Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajer menggunakan manajemen biaya untuk membangun sebuah perusahaan yang
sukses. demikian pula dalam bisnis dan akuntansi. Kita tertarik untuk mengetahui bagaimana
akuntan manajemen dapat memainkan peranan utama dalam membuat sebuah perusahaan
atau organisasi jadi sukses. Suatu perusahaan harus mendefinisikan secara jelas apa yang
dimaksud dengan sukses dalam pernyataan misi perusahaan tersebut. Kemudian, perusahaan
harus mengembangkan suatu peta rancangan untuk mencapai misi tersebut, yang disebut
dengan strategi.
Sehingga dalam makalah ini, terlepas dari strategi kompetisinya, akan dibahas
perusahaan yang sukses menemukan bahwa mereka harus menerapkan manajemen biaya
yang efektif dan memahami konsep dan istilah utama dari manajemen biaya. Mulai dengan
contoh ilustrasi perusahaan yang menekankan pentingnya pemahaman terhadap kompleksitas
operasi perusahaan, pembebanan dan alokasi biaya, penggerak biaya, konsepbiaya untuk
perhitungan biaya produk dan jasa, serta perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
Kompleksitas dari dimensi-dimensi tersebut akan berimplikasi terhadap biaya, dan akuntan
manajemen telah mengembangkan kosakata yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan
menguraikan berbagai pengaruhnya.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah ini
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahun yang dimaksud dengan biaya, penggerak biaya, objek biaya dan
pembebanan biaya
2. Untuk mengetahui konsep biaya untuk perhitungan biaya produk dan jasa.
3. Untuk mengetahui peran dari perhitungan biaya berdasarkan volume.
4. Untuk mengetahui cara perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
5. Untuk mengetahui tahap-tahap dalam mengembangkan sistem perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas.
6. Untuk mengetahui manfaat dari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
7. Untuk mengetahui perbandingan perhitungan biaya berdasarkan volume dan perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas.
8. Untuk mengetahui sistem ABC/M pada pemerintahan.
9. Untuk mengetahui sikap manajer dalam menganalisis profitabilitas pelanggan.
BAB II
2
PEMBAHASAN
2.1 Biaya, Penggerak Biaya, Objek Biaya dan Pembebanan Biaya
Untuk memperoleh keunggulan kompetitif adalah mengidentifikasi biaya dan
penggerak biaya utama dalam perusahaan organisasi. Perusahaan mengeluarkan biaya (cost)
jika menggunakan sumber daya untuk tujuan tertentu. Contohnya perusahaan yang
memproduksi peralatan dapur dengan menggunakan sumber daya tertentu, mempunyai biaya
bahan baku (seperti logam, dan baut untuk menutupinya), biaya tenaga kerja manufaktur, dan
biaya-biaya lainnya. Sering kali biaya dikumpulkan ke dalam kelompok-kelompok tertentu
yang disebut dengan tempat penampungan biaya (cost pools).
Ada banyak cara untuk mengelompokkan biaya, antara lain berdasarkan jenis biaya
(biaya tenaga kerja dalam satu tempat penampungan dan biaya bahan baku dalam tempat
penampungan lainnya), berdasarkan sumber asalnya (departemen 1 dan departemen 2), atau
berdasarkan pertanggung jawaban (manajer 1 dan manajer 2). Contohnya
perakitan
departemen
penampungan biaya.
Penggerak biaya (cost driver) merupakan faktor yang memberi implikasi pada
perubahan tingkat biaya. Untuk perusahaan yang berkompetisi berdasarkan kepemimpinan
biaya, manajemen penggerak biaya utama merupakan hal yang penting. Contohnya, untuk
dapat mencapai kepemimpinan biaya yang rendah (low-cost leadership) dalam produksi,
P&G memerhatikan dengan saksama faktor desain dan produksi yang memicu biaya produkproduknya. Perbaikan desain dibuat jika diperlukan, dan pabrik dirancang dan diotomatisasi
untuk mencapai tingkat efisiensi tertinggi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja, dan
peralatan. Untuk perusahaan yang tidak mempunyai keunggulan dalam hal biaya, manajemen
terhadap penggerak biaya mungkin bukan merupakan hal yang sangat penting, tetapi
perhatian terhadap penggerak biaya utama memberi kontribusi secara langsung terhadap
kesuksesan perusahaan. Contohnya, karena penggerak biaya yang penting bagi peritel
menimbulkan kerugian dan kerusakan pada barang-barang dagangan, sebagian besar peretel
menetapkan prosedur secara berhati-hati untuk penanganan, peragaan, dan penyimpanan
barang dagangan.
Objek biaya (cost object) adalah berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas, atau unit
organisasi di mana biaya di bebankan. Produk, jasa, dan pelanggan pada umumnya
merupakan objek biaya, sementara departemen produksi dapat diberlakukan sebagai tempat
penampungan biaya, sementara sementara departemen produksi dapat diperlakukan sebagai
3
tempat penampungan biaya atau objek biaya, tergantung pada apakah fokus utama
manajemen terletak pada biaya produk atau departemen produksi. Konsep objek biaya
merupakan konsep yang luas. Konsep tersebut meliputi produk, kelompok produk (yang
disebut aliran nilaivalue stream), jasa, proyek, dan departemen; dapat juga meliputi
pelanggan atau penjual, di antara banyak kemungkinan lainnya. Objek biaya memainkan
peran penting di dalam pengambilan keputusan, pengukuran kinerja, dan pelaksanaan
strategi, serta persiapan laporan keuangan dan pajak.
