Vous êtes sur la page 1sur 11

A.

Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Desa
(khususnya Bagian Kelima Mengenai Keuangan Desa)
2. Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa
3. Permendagri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa

B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa


Pengertian Keuangan Desa menurut UU Desa adalah semua hak dan
kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa
uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
Desa. Hak dan kewajiban tersebut menimbulkan pendapatan, belanja,
pembiayaan yang perlu diatur dalam pengelolaan keuangan desa yang baik.
Siklus pengelolaan keuangan desa meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban, dengan periodisasi 1
(satu) tahun anggaran, terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31
Desember.
Gambaran rincian proses Siklus Pengelolaan Keuangan Desa adalah sebagai
berikut:

1. Asas Pengelolaan Keuangan Desa


a. Transparan
prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk
mengetahui dan mendapat akses informasi seluas-luasnya
tentang keuangan desa. Asas yang membuka diri terhadap hak
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan
tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan pemerintahan desa
dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan
b. Akuntabel
perwujudan

kewajiban

untuk

mempertanggungjawabkan

pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan


kebijakan yang dipercayakan dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan.
bahwa

setiap

Asas akuntabel yang menentukan

kegiatan

penyelenggaraan

dan

hasil

pemerintahan

dipertanggungjawabkan

kepada

akhir

desa
masyarakat

harus
desa

kegiatan
dapat
sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang- undangan


c. Partisipatif
penyelenggaraan pemerintahan desa yang mengikutsertakan
kelembagaan desa dan unsur masyarakat desa
d. Tertib dan Disiplin Anggaran
pengelolaan keuangan desa harus mengacu pada aturan atau
pedoman yang melandasinya
Beberapa disiplin anggaran yang perlu diperhatikan dalam
Pengelolaan Keuangan Desa yaitu:

Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan


yang

terukur

secara rasional

yang

dapat

dicapai

untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja


yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran
belanja;

Pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian


tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan

tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum


tersedia atau tidak mencukupi kredit anggarannya dalam
APB Desa/Perubahan APB Desa;

Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam


tahun

anggaran

yang bersangkutan harus dimasukan

dalam APB Desa dan dilakukan melalui Rekening Kas


Desa.

2. Struktur Organisasi Keuangan Pemerintah Desa


Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dipegang oleh
Kepala Desa. Namun demikian dalam pelaksanaannya, kekuasaan
tersebut sebagian dikuasakan kepada perangkat desa sehingga
pelaksanaan pengelolaan keuangan dilaksanakan secara bersamasama oleh Kepala Desa dan Pelaksana Teknis Pengelolaan
Keuangan Desa (PTPKD). Ilustrasi Struktur Organisasi Pengelolaan
Keuangan pada pemerintah desa dapat digambarkan sebagai
berikut:

a. Kepala Desa
Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili
Pemerintah Desa dalam

kepemilikan kekayaan milik desa yang

dipisahkan. Sebagai pemegang kekuasaan pengelola keuangan


desa, mempunyai wewenang sebagai berikut:
1) menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa
2) menetapkan PTPKD
3) menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan
desa
4) menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam
APBDesa
5) melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas
beban APBDesa.

Kepala Desa memegang jabatan selama 6 (enam) tahun terhitung


tanggal pelantikan dan dapat menjabat paling lama 3 (tiga) kali
masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut.
Dalam melaksanakan kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa,
Kepala Desa menguasakan sebagian kekuasaannya kepada
perangkat desa.
Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa,
dibantu oleh PTPKD (Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan
Desa), dimana PTPKD ini berasal dari unsur-unsur perangkat
desa yaitu:
a. Sekretaris Desa
b. Kepala Seksi
c. Bendahara
yang penetapannya menggunakan Keputusan Kepala Desa.
b. Sekretaris Desa
Pada susunan PTPKD tersebut, Sekretaris Desa bertindak sebagai
koordinator PTPKD yang memiliki tugas sebagai berikut:
a. menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa
b. menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang

APBDesa,

perubahan APBDesa dan pertanggung jawaban pelaksanaan


APBDesa
c. melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang
telah ditetapkan dalam APBDesa;
d. menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBDesa
e. melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan
pengeluaran APBDesa
Sekretaris

