FAN 3d AND) Le
Simbol Grafik
Logika
A.1 STANDAR IEEE
Apendiks ini memberikan pandangan sekilas mengenai standar IEEE yang baru
bagi simbol grafik untuk fungsi-fungsi logika. Standar ini berupa suatu bahasa
simbolik untuk menggambarkan hubungan antara setiap input dan setiap output
pada sebuah sirkuit digital tanpa menunjukkan secara eksplisit bagaimana sirkuit
tersebut disusun secara internal.
Standar baru tersebut mempromosikan penggunaan simbol outline bujur
sangkar (rectangular outline) sebagai simbol yang diutamakan tetapi juga me-
mungkinkan, bagi beberapa tujuan tertentu, penggunaan simbol bentuk-bentuk
istimewa (distinctive-shape) tradisional.
442Simbol Grafik Logika 443
Generat
qualifying
symbol
/
—)
Output
Pes
—
Qualitying symbols
relating inputs
‘and outputs
Gambar A-1 Simbol logika umum
A.2 KOMPOSISI SIMBOL
Komposisi umum suatu simbol logika diperlihatkan pada Gambar A-1. Dimensi
outline bujur sangkar bersifat arbriter. Arah normal suatu arus sinyal adalah dari
kiri ke kanan, kecuali jika ditunjukkan sebaliknya oleh kepala anak panah yang
dilekatkan pada baris sinyal yang berhubungan. Simbol grafik yang digabungkan
dengan satu atau lebih simbol-simbol penentu (qualifying symbol), yang diklasifi-
kasikan sebagai (1) simbol penentu umum dan (2) simbol penentu yang berhu-
bungan dengan input dan output.
Simbol penentu umum (general qualifier) digunakan untuk menunjuk-
kan fungsi logika yang diterapkan oleh suatu piranti dan ditempatkan di dekat
pusat paling atas suatu simbol grafik seperti diperlihatkan pada Gambar A-1.
Contoh simbol penentu umum yang termasuk standar baru diberikan pada Tabel
A.1. Kemungkinan posisi bagi simbol penentu yang berhubungan dengan input
dan output dinyatakan dengan* pada Gambar A-1. Seperti kita lihat, simbol
penentu ini dapat ditempatkan baik di luar maupun di dalam simbol grafik.
Contoh simbol penentu semacam ini diberikan pada Tabel A.2 dan A.3.444 Pengantar Organisasi Sistem Komputer
ss O _ _e_eeee—c0Q0qV—V_VDE
‘TABEL A.l SIMBOL PENENTU UMUM
Symbol Description ‘Comments
& AND
21 OR Symbol indicates that to perform an OR
function, at least one active input is
needed to produce an active output.
XOR
Equivalence
1 Single input ‘The one input must be active
XY Code converter For example, decimal/BCD. BCD/excess-
3, and binary/seven-segment code con-
verter.
2k Even element ‘An even number of inputs must be active
to produce an active output, for ex-
ample, an even-parity generator.
m+! ‘Odd element ‘An odd number of inputs must be active
to activate the output, for example, an
‘odd-parity generator.
MUX Multiplexer
come Comparator
i Adder
n Multiplier
SRGm Shift register ‘m designates the length of the register.
CTRm Counter 1m designates the number of bits. Hence,
: the count sequence consists of 2" states.
RCTRm Ripple counter Count sequence length = 2",
CTR DIV m Synchronous counter. Count sequence length = m.
