Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NAMA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB I
LANDASAN TEORI
A. DEFINISI
TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh
(Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex
virus II (HSV-II) dalam wanita hamil.TORCH merupakan singkatan dari
Toxoplasma gondii (toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes
Simplex Virus (HSV) and other diseases.Infeksi TORCH ini sering
menimbulkan berbagai masalah kesuburan (fertilitas) baik pada wanita
maupun pria sehingga menyebabkan sulit terjadinya kehamilan.
1. TOXOPLASMOSIS
a. Definisi
Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebsbkan
oleh
tempat
toxoplasma
gondii
hidup
adalah
2. Rubella
a. Definisi
Definisi suatu infeksi yang utama menyerang anak-anak dan
dewasa
yang
khas
dengan
adanya
rasti
demam
dan
Demam ringan
Merasa mengantuk
Sakit tenggorok
Kemerahan sampai merah terang /pucat, menyebar secara cepat
Virus
sesudah
masuk
melalui
saluran
pernafasan
akan
c. Etiologi
Penyebab dari penyakit ini adalah citomegalo virus
d. Manifestasi Klinis
1) Petekia dan ekimosis.
2) Hepatosplenomegali.
3) Ikterus neonatorum,hiperbilirubinemia langsung.
4) Retardasi pertumbuhan intrauterine.
5) Prematuritas.
6) Ukuran kecil menurut usia kehamilan.
7) Gejala lain dapat terjadi pada bayi baru lahir atau pada anak yang
lebih besar
8) Purpura.
9) Hilang pendengaran
10) Korioretinitis; buta.
a. Demam.
b. Kerusakan otak.
e. Patofisiologi
Sitomegalovirus (CMV) adalah penyebab utama infeksi virus
congenital di amerika utara.CMV agaknya ditularkan dari orang ke orang
melalui kontak langsung dengan cairan atau jaringan tubuh, termasuk
urin, darah, liur, secret servikal, semen dan ASI. Masa inkubasi tidak
4. HERPES
a. Definisi
Herpes adalah suatu penyakit menular seksual didaerah kelamin,
kulit disekeliling rectum /daerah disekitarnya disebabkan oleh virus
Herpes Simplek.
b. Etiologi
Penyebab herpes genetalis adalah herpes simplek (HSV) dan
sebagian hasil HSV (dimukosa mulut).
c. Klasifikasi
Terdapat 2 tipe serologis yang berbeda pada HSV, yaitu :
1) HSV 1
2) HSV 2
d. Manisfetasi klinik
1)
Timbul erupsi bintik kemerahan disertai rasa panas dan gatal pada
2)
sista),
misalnyadaging
sapi,
kambing,
satiyang
setengah
matang
ataumasakan
lain
yang
Misalnya
seorang
priaterkena
salah
satu
salah
satu
menyusuipenyakit
tersebut
bisa
penyakitTORCH
menularkepada
maka
sang
bayi
ketika
yang
sedangdisusuinya.
g. Keringat yang menempelpada baju atau pun yangmasih menempel di
kulit jugabisa menjadi penyebabmenularnya penyakit TORCH.Hal ini bisa
terjadi apabilaseorang yang kebetulankulitnya menmpel atau punlewat
baju yang baru sajadipakai si penderita penyakitTORCH.
h. Faktor lain yang dapatmengakibatkan terjadinyapenularan pada
manusia,antara lain adalah kebiasaanmakan sayuran mentah danbuah buahan segar yangdicuci kurang bersih, makantanpa mencuci tangan
terlebihdahulu, mengkonsumsimakanan dan minuman yangdisajikan tanpa
ditutup,sehingga kemungkinanterkontaminasi oosista lebihbesar.
i. Air liurjuga bisa sebagaipenyebab menularnya penyakitTORCH. Cara
penularannyajuga
hampir
sama
denganpenularan
pada
Untuk
menghindari
sedinimungkin
penyakit
TORCH
yangsangat
Kucing
peliharaan
dirumah
hendaknya
diberidaging
matang
bengkarung
yangkemungkinan
dapatsebagai
hewan
perantaraTORCH.
d. Penanganan kotorankucing sebaiknyadilakukan melalui sarungtangan
yang disposable(dibuang setelah dipakai).
e.
Bagi
wanita
yang
sedang
hamil,
terutamayang
dinyatakan
kehamilan
atau
yang
saat
inisedang
hamil,
baikuntuk
perkembangan
10
janin,gizi
yang
cukup
juga
baiknya
kehamilan.Anda
Andamemeriksakan
dapat
memeriksa
tubuh
sebelummerencanakan
apakahdalam
tubuh terdapat
terinfeksi,ikuti
saran
dokter
untukmengobatinya
dan
bertujuan untukmencegah
TORCH.Sepertivaksin
rubela
masuknya
parasitepenyebab
dapat
dilakukansebelum
apabila
Untukmencegah
makanan
tidakdimasak
kemungkinantersebut,
sampai
selalu
matang.
konsumsimakanan
rutin
dapatdilakukan
tindakan
Andaternyata
terinfeksi
dan
teratur.Maksudnya
secepatnyaapabila
di
TORCH.Penanganan
adalah
agar
dalam
tubuh
yang
cepat
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1) Identitas klien
2) Keluhan utama: demam
3) Riwayat kesehatan: Suhu tubuh meningkat, malaise, sakit tenggorokan,
mual dan muntah, nyeri otot.
