Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DISUSUN OLEH:
Andi Alif Buanama
C 111 09 768
A. PENGERTIAN
Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat
serangan sakit dadadi dearah sternum atau di bawah sternum (substernal) atau
dada sebelah kiri yang khas, yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang
seringkali menjalar ke lengan kiri, kadang-kadang dapat menjalar ke punggung,
rahang, leher atau ke lengan kanan. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada
waktu pasien melakukan aktivitas dan segera hilang bila pasien menghentikan
aktivitasnya.
Sakit dada pada angina pektoris disebabkan karena timbulnya iskemia
miokard, karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Serangan sakit
dada biasanya berlangsung 1 sampai 5 menit, bila sakit dada terus berlangsung
lebih dari 20 menit, mungkin pasien mendapat serangan infark miokard akut dan
bukan disebabkan angina pektoris biasa. Pada pasien angina pektoris dapat pula
timbul keluhan lain seperti sesak napas, perasaan kadang-kadang sakit dada
disertai keringat dingin
Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum.
B. ETIOLOGI
Faktor penyebab Angina Pektoris antara lain:
1. Ateriosklerosis
2. Spasmearterikoroner
3. Anemia berat
4. Artritis
5. Aorta Insufisiensi
C. MANIFESTASI KLINIS
Iskemia otot jantung akan memberi nyeri dengan derajat yang bervariasi,
mulai dari rasa tertekan pada dada sampai nyeri hebat yang disertai dengan rasa
takut atau rasa akan menjelang ajal. Nyeri sangat terasa pada di daerah belakang
sternum atas atau sternum ketiga tengah (retrosentral). Meskipun rasa nyeri
biasanya terlokalisasi, namun nyeri tersebut dapat menyebar ke leher, dagu, bahu,
dan aspek dalam ekstremitas atas. Pasien biasanya memperlihatkan rasa sesak,
tercekik, dengan kualitas yang terus menerus. Rasa lemah atau baal di lengan atas,
pergelangan tangan, dan tangan akan menyertai rasa nyeri. Selama terjadi nyeri
fisik, pasien mungkin akan merasa akan meninggal. Karakteristik utama nyeri
tersebut akan berkurang apabila faktor presipitasinya dihilangkan.
D. PATOFISIOLOGI
Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidakadekuatan
suplay oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekauan arteri dan
penyempitan lumen arteri koroner (ateriosklerosis koroner). Tidak diketahui
secara pasti apa penyebab ateriosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada faktor
tunggal
yang
bertanggungjawab
atas
perkembangan
ateriosklerosis.
terhadap
dingin
dapat
mengakibatkan
vasokontriksi
dan
Diagnosa
o Pemeriksaan EKG
o Uji latihan fisik (Exercise stress testing dengan atau tanpa pemeriksaan
radionuclide)
o Angiografi koroner.
Terapi
o
o
o
o
o
o
F. FAKTOR PENCETUS
a. Exposure to cold.
b. Eating.
c. Emotional stress.
Studi potong-lintang mengungkapkan mikroalbuminuria/albuminuria terkait
dengan faktor resiko penyakit kardiovaskular (PKV) dari subyek klinis normal
dan pasien dengan/tanpa diabetes. Beberapa studi prospektif antara lain
Prevention of Renal and Vacular End-Stage Disease (PREVEND) study,
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Elektrokardiogram
Gambaran elektrokardiogram (EKG) yang dibuat pada waktu istirahat
dan bukan pada waktu serangan angina seringkali masih normal. Gambaran
EKG kadang-kadang menunjukkan bahwa pasien pernah mendapat infark
moikard pada masa lampau. Kadang-kadang EKG menunjukkan pembesaran
ventrikel kiri pada pasien hipertensi dan angina. Kadang-kadang EKG
menunjukkan perubahan segmen ST dan gelombang T yang tidak khas. Pada
waktu serangan angina, EKG akan menunjukkan adanya depresi segmen ST
dan gelombang T menjadi negatif.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tidak begitu penting dalam diagnosis angina
pectoris. Walaupun demikian untuk menyingkirkan diagnosis infark miokard
jantung akut maka sering dilakukan pemeriksaan enzim CPK, SGOT, atau
LDH. Enzim tersebut akan meninggi pada infark jantung akut sedangkan pada
angina kadarnya masih normal. Pemeriksaan lipid darah seperti kadar
kolesterol, HDL, LDL, dan trigliserida perlu dilakukan untuk menemukan
faktor resiko seperti hiperlipidemia dan pemeriksaan gula darah perlu
H. TERAPI FARMAKOLOGI
Nitrogliserin. Senyawa nitrat masih merupakan obat utama untuk menangani
angina pektoris. Nitrogengliserin diberikan untuk menurunkan konsumsi jantung
yang akan mengurangi iskemia dan mengurangi nyeri agina.
Nitrogliserin adalah bahan vasoaktif yang berfungsi melebarkan baik vena
maupun arteria sehingga mempengaruhi sirkulasi parifer.dengan pelebaran vena
terjadi penggumpalan darah vena di seluruh tubuh. Akibatnya hanya sedikit darah
yang kembali ke jantung dan terjadilah penurunan tekanan pengisian (preload).
Nitrat juga melepaskan arteriol sistemik dan menyebabkan penurunan tekanan
darah (penurunan afterload). Semua itu berakibat pada penurunan oksigen pada
jantung, menciptakan suatu keadaan yang lebih seimbang antara suplay dan
kebutuhan.
Nitrogliserin biassanya diletakkan dibawah lidah (sublinguinal) atau di pipi
(kantong bukal) dan akan menghilangkan nyeri iskemia dalam 3 menit.
