Vous êtes sur la page 1sur 16

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas

Posted on July 10, 2011, 8:44 pm, by admin, under Masa Nifas.
LAPORAN PENDAHULUAN MASA NIFAS AWAL
PENGERTIAN
Masa nifas (post pastum/peurperium) berasal dari bahasa latin yaitu dari kata puer yang
artinya bayi dan parous yang berarti melahirkan. Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir
dan berakhir ketika alat-alat kandungannya kembali seperti keadaan sebelum hamil, biasanya
berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam
waktu 3 bulan.
Masa nifas (peurperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungannya kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kirakira 6 minggu. (Abdul Bari S. dkk, 2002)
ETIOLOGI
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa kehamilan dan persalinan menyebabkan
terjadinya proses adaptasi organ-organ tubuh untuk kmbali ke keadaan sebelum hamil.
PATOFISIOLOGI
Pada masa nifas perubahan-perubahan yang terjadi meliputi:
1. Sistem Reproduksi
- Uterus
Involusi uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil
dengan bobot atau beratnya hanya 60 gram.
- Lochia
Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari covum uteri dan vagina dalam masa nifas.
Lokia merupakan ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai reaksi
bassa/alkalis yang dapat membuat organisme berkembang lebih cepat dari kondisi asam yang
ada pada vagina normal. Lokia mempunyai bau yang amis (anyir) meskipun tidak terlalu
menyengat dan volumenya berbeda-beda pada setiap wanita. Lokia mengalami perubahan
karena proses involusi. Pengeluaran lokia dapat dibagi berdasarkan waktu dan warnanya
yaitu:
a. Lochia Rubra: berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks
kaseosa, lanuga dan mekonium, selama 2 hari PP.
b. Lokia Sanguinolenta: berwarna kuning berisi darah dan lendir, hari 3-7 PP.
c. Lochia Serosa: berwarna kuning cairan dan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14 PP.
d. Lochia Alba: cairan putih setelah 2 minggu.
e. Lochia Purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
f. Lochiasstasis: lokia tidak lancar keluarnya.
- Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah persalinan, astium eksterna dapat
dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan, setelah 6 minggu serviks menutup.

- Vulva dan Vagina


Vulva dan vagina mengalami penekanan serta perenggangan yang sangat besar selama proses
melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut kedua organ ini
tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada
keadaan tidak hamil dan tugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali
sementara labia menjadi lebih menonjol.
- Perenium
Segera setelah melahirkan, perenium menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh
tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari ke-5, perenium sudah
mendapatkan kembali sebagaian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur pada keadaan
sebelum melahirkan.
- Payudara
Perubahan pada payudara dapat meliputi:
1) Penurunan kadar progesteron secara cepat dengan peningkatan hormon piolaktin setelah
persalinan.
2) Kolostrum sudah ada saat persalinan produksi ASI terjadi pada hari ke-2 atau hari ke-3
setelah persalinan.
3) Payudara menjadi besar dan keras sebagai tanda mulanya proses laktasi.
- Laktasi
Laktasi dapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran air susu ibu (ASI), yang
merupakan makanan pokok terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah. Bagi setiap ibu yang
melahirkan akan tersedia makanan bagi dirinya, dan bagi si anak akan merasa puas dalam
pelukan ibunya, merasa aman, tentram, hangat akan kasih sayang ibunya. Hal ini merupakan
faktor penting bagi perkembangan anak selanjutnya.
2. Sistem Pencernaan
Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena pada waktu
melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong,
pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan (dehidrasi), kurang makan,
hemoroid, laserasi jalan lahir. Rasa sakit di daerah perenium juga dapat menghalangi
keinginan ke belakang. Supaya buang air besar kembali teratur dapat diberikan diet/makanan
yang mengandung serat dan pemberian cairan yang cukup.
3. Sistem Perkemihan
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama. Kemungkinan terdapat spasine sfingter
dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin dan
tulang pubis selama persalinan.
Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam sesudah melahirkan.
Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen yang bersifat menahan air akan
mengalami penurunan yang mencolok, keadaan ini menyebabkan cliviesis. Ureter yang
berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6 minggu.
4. Sistem Musculoskeletal
Ligamen, fasia, dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan, setelah bayi
lahir, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus
jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi, karena ligamen rotundum menjadi kendor.
Stabilisasi secara sempurna terjadi pada 6-8 minggu setelah persalinan.

