Vous êtes sur la page 1sur 14

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN

Disusun oleh :
Rizna Fariza

2015261035

Luluil Bahiroh

2015261039

Noverina Myristika

2015261044

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN


Bagi banyak organisasi pengelolaan biaya lingkungan menjadi prioritas utama dan minat
yang intens, karena berpengaruh signifikan terhadap posisi keuangan perusahaan. Ada dua alasan
hal tersebut terjadi: a) peraturan lingkungan di negara-negara telah meningkat secara signifikan
bahkan diperkirakan akan semakin ketat; dan b) keberhasilan penyelesaian lingkungan menjadi
isu yang semakin kompetitif. Untuk memahami kedua hal tersebut, maka perlu memahami
konsep ekoefisiensi (ecoefficiency).
Konsep ekoefisiensi menyatakan bahwa organisasi dapat memproduksi barang dan jasa
yang lebih bermanfaat sambil mengurangi dampak negative lingkungan, konsumsi sumber daya,
dan biaya secara simultan. Konsep ini mengandung tiga hal penting: 1) perbaikan kinerja ekologi
dan ekonomi seharusnya saling melengkapi; 2) perbaikan kinerja lingkungan seharusnya tidak
lagi dipandang hanya sebagai amal; serta 3) ekoefisiensi adalah suatu pelengkap dan pendukung
pengembangan yang berkesinambungan.
Ekoefisiensi mengimplikasikan peningkatan efisiensi berasal dari perbaikan kinerja
lingkungan. Ada sejumlah sumber dari insentif dan penyebab peningkatan efisiensi:
1. Pelanggan menginginkan produk yang lebih bersih, yaitu produk yang diproduksi tanpa
merusak lingkungan serta penggunaan dan pembuangannya ramah lingkungan.
2. Para pegawai lebih suka bekerja di perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan
dan akan menghasilkan produktivitas yang lebih besar.
3. Perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan cenderung memperoleh
keuntungan eksternal.
4. Kinerja lingkungan yang lebih baik dapat menghasilkan keuntungan sosial yang signifikan,
yaitu yang dapat memperbaiki citra perusahaan dan memperkuat kemampuan untuk menjual
produk dan jasanya.
5. Fokus pada perbaikan kinerja lingkungan memabngkitkan keinginan para manajer untuk
melakukan inovasi dan mencari pelauang baru.
6. Pengurangan biaya lingkungan dapat mempertahankan atau menciptakan keunggulan
bersaing.

MODEL BIAYA KUALITAS LINGKUNGAN

Dalam model kualitas lingkungan total, keadaan yang ideal adalah tidak ada kerusakan
lingkungan (sama dengan cacat nol pada manajemen kualitas total). Kerusakan didefinisikan
sebagai degradasi langsung dari lingkungan, seperti emisi residu benda padat, cair, atu gas
kedalam lingkungan, atau degradasai tidak langsung seperti penggunaan bahan baku dan energi
yang tidak perlu. Dengan demikian, biaya lingkungan dapat disebut biaya kualitas lingkungan.
Biaya lingkungan adalah biaya-biaya yang terjadi karena kualitas lingkungan yang buruk atau
kualitas lingkungan yang buruk mungkin terjadi. Jadi, biaya lingkungan berhubungan dengan
kreasi,

deteksi,

perbaikan,

dan

pencegahan

degradasi

lingkungan.

Sehingga,

dapat

diklasifikasikan menjadi empat kategori:


a. Biaya pencegahan lingkungan adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk
mencegah diproduksinya limbah dan/atau sampah yang dapat merusak lingkungan.
b. Biaya deteksi lingkungan adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk
menentukan bahwa produk, proses, dan aktivitas lain di perusahaan telah memenuhi standar
lingkungan yang berlaku atau tidak. Standar lingkungan dan prosedur yang diikuti
perusahaan antara lain: peraturan pemerintah, standar sukarela (ISO 14001) yang
dikembangkan oleh International Standards Organization, dan kebijakan lingkungan yang
dikembangkan oleh manajemen.
c. Biaya kegagalan internal lingkungan adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan
karena diproduksinya limbah dan sampah, tetapi tidak dibuang ke lingkungan luar. Biaya
kegagalan internal terjadi untuk menghilangkan dna mengolah limbah dan sampah ketika
diproduksi. Tujuan aktivitas kegagalan internal adalah 1) memastikan limbah dan sampah
yang diproduksi tidak dibuang ke lingkungan luar, atau 2) mengurangi tingkat limbah yang
dibuang sehingga jumlahnya tidak melewai standar lingkungan.
d. Biaya kegagalan eksternal lingkungan adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan
setelah melepas limbah atau sampah ke dalam lingkungan. Biaya kegagalan eksternal yang
direalisasi adalah biaya yang dialami dan dibayar oleh perusahaan. Biaya kegagalan
eksternal yang tidak direalisasikan atau biaya sosial disebabkan oleh perusahaan, tetapi
dialami dan dibayar oleh pihak-pihak di luar perusahaan. Biaya sosial lebih lanjut dapat
diklasifikasikan sebagai: 1) biaya yang berasal dari degradasi lingkungan, dan 2) biaya yang
berhubungan dengan dampak buruk terhadap property atau kesejahteraan masyarakat.
Tabel 1 Contoh Biaya Lingkungan Menurut Aktivitas
Aktivitas Pencegahan