2.1.1 Pembebanan dan Alokasi Biaya: Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Pembebanan biaya (cost assignment) merupakan proses pembebanan elemen biayabiaya ke dalam tempat penampungan biaya atau dari tempat penampungan biaya ke objek
biaya. Ada dua jenis pembebanan yaitu penelusuran langsung dan alokasi. Penelusuran
langsung digunakan untuk membebankan biaya langsung, sedangkan alokasi digunakan
untuk membebankan biaya tidak langsung. Biaya meliputi biaya langsung atau biaya tidak
langsung relatif dibandingkan dengan tempat penampung; biaya atau objek biaya. Biaya
langsung (direct cost) dapat dengan mudah dan ekonomis ditelusuri secara langsung ke
tempat penampungan biaya atau objek biaya. Contohnya yaitu biaya bahan baku yang
diperlukan untuk produk tertentu adalah suatu biaya langsung karena dapat ditelusuri secara
langsung ke produk yang bersangkutan.
Dalam perusahaan manufaktur, biaya bahan baku dikumpulkan dalam tempat
penampungan biaya (departemen produksi), kemudian ditelusuri ke setiap produk yang
dihasilkan, yang menjadi objek biaya. Demikian juga, biaya menyiapkan makanan bagi
penumpang pada suatu perusahaan penerbangan adalah biaya langsung yang dapat
ditelusuri ke tiap-tiap penumpang. Pada biaya langsung, penggerak biaya adalah banyaknya
unit dari objek biaya tersebut, contohnya, jumlah kotak karton Tide yang diproduksi oleh
P&G, atau jumlah penumpang pada penerbangan 617 untuk perusahaan penerbangan Delta.
Total biaya langsung meningkat secara proporsional sesuai dengan peningkatan jumlah
kotak karton atau penumpang.
Sebaliknya, tidak ada cara yang mudah dan ekonomis untuk menelusuri biaya tidak
langsung (indirect cost) dari biaya ke tempat penampungan biaya atau dari tempat
penampungan biaya ke objek biaya. Biaya pengawasan karyawan pabrik dan biaya
penanganan bahan baku adalah contoh biaya-biaya yang umumnya tidak dapat ditelusuri ke
produk-produk individual, oleh karena itu merupakan biaya tidak langsung produk-produk
tersebut. Demikian juga, biaya pengisian bahan bakar pesawat adalah biaya tidak langsung
4
karena objek biaya di sini adalah penumpang pesawat terbang dan biaya tersebut tidak dapat
ditelusuri langsung ke penumpang pesawat. Sebaliknya, jika objek biayanya adalah
penerbangan, biaya tersebut merupakan biaya langsung karena dapat ditelusuri langsung ke
pemakaian bahan bakar untuk penerbangan yang bersangkutan.
Karena biaya tidak langsung tidak dapat ditelusuri ke tempat penampungan biaya atau
objek biaya, pembebanan biaya untuk biaya tidak langsung dilakukan dengan menggunakan
penggerak biaya. Contohnya, jika penggerak biaya untuk biaya penanganan bahan baku
adalah jumlah suku cadang, total biaya penanganan bahan baku dapat dibebankan ke setiap
produk berdasarkan total jumlah suku cadangnya dibandingkan total jumlah suku cadang
untuk semua produk lainnya. Hasilnya adalah biaya dibebankan ke tempat penampungan
biaya atau objek biaya yang menimbulkan biaya tersebut dengan semestinya sesuai dengan
bagaimana biaya tersebut terjadi. Contohnya, produk yang memerlukan lebih banyak suku
cadang akan dibebani biaya penanganan bahan baku yang lebih besar daripada produk yang
menggunakan lebih sedikit suku cadang. Demikian juga, departemen dengan jumlah
karyawan yang banyak harus menanggung bagian biaya pengawasan yang lebih besar dari
seluruh biaya tersebut untuk semua departemen.
Pembebanan biaya tidak langsung ke tempat penampungan biaya dan objek biaya
disebut alokasi biaya (cost allocation), yaitu suatu bentuk pembebanan penelusuran
langsung tidak mungkin dilakukan sehingga digunakan penggerak biaya yang digunakan
untuk mengalokasikan biaya yang disebut dasar alokasi (allocation base).
2.1.1.1 Biaya Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung
Biaya bahan baku langsung (direct material cost) adalah biaya bahan baku pada
produk atau objek biaya lainnya (dikurangi diskon pembelian tetapi ditambah baban angkut
dan yang terkait) dan biasanya juga termasuk penyisihan yang wajar untuk unit barang sisa
dan cacat (contohnya, jika suatu komponen diberi cap dengan besi batangan, bahan baku
yang hilang dalam proses tersebut biasanya dianggap sebagai bagian dari biaya bahan baku
langsung dari produk).
Selain itu, biaya dari bahan baku yang digunakan dalam produksi tetapi bukan
bagian dari produk yang sudah jadi disebut biaya bahan baku tidak langsung (indirect
material cost). Contohnya meliputi perlengkapan yang digunakan karyawan pabrik, seperti
potongan kain dan alat-alat yang kecil, atau bahan baku untuk mesin seperti pelumas. Untuk
tujuan kelayakan manfaat dan ekonomi, bahan baku langsung merupakan bagian yang
sangat kecil dari biaya bahan baku, seperti lem dan paku, sering kali tidak ditelusuri pada
setiap produk tetapi sebagai pengganti biaya bahan baku tidak langsung.