Desa

mendapatkan

pelimpahan

kewenangan

dari

Kepala Desa dalam melaksanakan Pengelolaan Keuangan Desa, dan


bertanggungjawab kepada Kepala Desa
Sedangkan, Kepala Seksi bertindak sebagai pelaksana kegiatan sesuai
dengan bidangnya. Kepala Seksi mempunyai tugas sebagai berikut:

a. menyusun

rencana

pelaksanaan

kegiatan

yang

menjadi

tanggung jawabnya
b. melaksanakan

kegiatan

dan/atau

bersama

Lembaga

Kemasyarakatan Desa yang telah ditetapkan di dalam APBDesa


c. melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas
beban anggaran belanja kegiatan
d. mengendalikan pelaksanaan kegiatan
e. melaporkan

perkembangan

pelaksanaan

kegiatan

kepada

Kepala Desa
f. menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran
pelaksanaan kegiatan
Bendahara sebagaimana disebutkan di atas, dijabat oleh staf pada
Urusan Keuangan. Bandahara PTPKD mempunyai tugas menerima,
menyimpan,

menyetorkan/membayar,

mempertanggungjawabkan

penerimaan

menatausahakan,

dan

pendapatan

dan

desa

pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa.


3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)
APBDes terdiri atas :
a. Pendapatan Desa
b. Belanja Desa
c. Pembiayaan Desa

Dari penyusun APBDes di atas, masing-masing dapat dijelaskan


sebagai berikut:
a. Pendapatan Desa
meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang
merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak
perlu dibayar kembali oleh desa.
Pendapatan Desa dapat diklasifikasikan menurut kelompok dan
jenis. Dibedakan menurut kelompok terdiri atas:
1) Pendapatan Asli Desa (PADesa)
Yang terdiri atas jenis:
a) Hasil Usaha, antara lain hasil BUMDes dan tanah
kas desa

b) Hasil Aset, antara lain tambatan perahu, pasar


desa, tempat pemandian umum, jaringan irigasi
c) Swadaya, partisipasi dan gotong royong, yang
termasuk yaitu membangun dengan kekuatan
sendiri yang melibatkan peran serta masyarakat
berupa tenaga, barang yang dinilai dengan uang
d) Lain-lain

pendapatan

asli

desa,

antara

lain

pungutan desa
2) Transfer
Yang terdiri atas jenis:
a) Dana Desa
b) Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota
dan Retribusi Daerah
c) Alokasi Dana Desa (ADD)
d) Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi
e) Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota
3) Pendapatan Lain-lain
Yang terdiri atas jenis:
a) Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yang
tidak mengikat, antara lain berupa pemberian
berupa uang dari pihak ke tiga
b) Lain-lain pendapatan Desa yang sah, antara lain
berupa

pendapatan

sebagai

hasil

kerjasama

dengan pihak ketiga dan bantuan perusahaan


yang berlokasi di desa
b. Belanja Desa
meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan
kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.
Belanja

Desa

dipergunakan

dalam

rangka

mendanai

penyelenggaraan kewenangan Desa.


Belanja Desa diklasifikasikan menurut kelompok, kegiatan dan
jenis.

Klasifikasi Belanja Desa menurut kelompok, dibedakan sebagai


berikut:
1) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2) Pelaksanaan Pembangunan Desa
3) Pembinaan Kemasyarakatan Desa
4) Pemberdayaan Masyarakat Desa
5) Belanja Tak Terduga
Kelompok-kelompok belanja desa di atas dibagi dalam kegiatan
sesuai dengan kebutuhan Desa yang telah dituangkan dalam
RKPDesa.
Kegiatan-kegiatan tersebut terdiri atas jenis belanja sebagai
berikut:
1) Pegawai
Jenis belanja ini dianggarkan

untuk pengeluaran

penghasilan tetap dan tunjangan bagi Kepala Desa dan


Perangkat Desa serta tunjangan BPD.
Belanja

ini

dianggarkan

Penyelenggaraan

dalam

Pemerintahan

kelompok

Desa,

kegiatan

pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan.