Aktivitas Kegagalan Internal

Evaluasi dan memilih pemasok


Evaluasi dan memilih alat

mengendalikan polusi
Desain proses dan

mengurangi atau menghapus limbah


Melatih pegawai
Mempelajari dampak lingkungan
Audit risiko lingkungan
Pelaksanaan penelitian lingkungan
Pengembangan
sistem
manajemen

produk

Pengoperasian peralatan untuk mengurangi

atau menghilangkan polusi


Pengolahan dan pembuangan

untuk
untuk

lingkungan
- Daur ulang produk
- Pemerolehan sertifikasi ISO 14001
Aktivitas Deteksi
- Audit aktivitas lingkungan
- Pemeriksaan produk dan proses
- Pengembangan ukuran kinerja lingkungan
- Pelaksanaan pengujian pencemaran
- Verifikasi kinerja lingkungan dari pemasok
- Pengukuran tingkat pencemaran

limbah

beracun
Pemeliharaan peralatan polusi
Lisensi fasilitas untuk memproduksi limbah
Daur ulang sisa bahan

Aktivitas Kegagalan Eksternal


- Pembersihan danau yang tercemar
- Pembersihan minyak yang tumpah
- Pembersihan tanah yang tercemar
- Penggunaan bahan baku dan energi yang
-

tidak efisien
Penyelesaian klaim kecelakaan pribadi dari

praktik kerja yang tidak ramah lingkungan


Penyelesaian klaim kerusakan property
Pembaruan tanah ke keadaan alaminya
Hilangnya penjualan karena reputasi

lingkungan yang buruk


Perawatan medis karena

terpolusi (S)
Hilangnya lapangan

pencemaran (S)
Hilangnya fungsi danau sebagai tempat

rekreasi (S)
Rusaknya ekosistem karena pembuangan

udara

pekerjaan

yang
karena

sampah padat (S)


Laporan Biaya Lingkungan
Pelaporan biaya lingkungan menurut kategori memberikan hasil yang penting, yaitu: 1) dampak
biaya lingkungan terhadap profitabilitas perusahaan dan 2) jumlah relatif yang dihabiskan untuk
setiap kategori. Dari sudut pandang praktis, biaya lingkungan akan mendapat perhatian dari

manajemen jika jumlah signifikan. Biaya lingkungan ternyata dapat mempengaruhi profitabilitas
perusahaan secara signifikan.
Contoh Laporan Biaya Lingkungan
PT ABC
LAPORAN BIAYA LINGKUNGAN
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20X6
Biaya Lingkungan

Persentase
dari

Biaya

Operasional
Biaya Pencegahan
-

Pelatihan pegawai
Desain produk
Pemilihan peralatan

$600,000
1,800,000
400,000

$2,800,000

1.40%

$3,200,000

1.60%

$6,000,000

3.00%

$18,000,000
$30,000,000

9.00%
15.00%

Biaya Deteksi
-

Pemeriksaan proses
Pengembangan ukuran

$2,400,000
800,000

Biaya Kegagalan Internal


-

Pengoperasian peralatan polusi


Pemeliharan peralatan polusi

$4,000,000
2,000,000

Biaya Kegagalan Eksternal


-

Pembersihan danau
Restorasi tanah
Penyelesaian klaim kerusakan properti

$9,000,000
5,000,000
4,000,000

TOTAL
Mengurangi Biaya Lingkungan

Terdapat bukti-bukti yang menunjukkan biaya kegagalan lingkungan dapat dikurangi dengan
menginvestasikan lebih banyak aktivitas pencegahan dan deteksi. Model pengurangan biaya
lingkungan mungkin akan berperilaku serupa dengan model biaya kualitas total. Biaya
lingkungan terendah yang diperoleh pada titik kerusakan nol mungkin sama seperti titik cacat nol
pada model biaya kualitas total.
Ford

Motor -

Berusaha memperoleh sertifikasi ISO 1400 bagi semua pabriknya di

seluruh dunia.
Di pabrik-pabrik tersebut, Ford telah menghemat ratusan ribu dolar

Company

Phillips Petroleum

Numar

dalam biaya lingkungan.


