Vous êtes sur la page 1sur 7

Analisis Resep

A. Resep 1
Dr. ZA
Spesialis Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan
Praktek
Jl. HB Jassin 17 A Gorontalo
SIP : 446/KES-FM/314/IV/2012
Gorontalo, 12- 4-2016
R/

Levovfloxacin 500 mg IV
S 1 dd 1

R/

Rhinofed tab VIII


S 2 dd 1

R/

Neurodex tab XII


S 3 dd 1

Pro
: KA
Umur : 22 thn
B. Skrinning Resep
No
URAIAN
.

1
2
3
4
5

7
8
9
10
11
12
13

PADA RESEP
ADA
TIDAK

Inscription
Identitas dokter:
Nama dokter

SIP dokter

Alamat dokter

Nomor telepon

Tempat dan tanggal penulisan

resep
Invocatio
Tanda resep diawal penulisan

resep (R/)
Prescriptio/Ordonatio
Nama Obat

Kekuatan obat

Jumlah obat

Signatura
Nama pasien

Jenis kelamin

Umur pasien

Berat badan

14
15
16

Alamat pasien
Aturan pakai obat
Iter/tanda lain

17

Subscriptio
Tanda tangan/paraf dokter

C. Penjelasan
1. Isncription
Pada resep ini nama, NIP, alamat dan tempat dan tanggal penulisan
resep ada, namun tidak terdapat nomor telefon dari dokter yang
bersangkutan, sehingga apabila ada informasi yang kurang jelas
berkaitan dengan obat, pasien maupun farmasis bekerja akan
mengalami kesulitan saat menghubungi dokter.
2. Invocatio
Dalam resep yang diberikan, tampak penulisan sudah tepat, berada di
sisi kiri atas.Karena obat yang diberikan lebih dari satu sehingga
dituliskan R/ lagi. Dalam resep tersebut obat-obat yang diberikan
adalah obat-obat generik.
3. Prescriptio/Ordonatio
Dalam resep ini, penulisan dari nama obat, kekuatan obat dan jumlah
obat dilampirkan dengan jelas.
4. Signatura
Dalam resep ini nama dan umur pasien, dan aturan pakai obat
dituliskan dengan jelas, namun jenis kelamin dan alamat dari pasien
tidak dilampirkan. Adapun jenis kelamin dan alamat dari pasien bisa
ditanyakan langsung oleh farmasis kepada pasien
5. Subscriptio
Dalam resep tidak disertakan paraf
6. Diagnosa Penyakit
Dari resep diatas pasien didiagnosa mengalami infeksi pada saluran
pernafasan (Bronkhitis), disertai batuk dan hidung tersumbat dan
mengalami pusing/sakit kepala akibat dari batuk.
D. Karakteristik Obat
1. Levofloxacin
Levofloksasin (levofloxacin) adalah antibiotik golongan fluorokuinolon
yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif
maupun gram positif. levofloksasin (levofloxacin) adalah levo isomer

dari ofloksasina. seperti semua kuinolon, levofloksasin (levofloxacin)


bekerja dengan cara menghambat dua tipe enzim II topoisomerase yaitu
DNA Gyrase dan topoisomerase IV. topoisomerase IV memerlukan
DNA terpisah yang telah direplikasi sebelum pembelahan sel bakteri.
Dengan DNA yang tidak dipisahkan, proses terhenti dan bakteri tidak
bisa membagi. Sedangkan DNA gyrase bertanggungjawab untuk
supercoil DNA sehingga akan cocok di dalam sel yang baru terbentuk.
kombinasi dari dua mekanisme di atas akan membunuh bakteri
sehingga levofloksasin (levofloxacin) digolongkan sebagai bakterisida.
Indikasi levofloxacin
Levofloksasina (levofloxacin) digunakan untuk infeksi maksilaris
sinusitis akut, eksaserbasi bakteri akut bronkitis kronik, pneumonia
komunitas, kulit dan struktur kulit yang kompleks, infeksi saluran
kemih, pieloneritis dan infeksi lain yang disebabkan kuman peka
terhadap levofloksasina (levofloxacin).
Kontra indikasi
Levofloksasina (levofloxacin) harus dihindari pada pasien dengan
hipersensitivitas terhadap levofloksasina (levofloxacin) atau antibiotik
golongan kuinolon lainnya. Levofloksasina (levofloxacin) juga kontra
indikasi pada pasien dengan epilepsi atau gangguan kejang lainnya dan
pada pasien yang memiliki riwayat pemakaian kuinolon terkait tendon
pecah.
Efek Samping Levofloxacin
Kebanyakan efek samping levofloksasin (levofloxacin) bersifat
ringan sampai sedang. Namun, efek samping serius kadang terjadi. Efek
samping yang paling umum seperti gangguan gastrointestinal : mual,
muntah, dan sembelit. Levofloksasina (levofloxacin) juga menyebabkan
intoksifikasi

