Vous êtes sur la page 1sur 10

PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : 29 Februari 2016

Jam : 13.00 WIB

A.Data Subyektif
1. Identitas
Nama

: Bayi A

Tanggal lahir

: 29 Februari 2016

Jam

: 12.50 WIB

Jenis kelamin

: Perempuan

Anak Ke

: Kedua

Nama Suami

: Tn. T

Umur

: 27 tahun

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Swasta

Suku / bangsa

: Jawa

Alamat

: Mangkang

Nama

: Ny. N

Umur

: 27 tahun

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Suku / bangsa

: Jawa

Alamat

: Mangkang

2. Keluhan Utama
Bayi Ny. N dengan berat badan lahir normal
3. Riwayat Antenatal

HPHT

: 6 Juni 2015

TP

: 13 Maret 2016

4. Riwayat Natal
Ibu mengatakan melahirkan bayinya yang pertama pada tanggal 27 Februari jam 01.30
WIB, jenis kelamin laki laki, BB 3200 gram, PB 49 cm
5. Riwayat Neonatal
Kriteria
Warna kulit

Menit 1
2

Menit 5
2

Frekuensi jantung

Tenus otot

Reflek

2
9

2
10

Frekuensi pernafasan
Jumlah
6. Riwayat Kesehatan Keluarga

Menurun : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita


darah tinggi,kencing manis, asma, malaria hipertensi dll.
Menahun : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
gagal ginjal,jantung lemah,paru paru basah,dll.
Menular : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
Asma,Hiv/aids,batuk rejan, batuk rejan, HIV/AIDS, TBC dll.
7. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Nutrisi

: Bayi minum ASI

Eliminasi : BAB 2 x, mekonium BAK + 8-9x sehari


Istirahat : Bayi dalam keadaan tidur
Higiene : Mengganti popok tiap BAB atau BAK, dan kasa tali pusat 2x/hari
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik Umum
Kesadaran

: Compos mentis

Keadaan Umum

: Baik

PB

: 44 cm

BB

: 2800 gram

Lingkar kepala

: 33 cm

Lingkar dada

: 32 cm

TTV
Detak jantung

: 130x/mnt

Suhu

: 36 c

RR

: 40x/mnt

A-S

: 9-10

Jenis Kelamin

: Perempuan

2. Pemeriksaan Fisik Khusus


a. Inspeksi
Kepala

: Bersih, tidak ada caput sucsedaneum, tidak ada cephal hematoma, tidak
ada moulage, tidak ada perdarahan.

Muka

: Bersih, tidak ada paralysis saraf facialis.

Mata

: Simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada perdarahan sub

konjungtiva,

sclera tidak ikterus, konjungtiva merah muda.


Hidung

: Simetris, bersih, tidak ada PCH, tidak ada secret.

Telinga

: Simetris, daun telinga sejajar dengan mata.

Mulut

: Simetris, bersih, tidak ada labio skizis.

Leher

: Simetris, bersih, gerakan aktif.

Perut

: Simetris, bersih, tidak ada benjolan sekitar tali pisat saat menangis, tidak
ada perdarahan

Punggung

: Simetris, bersih, tidak ada spina bifida

Genetalia

: Labia mayor sudah menutupi labia minor

Anus

: Berlubang
Ekstremitas

: Atas

: Pergerakan aktif, jumlah jari lengkap

Bawah : Pergerakan aktif, jumlah jari lengkap


Kulit

: Warna merah muda, ada lanugo, ada verniks kaseosa


b.Palpasi

Leher
Perut

: Tidak ada pembengkakan, tidak ada fraktur klavikula


: Tidak ada penegangan
c.Auskultasi

Dada

: Bunyi jantung teratur, tidak ada rochi, tidak ada wheezing


d.Perkusi

Abdomen

: Tidak kembung

e.Pemeriksaan Reflek
Moro reflek (Terkejut) (+)
Grasp reflek (Menggenggam) (+)
Rooting reflek (Mencari) (+)
Sucking reflek (Menghisap) (+)

ANALISA DATA

No
1

Hari/Tgl
Senin,29

Data Fokus
DS : -

Februari
2016

Etiologi

Problem

Diagnosa Keperawatan

Proses adaptasi

Resiko tinggi

Resiko tinggi terhadap

bayi pada

terhadap

perubahan suhu tubuh b.d

DO :

lingkungan yang perubahan

proses adaptasi bayi pada

Suhu : 36,3 C

baru

suhu tubuh

lingkungan yang baru

TD : 120/80 mmHg
Nadi : 120 x/menit
RR : 50 X/ Menit
BB : 2800 gram
PB : 44 cm
Badan bayi teraba
hangat
Warna tubuh
kemerahan
Apgar Score : 9-10-10

2.

