Vous êtes sur la page 1sur 23

Seri E-Book SAP2000 # 3

Seri E-book SAP2000

No. 3
Juni 2014
#E030614

Tips Cepat & Tepat SAP2000


Part - III
[ oleh : Purbo ]
purbolaras . wordpress . com
purbolaras.wordpress.com

Seri E-Book SAP2000 # 3

DISCLAIMER
Tulisan dalam edisi E-book ini merupakan rangkuman/cuplikan
artikel dari blog penulis : purbolaras.wordpress.com .
E-book ini bebas untuk didistribusikan secara gratis sepanjang
untuk kepentingan non-komersial, dengan tetap mencantumkan
sumber asli. Dilarang mengubah bagian apapun dari isi tulisan dan
tidak diperkenankan memperjualbelikan E-book ini. Pengutipan
tulisan dari E-book ini harus dengan mencantumkan keterangan
sumber asli.

purbolaras.wordpress.com

Seri E-Book SAP2000 # 3

DAFTAR ISI

DISCLAIMER ....................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................... ii


1. Check & Re-check ........................................................................

2. Apa aja yang mesti dicek ? .......................................................

a) Elemen Model ...................................................................

b) Input Beban .......................................................................

c) Proses Hitungan ................................................................ 10


d) Logiskah ? .......................................................................... 13
e) Pengalaman ........................................................................ 16
Checklist Pemodelan SAP2000 ................................................ 18
3. Penutup ..................................................................................... 19

purbolaras.wordpress.com

ii

Seri E-Book SAP2000 # 3

1. Check & Re-check

Pada E-book seri pertama, telah diuraikan bahwa selain kerja


cepat juga diperlukan kerja tepat ketika memakai program
SAP2000. Supaya bisa tepat, berarti user harus mempunyai
pemahaman alias ilmu, alias lagi harus belajar, yang sumber
pembelajarannya sudah dijabarkan dalam E-book seri kedua. Nah,
kalaupun Anda sudah dipersenjatai dan membaca habis buku
manualnya pun belum berarti urusannya otomatis beres tuntas,
asal sudah tahu terus pakai pasti hasilnya langsung benar. No, no,
no, nanti dulu, para bro dan sis.
Memang, setelah membuat model struktur mulai dari awal sampai
ke kombinasi pembebanan, terutama lagi model yang aduhai rumit
dan kompleks, rasanya ingiiin deh segera menekan tombol Run, lalu
sortir output, lalu bikin Excel dan laporan, submit ke bos atau
rekanan, lalu gajian. Wah, indahnya hidup ini. Sayangnya, masih
ada satu tahap lagi, baik sebelum maupun setelah menekan tombol
tanda panah favorit kita itu.
SAP2000 pada dasarnya adalah merupakan program perhitungan.
Untuk gampangnya, anggap saja seperti kalkulatornya orang teknik
sipil. Mungkin ada yang pernah (atau malah sedang) memakai
kalkulator tipe scientific. Itu loh, yang buuuanyak tombol dan
fungsinya, ada juga yang bisa sampai menampilkan grafik segala,
bukan yang buat menghitung uang kembalian.

purbolaras.wordpress.com

Seri E-Book SAP2000 # 3

myfirststore.com

Gambar 1. Scientific Calculator


Kenapa sih, mesti memilih yang tipe susah begitu? Karena
memang bukan sekadar buat menghitung uang kembalian yang
cuma butuh tambah, kali, kurang, bagi (paling banter yang dipakai
hanya operasi pengurangan). Yang hendak dihitung adalah nilai
cosinus sudut, faktorial, akar pangkat tiga, dan seterusnya. Bukan
hanya perhitungan simpel semacam sinus 30O, tapi bisa rumus
bersarang-sarang semisal 5 tg 30 O/(1sin2 45) langsung dalam
satu kali perhitungan.
Oke, Anda mungkin pakai yang paling bagus (baca : mahal), ada
lho yang harganya sampai tujuh digit. Anda sedang menghitung
soal ujian akhir tentang beton bertulang. Yang dicari adalah
momen kapasitas balok ukuran 200 mm x 500 mm dengan
susunan tulangan sedemikian rupa. Tahap pertama adalah tentu
saja menghitung letak garis netral. Sialnya, ternyata baloknya
tulangan rangkap, ada tulangan tekan dan tulangan tarik. Sialnya
(lagi), berdasar trial awal, sepertinya tulangan tekan belum
mencapai titik leleh. Alhasil Anda dapatkan persamaan kuadrat
dalam nilai a.