4) Riwayat kesehatan dahulu:
a. Klien sering berkontak langsung dengan binatang
b. Klien sering mengkonsumsi daging setengah atang
c. Klien pernah mendapatkan transfusi darah
5) Data psikologis
6)Data psikospiritual
7)Data social dan ekonomi
8)Pemeriksaan fisik
a. Mata: nyeri, acites
b. Sistem pencernaan: diare, mual dan muntah
c. Integument: suka berkeringat malam, suhu tubuh meningkat, timbulnya
rash pada kulit.
B. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1) Anti-Toxoplasma IgM dan Anti-Toxoplasma IgG (untuk mendeteksi
infeksi Toxoplasma)
2) Anti-Rubella IgM dan Anti-Rubella IgG (Untuk mendeteksi infeksi
Rubella)
3) Anti-CMV IgM dan Anti-CMV IgG (untuk mendeteksi infeksi
Cytomegalovirus)
12
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1)
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan proses infeksi
2)
Hipertermi berhubungan dengan peningkatan tingkat metabolisme
penyakit
3)
Resiko perdarahan berhubungan dengan trombositopenia
D. INTERVENSI
DIAGNOS
TUJUAN /
KRITERIA
Hipertermi
berhubunga
n dengan
INTERVENSI
RASIONAL
HASIL
Tujuan: setelah 1. BHSP
1. Menjalin
2. Monitor tanda-tanda
diberikan asuhan
kepercayaan
vital khususnya suhu
keperawatan
perawat dan klient
3. Lakukan
kompres
selamax24
sehingga
hangat pada ketiak,
jam diharapkan
memudahkan
leher
masalah
4. Anjurkan
minum
perawat
dalam
hipertermi dapat
teratasi
KH: suhu tubuh
dalam
rentang
normal
Nadi dan
dalam
yang banyak
5. Kolaborasi
dengan
tim
pemberian
intravena
RR
keperawatan
dalam 2. Tanda-tanda
cairan
vital
menunjukkan
keadaan
umum
klient
3. Kompres
rentang
normal
Tidak
medis
memberika asuhan
hangat
menerapkan
ada
prinsip
perubahan
evaporasi.
membuat
PD
vasodilatasi
dan
pori-pori
13
tebuka,
sehingga
panas
dapat keluar
4. Untuk mengganti
cairan yang hilang
lewat panas
5. Memenuhi
Gangguan
rasa
nyaman:
nyeri (akut)
berhubunga
Tujuan
Setelah
6. Bantu
penggunaan
kebutuhan cairan
dengan 6. Mendorong
teknik
dilakukan
pernafsan
perawatn selama 7. Anjurkan klien untuk
2x24jam
nyeri
relaksasi
dan
memberikan klien
cara mengatasi dan
menggunakan teknik
mengontrol tingkat
berkurang.
relaksasi.
n
dengan
nyeri,
KH:
8. Berikan
tindakan
7. Relaksasi
dapat
trauma
kenyamanan(pijatan,g
membantu
1. Klien akan
jaringan
osokan
menurunkan
mengungkap
punggung,sandaran
tegangan dan rasa
kan
bantal,pemberian
takut,yang
penatalaksan
kompres sejuk)
memperberat nyeri.
aan
atau 9. Kolaborasi pemberian
8. Meningktkan
prediksi
sedative sesuai dosis.
relaksasi
dan
nyeri.
meningkatkan
2. Uterus tidak
koping dan control
tegang
klien.
9. Meningkatkan
seperti papan
3. Nyeri tekan
(-)
4. Klien
kenyamanan
tidak
dengan membloks
terlihat
impuls nyeri.
kesakitan.
Resiko
perdarahan
Tujuan :
Setelah di
1. Monitor ketat
tanda-tanda
14
1. Untuk
mencegah
berhubunga
n dengan
trombosito
enia
berikan asuhan
keperawatan
selama 2x24 jam
tidak terdapat
tanda-tanda
perdarahan.
KH :
1. Tidak ada
pendarahan
pervagina.
2. Hemaglobin
dan
hematrokit
dalam batas
normal.
3. Tekanan
darah dalam
batas
normal.
4. Tidak ada
hematuri
dan
hematemesis
( NANDA
2015-2017
hal: 408)
pendarahan.
2. Catat nilai HB
dan HT sebelum
dan sesudah
terjadi
pendarahan.
3. Monitor TTV
4. Lindungi pasien
dari trauma yang
dapat
menyebabkan
pendarahan.
5. Catat nilai
trombosit pasien
( NANDA 20152017 hal: 408)
2.
3.
4.
5.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
15
pendarahan
yang lebih
parah dan
melakukan
penanganan
secepat
mungkin jika
terjadi
pendarahan.
Deteksi dini
tanda-tanda
anemia
Tekanan darah
yang menurun
nadi
meningkat
merupakan
tanda-tanda
syok.
Untuk
mencegah
terjadinya
trauma.
Nilai
trombosit
yang turun
rentan terjadi
pendarahan.
( NANDA
2015-2017
hal:408)
DAFTAR PUSTAKA
http://dannysatriyo.blogspot.com/2013/01/torch.html. Diakses pada tanggal 10
mei 2013. Pukul 22.15 wib.
16
17