Terdapat konsep 1-10-100, jika suatu masalah diselesaikan di area

kerjanya sendiri, maka biayanya adalah $1.


Jika masalah diselesaikan di luar daerah asalnya (masih di dalam

perusahaan), maka biayanya $10.


Jika masalah diselesaikan di luar perusahaan, maka biayanya $100.
Berhasil mengurangi emisi pembuangan cairan yang tercemar

menjadi nol.
Menginvestasikan sistem baru yang mengolah limbah cairan
sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk mendapatkan
kembali bahan baku yang masih dapat digunakan, pada saat yang

sama, air tersebut digunakan kembali.


Keuntungan yang diperoleh:
a. Jumlah air yang dibutuhkan setiap hari berkurang (950 kubik
menjadi 200 kubik), hemat $391,500 per tahun.
b. Bahan baku yang diolah kembali dari air yang telah dipakai
$30,000 per tahun.
c. Perusahaan terhindar dari denda lingkungan yang ketat.

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN LINGKUNGAN


Laporan Keuangan Lingkungan
Selain melaporkan biaya lingkungan diperlukan juga melaporkan keuntungan
lingkungan, ada tiga jenis keuntungan yaitu: pemasukan, penghematan saat ini, dan
penghindaran biaya (penghematan berjalan). Pemasukan mengacu pada pendapatan yang didapat
perusahaan karena tindakan lingkungan seperti mendaur ulang kertas, menemukan aplikasi baru
untuk limbah yang tidak berbahaya dan meningkatkan penjualan karena penguatan citra
lingkungan. Penghindaran biaya mengacu pada penghematan berjalan yang dihasilkan pada
tahun-tahun sebelumnya. Penghematan mengacu pada pengurangan biaya lingkungan yang
dicapai tahun ini.
Dengan membandingkan keuntungan yang didapat dengan biaya lingkungan yang terjadi
pada periode tertentu maka suatu laporan keuangan lingkungan dapat disusun. Manajer dapat
menggunakan laporan tersebut untuk menilai kemajuan (keuntungan yang dihasilkan) dan
potensi kemajuan (biaya lingkungan). Laporan keuangan lingkungan juga dapat menjadi bagian
laporan kemajuan lingkungan yang disediakan bagi pemegang saham.
Berikut Contoh Laporan Keuangan Lingkungan

ABC Corporation
Laporan Keuangan Lingkungan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008
Keuntungan Lingkungan
Pengurangan biaya, pencemaran

$ 3.000.000

Pengurangan biaya, pembuangan limbah yang berbahaya

4.000.000

Pemasukan daur ulang

2.000.000

Penghematan biaya konservasi energi

1.000.000

Pengurangan biaya pengemasan

1.500.000

Total keuntungan linkungan

$ 11.500.000

Biaya Lingkungan
Biaya pencegahan

$ 2.800.000

Biaya deteksi

3.200.000

Biaya kegagalan internal

6.000.000

Biaya kegagalan eksternal

18.000.000

Total biaya lingkungan

$ 30.000.000

Membebankan Biaya Lingkungan


Proses dalam memprodusi produk dapat menciptakan residu padat, cair, dan gas yang
selanjutnya dilepas ke lingkungan, hal ini menyebabkan proses dalam memproduksi produk
merupakan sumber biaya lingkungan. Residu ini memiliki resiko mencemari lingkungan. Dengan
demikian, residu merupakan penyebab biaya kegagalan lingkungan internal dan eksternal. Selain
proses produksi, pengemasan juga merupakan sumber biaya lingkungan. Produk sendiri dapat
menjadi sumber biaya lingkungan. Setelah menjual produk, penggunaan dan pembuangan oleh
pelanggan

dapat

mencemari

lingkungan.

Hal

ini

adalah

contoh

biaya

lingkungan

pascapembelian. Biaya lingkungan pasca pembelian sering ditanggung oleh masyarakat, bukan
oleh perusahaan sehngga merupakan biaya sosial. Akan tetapi, biaya lingkungan pasca
pembelian terkadang dikonversi menjadi biaya eksternal yang direalisasikan.
Biaya Produk Lingkungan
Biaya lingkungan dari proses memproduksi, memasarkan, serta mengirimkan produk dan
biaya lingungan pasca pembelian yang disebabkan oleh penggunaan dan pembuangan produk
merupakan

contoh-contoh

biaya

produk

lingkungan

(environmental

product

costs).