0,85 fc ' b a 2 600 As ' As f y a 600 As ' 1d ' 0


purbolaras.wordpress.com

Seri E-Book SAP2000 # 3

Dengan sigap Anda masukkan rumusnya ke dalam kalkulator,


karena kalkulatornya sudah menyediakan fasilitas perhitungan akar
kuadrat, atau memang sudah Anda buat programnya. Berikut ini
hasilnya :
a1 = 2388,15
a2 = - 2364,62
Mana yang akan Anda ambil? Yang paling besar? Paling kecil?
Positif, atau negatif? Rerata absolut? Atau malah tidak dua-duanya
alias golput? Ingat, karena nilai a menyatakan jarak, maka yang
diambil adalah yang nilai positif. Dengan kata lain, hasil
perhitungan tersebut adalah salah.
Lho, itu kan ada yang positif? Betul, tapi coba lihat kembali dulu
soalnya : berapa dimensi tinggi balok? Logiskah jawaban hasil
kalkulator tersebut (nilai a melebihi tinggi balok)? Kalau langsung
Anda tulis di lembar jawaban, jelas akan ditertawakan orang
seluruh dunia (misal mereka tahu). Jadi, intinya, Anda mesti cek
alias periksa dahulu hasil perhitungannya. Siapa tahu Anda keliru
input karena grogi dapat tempat duduk tepat di depan meja sang
penjaga ujian.

purbolaras.wordpress.com

Seri E-Book SAP2000 # 3

2. Apa aja yang mesti dicek ?


Ya semuanya dicek lah. Bensin, oli, aki, tekanan ban, bekal minum.
Boleh saja, kalau Anda memang sedang akan mudik keluar kota.
Tapi, Anda tidak mudik Jakarta-Jogja setiap hari kan ? Minimal
mungkin setahun sekali. Tapi (lagi), Anda memilih untuk tinggal di
pinggiran kota karena sewa kontrak bulanan murah, jadi tiap hari
tetap harus nglaju pulang-pergi ke kantor. Jadi, tergantung
keperluan Anda, yang perlu dicek bisa berbeda.
Kalau model strukturnya sederhana, misal kuda-kuda baja dua
dimensi, dengan cek lendutan dan rasio tegangan mungkin sudah
bisa memberikan gambaran valid atau tidaknya hitungan kita.
Sedangkan untuk model yang lebih kompleks yang sampai
meliputi beban dinamik dan/atau model non-linier, akan lebih
banyak lagi yang perlu dicek. Namun secara garis besar, butir-butir
berikut ini bisa dijadikan sebagai bantuan.
a) Elemen Model
Untuk geometri model, lakukan dengan review per bidang (XY,
XZ, dst.), dan juga secara 3D (tampilan perspektif). Kelihatannya
sepele, tapi bisa cukup membantu secara sekilas. Misal pada model
gedung, karena terlalu konsentrasi pada denah yang rumit
sedangkan variasi pada bidang elevasi cukup simpel (atau
sebaliknya), tidak jarang menjadi terlalu terpaku pada satu bidang
tertentu (misal X-Y). Setelah dicek tampilan pada bidang lainnya,
atau dicek secara perspektif, barulah kelihatan belangnya, misal
ternyata ada kolom yang lupa belum dipasang. Eh, jangan keburu
tertawa, ini terinspirasi dari kisah nyata lho...

purbolaras.wordpress.com

Seri E-Book SAP2000 # 3

Gambar 2. Who Moved My Column ?


Tahap pertama, lakukan pemeriksaan pada tiap portal bidang
selain per elevasi. Jika merasa sudah oke, putar-putarlah model
sampai pusing (rotate) dari semua arah, bawah, atas, kiri, kanan.
Kadang ada satu bagian yang kelihatannya baik-baik saja dari satu
arah, tapi tidak pada arah tampilan lainnya. Zoom-in dan zoom-out.
Lebih baik ketahuan salahnya di sini daripada tersadar saat sortir
output nantinya, bukan?
Berikutnya, cek identitas elemen. Maksudnya, frame section, local
axes, ukuran penampang, dll. Penampang elemen bisa dengan
cepat dicek memanfaatkan fasilitas Extrude View. Tahukah Anda
apa yang terjadi pada model di Gambar 3 sebelah kiri? Satuan
aktif dalam meter, tapi saat input dimensi penampang dimasukkan
centimeter (misal seharusnya 0,3 dimasukkan 30). Tanpa Extrude
View, tidak bakalan ketahuan sebelumnya, kecuali setelah running
baru terlihat outputnya kok luar biasa. Seharusnya, model tampak
seperti sebelah kanan.
purbolaras.wordpress.com