5. Sistem Endokrin
- Hormon Plasenta
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan. Human Chronionic Gonodotiopin
(HCG) menurun dengan cepat dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 post
partum dan sebagai onset pemenuhan mammae pada hari ke-3 PP.
6. Sistem Kordiovaskuler
Selama kehamilan volume darah normal digunakan untuk menampung aliran darah yang
meningkat, yang diperlukan oleh plasenta dan pembuluh darah uterin. Penarikan kembali
estrogen menyebabkan aturesis terjadi yang secara cepat mengurangi volume plasma kembali
pada porposi normal. Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Selama
masa nifas ini ibu mengeluarkan banyak sekali jumlah urine. Hilangnya progesteron
membantu mengurangi retensi cairan yang melekat dengan meningkatnya voskulei pada
jaringan tersebut selama kehamilan bersam-sama dengan trauma persalinan.
Pada persalinan pervoginam kehilangan darah sekitar 200-400 cc. bila kelahiran melalui
seksio cesaria, maka kehilangan darah dapat dua kali lipat. Perubahan terdiri dari volume
darah (blood volume) dan hemotokrit (hoemoconcentration). Bila persalinan pervaginam,
hemotrokit akan naik dan pada seksio cesaria, hemotokrit cenderung stabil dan kembali
normal setelah 4-6 minggu.
7. Sistem Hematologi
Selama minggu-minggu terakhir kehamilan, kadar fibrinogen dan plasma serta faktor-faktor
pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama PP, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit
menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan viskositas sehingga meningkatkan
faktor pembekuan darah. Leukositosis yang meningkat dimana jumlah sel darah putih
mencapai 15.000 selama persalinan akan tetap tinggi dalam beberapa hari pertama dan masa
PP. Jumlah sel darah putih tersebut masih bisa naik lagi sampai 25.000 atau 30.000 tanpa
adanya kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami persalinan lama. Jumlah
hemoglobine, hemorokit, dan eritrosyt akan sangat bervariasi pada awal-awal masa PP
sebagai akibat volume darah, volume plasenta dan tingkat volume darah yang berubah-ubah.
Semua tingkatan ini akan dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi wanita tersebut.
Kira-kira selama kelahiran dan masa PP terjadi kehilangan darah sekitar 200-250 ml.
penurunan volume dan peningkatan sel darah pada kehamilan diasosiasikan dengan
peningkatan hematokrit dan hemoglobine pada hari ke 3-7 PP dan akan kembali normal
dalam 4-5 minggu PP.
8. Perubahan Tanda-Tanda Vital
- Suhu Badan
Satu hari (24 jam) PP suhu badan akan naik sedikit (37,5oC 38oC) sebagai akibat kerja
keras waktu melahirkan, kehilangan cairan yang berlebihan dan kelelahan. Apabila keadaan
normal suhu badan menjadi biasa. Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik lagi karena
adanya pembentukan ASI, buah dada menjadi bengkok, berwarna merah karena kebanyakan
ASI. Bila suhu tidak menurun kemungkinan adanya infeksi pada endometrium, mastitis,
tractus genitalis atau sistem lain.
- Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80x/menit. Sehabis melahirkan biasanya denyut
nadi akan lebih cepat.
- Tekanan Darah
Biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah ibu melahirkan