pernafasan,

kardiovaskuler,

darah

dan

kelainan

hormonal

serta

efek samping yang yang kadang terjadi meskipun

jarang adalah tremor, kegelisahan, ansietas, sakit kepala ringan,


kebingungan, halusinasi, paranoid, depresi, mimpi buruk, dan insomnia.

Perhatian
Hati-hati pemberian levofloksasina (levofloxacin) pada pasien
dengan penyakit hati. Efektivitas dan keamanan pemakaian pada anakanak, wanita hamil dan menyusui belum terbukti.
Interaksi obat
Penggunaan levofloksasin (levofloxacin) bersama antasida yang
mengandung magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida,
menurunkan penyerapan levofloksasin oleh usus. Hal yang sama terjadi
jika diberikan bersamaan dengan suplemen zat besi dan multi-vitamin
yang mengandung zinc. Levofloksasin (levofloxacin) menunjukkan
potensi untuk memblokir pemecahan warfarin dan phenprocoumon. Hal
ini dapat meningkatkan kerja obat seperti warfarin, sehingga
menyebabkan efek samping yang lebih potensial, seperti perdarahan.
Dalam dosis tinggi, penggunaan levofloksasin (levofloxacin) bersamaan
dengan anti inflamasi non steroid (NSAID) dapat menyebabkan kejang.
Dosis levofloxacin
Dosis oral sama dengan dosis parenteral. pemberian levofloxacin
melalui infus dilakukan secara perlahan-lahan. Sinusitis maksilaris
akut : 500 mg tiap 24 jam selama 10-14 hari. Eksaserbasi akut bronkitis
kronis : 500 mg tiap 24 jam selama 7 hari. Community acquired
pneumonia : 500 mg tiap 24 jam selama 7-14 hari. Infeksi saluran
kemih terkomplikasi, pieloneritis akut : 250 mg tiap 24 jam selama 10
hari. Infeksi kulit dan struktur kulit tidak terkomplikasi : 500 mg tiap 24
jam selama 7-10 hari.

2. Rhinofed
Obat Rhinofed adalah obat kombinasi dua komponen aktif yaitu
Terfenadin dan pseudoefedrin. Terfenadin adalah obat yang termasuk
golongan antihistamin baru. Terfenadin bekerja spesifik dan selektif
terhadap reseptor H1, obat ini menimbulkan efek anti histamin tanpa

menimbulkan efek depres ssistem saraf pusat. Pseudoefedrin atau disoefedrin adalah suatu turunan efedrin. Pseudeoefedrin bekerja secara
langsung merangsang saraf simpatis pada reseptor adrenergik. Secara
klinis fungsi obat rhinofed adalah untuk menghilangkan gejala yang
ditimbulkan oleh rinitis alergika seperti rinore, bersin, rinore, dan
sensasi gatal di sekitar hidung dan menghilangkan gejal hidung
tersumbat
Indikasi Rhinofed
Kegunaan obat Rhinofed adalah untuk mengatasi gejala yang
ditimbulkan pada saat mengalami rinitis alergika dan rinitis vasomotor,
yaitu rinore,hidung tersumbat, sensasi gatal di sekitar hidung dan bersin
Kontraindikasi
Obat Rhinofed tidak direkomendasikan untuk digunakan pada
keadaan berikut : penderita rinitis yang mempunyai riwayat alergi
terhadap obat rhinofed atau terhadap alergi terhadap obat terfeadin atau
alergi terhadap obat psuedoefedrin penderita rinitis yang mempunyai
penyakit jantung seperti hipertesi berat, aritmia dan penyakit jantung
koroner penderita dengan dengan gangguan fungsi hati penderita yang
sedang hamil penderita yang sedang menyusui penderita yang sedang
mendapat terapi ketokonazol dal turunan azol lainnya penderita yang
sedang mendapat terapi monoamin oksidase inhibitor
Efek Samping Rhinofed
Efek samping dari Obat Rhinofed yang dapat ditimbulkan yaitu: efek
terhadap saluran cerna seperti mulut kering, mual, muntah, nyeri perut
dan penurunan nafsu makan efek terhadap sistem saraf pusat seperti
ansietas, gelisah dan insomnia efek terhadap sistem peredaran darah
seperti takikardi, palpitasi, dan ekstrasistol. efek samping lainnya yang
jarang terjadi namu pernah dilaporkan yaitu alopesia, sakit kepala,
kerigat dingin, gangguan fungsi hati, tremor, kejang, gangguan mood
dan depresi,.
Perhatian
Informasi Keamanan Obat rhinofed harus digunakan dengan hati
hati jangan sampai melebihi dosis yang dianjurkan Obat rhinofed yang