ROM Read-only memory
RAM Random-access read/
‘wnte memory
Suatu diagram logika sirkuit dapat digambarkan secara lebih kompak de-
ngan menggunakan atau menempelkan outline simbol (misalnya, dibagi ber-
sama antarelemen), seperti diperlihatkan pada Gambar A-2. Pada umumnya,
suatu baris umum yang searah dengan baris arus sinyal, seperti pada bagian (a)
gambar tersebut, menunjukkan_bahwa tidak ada hubungan fungsional antara
piranti-piranti yang saling berbagi baris tersebut. Sebaliknya, baris umum
yang tegak lurus dengan arah baris arus sinyal, seperti pada bagian (b), menun-
jukkan bahwa minimal ada satu hubungan logika antara piranti-piranti yang
saling berbagi baris tersebut. Dalam hal ini, simbol penentu dapat ditempatkan
pada salah satu atau kedua sisi baris umum, seperti diperlihatkan pada bagian
(c). (Pethatikan bagaimana simbol penghubungSimbol Grafik Logika 445
ABEL A2 SIMBOL PENENTU BAGI MASUKAN (INPUT) DAN KELUARAN (OUTPUT)
Symbol Description Comments
~~ | Logic negation ‘An external O produces an internal 1.
at the input
Logie negation ‘An internal 1 produces an external 0.
Tad
'
1
Ah ob
1 '
1 1
'
t
' '
at the output
Active-LOW
‘input
Active-LOW
output
Dynamic input
Dynamic input
with negation
Active-LOW
dynamic input
Internal
connection
Negated internal
connection
contents —ef pane
a
{input is active on the transition from (external) 0
to (external) 1.
Input is active on the transition from (external) 1
to fexternal) 0.
Input is sctive on the transition from (external)
high to (external low.
ft side produces a 1 on the right side.
‘A.1 on the left side produces #0 on the right side.
Tabel A.2) digunakan pada Gambar A-2(c) untuk menunjukkan hubungan lo-
gika].
Jika sebuah simbol grafik menggambarkan sejumlah piranti yang sama maka
satu simbol penentu tunggal (umum) cukup untuk menandai fungsi logika yang
diterapkan oleh semua piranti tersebut. Misalnya, simbol yang diperlihatkan
pada Gambar A-3(a) menunjukkan sebuah pembalik heksadesimat-{hex in-446 Pengantar Organisasi Sistem Komputer
TABELA3_ SIMBOL PENENTU DI DALAM OUTLINE
‘Symbol Deseription Comments
Postponed output | The output changes when the input initat
(causing) the change returns to its initial state,
for example, a pulse-triggered (master-slave)
--. flip-flop,
EN | Enable inpur
Shiftright input m= 1, 2,3,ete,, designates the number of bit
—f+m positions that will be right shifted when the
input is activated
+m | shitetete pur
[77 | countup input m=1,2,3,ete,, designates the smount by
—im which the content of the device is increased
Count-down input
Greater-than input
of a comparator
Less than input of
a comparator
Equal input of 6
comparator
Content-setting
input
Data inputs
when the input 1s activated.
When the input is activated, the content of the
‘element (for example, a counter or 2 register)
will take on the valve m,
Inputs typically associated with bistable devicesSimbol Grafik Logika 447
fs equivalent to
{2} No functional relation between devices
is equwvalent to
(b) At least one logical connection
: 2 isequwalentto 3
(c) Qualsfying symbols for specifi logical connections
Gambar A-2 Outline yang ditempelkan
(a) Hex inverter
{b) Quad two-input NOR gates
Gambar A-3_ Konfigurasi sebuah gerbang448 Pengantar Organisasi Sistem Komputer
commen
control
element
a
\
le »
's equivaient to bey
Gambar A-4 Blok kendali umum
verter), suatu piranti (sirkuit terpadu) yang berisi enam inverter. Demikian
juga elemen yang diperlihatkan pada Gambar A-3(b), menunjukkan suatu
piranti yang berisi 4 gerbang NOR dua-input. Dalam contoh-contoh tersebut,
simbol penentu tunggal menunjukkan bahwa setiap piranti paket tersebut men-
jalankan fungsi yang sama.