2.1.1.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) meliputi tenaga kerja yang digunakan
untuk menghasilkan produk atau jasa ditambah sebagian jam kerja tidak produktif yang
normal dan tidak dapat dihindari, seperti waktu istirahat dan sholat. Jenis lain dari jam kerja
tidak produktif yang dibebaskan dan direncanakan adalah waktu jeda, pembayaran pajak
gaji, balas jasa (liburan, dan sebagainya), dan pelatihan, yang biasanya tidak dimasukkan
sebagai bagian dari biaya tenaga kerja langsung tetapi dimasukkan sebagai biaya tenaga
kerja tidak langsung.
Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost) meliputi pengawasan,
pengendalian mutu, inspeksi, pembelian dan penerimaan, penanganan bahan baku, tenaga
kerja bagian kebersihan, waktu jeda, pelatihan, dan kebersihan. Perlu diingat bahwa
elemen dari biaya tenaga kerja kadang kala dapat digolongkan sebagai langsung sekaligus
tidak langsung, tergantung dari objek biayanya; contohnya, tenaga kerja untuk
pemeliharaan dan perbaikan peralatan adalah biaya langsung bagi departemen produksi di
mana peralatan tersebut berada, tetapi merupakan biaya tidak langsung dari produk yang
dihasilkan di departemen tersebut.
Walaupun contoh biaya langsung dan biaya tidak langsung ini berasal dari
perusahaan manufaktur, konsep ini sebetulnya juga dapat diterapkan pada perusahaanperusahaan jasa. Contohnya, di sebuah restoran di mana objek biayanya adalah tiap
makanan yang disajikan, biaya bahan makanan dan penyajian adalah biaya langsung,
tetapi biaya pembelian, penanganan, dan penyimpanan bahan makanan merupakan biaya
tidak langsung. Demikian juga, pada kantor jasa profesional seperti kantor pengacara atau
kantor akuntan publik, biaya tenaga kerja profesional, dan biaya bahan baku untuk
penyediaan jasa bagi klien adalah biaya langsung, tetapi biaya riset materi, staf pendukung
nonprofesional, dan pelatihan merupakan biaya tidak langsung.
2.1.1.3 Biaya Tidak Langsung Lainnya
Selain biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku tidak langsung, biaya tidak langsung
lainnya juga diperlukan dalam menghasilkan produk atau jasa. Antara Iain adalah biaya
fasilitas, peralatan yang digunakan untuk menghasilkan prpduk atau jasa, dan peralatan
pendukung lainnya seperti yang digunakan untuk penanganan bahan baku. Semua biaya
6
tidak langsung yaitu bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan biaya
tidak langsung lainnya biasanya digabung ke dalam satu tempat penampungan biaya yang
disebut overhead.
Pada perusahaan manufaktur, disebut overhead pabrik. Ketiga jenis biaya-biaya
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead kadang kala digabungkan
untuk penyederhanaan dan kemudahan. Biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung kadang kala digabungkan dan disebut biaya utama (primer cost). Demikian juga
biaya tenaga kerja langsung dan overhead sering kali di gabungkan menjadi satu yang
disebut biaya konversi (conversion cost). Komponen tenaga kerja dari total biaya produksi
bagi banyak perusahaan yang sangat terotomatisasi adalah relatif rendah dan jenis
perusahaan ini sering kali memilih fokus strategis pada biaya bahan baku dan biaya
fasilitas/overhead dengan menggabungkan biaya tenaga kerja dengan overhead.
2.1.2 Penggerak Biaya dan Perilaku Biaya
Penggerak biaya memiliki dua peran penting bagi akuntan manajemen: 1)
memungkinkan pembebanan biaya ke objek biaya, dan 2) menjelaskan perilaku biaya, yaitu
bagaimana total biaya berubah ketika penggerak biaya berubah. Pada umumnya, kenaikan
pada penggerak biaya akan mengakibatkan kenaikan pada total biaya. Juga dapat digunakan
untuk menetapkan pembebanan biaya maupun peran perilaku biaya pada waktu yang
bersamaan.
Manajemen biaya membutuhkan pemahaman yang baik tentang bagaimana total
biaya dari objek biaya berubah ketika penggerak biaya berubah. Terdapat empat jenis
penggerak biaya, yaitu berdasarkan aktivitas, berdasarkan volume, struktur, dan
pelaksanaan. Penggerak biaya berdasarkan aktivitas dikembangkan pada tingkat
operasional terinci dan digabungkan dengan aktivitas produksi tertentu (atau aktivitas untuk
menghasilkan jasa), seperti persiapan mesin, inspeksi produk, penanganan bahan baku, atau
pengemasan. Sebaliknya, penggerak biaya berdasarkan volume dikembangkan pada tingkat
agregat, seperti tingkat output untuk jumlah unit yang diproduksi. Penggerak biaya struktur
dan pelaksanaan termasuk keputusan strategis dan operasional yang memengaruhi
hubungan antara penggerak biaya ini dengan total biaya.
2.1.3 Penggerak Biaya Berdasarkan Aktivitas
Penggerak biaya berdasarkan aktivitas ditentukan dengan menggunakan analisis
aktivitas, yaitu deskripsi terinci dari aktivitas-aktivitas spesifik yang dilakukan dalam
7
operasi perusahaan. Analisis aktivitas meliputi setiap tahap dalam proses pembuatan
produk atau penyediaan jasa. Untuk setiap aktivitas, ditentukan penggerak biayanya untuk
menjelaskan bagaimana biaya terjadi ketika aktivitas berubah.
Deskripsi terinci dari aktivitas perusahaan membantu perusahaan untuk mencapai
tujuan-tujuan strategisnya dengan mengembangkan biaya-biaya yang lebih akurat untuk
produk dan jasanya. Analisis aktivitas juga membantu meningkatkan pengendalian
operasional dan manajemen perusahaan, karena kinerja pada tingkat yang terinci dapat
dipantau dan dievaluasi, contohnya, dengan (1) menentukan aktivitas yang memberi dan
tidak memberi kontribusi nilai kepada pelanggan serta (2) memfokuskan perhatian pada
aktivitas-aktivitas yang paling tinggi biayanya atau yang biayanya menyimpang jauh dari
yang diharapkan.