kelebihan dosis dapat menimbulkan aritmia jantung seperti takikadi


ventrikular fibrilasi terutama pada dosis yang melebihi 360 mg per hari
Obat rhinofed harus digunakan dengan hati hati pada penderita yang
mempunyai penyakit glaukoma sudut tertutup Obat rhinofed harus
digunakan dengan hati hati pada penderita yang mempunyai penyakit
hipertensi Obat rhinofed harus digunakan dengan hati hati pada
penderita yang mempunyai penyakit hipertiroid Pemberian obat
rhinofed bersamaan dengan obat penghambat mono amin oksidase
dapat menyebabkan terjadinya krisis hipertensi. Pemberian obat
rhinofed bersamaan dengan Antasida dapat menyebabkan terjadinya
peningkatan kecepatan absorpsi pseudoefedrin Pemberian obat rhinofed
bersamaan dengan Kaolin dapat menyebabkan terjadinya penurunan
kecepatan absorpsi pseudoefedrin Pemberian obat rhinofed bersamaan
dengan

ketokonazol

dapat

menyebabkan

terjadinya

penurunan

metabolisme terfenadin........
Dosis Rhinofed
Rhinofed tablet memiliki komposisi obat Pseudoefedrine HCL 30
mg danTerfenadine 40 mg untuk setiap tabletnya. Rhinofed sirup
memiliki komposisi Pseudoefedrine HCL 15 mg dan Terfenadine 20 mg
untuk setiap 5 ml suspensinya. Adapun dosis obat Rhinofed yang
dianjurkan yaitu : untuk penderita rinitis dewasa dianjurkan untuk
menggunakan dosis 1 tablet sebanyak tiga kali pemberian dalam sehari
untuk penderita rinitis anak usia lebih dari 12 tahun dianjurkan untuk
menggunakan dosis 1 tablet sebanyak tiga kali pemberian dalam sehari
untuk penderita rinitis anak usia kurang dari 12 tahun dianjurkan untuk
menggunakan dosis 1 sendok teh sebanyak tiga kali pemberian dalam
sehari
3. Neurodex
Vitamin B1 sebagai koenzim pada dekarboksilasi asam alfa-keto dan berperan
dalammetabolisme karbohidrat. Vitamin B6 di dalam tubuh berubah menjadi
piridoksal fosfat danpiridoksamin fosfat yang dapat membantu dalam metabolisme

protein dan asam amino. Vitamin B12 berperan dalam sintesa asam nukleat dan
berpengaruh pada pematangan sel dan memeliharaintegritas jaringan syaraf.
Indikasi
Untuk pengobatan kekurangan vitamin B1, B6, dan B12 seperti pada polineuritis.
Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap komponen obat ini.
Dosis
1 tablet sehari, atau menurut petunjuk dokter.
Efek samping
Pemakaian Vitamin B6 dosis besar dalam jangka waktu yang lama, dapat
menyebabkan sindromneuropati.
Peringatan
Sebaiknya tidak digunakan untuk pasien yang sedang menerima terapi levodopa.

Vous aimerez peut-être aussi