Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alkohol adalah salah satu dari sekelompok senyawa organik yang
dibentuk dari hidrokarbon-hidrokarbon oleh pertukaran satu atau lebih gugus
hidroksil dengan atom-atom hidrogen dalam jumlah yang sama; istilah ini
meluas untuk berbagai hasil pertukaran yang bereaksi netral dan mengandung
satu atau lebih gugus alkohol.
Intoksikasi alkohol terjadi bila seseorang menghabiskan sejumlah besar
minuman keras dalam jangka waktu singkat. Keracunan alkohol juga sering
terjadi pada percobaan bunuh diri dengan meminum produk-produk rumah
tangga yang mengandung etanol, isopropanol, atau metanol.
Setelah penyakit jantung dan kanker, gangguan berhubungan dengan
alkohol merupakan masalah kesehatan nomor 3 terbesar di Amerika Serikat
sekarang ini. Kira-kira 35-45% dari semua orang dewasa di Amerika Serikat
sekurang-kurangnya pernah mengalami episode masalah yang berhubungan
dengan alkohol yang bersifat sementara, biasanya berupa suatu episode
amnestik akibat alkohol ( misalnya tidak sadar), mengendarai kendaraan
bermotor saat terintoksikasi, atau bolos kerja atau kurang belajar karena
minum yang berlebihan.
Penggunaan alkohol dan gangguan berhubungan dengan kira-kira 50
persen dari semua pembunuhan dan 25 persen dari semua bunuh diri.
Penyalahgunaan alkohol menurunkan harapan hidup 10 tahun. Alkohol
memimpin dari semua zat lain dalam kematian yang berhubungan dengan zat.
1.2 Rumusan Masalah
1 Apa pengertian keracunan, alkohol, dan intoksikasi alkohol ?
2 Apa etiologi dari intoksikasi alkohol ?
3 Apa efek fisiologi dari alkohol ?
4 Bagaimana patofisiologi dari intoksikasi alkohol ?
5 Bagaimana manifestasi klinis intoksikasi alkohol?
6 Apa komplikasi dari intoksikasi alkohol ?
7 Bagaimana pemeriksaan penunjang intoksikasi alkohol ?
8 Bagaimana penatalaksanaan pada intoksikasi alkohol?
1.3 Tujuan Masalah
1 Mengetahui pengertian keracunan, alkohol, intoksikasi alkohol.
2
3
4
5
6
7
8
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
2.1.1 Keracunan
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat ke dalam tubuh yang
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan dapat menyebabkan
kematian. Semua zat dapat menjadi racun bila diberikan dalam dosis yang
2.
3.
4.
2.2 ETIOLOGI
2.2.1 Riwayat Masa Kanak-kanak
Beberapa faktor telah teridentifikasi dalam riwayat masa kanak-kanak
dari seseorang yang memiliki gangguan berhubungan dengan alkohol.
Anak-anak beresiko yang memiliki gangguan berhubungan dengan
alkohol yaitu jika satu atau lebih orang tuanya adalah pengguna alkohol.
Pada riwayat masa kanak-kanak terdapat gangguan defisit-atensi /
hiperaktivitas atau gangguan konduksi atau keduanya yang meningkatkan
resiko anak untuk memiliki gangguan berhubungan dengan alkohol pada
masa dewasanya. Gangguan kepribadian khususnya gangguan kepribadian
antisosial juga merupakan predisposisi seseorang kepada suatu gangguan
berhubungan dengan alkohol.
2.2.2 Faktor Psikoanalisis
Teori psikoanalisis tentang gangguan berhubungan dengan alkohol
telah dipusatkan pada hipotesis superego yang sangat bersifat menghukum
dan fiksasi pada stadium oral dari perkembangan psikoseksual.
Menurut teori psikoanalisis, orang dengan superego yang keras yang
bersifat menghukum diri sendiri berpaling ke alkohol sebagai cara
menghilangkan stres bawah sadar mereka. Kecemasan pada orang yang
terfiksasi pada stadium oral mungkin diturunkan dengan menggunakan zat
seperti alkohol melalui mulutnya. Beberapa dokter psikiatrik
PATHWAY
10
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.6KOMPLIKASI
Alkohol dapat mengiritasi perut dan menyebabkan muntah. Alkohol juga
dapat mengganggu refleks muntah. Selain itu ada resiko secara tidak sengaja
menghirup muntahan ke paru-paru, hal ini akan menyebabkan gangguan
pernafasan yang fatal. Muntahan yang banyak juga berakibat pada dehidrasi.