Input umum bagi lebih dari satu piranti dalam sirkuit dapat dikelompokkan dalam
sebuah blok kendali umum, blok dengan notch yang diperlihatkan pada Gambar
A-4. Seperti kita lihat, input a mempengaruhi setiap elemen di bawah kendali
blok umum. Sewaktu sebuah input umum hanya mempengaruhi beberapa
elemen di bawah kendali blok umum maka input ini harus ditunjukkan de-
ngan notasi dependensi dengan cara yang akan dijelaskan kemudian.
Kita juga dapat mengelompokkan output umum ke dalam sebuah elemen
output umum, seperti diperlihatkan pada Gambar A-5. Elemen output umum
digambarkan dengan baris ganda di bagian atasnya. Sebuah output umum tergan-
tung pada semua elemen di atas blok output umum tetapi juga mungkin tergan-
tung pada blok output umum. Konsekuensinya, seperti elemen-elemen lainnya,
fungsi logika elemen output umum harus dinyatakan oleh suatu penentu umum.
Pada Gambar A-5, elemen output umum menerapkan fungsi AND.A3
Simbol Grafik Logika 449
Common a
‘output
element
Gambar A-§ Element outline umum.
NOTASI DEPENDENSI
Notasi dependensi (dependency notation) merupakan dasar pokok bagi standar
yang baru. Standar ini mendykung informasi yang disediakan oleh simbol penen-
tu dengan menyatakan hubungan antara input dan output sehingga operasi logika
suatu piranti dapat ditentukan seluruhnya dari simbol logika ini. Dari 11 jenis
dependensi yang dinyatakan dalam standar tersebut, kita memilih hanya untuk
memperkenalkan tiga dependensi: G (AND), C (control) dan M (mode). Ketiga
jenis dependensi ini akan memungkinkan kita untuk meringkas pembahasan
standar baru dengan menggunakan contoh nontrivial.
Dependensi G (AND)
Huruf G menunjukkan dependensi AND. Pada jenis dependensi ini, semua input
atau output yang dinyatakan dengan Gm (dimana m adalah nomor identifikasi)
di-AND-Kan dengan semua input atau output lainnya yang berlabel m. Lebih dari
itu, jika dua input atau output dinyatakan dengan Gm maka mereka dihubungkan
satu dengan lainnya oleh fungsi OR.
Suatu contoh dependensi G dipelihatkan pada Gambar A-6. Karena input x,
diberi label G1 maka ia di-AND-kan dengan x, karena input x, diidentifikasikan450 Pengantar Organisasi Sistem Komputer
dengan label yang sama yaitu m = 1, Jika input x, diberi label 1 (garis di atas
menunjukkan komplemen (negasi)], x; di-AND-kan dengan komplemen x).
Demikian juga karena state internal baris output dinyatakan dengan G2 maka ia
mempengaruhi x, karena x, juga diberi label 2. Akhirnya, karena input x, dan x,
dinyatakan dengan G3 maka pertama-tama mereka akan di-OR-kan dan ke-
mudian hasilkan di-AND-kan dengan x, yang berlabel m= 3.
Dependensi C (control)
Dependensi kontrol ditunjukkan dengan huruf C dan umumnya digabungkan
dengan sebuah input clock. Pada jenis dependensi ini, jika state internal dari suatu
input atau output yang dinyatakan dengan Cm adalah | maka input atau output
lain yang berlabel m tidak dimungkinkan. Jika state internal dari input atau output
Cm adalah 0 maka input atau output yang dipengaruhi oleh Cm akan tidak
mungkin dan tidak mempunyai pengaruh pada fungsi suatu piranti.
a
- Tt
aor .—|
Xa 7
n—foa cep itecunaentc “| |
xs—463 ™ &
3 Xe
oa
Gambar A-6 Dependensi GSimbo! Grafik Logika 451
x 41,20 21 20
Gambar A-7 Dependensi C
Gambar A-7 memperlihatkan suatu contoh dependensi kontrol (yang dikombi-
nasikan dengan dependensi G). Kita lihat bahwa input x, akan memilih input x,
dan x, yang mempengaruhi input D ketika x, menjadi 1.
