Vous êtes sur la page 1sur 10

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
Beberapa faktor yg harus dikaji adalah faktor predisposisi dan faktor presipitasi
(Stuart & Laraia, 2005)
a. Faktor predisposisi yang harus dikaji adalah penolakan orang tua, harapan orang
tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai
tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri tidak
realistis. Sedangkan yang paling sering terjadi adalah gangguan dalam mencapai
tugas perkembangan sehingga individu tidak dapat hubungan interpersonal yang
sehat. Perhatian dan stimulasi pada masa bayi, kurang komunikasi antara orang tua
dan anak, penganiayaan pada masa kanak-kanak.
b. Faktor presipitasi yang harus dikaji adalah ketegangan peran stres yang berlebihan
berhubungan dengan frustasi yang dialami individu dalam peran seperti konflik
peran yang tidak jelas, menurunnya kestabilan keluarga, terjadinya perpisahan
dengan orang tua yang berarti (perceraian,kematian), ansietas berat yang
berkepanjangan dan tidak dapat diatasi (kegagalan dalam berhubungan), malu
pada saat berhubungan dengan orang lain. Secara objektif dapat dilihat perilaku
klien

yang

khas

dan

berhubungan

dengan

harga

diri

rendah.

Perilaku perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan terhadap tindakan
penyakit, rasa percaya kurang, merendahkan martabat diri sendiri, rasa bersalah
terhadap diri sendiri, mencederai diri sendiri akibat harga diri rendah, sukar
mengambil keputusan dan mempunyai harapan yang suram.
c. Tanda dan gejala
1) Perasaan malu pada diri sendiri.
2) Rasa bersalah terhadap diri sendiri
3) Merendahkan martabat.

4) Gangguan hubungan sosial.


5) Percaya diri kurang..
6) Mencederai diri akibat harga diri rendah disertai dengan harapan yang suram
mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan.
7) Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan.
d. Mekanisme koping pada gangguan konsep diri, mekanisme koping dapat dibagi 2
yaitu koping jangka pendek dan koping jangka panjang (Stuart & Laraia, 2005)
1) Koping jangka pendek (Suliswati,2005) membagi menjadi 4 kategori, yaitu:
aktivitas yang memeberi pelarian sementara dari krisis (pemakaian obat),
aktivitas yang memberi kehidupan (memenuhi kebutuhan hidup dengan
kerja), aktivitas yang memberi kesempatan mengganti identitas sementara
(memiliki kelompok tertentu/pengikut kelompok tertentu), aktivitas yang
memberikan kekuatan/dukungan sementara terhadap konsep diri (aktivitas
yang kompetisi, kontes, prestasi, akademik)
2) Koping jangka panjang adalah penutupan identitas prematur ygdiinginkan
oleh orang yg penting bagi individu tanpamemperhatikan keinginan aspirasi
dan potensi dari individutersebut dan identitas negatif dgn mengasumsi
identitas ygtidak wajar untuj dapat diterima oleh nilai dan harapanmasyarakat.
e. Sumber koping merupakan suatu evaluasi terhadap pilihan koping dan strategi
seseorang. Individu dapat mengatasi stres dan ansietas dengan menggunakan
sumber koping yang ada di lingkungannya. Sumber koping tersebut dijadikan
sebagai modal untuk menyelesaikan masalah. Dukungan sosial dan keyakinan
budaya

dapat

membantu

seseorang

mengintegrasikan

pengalaman

yang

menimbulkan stress dan mengadopsi strategi koping yang efektif. Menurut

Towsend ( 1998 ) pada pasien dengan gangguan harga diri rendah akan ditemukan
batasan karakteristik :
1)
2)
3)
4)

Kurang kontak mata


Ungkapan yang mengaktifkan diri
Ekspresi rasa malu
Mengevaluasi diri sebagai individu yang tidak mampu untuk menghadapi

berbagai peristiwa.
5) Menolak
umpan balik

yang positif dan melebih

lebih

kan

umpan balik yang negatif tentang dirinya.