Seri E-Book SAP2000 # 3

Gambar 3. Extruded View


Tampilan Extrude View juga sangat berguna untuk memeriksa
penempatan sumbu lokal (sumbu kuat dan lemah), terutama untuk
elemen kolom. Daripada susah-susah mengartikan panah-panah
merah-putih-biru, apalagi kalau belum terlalu paham apa itu
sumbu lokal, mendingan ditampilkan saja langsung bentuknya. Di
Gambar 4, lebih mudah mana, memeriksa yang kiri atau kanan?

Gambar 4. Cek Kolom via Extruded View


purbolaras.wordpress.com

Seri E-Book SAP2000 # 3

Pada struktur yang kompleks, tidak jarang akan terdapat banyak


tipe penampang, misal dari B-1 sampai dengan B-32 untuk tipe
balok, itupun masih ada lagi yang beranak pinak misal B-7A, B-7B,
dst. Untuk membedakan secara cepat, aktifkan pilihan View by
Colors of : Section pada Display Options agar tampilan tipe batang
dibedakan berdasar tipenya menggunakan kode warna.

Gambar 5. Tampilan Tipe Penampang Berdasarkan Warna


Jika struktur terdiri atas dua material berbeda, misal gudang 2
lantai dengan lantai bawah berupa elemen beton dan lantai atas
serta atap memakai baja rafter, bisa juga pada pilihan variasi warna
berdasarkan atas materialnya.
purbolaras.wordpress.com

Seri E-Book SAP2000 # 3

b) Input Beban
Setelah elemen struktur sudah OK, berikutnya mengecek bebanbeban yang sudah Anda pikulkan pada sang model iklan eh...
model struktur. Untuk menampilkan beban, bisa akses
menu Display > Show Load Assigns, lalu pilihJoint untuk beban pada
joint, Frame untuk beban pada batang, atau Area jika pada model
juga ada beban pada elemen Shell. Pilih tipe beban yang ingin
dilihat dan klik OK.

Gambar 6. Input Beban Nodal Aktif & Non-aktif


Ada satu cara cepat guna memeriksa jenis beban yang aktif
(terpasang pada model). Perhatikan tombol OK, misal pada
Gambar 6 untuk contoh beban titik (joint load). Jika
tombolnya tidak aktif (seperti gambar sebelah kanan), berarti
untuk tipe beban yang dipilih pada model tidak ada pembebanan
tersebut. Jadi pada contoh ini, saat dipilih beban LIVE tombol
OK tidak aktif, berarti pada model tidak ada beban titik dengan
tipe LIVE, sedangkan saat tipe beban DEAD tombol aktif, jadi
terdapat beban titik tipe DEAD pada model. Kesalahan yang
umum terjadi adalah tipe beban belum sesuai, misal pada suatu
batang sudah diberi beban merata tipe DEAD, kemudian akan
dimasukkan beban hidup merata (tipe LIVE), namun saat input
beban tipe beban lupa belum diganti (masih DEAD).
purbolaras.wordpress.com

Seri E-Book SAP2000 # 3

Untuk tipe beban tertentu, bisa terdapat beberapa pilihan


tampilan. Misal pada elemen area/shell, beban bisa ditampilkan
sebagai kontur warna, atau sebagai bentuk nilai. Untuk kasus
dengan besar pembebanan yang cukup bervariasi, akan lebih
mudah jika ditampilkan dalam bentuk diagram warna seperti pada
contoh Gambar 8.

Gambar 7. Beban pada Jenis Elemen Area

Gambar 8. Tampilan Beban dengan Kontur Warna


purbolaras.wordpress.com

Seri E-Book SAP2000 # 3

Periksa pula satuan pada tampilan beban. Memang hal yang sepele,
tapi juga mungkin menjadi kesalahan yang umum terjadi. Misal
satuan yang aktif dalam kN, akan dimasukkan beban dengan
satuan Ton, namun saat pembebanan lupa belum disesuaikan.
c) Proses Hitungan
Kalau tadi dicermati inputnya, sekarang waktu analisis sedang
berjalan (setelah tombol Run Analysis diklik) prosesnya sebaiknya
juga perlu dimonitor, jangan asal langsung tahu beres saja. Itulah
pula kegunaan dari adanya layar SAP Analysis Monitor yang akan
setia hadir setiap analisis berlangsung. Amati tulisan-tulisan yang
muncul saat analisis berjalan, juga setelah selesai analisis juga
masih dapat di-review kembali sebelum klik tombol OK.