Senin, 29

DS : -

Input kuman

Resiko tinggi

Resiko tinggi infeksi b.d ada

Februari

DO :

pada tali pusat

infeksi

input kuman pada tali pusat

2016

Tali pusat tampak


dalam kondisi lembap
dan dibungkus kassa
Tali pusat tampak
diklem dengan
umbilical clamps
Panjang tali pusat
Bayi baru lahir pukul
12.50 WIB

PERENCANAAN
N
o
5

Hari/Tgl

Diagnosa

Tujuan / Kriteria Hasil

Intervensi

Senin,

Keperawatan
Resiko tinggi

Setelah dilakukan asuhan

1. Pantau suhu aksila

29

terhadap

keperawatan selama 1 X

bayi, kulit dan

Februari

perubahan

24 jam, bayi dapat

2016

suhu tubuh

beradaptasi dengan suhu

b.d proses

lingkungan dengan kriteria

adaptasi bayi

hasil :

pada

S : 36,5 C (dalam rentang

lingkungan

normal)

selimut untuk

yang baru

Tidak terjadi sianosis

menjaga suhu bayi

Akral teraba hangat

tetap hangat

perifer bayi
2. Tempatkan bayi
pada lingkungan
hangat
3. Berikan bayi

Rasionalis

1. Suhu bayi dapa


indicator akan

2. Lingkungan ya

dapat membuat
nyaman

3. Mempertahank

kehangatan pad
bayi

Ekstremitas tampak
kemerahan
Tidak menggigil

4. Observasi bayi
terhadap tanda-

4. Untuk member

tanda hipotermi

penanganan da

(penurunan suhu

yang tepat dilak

tubuh, ekstremitas
fleksi , pucat atau

sianosis , akral
dingin )
5. Perhatikan suhu
lingkungan dan
jaga bayi agar
tidak terkena
langsung alat

5. Suhu lingkunga

tepat akan men

bayi dari hipote


hipertermi

pendingin seperti
AC/Kipas Angin
6. Berikan
penghangatan yang
bertahap pada bayi
yang mengalami
hipotermi.
Pertahankan suhu
udara lebih hangat
daripada suhu
2

6. Jika bayi terken

hipotermi, peng

yang bertahap a

membantu suhu

kembali pada b
normal.

tubuh.
1. Kaji luka akibat

1. Untuk m

Senin,

Resiko tinggi

Setelah dilakukan asuhan

29

infeksi b.d

keperawatan selama 1 X

pemotongan tali

pemberi

Februari

adanya input

24 jam, diharapkan tidak

dan inte

2016

kuman pada

terjadi infeksi pada bayi

pusat
2. Monitor adanya

tali pusat

Ny.N, dengan kriteria hasil


:
Tidak ada tanda-tanda
infeksi pada tali pusat
(kemerahan, bengkak,
demam, adanya pus )

tanda-tanda

tepat
2. Untuk m

infeksi :

ada tidak

kemerahan,

dan sege

bengkak ,

pemberi

demam , adanya

yang tep

pus
3. Rawat luka tali
pusat dengan
teknik aseptic
dan beri
antiseptic

dilakuka

3. Untuk m

adanya k

yang dap

menimb
4. Ajarkan pada

infeksi

ibu tentang
perawatan tali
pusat secara
aseptic dan
antiseptic

4. Untuk m

pengetah

dapat di

sehari-h

IMPLEMENTASI

No
5.

Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi terhadap

Tanggal/Jam
Senin, 29 Februari

Implementasi
a.Memantau suhu dan nadi dengan rutin

S:-

Resp

perubahan suhu tubuh

2016

dan sesuai indikasi : Mencatat tanda

O:

b.d proses adaptasi bayi

13.00 WIB

tanda menggigil, anoreksia atau mailase

S : 36,7 C

pada lingkungan yang

Mengkaji suhu aksila dan keadaan kulit

RR : 30 x/m

baru

bayi

Akral hang
sianosis

b.Menempatkan bayi/ mendekatkan bayi

Bayi tampa

pada ibunya

menangis

13.10 WIB

Kulit keme
c.Membungkus/membedong bayi dengan

13.32 WIB

kain yang hangat

d.Mengobservasi bayi terhadap adanya


13.35 WIB

tanda-tanda hipotermi

e.Menjauhkan bayi dari kipas angin


untuk mencegah terjadinya hipotermi.
2.

Resiko tinggi infeksi b.d

Senin, 29 Februari

S:-

adanya input kuman

2016

O:

pada tali pusat

14.00 WIB

1. Mengkaji luka akibat

Bayi Ny.N

pemotongan tali pusat

menangis k

diganti balu
14.10 WIB

2. Memonitor adanya tanda-tanda


infeksi

Tali pusat d

3. Merawat luka secara rutin dan


14.15 WIB

tali pusat

mengganti balutan pada tali pusat

keaaan bas

Tidak ada t

tanda infek

kemerahan

pus, bengk
demam
Perawatan

dengan tek

aseptic dan
antiseptic

EVALUASI
No
1

Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi terhadap perubahan

Tanggal/Jam
Senin, 29 Februari

S:-

Evaluasi

suhu tubuh b.d proses adaptasi bayi

2016

O:

pada lingkungan yang baru

14.30 WIB

S : 36,7 C
RR : 30 X/menit

Akral hangat, tidak ada sianosis


Kulit bayi tampak kemerahan
Bayi tampak aktif menangis
A:
Masalah sudah berhasil teratasi
P:
Anjurkan keluarga mempertahankan
suhu bayi terus hangat dan tidak
terjadi hipotermi atau hipertermi
Ajurkan pada keluarga untuk
mengusahakan bayi agar tetap kering
dan segera ganti popok bila basah

2.

Resiko tinggi infeksi b.d adanya input Senin, 29 Februari

S:-

kuman pada tali pusat

2016

O:

14.30 WIB

Terlihat ibu bayi mempraktekkan


mengganti kasa pada tali pusat
bayinya
Tali pusat terpasang kassa bersih,
kering, tidak bau, dan rapi
A:
Masalah resiko infeksi sudah
teratasi sebagian
P:
Lakukan perawatan tali pusat dengan
teknik aseptic dan antiseptic 2 X/
hari dan segera ganti balutan tali
pusat jika terlihat kotor atau basah.

Vous aimerez peut-être aussi