6) Ragu-ragu untuk mencoba hal-hal yang baru
7) Hipersensitif terhadap kritik, mudah tersinggung dengan pembicaraan orang
lain
2.Diagnosa keperawatan
1. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
Tujuan umum : Klien memilih konsep diri yang positif
Tujuan khusus
1. Klien dapat
membina hubungan
saling percaya denga
n perawat

Kriteria
Klien dapat menunjukkan

ekspresi wajah bersahabat,


menunjukan rasa senang,
ada kontak mata, mau
berjabat tangan, mau
menyebutkan nama, mau
menjawab salam, klien mau
duduk berdampingan denga
n perawat, mau mengutarak
an masalah yang dihadapi

Intervensi
Bina
hubungan
saling
percaya
dengan
menggunakan
prinsip
komunikasi
terapeutik,
yaitu sapa klien dengan
ramah baik verbal maupun
non verbal, perkenalkan diri
dengan sopan, tanyakan
nama lengkap dan nama
panggilan yang disukai
klien,
jelaskan
tujuan pertemuan, jujur dan
menepati janji, tunjukkan si
kap empati danmenerima
klien
apa
adanya,
beri perhatian
dan

2. Klien dapat
mengidentifikasi
aspek positif dan
kemampuan
yang
dimiliki

Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki
yaitu : aspek positif dan
kemampuan yang dimiliki
klien, aspek positif
keluarga, aspek positif
lingkungan klien.

perhatikan kebutuhan dasar


klien
Diskusikan dengan klien
tentang :aspek positif yang
dimiliki
klien,keluarga,
lingkungan,
kemampuan
yang
dimiliki
klien.
Bersama
klien buat daftar tentang : a
spek positif klien, keluarga,
lingkungan,
kemampuan
yang dimiliki klien. Beri
pujian
yang
realistis,
hindarkan
memberi
penilaian negatif
Diskusikan dengan klien
kemampuan yang dapat
dilaksanakan, diskusikan
kemampuan yang dapat
dilanjutkan pelaksanaannya.

3. Klien dapat menilai Klien menyebutkan


kemampuanyang
kemampuan yang dapat
dimiliki
dilaksanakan.
untuk dilaksanakan

4.Klien
dapat Klien membuat rencana
merencanakan
kegiatan harian.
kegiatan
sesuai
dengan kemampuan
yang dimiliki

Rencanakan bersama klien


aktivitas yang dapat
dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan klien,
meliputi : kegiatan mandiri,
kegiatan dengan bantuan
keluarga, tingkatkan
kegiatan sesuai kondisi
klien, beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan yang
dapat klien lakukan.

5.Klien
dapat Klien melakukan kegiatan
melakukan kegiatan sesuai jadwal yang dibuat
sesuai
dengan
rencana yang dibuat

Anjurkan klien
untuk melaksanakan
kegiatan yang telah
direncanakan, pantau

kegiatan yang dilaksanakan


klien, beri pujian atas usaha
yang dilakukan klien,
diskusikan
kemungkinan pelaksanaan k
egiatan setelah pulang.
6.Klien
dapat Klien memanfaatkan
memanfaatkan
sistem pendukung yang ada
sistem pendukung y dikeluarga
ang ada

Beri pendidikan kesehatan


pada keluarga tentang cara
merawat klien dengan harga
dirirendah, bantu keluarga
memberikan dukungan
selama klien
dirawat, bantu keluarga me
nyiapkan lingkungan di
rumah.

2. Isolasi sosial berhubungan dengan harga diri rendah


Isolasi sosial

Menurut Townsend, M.C (1998:152), Isolasi sosial merupakan keadaan


kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan
sikap negatif dan mengancam bagi dirinya

Menurut DEPKES RI (1989: 117) penarikan diri atau withdrawl


merupakan

suatu

tindakan

melepaskan

diri,

baik perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung


yang dapat bersifat sementara atau menetap.
Tujuan Umum : Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
Tujuan Khusus
TUK 1 Klien dapat

Kriteria

Ekspresi

Intervensi
a. Bina hubungan saling

membina hubungan
saling percaya

TUK 2 Klien dapat


mengidentifikasi
kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki

TUK 3 Klien dapat


menilai kemampuan
yang dapat digunakan

wajah bersahabat,
percaya dengan
menunjukkan rasa
mengungkapkan prinsipk
senang, ada kontak mata,
komunikasi terapeutik
b.
Sapa klien dengan
mau berjabat tangan,
ramah baik verbal
mau menyebutkan nama,
maupun non verbal
mau menjawab salam,
c. Perkenalkan diri dengan
klien mau
sopan
duduk berdampingan
d. Tanyakan nama lengkap
dengan perawat, mau
klien dan nama
menguraikan masalah
panggilan yang disukai
yang dihadapi
klien
e. Jelaskan tujuan
pertemuan
f. Jujur dan menepati janji
g. Tunjukkan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya.
h. Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien

Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki.
a. Kemampuanyang
dimilikiklien
b. Aspek
positif keluarga
c. Aspek
positif lingkungan
yangdimiliki

Klien dapat menilai

kemampuan yang dapat


digunakan dirumah sakit

Diskusikan kemampuan
dan aspek positif yang
dimiliki klien
Setiap bertemu klien
hindarkan dari memberi
nilai yang negatif
Utamakan memberi
pujian yang realistis

Diskusikan dengan klien


kemampuan yang masih
dapat digunakan selama
sakit

TUK 4 Klien dapat


menetapkan dan
merencanakan kegiatan
sesuai dengan
kemampuan yang
dimiliki

Klien menilai
kemampuan yang dapat
digunakan dirumah

Klien memiliki
kemampuan yang akan
dilatih
Klien mencoba sesuai
jadwal harian

TUK 5 Klien dapat


melakukan kegiatan
sesuai kondisi sakit dan
kemampuannya

TUK 6 Klien dapat


memenfaatkan sistem
pendukung yang ada

Klien melakukan

kegiatan yang telah


dilatih (mandiri atau
dengan bantuan)
Klien mampu

melakukan beberapa
kegiatan secara mandiri

Keluarga member
dukungan dan pujian
Keluarga
memahami jadual kegia
tan harian klien

Diskusikan kemampuan
yang dapat dilanjutkan
pengunaanya
Berikan pujian
Meminta klien untuk
memilih satu kegiatan
yang mau dilakukan di
rumah sakit
Bantu klien melakukan
jika perlu beri contoh
Beri pujian atas
keberhasilan klien
Beri kesempatan pada
klien untuk mencoba
kegiatan yang telah
direncanakan
Beri pujian atas
keberhasilan klien
Diskusikan
kemungkinan pelaksanaa
n dirumah
Beri pendidikan
kesehatan pada keluarga
tantang cara merawat
klien dengan harga diri
rendah
Bantu keluarga
memberikan dukungan
selama sakit
Bantu keluarga
menyiapkan lingkungan
dirumah
Jelaskan cara
pelaksanaan jadwal
kegiatan klien dirumah

Anjurkan memberi
pujian pada klien setiap
berhasil

3. Resiko perubahan persepsi sensori: Halusnasi berhubungan dengan menarik diri.


Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
Suatu penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatupenghayatan yang
dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren: persepsi palsu
(Maramis, 2005). Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang salah
(Stuart, 2007).
Tujuan umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain supaya tidak terjadi
halusinasi
Tujuan Khusus
3.
Klien
dapat
menyebutkan
keuntungan berhubung
an dengan orang lain

Kriteria
Klien dapat menyebutkan
manfaat
dan
keuntungan berhubungan de
ngan orang lain.

Intervensi
Kaji pengetahuan klien
tentang manfaat dan
keuntungan berhubungan
sosial dengan orang
laindan kerugian bila
tidak berhubungan deng
an orang lain
Beri kesempatan kepada
klien untuk
mengungkapkan
perasaan tentang
keuntungan berhubungan
sosial dengan orang lain.
Diskusikan dengan klien
tentang

manfaat berhubungan sos


ial dengan orang lain.
Beri reinforcement
positif terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
kemampuan
berhubungan dengan
orang lain
Kaji pengetahuan pasien
tentang kerugian bila
tidak berhubungan
dengan orang lain.
Beri kesempatan kepada
klien untuk
mengungkapkan
perasaan tentang
kerugian bila
tidak berhubungan deng
an orang lain.
Diskusikan dengan
klien tentang kerugian
bila
tidak berhubungan deng
an orang lain.
Beri reinforcement
positif terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
kemampuan
berhubungan dengan
orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/173793914/Harga-Diri-Rendah-Situasional

Stuart, (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi : Lima. Jakarta : EGC

Vous aimerez peut-être aussi