Gambar 9. SAP Analysis Monitor


Sudah terlanjur klik OK ? Atau, pada versi yang lebih mutakhir,
terutama untuk model sederhana, malah tidak tampak apa-apa
(sebenarnya hanya secara default saja disembunyikan), tahu-tahu
purbolaras.wordpress.com

10

Seri E-Book SAP2000 # 3

langsung selesai ya ? Jangan khawatir, coba buka saja file bernama


sama dengan nama file model tapi berekstensi .log (buka dengan
editor teks seperti Notepad atau Wordpad) di folder/lokasi tempat
file model tersimpan. Aduh, alamat foldernya lupa tadi ditaruh di
mana ya Oke deh, buka saja langsung dari program lewat
menu File > Show Input/Output Text Files, otomatis akan langsung
menuju ke folder yang alamatnya entah di mana tadi. Tinggal pilih
nama file yang sesuai dengan yang dibuka dan klik Open.

Gambar 10. File Ekstensi .log


Wah, tulisannya banyak banget, plus pakai bahasa luar angkasa eh
luar negeri lagi. Yah, paling tidak coba cermati apakah dalam
deretan teks tersebut tercantum kata-kata seperti Error atau
Warning. Warning merupakan peringatan akan adanya
kekurangsesuaian dalam pemodelan yang menyebabkan analisis
terganggu, namun demikian biasanya SAP2000 sudah memberikan
alternatif penyelesaiannya sehingga analisis tetap bisa selesai
sampai keluar output. Kalau Error, wah sudah parah tingkat
kesalahan input pemodelannya, sehingga analisis lazimnya tidak
akan bisa diteruskan (alias gagal).
purbolaras.wordpress.com

11

Seri E-Book SAP2000 # 3

Gambar 11. Pesan Warning & Error


Jadi, biasakan sebelum meng-klik tombol OK dengan pede, scrolling
dahulu layar SAP Analysis Monitor sembari mencari tulisan ***
WARNING *** atau malah *** ERROR *** (kalau ada, mudahmudahan saja sih tidak ada). Terutama harus dicari adalah untuk
pesan Warning, karena analisis bisa cenderung selesai dan
mungkin tidak diketahui, sementara untuk kasus Error analisis
bisa terhenti di tengah jalan sehingga lebih mudah dideteksi.
purbolaras.wordpress.com

12

Seri E-Book SAP2000 # 3

d) Logiskah ?
Nah, kalau dari hasil cek input dan saat analisis (tampaknya) sudah
benar, sekarang perlu dicek pula untuk outputnya. Kok pakai kata
tampaknya ? Walaupun dari input sudah benar dan analisis nggak
ketemu sama mas error atau mbak warning, belum menjamin
hasilnya benar.
Untuk contoh, misal analisis gempa suatu struktur dengan
memakai input akselerogram gempa (time history). Biar keren lah,
ceritanya kan sedang ambil S2, masa mau pakai statik ekuivalen
terus, malu donk sama adik-adik S1. Anda ambil fungsi time history
dari akselerogram gempa Elcentro, seperti tampak berikut ini.

Gambar 12. Input Time History


Yak, grafiknya sudah muncul dan sudah benar. Lalu Anda run
analisisnya. Tidak ada masalah saat analisis, tak ada warning, apalagi
error. Lalu Anda bingung. Saat hendak menampilkan deformasi
akibat akselerogram gempa tersebut, tipe analisis gempanya (dalam
contoh ini namanya : TH) tidak nongol di pilihan tipe beban.
purbolaras.wordpress.com

13

Seri E-Book SAP2000 # 3

Gambar 13. Pilihan Tipe Beban


Jelas tidak akan muncul walaupun ditungguin sampai kapan pun,
kalau sudah masuk ke function, tapi belum dimasukkan dalam
analysis case.