2.1.4 Penggerak Biaya Berdasarkan Volume
Banyak jenis biaya yang berdasarkan volume, yaitu penggerak biaya berdasarkan
jumlah produk atau jasa yang dihasilkan. Akuntan manajemen biasanya menyebut volume
ini dengan volume output atau hanya output. Contoh biaya berdasarkan volume adalah
biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Kedua biaya ini meningkat
seiring dengan kenaikan setiap unit volume output. Perlu diingat bahwa ketiga penggerak
biaya output dari unit yang telah selesai, jumlah bahan baku langsung, dan jumlah jam
tenaga kerja langsung seluruhnya merupakan penggerak biaya berdasarkan volume dan
masing-masing proporsional.
Total biaya untuk biaya yang berdasarkan volume meningkat seiring dengan
kenaikan volume, dan sedikit di atas rentang output, hubungannya kira-kira bersifat linear.
Di atas rentang output yang sangat luas, dari output nol hingga kapasitas pabrik dan di
luarnya, hubungan antara volume output dengan biaya cenderung menjadi tidak linear.
Istilah kenaikan biaya pada tingkat pertambahan yang menurun sering kali disebut sebagai
peningkatan produktivitas marginal (increasing marginal productivity), yang berarti bahwa
input yang digunakan lebih produktif atau lebih efisien ketika output produksi meningkat.
Pada tingkat penggerak biaya yang lebih tinggi, biaya mulai meningkat jika tarif
juga meningkat, yang sebagian disebabkan oleh ketidakefisienan, yaitu beroperasi
mendekati batas kapasitas, makin kurang efisien sumber daya yang digunakan, maka
membutuhkan waktu kerja lembur, dan seterusnya. Perilaku biaya seperti ini, pada tingkat
penggerak biaya yang lebih tinggi, sesuai dengan hukum produktivitas marginal yang
menurun.
8
digaji malas bekerja, total biaya tenaga kerja tidak berubah, sedangkan total biaya tenaga
kerja akan menurun bagi seorang pekerja yang diupah yang memiliki sedikit jam kerja. Di
sisi lain, manajer yang efektif mencoba untuk menjadwalkan produksi dan tenaga kerja
secara saksama dengan menggunakan bantuan paruh waktu dan dengan cara lain, sehingga
tidak ada pekerja yang malas bekerja; kemudian, seluruh pekerjaan perakitan dapat
dipertimbangkan sebagai biaya langsung dan variabel. Sementara waktu menganggur terjadi,
beberapa akuntan manajemen mengukur biaya dari kapasitas yang tidak digunakan. Perlu
diingat bahwa biaya dari kapasitas yang tidak digunakan akan berpotensi diterapkan pada
banyak jenis biaya tetap.
2.1.5 Penggerak Biaya Berdasarkan Struktur dan Pelaksanaan
Penggerak biaya berdasarkan struktur dan pelaksanaan digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan strategis. Penggerak biaya berdasarkan struktur bersifat strategis
karena meliputi keputusan yang mempunyai implikasi jangka panjang terhadap total biaya
perusahaan. Di sini ada empat contoh keputusan berdasarkan struktur:
1.
Skala. Makin besar perusahaan, biaya keseluruhan makin rendah disebabkan oleh skala
ekonomi. Contohnya, perusahaan ritel seperti Wal-Mart atau target harus menentukan
berapa banyak toko baru yang akan dibuka pada tahun tertentu untuk mencapai tujuantujuan strategisnya dan dapat berkompetisi secara efektif sebagai peritel.
2.
3.
Teknologi. Teknologi baru dapat menurunkan biaya desain, produksi, distribusi, dan
pelayanan pelanggan secara signifikan. Contohnya, produsen seperti Procter & Gamble
menggunakan teknologi komputer untuk memantau jumlah produknya yang masih ada di
tangan pelanggannya (biasanya peritel besar) sehingga P&G dapat melakukan pengisian
stok persediaan ini tepat pada saat dibutuhkan.
4.
serta biaya di tingkat hilir untuk distribusi dan jasa. Secara khusus, resesi ekonomi saat
ini menyebabkan perusahaan untuk memangkas penawaran mereknya; contohnya, pada
tahun 2009, Kraft Foods menjatuhkan hidangan utama Pantai Selatannya dan menarik
puding Handi-Snack dari pasar AS.
Analisis strategis menggunakan penggerak biaya berdasarkan struktur akan
membantu perusahaan memperbaiki posisi kompetitifnya. Analisis ini meliputi analisis rantai
nilai dan manajemen berdasarkan aktivitas. Analisis rantai nilai dapat membantu perusahaan
menilai konsekuensi jangka panjang dari komitmen sekarang atau yang direncanakannya
bagi penggerak biaya berdasarkan struktur. Contohnya, pertumbuhan produsen suku cadang
bagi produsen mobil dalam hal ukuran dan kapabilitas menyebabkan produsen mobil dapat
menilai kembali apakah mereka sebaiknya melakukan alih daya untuk suku cadang tertentu.
Penggerak biaya berdasarkan pelaksanaan (executional cost driver) merupakan faktorfaktor yang dapat dikelola perusahaan dalam pengambilan keputusan operasional jangka
pendek untuk menurunkan biaya. Faktor-faktor tersebut meliputi sebagai berikut:
1.
2.