Pembayaran dilaksanakan setiap bulan.
2) Barang dan Jasa
Jenis

belanja

ini

digunakan

untuk

pengeluaran

pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya


kurang dari 12 (dua belas) bulan, antara lain belanja
ATK,

pemeliharaan,

cetak

penggandaan,

sewa

perlengkapan, insentif RT/ RW, pakaian dinas dan


atributnya, operasional pemerintah desa, pemberian
barang pada masyarakat/kelompok masyarakat dan lainlain.
Insentif Rukun Tetangga /Rukun Warga adalah bantuan
uang untuk operasional lembaga RT/RW dalam rangka
membantu pelaksanaan tugas pelayanan pemerintahan,
perencanaan pembangunan, ketentraman dan ketertiban,
serta pemberdayaan masyarakat desa.

Pemberian

barang

pada

masyarakat/kelompok

masyarakat dilakukan untuk menunjang pelaksanaan


kegiatan.
3) Modal
Jenis belanja ini digunakan untuk pengeluaran dalam
rangka pembelian/pengadaan barang atau bangunan
yang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan.
Pembelian /pengadaan barang atau bangunan digunakan
untuk kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa
Dalam keadaan darurat dan/atau Keadaan Luar Biasa (KLB),
pemerintah Desa dapat melakukan belanja yang belum tersedia
anggarannya.
Keadaan darurat dan/atau KLB merupakan

keadaan yang

sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang dan/atau


mendesak.
Keadaan darurat dan luar biasa ditetapkan dengan Keputusan
Bupati/walikota. Kegiatan dalam Keadaan darurat dianggarkan
dalam belanja tidak terduga.

c. Pembiayaan Desa
meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran

yang

bersangkutan

maupun

pada

tahun-tahun

anggaran berikutnya.
Pembiayaan Desa ini diklasifikasikan menurut kelompok dan
jenis.
Pembiyaaan Desa terdiri atas kelompok:
1) Penerimaan Pembiayaan
Mencakup :
a) Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun
sebelumnya,
pelampauan
belanja

yang

termasuk

penerimaan

antara

lain

pendapatan terhadap

, penghematan belanja, dan sisa dana

kegiatan lanjutan.

Dipergunakan untuk:

menutupi defisit anggaran apabila realisasi


pendapatan lebih kecil dari pada realisasi
belanja

mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan

mendanai kewajiban lainnya yang sampai


dengan

akhir

tahun

anggaran

belum

diselesaikan
b) Pencairan Dana Cadangan
Digunakan untuk menganggarkan pencairan dana
cadangan
rekening

dari
kas

rekening
Desa

dana

dalam

cadangan

tahun

ke

anggaran

berkenaan.
c) Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan
Digunakan untuk menganggarkan hasil penjualan
kekayaan desa yang dipisahkan
2) Pengeluaran Pembiayaan
Mencakup:
a) Pembentukan dana cadangan
Untuk

mendanai

dananya

tidak

kegiatan
dapat

yang

penyediaan

sekaligus/sepenuhnya

dibebankan dalam satu tahun anggaran.


Pembentukan dana cadangan ini ditetapkan dengan
peraturan desa.
Peraturan desa paling sedikit memuat hal-hal
sebagai berikut:

penetapan

tujuan

pembentukan

dana

cadangan

program dan kegiatan yang akan dibiayai


dari dana cadangan

besaran dan rincian tahunan dana cadangan


yang harus dianggarkan

sumber dana cadangan

tahun

anggaran

pelaksanaan

dana

cadangan
Pembentukan dana cadangan ini dapat bersumber
dari penyisihan atas penerimaan Desa, kecuali dari
penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan
secara

khusus

berdasarkan peraturan

perundang-undangan.
Dana cadangan ini ditempatkan pada rekening
tersendiri dan Penganggaran dana cadangan tidak
melebihi tahun akhir masa jabatan
Kepala Desa
b) Penyertaan Modal Desa
pengalihan
menjadi

kekayaan
kekayaan

yang
yang

tidak

dipisahkan

dipisahkan

untuk

diperhitungkan sebagai modal atau saham desa


pada BUM Desa.
Selengkapnya akan dibahas pada sub bab Badan
Usaha Milik Desa.
4. Pengelolaan Dana Desa

C. Badan Usaha Milik Desa

Vous aimerez peut-être aussi