karena perdarahan. Tekanan darah tinggi pada PP dapat menandakan terjadinya preeklamsia
post partum.
- Pernafasan
Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan dnyut nadi. Bila suhu nadi
tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali apabila ada gangguan khusus pada
saluran nafas.
POHON MASALAH
FISIOLOGI
MASA NIFAS
DAFTAR PUSTAKA
Varney, Helen. 2003. Asuhan Kebidanan Volume 2. Jakarta: EGC
Halmilton, Peris Mary. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Matenitas. Jakarta: EGC
Wikojosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Universitas Padjajaran. Obstetri Fisiologi. Fakultas Kedokteran. Bandung
http://midwifesari.blogspot.com/
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
Tanggal Masuk Poliklinik/Puskesmas : 30 Juni 2009
Jam : 05.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 2 Juli 2009
Nomor Registrasi :
Diagnosa Masuk : P1001 PP hari ke-2
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas (Biodata)
Nama Pasien : Ny. Murtini
Umur : 25 th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : Alamat Rumah : Ds. Pule RT 47 Nama Suami : Tn. Sucipto
Umur : 29 th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Penghasilan : Rp 250.000,-

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan melahirkan anak pertamanya 2 hari yang lalu tanggal 30 Juni 2009 pukul
05.45 WIB dan ibu merasakan cemas dengan keadaannya.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun HPHT : 21-9-2008
Lama haid : 7 hari HPL : 28-6-2009
Banyaknya : 2x / hari ganti pembalut
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : teratur
Dismernorhoe : tidak
Flour Albus : tidak ada
Jumlah : Warna/Bau : 4. Antenatal
Usia Kehamilan : 9 bulan
ANC : di Bidan
TT : 2x (CPW 1x, selama hamil 1x)
Keluhan selama hamil : Mual, muntah saat hamil 3 bulan
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
Keh perkw Tmpt per UK Jns pers Penolong Penyulit Anak Ket
Keh Per Nfs JK BB PB
I NIFAS INI
6. Riwayat Persalinan Saat Ini
Anak lahir tanggal / jam : 30 Juni 2009 / 05.45 WIB
Jenis kelamin / BB / PB : Perempuan / 3000 gr / 47 cm
A.S : 7-8
Cacat Bawaan : Tidak ada
Jenis Persalinan : Spontan, belakang kepala
Plasenta : Lengkap, lahir spontan
Perenium : Tidak ada jahitan, tidak oedema
Perdarahan Kala III : 300 cc
Perdarahan Kala IV : 200 cc
Perdarah Total : 1500 cc
Perdarahan Selama Operasi : Tidak ada / tidak dilakukan
Infus Cairan : Tidak ada
Tranfusi : Tidak ada
7. Post Partum
Eliminasi
BAB : Belum
BAK : 2x sehari
Personal Hygine : Ganti pembalut: 2-3x/hari Ganti celana dalam: 2x/hari
8. Aktivitas sehari-hari
Tidur Siang : 1-2 jam
Tidur Malam : 5-6 jam

9. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah mengikuti KB.
10. Riwayat Penyakit yang Diderita
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun.
11. Riwayat Penyakit yang Lalu
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit yang serius/kronis apapun.
12. Riwayat Penyakit Keturunan
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit riwayat penyakit keturunan seperti DM, hipertensi,
asma dan penyakit menular seperti hepatitis, HIV, TBC.
13. Perilaku Kesehatan
Minum alkohol/obat-obatan : Tidak pernah
Jamu yang sering digunakan : Tidak ada
Merokok, makan sirih, kopi : Tidak pernah
Ganti pakaian dalam : 2x/hari
14. Riwayat Psikososial
Hubungan ibu dengan keluarga : Baik
Hubungan ibu dengan masyarakat : Baik
15. Kepercayaan/Adat Istiadat
Ibu mengatakan dalam keluarga menganut kepercayaan/adat istiadat seperti 7 bulanan dan
selametan.
B. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
4. Suhu Tubuh : 366oC
5. Denyut Nadi : 80x/menit
6. Respirasi Rate : 20x/menit
7. Berat Badan : 47 kg
b. Pemeriksaan Khusus
a) Kepala
Rambut
- Warna rambut : hitam
- Rontok/tidak : tidak rontok
- Ketombe : tidak ada
Mata
- Kelopak mata : tidak oedem ka/ki
- Sklera : putih, tidak ikterus
- Konjungtiva : merah muda, tidak anemis
Hidung
- Sekresi : tidak ka/ki
- Simetris : iya ka/ki