Desain proses produksi. Mempercepat arus produk dalam perusahaan dapat menurunkan
biaya. Penemu teknologi produksi, seperti Motorola dan Allen-Bradley, dapat
menurunkan biaya produksi secara signifikan.
3.
Hubungan dengan pemasok. Dapatkah biaya, kualitas, atau pengiriman| bahan baku dan
suku cadang yang dibeli diperbaiki untuk menurunkan biaya.; secara keseluruhan?
Walmart dan Toyota merupakan perusahaan yang antara lain mempertahankan
keunggulan berbiaya rendah dengan cara membuat kesepakatan dengan pemasok bahwa
pemasok akan menyediakan produk atau suku cadang yang memenuhi persyaratan yang
diberikan oleh perusahaan, seperti fitur kualitas, ketepatan pengiriman, dan fitur lainnya.
produk bagi produsen untuk mempertimbangkan rantai nilai. Rantai nilai dari produsen
dimulai dengan aktivitas ke hulu dari desain, pengembangan produk, dan pengujian produk
baru serta kemudian memindahkannya ke dalam proses produksi, diikuti dengan aktivitas ke
hilir dari distribusi, penjualan, serta pelayanan pelanggan. Biaya dari aktivitas ke hulu dan ke
hilir bukan merupakan biaya produk.
Biaya produk (product cost) bagi perusahaan manufaktur hanya meliputi biaya- biaya
yang diperlukan untuk menyelesaikan produk pada langkah proses produksi dalam rantai
nilai:
1.
Bahan baku langsung. Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk, yang
secara fisik merupakan bagian dari produk tersebut.
2.
Tenaga kerja langsung. Tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilka produk.
3.
Overhead pabrik. Biaya tidak langsung untuk bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas
yang digunakan untuk mendukung proses produksi.
Biaya produk untuk perusahaan dagang meliputi biaya pembelian produk ditambah
biaya transportasi yang dibayar oleh peritel atau pedagang besar untuk mengirimkan produk
ke lokasi di mana produk akan dijual atau didistribusikan. Seluruh biaya lainnya untuk
mengelola perusahaan dan menjual produk bukan- merupakan biaya produk. Biaya tersebut
dibebankan pada periode saat terjadinya: biaya ini disebut biaya periodik (periodic cost).
Biaya periodik (biaya nonproduk) meliputi biaya umum, penjualan, dan administrasi yang
diperlukan untuk pengelola perusahaan tetapi tidak termasuk biaya langsung maupun tidak
langsung dalam proses produksi (atau bagi peritel, dalam pembelian produk untuk dijual
kembali Biaya periklanan, pemrosesan data, serta gaji eksekutif dan staf merupakan contoh
yang bagus dari biaya periodik. Pada perusahaan manufaktur atau dagang, biaya periodik
juga kadang kala disebut sebagai beban operasi atau beban penjualan| dan administrasi. Pada
perusahaan jasa, biaya-biaya ini sering kali disebut sebagai, beban operasi.
2.2.2 Perhitungan Biaya untuk Perusahaan Manufaktur, Dagang, dan Jasa
Perusahaan dagang membeli barang dagangan dan mencatatnya pada akun Persediaan
Barang Dagang (product inventory). Ketika terjual, kemudian dipindahkan ke akun Harga
Pokok Penjualan. Perusahaan dagang dan manufaktur pada Tampilan 3.13 ditunjukkan saling
bersebelahan agar dapat terlihat perbedaannya: Perusahaan dagang membeli persediaan,
sedangkan perusahaan manufaktur memproduksi persediaan menggunakan bahan baku,
tenaga kerja, dan overhead.
13
pada operasi dapat, ditelusuri ke masing-masing produk atau jasa dan diidentifikasi sebagai
biaya bahan baku langsung dan atau biaya tenaga kerja langsung. Sebagian besar biaya
overhead hanya berkaitan dengan produk atau jasa akhir secara tidak langsung. Sistem
perhitungan biaya mengidentifikasi biaya dengan aktivitas yang mengonsumsi sumber daya
dan membebankan biaya sumber daya pada objek biaya seperti produk, jasa, atau tempat
penampungan biaya perantara berdasarkan aktivitas yang dilakukan pada objek biaya
tersebut.
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity-based costingABC) merupakan
pendekatan perhitungan biaya yang membebankan biaya sumber daya ke objek biaya seperti
produk, jasa, atau pelanggan berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk objek biaya.
Anggapan dasar dari pendekatan perhitungan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa
perusahaan merupakan hasil aktivitas dan aktivitas tersebut menggunakan sumber daya yang
menyebabkan timbulnya biaya. Biaya sumber daya dibebankan pada aktivitas berdasarkan
aktivitas yang menggunakan atau mengonsumsi sumber daya (penggerak biaya untuk
konsumsi sumber daya) dan biaya aktivitas dibebankan ke objek biaya berdasarkan aktivitas
yang dilakukan untuk objek biaya (penggerak biaya untuk konsumsi aktivitas) Perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas mengakui hubungan sebab akibat atau hubungan langsung antara
biaya sumber daya, penggerak," biaya, aktivitas, dan objek biaya dalam membebankan biaya
pada aktivitas dan kemudian pada objek biaya.
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas membebankan biaya overhead pabrik ke
objek biaya seperti produk atau jasa dengan mengidentifikasi sumber daya dan aktivitas juga
biayanya serta jumlah yang dibutuhkan untuk menghasilkan output Dengan menggunakan
penggerak biaya untuk konsumsi sumber daya, perusahaan menentukan biaya sumber daya
yang dikonsumsi oleh aktivitas, menghitung biaya dari suatu unit aktivitas, dan kemudian
membebankan biaya dari suatu aktivitas ke objek biaya dengan mengalikan biaya dari setiap
aktivitas dengan jumlah aktivitas yang dikonsumsi oleh setiap objek biaya.
