages
    Case Magang KD
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Bak Teri Mia
    Bak Teri Mia
    Document7 pages
    Bak Teri Mia
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Lapsus Appendisitis Perforata
    Lapsus Appendisitis Perforata
    Document38 pages
    Lapsus Appendisitis Perforata
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Bells Palsy
    Bells Palsy
    Document4 pages
    Bells Palsy
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Nasionalisme Indonesia
    Nasionalisme Indonesia
    Document9 pages
    Nasionalisme Indonesia
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Morning Report Obgyn
    Morning Report Obgyn
    Document6 pages
    Morning Report Obgyn
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Jurnal Bell's Palsy
    Jurnal Bell's Palsy
    Document7 pages
    Jurnal Bell's Palsy
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Morning Report Obgyn - 2
    Morning Report Obgyn - 2
    Document7 pages
    Morning Report Obgyn - 2
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Lapsus Multipel Fraktur
    Lapsus Multipel Fraktur
    Document5 pages
    Lapsus Multipel Fraktur
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Bells Palsy
    Bells Palsy
    Document4 pages
    Bells Palsy
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Multipel Fraktur
    Multipel Fraktur
    Document22 pages
    Multipel Fraktur
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Anak Malnutrisi
    Askep Anak Malnutrisi
    Document18 pages
    Askep Anak Malnutrisi
    Zulhida Yuni
    Pas encore d'évaluation
  • Multipel Fraktur
    Multipel Fraktur
    Document22 pages
    Multipel Fraktur
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Lapsus SN Interna
    Lapsus SN Interna
    Document27 pages
    Lapsus SN Interna
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Artikel Kesehatan
    Artikel Kesehatan
    Document8 pages
    Artikel Kesehatan
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Hipertrofi Prostat
    Hipertrofi Prostat
    Document31 pages
    Hipertrofi Prostat
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Abstrak, Daftar Isi Dan Lampiran
    Abstrak, Daftar Isi Dan Lampiran
    Document13 pages
    Abstrak, Daftar Isi Dan Lampiran
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • KTI Presentation
    KTI Presentation
    Document47 pages
    KTI Presentation
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Lembar Persetujuan
    Lembar Persetujuan
    Document6 pages
    Lembar Persetujuan
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Sampul
    Sampul
    Document2 pages
    Sampul
    Fahrin Husain Alkatiri
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Anak Malnutrisi
    Askep Anak Malnutrisi
    Document18 pages
    Askep Anak Malnutrisi
    Zulhida Yuni
    Pas encore d'évaluation