- Polip : tidak ada ka/ki


Telinga
- Serumen : tidak ada ka/ki
Mulut dan Gigi
- Lidah : bersih
- Gusi : tidak epulish, tidak ada ginggivitis, tidak berdarah
- Gigi : putih, kekununing-kuningan, tidak berlubang, tidak ada caries
b) Leher
- Pembesaran kelenjar tyroid : tidak ada ka/ki
- Pembesaran vena jugolaris : tidak ada
c) Dada
Mammae
- Pembesaran : ada ka/ki
- Simetris : iya ka/ki
- Aerola : ada hiperpigmentasi ka/ki
- Puting susu : menonjol ka/ki
Axila
- Pembesaran kelenjar limfe: tidak ada ka/ki
d) Abdomen
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi Uterus : baik
Linea Alba/Nigra : ada linea nigra
Strie Livide/Albican : tidak ada
Pembesaran/benjolan : tidak ada
Bekas luka operasi : tidak ada
e) Anogenital
Loche : rubra
Perenium : tidak ada jahitan, tidak oedema
Oedema : tidak ada
Luka jahitan : tidak ada
Varices : tidak ada
f) Ekstremitas Atas dan Bawah
Oedema : tidak ada -/Varices : tidak ada -/Reflek pattela: (+)/(+)
g) Palpasi
Payudara : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Abdomen : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, terdapat massa bagian kiri bawah perut
h) Inspecula
Vagina : tidak dilakukan
Serviks : tidak dilakukan
i) Pemeriksaan Laboratorium
Tidak dilakukan.

j) Pemeriksaan Penunjang Lain


Tidak dilakukan.
k) Kesimpulan
P1001 PP hari ke-2, keadaan umum ibu baik, lochea rubra.
II. IDENTIFIKASI MASALAH

Tanggal/Jam

2 Juli 2009
08.30 WIB

Dx/Masalah/Kebutuhan

Diagnosa:
P1001 PP hari ke-2

Masalah:
Cemas

Data Dasar

DS:
Ibu mengatakan telah melahirkan
anaknya 2 hari yang lalu
DO:

KU

: Baik

Kesadaran :
Composmentis

TTV

TD : 120/80 mmHg
N
: 80x/menit
S
: 366oC
RR : 20x/menit
TFU : 2 jari bawah pusat
Perenium : tidak terdapat jahitan,
tidak oedema
Lokea : Rubra
Perdarahan : tidak ada
KK : Kosong
DS:
Ibu mengatakan cemas dengan
keadaanya
DO:

Kebutuhan:
Dukungan Psikis

KU

: Baik

Kesadaran :
Composmentis

Ibu tampak gelisah

DS:
Ibu mengatakan senang dan

semangat dalam merawat


bayinya.
DO:
Ibu tampak takut dalam merawat
bayinya.

Tangga Dx/Mx
l/Jam /Kebt

2 Juli
2009
08.40
WIB

INTERVENSI

Intervensi

Rasional

Diagno Tujuan:
sa:
Keadaan ibu baik dan tidak terjadi
P1001 komplikasi.
PP
Kriteria Hasil:
hari
KU : Baik
ke-2 Kesadaran: Composmentis
TTV
TD : 110/60-140/90 mmHg
N : 60-80x/menit
S : 35,8-37,3oC
RR : 12-20x/menit
TFU: 2 jari bawah pusat
Intervensi:

Jalin
hubungan baik
dengan ibu
dan keluarga.

Jelaskan
kepada ibu
dan keluarga
mengenai
kondisi ibu.

Jelaskan pada
ibu dan
keluarga
bahwa apa
yang dialami
ibu merupakan
keadaan

Dengan melakukan pendekatan


dengan pasien dan keluarganya,
akan terjalin kepercayaan
sehingga memudahkan
melaksanakan tindakan.