Selain itu juga menyebabkan henti fungsi jantung yang menuju pada
kematian.
Komplikasi akut pada intoksikasi atau overdosis :
aritmia jantung fatal ketika kadar alkohol darah lebih dari 0,4 mg/ml
2. Tes laboratorium
Kadar gamma-glutamiyl transpeptidase meningkat pada kira-kira 80% dari
semua pasien dengan gangguan berhubungan dengan alkohol, dan volume
korpuskular rata-rata (MCV; mean corpuscular volume) meningkat kirakira 60%. Hasil tes laboratorium lain yang mungkin berhubungan dengan
gangguan berhubungan dengan alkohol adalah asam urat, trigliserida,
glutamat oksaloasetat transaminase serum (SGOT) atau aspartat
aminotransferase (AST), dan glutamatpiruvat transaminase (SGPT) atau
alanin aminotransferase (ALT).
12
13
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama
:-
Umur
:-.
Jenis kelamin
:-
Pendidikan
:-
Agama
:-
Suku / Bangsa
:-
:-
Tgl masuk RS
:-
Tgl pengkajian
:-
Nomor register
:-
Dignosa medis
:-
:-
Umur
:-
Jenis kelamin
:-
Pendidikan
:-
14
Pekerjaan
:-
Agama
:-
Alamat
:-
C. Pola
1. Aktifitas dan istirahat
Gejala : Keletihan,kelemahan,malaise
Tanda : Kelemahan,hiporefleksi
2. Sirkulasi
Tanda : Nadi lemah (hipovolemia), takikardi,hipotensi (pada kasus
berat)
Intervensi :
1. Observasi tanda-tanda vital
2. Berikan O2 sesuai anjuran dokter
3. Jika pernafasan depresi ,berikan oksigen(ventilator) dan lakukan
suction.
4. Berikan kenyamanan dan istirahat pada pasien dengan memberikan
asuhan keperawatan individual
2. Risiko Cedera berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x jam pasien tidak
menunjukkan tanda-tanda cedera .
Kriteria Hasil :
-
Intervensi :
1. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien.
2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik
dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien.
3. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya
perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.
16
Intervensi :
1. Kaji nyeri dengan melihat PQRST
2. Monitor TTV
3. Berikan terapi dan mengajarkan klien relaksasi nafas dalam.
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrisi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
keseimbangan asupan nutrisi mencukupi pemenuhan kebutuhan
metabolic.
Kriteria hasil :
- Adanya peningkatan berat badan
- Tidak ada tanda-tanda mal nutrisi
- Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Intervensi :
1.
2.
3.
4.
36-38 C.
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi .
Elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembap.
Intervensi :
1. Monitor TTV
2. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat .
3. Monitor status hidrasi ( kelembapan membrane mukosa, nadi akurat,
tekanan darah ortostatik ).
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Alkohol adalah salah satu dari sekelompok senyawa organik yang
dibentuk dari hidrokarbon-hidrokarbon oleh pertukaran satu atau lebih gugus
hidroksil dengan atom-atom hidrogen dalam jumlah yang sama; istilah ini
18
meluas untuk berbagai hasil pertukaran yang bereaksi netral dan mengandung
satu atau lebih gugus alkohol.
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat ke dalam tubuh yang
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan dapat menyebabkan
kematian.
Intoksikasi alkohol akut (DSM-IV) adalah apabila seseorang meminum
alkohol dalam waktu singkat, dan menimbulkan efek seperti perubahan
tingkah laku, perubahan tanda vital dan risiko untuk gangguan kesehatan dan
kematian.
4.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi
makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
19
Sudoyo A W, Setiyohadi B, Alwi I et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I,
edisi IV. 2006. Pusat Penerbitan ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Page 214-16
Ooi S, Manning P. Guide to Essentials in Emergency Medicine. Singapore:
McGrawHill, 2004. Page: 369-71
Arif Mansjoer dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, edisi 3, jilid I,
1999, hal : 434 437.
MM Panggabean, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi IV, jilid 1, Departemen
Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006, hal : 1513 1514.
Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC; 2007
20