2.4.1 Sumber Daya, Aktivitas, Penggerak Biaya untuk Konsumsi Sumber
Daya, dan Penggerak Biaya untuk Konsumsi Aktivitas
Aktivitas (activity) merupakan tugas atau tindakan spesifik dari pekerjaan yang
dilakukan. Aktivitas dapat berupa satu tindakan atau batch dari beberapa tindakan.
Contohnya, memindahkan persediaan dari bengkel kerja A ke bengkel kerja B merupakan
aktivitas yang mungkin hanya membutuhkan satu tindakan Persiapan produksi merupakan
16
aktivitas yang dapat mencakup beberapa tindakan. Aktivitas yang sering kali dicatat pada apa
yang disebut dengan kamus aktivitas.
Sumber daya (resource) merupakan elemen ekonomis yang dibutuhkan atau
dikonsumsi dalam melaksanakan aktivitas. Gaji dan perlengkapan, merupakan sumber daya
yang dibutuhkan atau digunakan dalam melaksanakan aktivitas produksi.
Penggerak biaya (cost driver) merupakan faktor yang menyebabkan atau mengaitkan
perubahan biaya dari aktivitas. Karena penggerak biaya menyebabkan atau berkaitan dengan
perubahan biaya, jumlah penggerak biaya yang terukur atau terhitung merupakan dasar yang
sangat baik untuk rnembebankau biaya sumber daya pada aktivitas dan membebankan biaya
dari aktivitas ke objekbiaya. '
dari biaya overhead pabrik tidak berkaitan dengan volume output dan perusahaan
memproduksi bauran produk yang beragam dengan perbedaan pada volume, ukuran, atau
kompleksitas.
Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas berbeda dari sistem perhitungan biaya
berdasarkan volume dalam hal mengaitkan penggunaan sumber daya pada aktivitas dan
mengaitkan biaya aktivitas pada produk, jasa, atau pelanggan (lihat Tampilan 5.2). Tahap
pertama membebankan biaya overhead pabrik ke aktivitas dengan menggunakan penggerak
biaya untuk konsumsi sumber daya yang tepat. Tahap kedua membebankan biaya aktivitas
ke objek biaya dengan menggunakan penggerak biaya untuk konsumsi aktivitas yang tepat
yang mengukur permintaan objek biaya yang ditempatkan pada aktivitas. Dengan
menggunakan penggerak biaya dalam kedua tahap pembebanan biaya, sistem perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas memberikan ukuran yang lebih akurat dari biaya produk atau
jasa untuk biaya aktivitas yang tidak proporsional terhadap jumlah volume output yang
diproduksi.
Kesimpulan, sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas berbeda dari sistem
perhitungan biaya berdasarkan volume pada dua hal: Pertama, sistem perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas mendefinisikan tempat penampungan biaya sebagai aktivitas dan
bukan sebagai pusat biaya pabrik atau departemen produksi. Kedua, penggerak biaya yang
digunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas untuk membebankan biaya
aktivitas ke objek biaya merupakan penggerak biaya berdasarkan aktivitas atau aktivitasaktivitas yang dilakukan untuk objek biaya. Pendekatan berdasarkan volume menggunakan
penggerak biaya berdasarkan volume yang sering memiliki sedikit atau tidak samalsekali
huburigan dengan konsumsi biaya sumber daya oleh objek biaya.
18
Sumber Daya
Bahan Baku Langsung
dan Tenaga Kerja
Langsung
Sumber Daya
Biaya Tidak Langsung
(Overhead)
Aktivitas
Tahap Kedua: biaya aktivitas dibebankan ke
Mengembangkan
sistem
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas membutuhkan tiga
objek biaya dengan
menggunakan
penggerak
biaya untuk
tahap: konsumsi aktivitas
1. Mengidentifikasi Biaya Sumber Daya dan Aktivitas,
Objek Biaya
Tahap pertama dalam mendesain sistem ABC adalah melakukan analisis aktivitas untuk
mengidentifikasi biaya sumber daya dan aktivitas perusahaan. Sebagian besar perusahaan
mencatat biaya sumber daya di buku besar pada sistem akuntansi. Contoh akun ini mencakup
perlengkapan, pembelian, penanganan bahan baku, pergudarigan, beban kantor, mebel dan
perabot, bangunan, peralatan, utilitas,. serta gaji dan tunjangan. Akan tetapi, upaya khusus
19
kemungkinan besar akan dibutuhkan untuk menentukan biaya sumber daya yang tepat untuk
ABC karena pada umumnya beberapa biava sumber daya yangberbeda mungkin dicatat pada
satu akun atau biaya- biaya suatu aktivitas dapat dicatat pada beberapa akun. Contohnya,
perusahaan dapat menggunakan satu akun Perlengkapan Pabrik untuk seluruh perlengkapan
dalam operasinya yang mencakup beberapa operasi produksi. Biaya untuk menyelesaikan
pesanan pembelian dapat tersebar pada beberapa akun mencakup akun-akun untuk
pergudangan, pembelian, dan penerimaan.
pengukuran profitabilitas produk dan pelanggan yang lebih akurat serta keputusan
strategis yang diinformasikan secara lebih baik mengenai penetapan harga, lini produk,
dan segmen pasar.