Dengan memberikan informasi


tentang keadaan ibu, keluarga
dapat mengerti dan kooperatif.

Dengan menjelaskan keadaan


fisiologis masa nifas ibu dan
keluarga dapat mengerti bahwa
yang dialami ibu adalah
harmonal.

Dengan mengajari ibu cara


mencegah gangguan ibu dapat
mengetahui tentang keadaan

fisiologis pada
masa nifas.

Masala
h:
Cemas

Ajarkan ibu
dan keluarga
cara
mengenali dan
mencegah
gangguan
yang mungkin
timbul pada
ibu dan
bayinya.

Berikan
konseling
pada ibu
tentang
perawatan
nifas
fisiologis.

Berikan
konseling
pada ibu
tentang tanda
bahaya pada
masa nifas.

Tujuan:

Ibu dapat melewati masa


nifas tanpa cemas.

Ibu dapat istirahat dengan


nyaman dan tidak cemas.

Cemas dapat segera teratasi.

Kriteria Hasil:
KU : Baik
Kesadaran: Composmentis
TTV
TD : 110/60-140/90 mmHg
N : 60-80x/menit
S : 35,8-37,3oC

yang dialami oleh bayinya.

Dengan memberikan konseling,


ibu dapat mengetahui tentang
perawatan nifas yang fisiologis.

Ibu dapat mengetahui tandatanda bahaya pada nifas sehingga


dapat menghindari hal-hal yang
mungkin timbul.

Dengan menjelaskan
peru-bahan-perubahan
saat nifas ibu tidak cemas
melaluinya.

Dengan mengajarkan ibu


tentang perawatan bayi
baru lahir akan
mengurangi kecemasan
ibu untuk menyentuh dan
merawat bayinya.

Istirahat yang cukup


memberikan tenaga yang
lebih pada ibu sehingga

RR : 12-20x/menit
Intervensi:

ibu merawat bayinya


dengan maksimal.

Jelaska
n pada
ibu
menge
nai
peruba
hanperuba
han
yang
akan
dilewat
i masa
nifas.

Ajarka
n pada
ibu
menge
nai
perawa
tan
bayi
baru
lahir
yang
benar.

Kebutu
han:
Dukun
gan
Psikis

Ajarka
n pada
ibu
untuk
istiraha
t yang
cukup.

Berika
n
penjela
san
pada
keluarg
a agar

Dengan menjelaskan pada


keluarga agar tidak
mempengaruhi ibu dapat
menghilangkan kekuatan
yang dapat mengganggu
keadaan ibu pada waktu
nifas.

Dengan
memberi
dukungan
dan
motivasi
kepada
ibu, ibu
jauh lebih
tenang dan
tidak
khawatir.

Dengan
menjelask
an cara
menyusui
yang benar
dapat
menambah
rasa
percaya
diri ibu
dan
menguran
gi
kecemasan
.

Pendampi

tidak
mempe
ngaruh
i ibu
dengan
mitos
yang
beredar
di
masyar
akat.

Tujuan:
Mengurangi rasa cemas yang ada
pada ibu agar tidak berlanjut-lanjut.
Kriteria hasil:
Ibu tidak merasa cemas dan ibu
dapat menerima kondisinya.
Intervensi:

Beri dukungan dan motivasi


pada ibu

Jelaskan pada ibu cara


menyusui yang benar

Anjurkan pada keluarga


untuk selalu mendampingi
ibu selama masa nifas.

Anjurkan ibu untuk


menciptakan dan menikmati
kebersamaan bersama
bayinya.

IMPLEMENTASI

ngan
selama
masa nifas
membuat
ibu merasa
lebih
nyaman.

Untuk
saling
mengenal
lebih
dalam dan
menciptak
an rasa
kasih
sayang
pada ibu
dan bayi.