Nitrogliserin mudah menguap dan menjadi tidak aktif bila terkena panas,
uap, udara,cahaya dalam waktu lama. Bila ntrogliserin masih segar, pasien
akan merasa terbakar di bawah lidah dan kadang kepala terasa tegang dan
berdenyut. Persiapan nitrogliserin harus diperbaharui setiap 6 bulan sekali.
dosis
yang
diperlukan,
yaitu
dosis
terkecil
yang
dapat
Pasien
harus
mengingat
berapa
lama
kerja
nitrogliserin
dalam
Bila nyeri menetap setelah memakai tiga (3) tablet sublingual dengan
interval 5 menit, pasien dianjurkan segera dibawa fasilitas perawatan darurat
terdekat.
Efek samping nitrogliserin meliputi rass panas, sakit kepala berdenyut,
hipertensi, dan takikardi. Penggunaan preparat nitrat long-acting masih
diperdebatkan. Isrobid dinitrat (isordil) tampaknya efeksamping 2 jam bila
digunakan di bawah lidah, tapi efeknya tidak jelas bila diminum peroral.
Salep Nitrogliserin Topikal. Nitrogliserin juga tersedia dalam bentuk Lnilinpetrolatum. Bentuk ini dioleskan di kulit sebagai perlindungan terhadap
nyeri angina dan mengurangi nyeri. Bentuk ini sangat berguna bila
digunakan pada pasien yang mengalami angina pada malam hari atau yang
menjalankan aktivitas dalam waktu yang cukup lama (misal main golf)
karena mempunyai efek jangka panjang sampai 24 jam. Biasanya dosis
ditingkatkan sampai sakit kepala atau efek berat terhadap tekanan darah atau
tekanan jantung, kemudian diturunka sampai dosis tertinggi yang tidak
menimbulkan efek samping tersebut. Cara pemakaian salep biasanya
dilampirkan pada kemasan. Pasien diingatkan untuk mengganti tempat yang
akan dioleskan salep untuk mencegah iritasi kulit.
Penyekat Beta-adrenergik. Bila pasien tetam menderita nyeri dada
meskipun telah mendapat nitrigliserin dan merubah gaya hidup, maka
diperlukan bahan penyekat beta adrenergik. Propanolol hidroklorit ( Inderal)
masih merupakan obat pilihan. Obat ini berfungsi menurunkan konsumsi
oksigen dengan menhambat impuls simpatis ke jantung. Hasilnya terjadi
penurunan frekuensi jantung, tekanan darah, dan kontraksi jantung yang
menciptakan suatu keseimbangan antara kebutuhan oksigen jantung dan
jumlah oksigen yang tersedia. Hal ini dapat membantu mengontrol nyeri dada
dam memungkinkan pasien bekerja atau berolahraga. Propanolol dapat
diberikan bersama isorbid dinitrat sub lingual atau oral untuk mencegah nyeri
angina.
Propanolol dibersihkan oleh hati dengan kecepatan bervariasi,
tergantung dari masing-masing pasien. Biasanya diberikan dengan interval 6
jam, efek sampingnya meliputi kelemahan muskuloskeletal, brakikardia, dan
depresi mental.
Bila propanolol diberikan, maka tekanan darah dan frekuensi jantung
harus dipantau (denngan pasien dengan posisi tegak) 2 jam setelah pemberian
obat. Pemberian dapat dilakukan oleh anggota keluarga dirumah atau petugas
kesehatan. Jika tekanan darah turun secara mendadak, maka perlu diberikan
setiap
individu
dosis
terapeutiknya
berbeda.
dengan
melakukan
depolimerasi
rantai
polisakarida
heparin.
infark
miokard,
tetapi
komplikasi
perdarahan
bertambah.
kurang
dari
heparin.
Bilivarudin
telah
disetujui
untuk
menggantikan heparin pada pasien angina tyak stabil yang menjalani PCI.
Hirudin maupun bivalirudin dapat menggantikan heparin bila ada efek
samping trombositopenia akibat heparin (HIT)
I. PENATALAKSANAAN
Tujuan penatalaksanaan medis angina adalah untuk menurunkan kebutuhan
oksigen jantung dan untuk meningkatkan suplai oksigen. Secara medis tujuan ini
dicapai melalui terapi farmakologi dan kontrol terhadap faktor risiko. Secara
bedah tujuan ini dapat dicapai melalui revaskularisasi suplai darah jantung
melalui bedah pintas arteri koroner atau angiosplasti koroner transluminar
perkutan (PCTA = percutaneous transluminal coronary angioplasty). Biasanya
diterapkan
kombinasi
antara
terapi
medisdan
pembedahan.
Tiga teknik utama yang menawarkan penyembuhan bagi klien dengan penyakit
arteri koroner mencakup penggunaan alat intrakoroner untuk meningkatkan aliran
darah, penggunaan laser untuk menguapkan plak dan endarterektomi koroner
perkutan untuk mengangkat obstruksi. Penelitian yang bertujuan untuk
membandingkan hasil akhir yang dicapai oleh salah satu atau seluruh teknik di
atas, melalui bedah pintas koroner dan PTCA sedang dilakukan. Ilmu
pengetahuan terus dikembangkan untuk mengurangi gejala dan kemunduran
proses angina yang diderita pasien.
J. PENGKAJIAN
DAFTAR PUSTAKA
1. http://emedicine.medscape.com/article/150215-overview
2. http://piogama.ugm.ac.id/index.php/2009/02/angina-pektoris/
3. http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4472
4. http://www.docstoc.com/docs/58742143/Angina-Pectoris
5. http://www.labtestsonline.org/understanding/conditions/angina.html
6. http://www.netdoctor.co.uk/diseases/facts/angina.htm
7. http://www.medicinenet.com/angina/article.htm