Gambar 14. Input Analysis Case Time History

Gambar 15. Pilihan Tipe Beban yang Baru


Alhamdulillah, akhirnya muncul juga si-TH. Lalu... Anda bingung
(lagi). Nilai displacement maksimumnya itu lho, nggak nguatin...
purbolaras.wordpress.com

14

Seri E-Book SAP2000 # 3

Gambar 16. Displacement Akibat Gempa


16 meter (!!!). Hebat sekali ya gedungnya, diberi beban gempa segitu
saja bisa berdeformasi jauuuh sekali. Para penghuni dan
pemakainya bisa mabok tujuh turunan tuh. Logis ? Jelas tidak. Usut
punya usut, ternyata masalahnya ya di segitu itu tadi. Perhatikan
kembali Gambar 14, terutama pada isian scale factor. Itu maksudnya
mau input angka 9,81, tapi dimasukkan dengan desimal memakai
titik (9.81). Kalau dibuka kembali input analysis case yang
bersangkutan, jadinya berubah.

Gambar 17. Input Scale Factor


purbolaras.wordpress.com

15

Seri E-Book SAP2000 # 3

Lho ? Kok berubah sendiri ? Betul, karena format desimalnya yang


salah. Coba lihat Gambar 17, di belakang angka 981 adalah tanda
koma (,). Inilah yang menjadi default tanda desimal. Perlu diingat,
tiap komputer bisa memiliki format desimal titik atau koma,
harus disesuaikan. Cara mudahnya, perhatikan tanda pemisah
desimal pada tiap input angka. Coba buka input material, frame
section, atau lainnya, saat pertama kali membuka program. Ikuti
tanda ini.
Dalam contoh ini, tanda desimal memakai tanda koma. Jadi, kalau
dimasukkan 9.81, otomatis oleh program diabaikan tanda titiknya
sehingga terbaca sebagai 981. Artinya, bebannya kelebihan
sampai 100 kali lipatnya. Wow! Seharusnya, inputnya 9,81.
Jadi, walaupun kelihatannya oke-oke saja, jangan keburu syukuran
atau update status FB dahulu setelah melihat kalimat Analysis
Complete. Cek dulu outputnya. Yang mudah adalah dari nilai dan
juga bentuk deformasinya, bisa juga lewat nilai gaya dalam misal
momen, aksial, dll.
e) Pengalaman
Kata orang : pengalaman adalah guru terbaik. Maka, banyakbanyaklah cari pengalaman. Pengalaman bisa dicari dari (kalau
meminjam istilah dalam bidang penelitian) data primer, bisa juga
menggunakan data sekunder. Data primer, maksudnya berasal
dari hasil pengalaman kita sendiri. Kalau yang sekunder, ya berarti
dari pengalamannya orang lain, misal dari buku atau literatur,
website, dll. Kalau bisa mendapatkan data sekunder yang didukung
referensi terpercaya, itu bagus, dan bisa banyak menghemat waktu
dan pikiran. Kalau tidak ada, atau kurang memadai, ya cobalah
mencari data primer.

purbolaras.wordpress.com

16

Seri E-Book SAP2000 # 3

Caranya ? Tipsnya ? Berhubung isi tulisan sepertinya sudah terlalu


panjang, maka akan dibahas pada lain kesempatan. Sabar ya...
Untuk kali ini, yang terutama ingin ditekankan adalah ketika Anda
melakukan suatu analisis, tidak peduli sesederhana apapun, itu
sebenarnya sudah bisa jadi bahan untuk data primer, dengan
catatan tidak ngawur alias asal-asalan, lho. Dari pengalaman Anda
itu, catatlah beberapa hasil yang penting (paling tidak masukkanlah
ke dalam ingatan). Itu bisa sangat membantu untuk analisis
masalah serupa di masa mendatang.
Misal, Anda dulu pernah memodelkan gedung sekian lantai, Anda
beri meshing pada elemen pelat sekian, ternyata hasilnya saat mulai
running analisis butuh waktu sekian jam alias luar biasa lemot,
sehingga Anda coba turunkan jumlah pias namun outputnya tetap
dicek sehingga masih memadai. Di kemudian hari, kalau Anda
dapat kerjaan serupa lagi, Anda tentu sudah siap dengan perkiraan
meshing yang oke, paling tidak untuk analisis tahap awal. Atau,
contoh yang jauh lebih sederhana, untuk input material beton
mutu 25 MPa, saat mengisi input modulus elastisitas dengan pedenya bisa langsung memasukkan angka 23500 tanpa harus
menghitung dahulu, karena sudah terlalu sering input data nilai
serupa jadi sudah hafal di luar kepala (kisah nyata pengalaman
pribadi). Ada juga material BJ-37, bisa langsung nyebut angka 240
(MPa) untuk fy dan 370 untuk fu, tanpa harus melihat SNI baja.
Lagi-lagi karena terlalu sering makan data-data sejenis.
Untuk bonus, sebagai rangkuman tulisan ini agar mudah melihat
apa saja yang kira-kira perlu untuk dicermati, berikut ini ada
sebuah checklist yang memuat beberapa poin saat pemodelan
(terutama untuk struktur beton). Mungkin tidak bisa mencakup
semua kebutuhan Anda masing-masing, tapi setidaknya bisa
dijadikan pedoman sederhana, siapa tahu ada yang kelupaan,
mumpung belum klik Run Analysis...