2. Pengambilan keputusan yang lebih baik.
ABC menyajikan pengukuran yang lebih akurat mengenai biaya yang dipicu oleh
aktivitas, membantu manajer untuk meningkatkan nilai produk dan proses dengan
20
membuat keputusan yang lebih baik mengenai desain produk, keputusan yang lebih baik
mengenai
dukungan
bagi
pelanggan,
serta
mendorong
proyek-proyek
yang
meningkatkan nilai.
3. Perbaikan proses.
Sistem ABC menyediakan informasi untuk mengidentifikasi bidang-bidang di mana
perbaikan proses dibutuhkan.
4. Estimasi biaya.
Meningkatkan biaya produk yang mengarah pada estimasi biaya pesanan yang lebih
baik untuk keputusan penetapan harga, penganggaran, dan perencanaan.
5. Biaya dari kapasitas yang tidak digunakan.
Ketika banyak perusahaan memiliki fluktuasi musiman dan siklis pada penjualan dan
produksi, ada kalanya kapasitas pabrik tidak digunakan. Hal ini dapat berarti bahwa
biaya terjadi pada aktivitas batch, produk, dan fasilitas tetapi tidak digunakan. Kapasitas
dipasok tetapi tidak digunakan dalam proses produksi. Sistem ABC menyediakan
informasi yang lebih baik untuk mengidentifikasi biaya dari kapasitas yang tidak
digunakan dan mempertahankan akuntansi secara terpisah untuk biaya tersebut.
2.7 Perbandingan Perhitungan biaya Berdasarkan Volume dan Perhitungan Biaya
Berdasarkan Aktivitas
Contoh berikut ini memperlihatkan perbedaan sistem perhitungan biaya berdasarkan
volume menggunakan jam tenaga kerja langsung sebagai penggerak biaya dengan sistem
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas menggunakan penggerak biaya berdasarkan volume
dan aktivitas.
Haymarket BioTech Inc. (HBT) memproduksi dan menjual dua sistem komunikasi
yang aman, AW (Anywhere) dan SZ (SecureZone). AW menggunakan teknologi satelit dan
memungkinkan pelanggan untuk berkomunficasi di mana pun di muka bumi. SZ
menggunakan teknologi yang sarna, kecuali alat ini memungkinkan komunikasi di antara dua
pihak dengan jarak 10 mil. HBT beroperasi dengan jarak yang sangat dekat tetapi industrinya
kompetitif. Pelanggannya merupakan pelanggan pemerintah dan perusahaan di mana produk
ini sangat penting: pelanggan mengandalkan pada kemampuan HBT untuk beradaptasi secara
cepat dengan produknya terhadap ancaman dari alat-alat yang akan membahayakan keamanan
produk. SZ telah sukses selama hampir 10 tahun dan mengalami beberapa perbaikan dalam
waktu ini; penjualan diharapkan terus bertumbuh sebesar 8-10 persen per tahun. AW, produk
yang lebih mutakhir, juga telah sukses, tetapi permintaannya tidak kuat dan pertumbuhan
21
penjualannya diharapkan sebesar 3-5 persen per tahun. Karena profitabilitas sistem AW lebih
besar, HBT mempertimbangkan kampanye periklanan ekstensif untuk mendorong penjualan
AW, dan membuat rencana untuk membagikan kembali fasilitas produksi dari SZ ke AW
untuk membuat hal ini mungkin terjadi. HBT memiliki data operasi berikut ini untuk kedua
produk:
AW
5.000
SZ
20.000
Harga jual
$400,00
$200,00
$200,00
$80,00
25.000
75.000
Volume produksi
AW
Harga jual per unit
$400
3,75
SZ
$200
$200
$80
100
75
300
155
$100
$45
22
Karena perusahaan menggunakan 25.000 jam tenaga kerja langsung untuk memproduksi
5.000 unit AW, biaya overhead pabrik yang dibebankan ke AW adalah sebesar $500.000
secara keseluruhan dan sebesar $100 per unit:
Biaya overhead pabrik untuk SZ adalah sebesar $1,500,000 secara keseluruhan dan sebesar
$75 per unit karena perusahaan meenghabiskan 75.000 jam tenaga kerja langsung untuk
memproduksi 20.000 unit SZ:
produk:
AW
SZ
. Total
23
Jam rekayasa
5.000
7.500
12.500
200
100
300
50.000
100.000
150.000
5.000
10.000
15.000
Jumlah persiapan
Jam mesin
Jumlah pengemasan pesanan
Dengan menggunakan data di atas, tarif penggerak biaya bagi setiap penggerak biaya
untuk konsumsi aktivitas dikalkulasikan sebagai berikut:
Biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk dengan kalkulasi sebagai berikut:
AW (5.000 unit)
(1)
Penggerak Biaya untuk
Konsumsi Aktivitas
Jam rekayasa
Jumlah persiapan
Jam mesin
Jumlah pengemasan pesanan
(2)
(3)
Tarif Konsumsi
Aktivitas
Konsumsi
Aktivitas
(5)
Biaya Overhead
Pabrik Per Unit
$10
5.000
1.000
200
200.000
40
10
50.000
500,000
100
5.000
25.000
$775,000
$155
(5)
$10
SZ (20.000 unit)
(1)
Penggerak Biaya untuk
Konsumsi Aktivitas
Jam rekayasa
Jumlah persiapan
Jam mesin
Jumlah pengemasan pesanan
(2)
(3)
Tarif Konsumsi
Aktivitas
$10
Konsumsi
Aktivitas
7.500
Total Biaya
Overhead Pabrik
$75,000
Biaya Overhead
Pabrik Per Unit
$3,75
1.000
100
100.000
5,00
10
100.000
1.000.000
50,00
10.000
50.000
2,50
24
-,
$1,225,000
$61,25
25
Pemerintah federal AS mendorong penggunaan ABC dalam berbagai unit. Pada tahun
1990, tiga pejabat bertanggung jawab atas pelaporan keuangan pemerintah federal yang
ditetapkan oleh Federal Accounting Standards Advisory Board (FASAB) sebagai komite
penasihat pemerintah federal (wWwfasab.gov). Pejabat-pejabat tersebut adalah Sekretaris
Departemen Keuangan, Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran, serta Pengawas
Keuangan Umum AS. Mereka menciptakan FASAB untuk mengembangkan standar dan
prinsip akuntansi untuk pemerintah AS. FASAB nomor 4, "Konsep dan Standar Akuntansi
Keuangan Manajerial untuk Pemerintah Federal menjelaskan keuntungan perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas untuk digunakan pada unit pemerintahan.