Dependensi M (Modus)
Dependesi modus dinyatakan dengan huruf M dan digunakan untuk menunjukkan
bagaimana suatu fungsi-dari input atau output yang terpengaruh tergantung pada
mode operasi suatu piranti. Dependensi M mempengaruhi input sama seperti
dependensi C: Jika state internal suatu input atau output Mm adalah | maka input
atau output yang berlabel m akan mungkin. Jika state internal dari input atau
Gambar A-8 Dependensi M452 Pengantar Organisasi Sistem Komputer
output Mm adalah 0 maka input yang berpengaruh akan tidak mempunyai penga-
ruh pada fungsi elemen dan output yang berpengaruh akan diabaikan.
Gambar A-8 memperlihatkan suatu contoh dependensi modus. Jika a = 1,
modus 1 disusun sehingga output z akan menjadi | jika hanya isi suatu bagian
(register atau counter, lihat Tabel A.3) sama dengan 13. Jika a= 0 maka output z
akan menjadi | hanya jika isi elemen sama dengan 3. (Perhatikan bahwa | dalam
CT =3 label).
A.4 CONTOH KESIMPULAN
Perhatikan piranti yang diperlihatkan pada Gambar A-9. Penentu umum, CTR-
DIV 16, menunjukkan bahwa piranti tersebut merupakan suatu counter synchro-
nous devide-by-16 (4 bit) (lihat Tabel A.1). Empat elemen di bawah blok kendali
umum adalah identik (label 1, 5D muncul hanya satu kali) dan menunjukkan
empat flip-flop, yang merupakan jenis D. Empat input pada flip-flop D +n baris,
Load (LD) ke dalam blok kendali umum yang menunjukkan bahw..
tersebut mempunyai kemampuan load paralel.
Clear (CL) sc = 0 |
Load (LO): my {
ctroivis |
m2
3¢T = 1§}-———z
c3
ca
Clock (cP ———p 52
»
Gambar A-9 Sinkronisasi empat bitSimbo! Grafik Logika 453
TABELA.4_TABEL FUNGSI BAGI COUNTER PADA GAMBAR A-9
tn) A ey
rendah x x x Clear
tinggi rendah x x Load
tinggi tinggi atau b sami rendah Tidak berabah
tinggi _tinggi__tinggi__tinggi_Increment Count_
Indikator dinamis pada input clock (CP) menunjukkan bahwWa input C5 adalah
diaktifkan dengan transisi CP dari rendah ke tinggi. Dengan kata lain, flip-flop
adalah edge-triggered positif. Label /2,3.4+ yang mengikuti CS berarti bahwa
clock meningkatkan counter (+ berarti naik: lihat Tabel A.3) hanya jika M2, G3
dan G4 bernilai tinggi.
Karena huruh C berarti dependensi kontrol maka setiap input yang berlabel
dengan awalan 5 tergantung pada (sinkronisasi dengan) jam. Misalnya, label SCT
=0 pada input clear (CL) berarti bahwa fungsi clear tergantung pada clock: yaitu,
berupa sinkronisasi clear. Dengan demikian jika CL. rendah, counter di-reset
menjadi 0 (CT = 0) pada edge positive-going pada CP. Demikian juga label SD
pada input flip-flop menunjukkan bahwa flip-flop tersebut beroperasi dalam
sinkronisasi dengan triggering edge dari clock.
Counter mampupyai dua modus operasi. Jika LD rendah, counter dalam-mo-
dus M1, dimana input data diload ke dalam flip-flop pada edge positive-going
pada CP. (Angka 1 muncul dalam label 1.5D). Jika LD tinggi. counter dalam
modus M2 dan akan dapat melanjuthan melalui serangkaian hitungan, yang
menunjukkan bahwa G3 dan G4 juga tinggi
Akhimya, penentu 3 CT = 15 berarti bahwa output = akan tinggi hanya jika G3
tinggi dan hitungannya adalah 15. Tabel A.4 mermgkas operasi suatu counter.