purbolaras.wordpress.com

17

Seri E-Book SAP2000 # 3

Contoh Checklist Pemodelan SAP2000


PEMODELAN STRUKTUR
Setting elemen sebagai balok atau kolom (beton)
Setting faktor reduksi inersia balok dan kolom (beton)
Setting pertemuan (joint) sebagai rigid offset (beton)
Meshing elemen luasan
Setting pelat lantai sebagai diafragma (constraint)
Setting orientasi sumbu kuat/lemah kolom
PEMBEBANAN STRUKTUR
Input pembebanan atap
Input pembebanan finishing pelat lantai
Input beban dinding
Input beban hidup luasan pada pelat lantai
* Input beban gempa statik ekuivalen
* Input fungsi spektrum respons untuk analisis response spectrum
* Input fungsi akselerogram untuk analisis time history
Penentuan faktor keutamaan, I (response spectrum, time history)
Penentuan faktor reduksi gempa, R (response spectrum, time history)
Setting jumlah mode (response spectrum, time history)
Penentuan mass source (response spectrum, time history)
Pemberian faktor pengali I/R.g (response spectrum)
Pemberian faktor pengali penyesuaian percepatan puncak (time history)
ANALISIS STRUKTUR
Cek kemungkinan warning/error saat analisis
Cek output gaya dalam (momen, geser, dll.)
Cek deformasi struktur untuk berat sendiri
# Cek syarat gaya geser 80% statik (response spectrum)
# Cek rasio partisipasi massa minimum 90% (response spectrum, time history)

*
#

pilih salah satu


menyesuaikan peraturan terkait yang berlaku

purbolaras.wordpress.com

18

Seri E-Book SAP2000 # 3

3. Penutup
Seperti disebutkan di awal, E-Book ini merupakan cuplikan dari
beberapa materi yang pernah muncul di blog penulis, yang terbit
setiap periode tertentu. Untuk membaca tulisan selengkapnya
termasuk terbitan serial yang lain, juga untuk mendapatkan
informasi lain (materi download dan data-data), ataupun sekadar
berkunjung, silakan mampir di :

purbolaras . wordpress . com


Untuk membantu proses pembelajaran program, tersedia pula
serial buku Belajar SAP2000 sebagai panduan belajar Anda.
Informasi selengkapnya dapat dilihat pada halaman berikutnya.

purbolaras.wordpress.com

19

Seri E-Book SAP2000 # 3

Info Serial Buku Belajar SAP2000


Seri 1 :
Analisis statik portal gedung beton
Rp. 55.000 ,174 Halaman
15 cm x 21 cm
ISBN 978-602-99486-0-8
Format SMS :
Pesan Seri 1/Nama/Jumlah/Alamat # Kode Pos

SMS ke 0853 8593 1000


Seri 2 :
Analisis dinamik & desain beton
Rp. 85.000 ,236 Halaman
15 cm x 21 cm
ISBN 978-602-99486-1-5
Format SMS :
Pesan Seri 2/Nama/Jumlah/Alamat # Kode Pos

SMS ke 0853 8593 1000


* Harga belum termasuk ongkos kirim
* Untuk pemesanan Seri 1 dan 2 sekaligus :
Pesan Seri 1&2/Nama/Jumlah/Alamat # Kode Pos
SMS ke 0853 8593 1000
* Outlet daerah Jogja :
Perpustakaan / R. Referensi Lab. Struktur Lt.3 /
Sekretariat Program S2 / Lab. Komputasi T. Sipil UGM

purbolaras.wordpress.com

20

Vous aimerez peut-être aussi