2.9 Analisis Profitabilitas Pelanggan
Analisis profitabilitas pelanggan {customerprofitability analysis) mengidentifikasi
aktivitas pelayanan pelanggan dan penggerak biaya serta menentukan profitabilitas setiap
pelanggan atau kelompok pelanggan. Di sini, pelayanan pelanggan mencakup seluruh
aktivitas untuk melengkapi penjualan dan memuaskan pelanggan, seperti periklanan,
penjualan melalui telepon, pengiriman, penagihan, pengumpulan, pelayanan melalui telepon,
penyelidikan, dan bentuk lain dari pelayanan pelanggan. Analisis profitabilitas pelanggan
memungkinkan manajer untuk:
1.
2.
3.
4.
5.
Mengarahkan bauran pembelian pelanggan pada lini produk dan jasa dengan margin
yang lebih tinggi.
6.
Menawarkan diskon dengan tujuan untuk memperoleh volume penjualan yang lebih
besar bagi pelanggan dengan biaya pelayanan yang rendah.
7.
saat ini maupun yang potential, dapat membantu perusahaan imtuk meningkatkan laba secara
keseluruhan dan menjadi lebih kompetitif. Hal ini dimulai dengan analisis biaya untuk
melayani pelanggan.
2.9.1 Analisis Biaya Pelanggan
26
Tidak seluruh pelanggan membutuhkan aktivitas yang serupa, baik sebelum maupun
setelah penjualan. Contoh aktivitas spesifik yang berkaitan dengan pelanggan mencakup:
1.
2.
3.
27
5. Biaya
mempertahankan
penjualan,
sumber
daya
yang
dikonsumsi
untuk
mempertahankan aktivitas penjualan dan pelayanan yang tidak dapat ditelusuri pada
setiap unit, kelompok produk, pelanggan, atau saluran distribusi. Contohnya adalah
pengeluaran umum perusahaan untuk aktivitas penjualan, gaji, tunjangan dan bonus
manajer penjualan umum.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Penggerak biaya (cost driver) merupakan faktor yang memberi implikasi pada perubahan
tingkat biaya. Untuk perusahaan yang berkompetisi berdasarkan kepemimpinan biaya,
manajemen penggerak biaya utama merupakan hal yang penting. Objek biaya (cost
object) adalah berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas, atau unit organisasi di mana
biaya di bebankan. Sedangkan pembebanan biaya (cost assignment) merupakan proses
pembebanan elemen biaya- biaya ke dalam tempat penampungan biaya atau dari tempat
penampungan biaya ke objek biaya. Ada dua jenis pembebanan yaitu penelusuran
langsung dan alokasi. Penelusuran langsung digunakan untuk membebankan biaya
langsung, sedangkan alokasi digunakan untuk membebankan biaya tidak langsung.
2.
Persediaan produk bagi perusahaan manufaktur maupun dagang dianggap sebagai aset
pada neraca. Selama persediaan memiliki nilai pasar, persediaan dianggap sebagai aset
hingga terjual; kemudian biaya dari persediaan dipindahkan ke laporan laba rugi sebagai
harga pokok penjualan (cost of goods sold). Biaya produk (product cost) bagi perusahaan
manufaktur hanya meliputi biaya- biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan produk
pada langkah proses produksi dalam rantai nilai. Biaya produk untuk perusahaan dagang
meliputi biaya pembelian produk ditambah biaya transportasi yang dibayar oleh peritel
atau pedagang besar untuk mengirimkan| produk ke lokasi di mana produk akan dijual
atau didistribusikan.
3.
Perhitungan biaya berdasarkan volume dapat menjadi pilihan yang bagus untuk beberapa
perusahaan. Bagi perusahaan selain perusahaan jasa profesional, pendekatan ABC sering
menjadi pilihan: pendekatan berdasarkan volume akan menyebabkan ketidakakuratan
sangat signifikan dalam biaya produk, beberapa produk akan dibebankan terif tinggi dan
produk lainnya akan dibebankan terlalu rendah karena pengguna aktivitas tidak dalam
proporsi terhadap volume output.
28
4.
5.
Manfaat utama perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang telah dialami banyak
perusahaan di antaranya yaitu penngukuran profitabilitas yang lebih baik, pengambilan
keputusan yang lebih baik, perbaikan proses, estimasi biaya, dan biaya dari kapasitas
yang tidak digunakan.
7.
8.
Pemerintah federal AS mendorong penggunaan ABC dalam berbagai unit. Pada tahun
1990, tiga pejabat bertanggung jawab atas pelaporan keuangan pemerintah federal yang
ditetapkan oleh Federal Accounting Standards Advisory Board (FASAB) sebagai komite
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Edward J., Stout, David E., Juras, Paul E., dan Cokins, Gary. 2013. Cost
Management: A Strategic Emphasis. McGraw-Hill. USA. (BCL)
31