Tanggal/Jam

2 Juli 2009
08.40 WIB

Dx/Mx/Kebutuhan

Diagnosa:
P1001 PP hari ke-2

Masalah:
Cemas

Implementasi

Menjalin hubungan baik dengan


ibu dan keluarga

Menjelaskan kepada ibu dan


keluarga mengenai kondisi ibu

Menjelaskan pada ibu dan


keluarga bahwa apa yang dialami
ibu merupakan keadaan fisiologis
pada ibu nifas.

Mengajarkan ibu dan keluarga


cara mengenali dan mencegah
gangguan yang mungkin timbul
pada ibu dan bayi.

Memberikan konseling pada ibu


tentang perawatan nifas fisiologis.

Berikan konseling pada ibu


tentang tanda bahaya pada masa
nifas. Misalnya:

Perdarahan berlebih

Demam/kedinginan

Nyeri abdoment

Nyeri berat/bengkak pada


payudara

Nyeri/hangat pada betis


dengan/tanpa oedema tungkai

Depresi

Menjelaskan pada ibu mengenai


perubahan-perubahan yang akan
dilewati masa nifas.

Mengajarkan pada ibu mengenai


perawatan bayi baru lahir yang

benar.

Kebutuhan:
Dukungan Psikis

Berikan ASI sesuai dengan


kebutuhan.

Pertahankan bayi agar


selalu dengan ibu.

Jaga bayi dalam keadaan


hangat, bersih dan kering.

Jaga tali pusat dalam


keadaan bersih dan kering.

Sayangilah dan nikmatilah


hidup bersama bayi.

Awasi masalah dan


kesulitan pada bayi dan
minta bantuan bila perlu.

Jaga keamanan bayi


terhadap trauma dan
penyakit/infeksi.

Ukur suhu tubuh bayi jika


tampak sakit dan tidak mau
menyusui.

Menganjurkan pada ibu untuk


istirahat yang cukup.

Memberikan penjelasan pada


keluarga agar tidak mempengaruhi
ibu dengan mitos yang beredar di
masyarakat.

Memberi dukungan dan motivasi


pada ibu.

Menjelaskan pada ibu cara


menyusui yang benar

Menganjurkan pada keluarga


untuk selalu mendampingi ibu

selama masa nifas.

Tanggal/Jam

2 Juli 2009
08.40 WIB

Menganjurkan ibu untuk


menciptakan dan menikmati
kebersamaan bersama bayinya.

EVALUASI

Dx/Mx/Kebutuhan

Diagnosa:
P1001 PP hari ke-2

Evaluasi

S:

Ibu mengatakan melahirkan anak


pertamanya 2 hari yang lalu

KU

: Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV

O:

TD : 110/70 mmHg
N : 80x/menit
S
: 365oC
TFU : 2 jari bawah pusat
Perenium : tidak terdapat jahitan,
tidak oedem
Lokea : Rubra
A:
P:

P1021 Kala IV, 2 jam PP

Lanjutkan intervensi:

Masalah:

Ajarkan ibu dan keluarga


cara mengenali dan
mencegah gangguan yang
mungkin timbul pada ibu dan
bayinya.

Cemas

Berikan konseling pada ibu


tentang perawatan nifas
fisiologis.

Berikan konseling pada ibu


tentang tanda bahaya pada
masa nifas.

S:

O:
A:
P:
Kebutuhan:
Dukungan Psikis

Ibu mengatakan bahwa telah


melakukan anjuran yang telah
diberikan oleh bidan
Keadaan emosi mulai stabil
Masalah telah teratasi sebagian

S:
Lanjutkan intervensi

O:
A:
P:

Anjurkan ibu untuk istirahat


yang cukup

Ibu mengatakan bahwa ia sudah


mengerti dan telah melakukan
anjuran-anjuran yang telah diberikan
oleh bidan.
Ibu sudah terlihat tenang dan
nyaman
Masalah sudah teratasi
Lanjutkan intervensi

Anjurkan pada keluarga


untuk selalu mendampingi
ibu selama masa nifas

Anjurkan ibu untuk


menciptakan dan menikmati
kebersamaan bersama
bayinya.

Vous aimerez peut-être aussi