Penghitungan biaya lingkungan penuh (full private costing) adalah pembebanan semua biaya

lingkungan, baik yang bersifat privat maupun sosial pada produk. Penghitungan biaya privat
penuh (full private costing) adalah pembebanan biaya privat pada produk individual. Jadi
,penghitungan biaya privat membebankan biaya lingkungan yang disebabkan oleh proses internal
organisasi pada produk. Biaya privat menggunakan data yang dihasilkan dari dalam perusahaan
sedangkan biaya penuh memerlukan data yang dihasilkan di luar perusahaan dari pihak ketiga.
Pembebanan biaya lingkungan pada produk dapat menghasilkan informasi yang
bermanfaat bagi manajerial. Contohnya, suatu produk tertentu lebih bertanggung jawab atas
limbah beracun daripada produk lainnya. Informasi ini dapat mengarah pada desain produuk dan
proses alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan membebankan biaya
lingkungan secara tepat dapat diketahui apakah suatu produk menguntungkan atau tidak. Jika
tidak menguntungkan, produk tersebut dapat dihentikan untuk mencapai perbaikan yang
signifikan dalam kinerja lingkungan.
Pembebanan Biaya Berbasis Fungsi
Pada sebagian besar akuntansi biaya, biaya lingkungan dimasukkan dalam overhead.
Dengan menggunakan definisi biaya lingkungan dan kerangka kerja klasifikasi, maka biaya
lingkungan harus dipisahkan dari kelompok biaya lingkungan. setelah dipisahkan dari
kelompoknya sendiri, perhitungan biaya berbasis fungsi membebankan biaya-biaya tersebut pada
produk individual dengan menggunakan penggerak tingkat unit seperti jumlah jam tenaga kerja
dan jam mesin. Pendekatan ini dapat berjalan baik untuk produk yang homogen. Namun, dalam
perusahaan yang memiliki banyak produk bervariasi, pembebanan berbasis fungsi dapat
mengakibatkan distorsi biaya.
Produk yang diproduksi ABC diantaranya: jenis A dan jenis B masing-masing diproduksi
sebanyak 50.000 lembar, setiap jenis kaca memerlukan jam mesin. Asumsikan jam mesin akan
digunakan untuk pembebanan biaya lingkungan ke produk. Dalam produk kaca terdapat emisi
kadmium. Untuk memproduksi kadmium harus ada izin dari pemerintah sebesar $300.000 yang
diperbarui setiap tiga tahun sekali, maka biaya perizinan sebesar $100.000 setiap tahunnya. Izin
tersebut memperbolehkan penggunaan kadmium pada tingkat tertentu. Jika penggunaan melebihi
batas perizinan maka perusahaan akan didenda. Denda yang dibayarkan perusahaan rata-rata
$50.000 per tahun. Jadi biaya tahunan emisi kadmium adalah $150.000 ($100.000 + $50.000).
Biaya lingkungan per jam mesin $3 ($150.000/50.000 jam mesin). Penggunaan tarif ini
menghasilkan biaya lingkungan per unit sebesar $1,50 untuk setiap produk ($3 x jam mesin).

Keakuratan pembebanan merupakan ha yang penting. Contohnya, kaca jenis A


merupakan penyebab dari semua emisi kadmium maka seharusnya biaya lingkungan seharusnya
$3 per unit untuk jenis A dan $0 untuk jenis B. Dalam, hal ini pembebanan biaya jenis A terlalu
rendah dan terlalu tinggi untuk jenis B. Kemungkinan itu bukanlah suatu hal yang mustahil. Hal
yang sangat mirip terjadi pada Spectrum Glass, produsen kaca khusus. Perusahaan tersebut
menemukan hanya satu produk, Ruby Red, yang menyebabkan semua emisi kadmiumnya.
Namun, sistem biayanya membebankan sebagian biaya ini pada setiap produk yang dihasilkan.
Berdasarkan hal tersebut maka ABC memperbaiki sistem biaya lingkungannya dengan
menggunakan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.

Pembebanan Biaya Lingkungan Berbasis Aktivitas


Munculnya penghitungan biaya berbasis aktivitas memfasilitasi penghitungan biaya
lingkungan. Penelusuran biaya lingkungan ke produk-produk yang menyebabkan biaya-biaya
tersebut merupakan syarat utama dari sistem akuntansi lingkungan yang baik.
Lihat contoh Kadmium di PT ABC
Emisi kadmium merupakan aktivitas lingkungan. Biaya aktivitas ini adalah biaya denda
dan biaya perizinan: $150.000. Sekarang anggaplah jumlah emisi kadmium adalah ukuran output
aktivitas dan anggaplah jumlahnya 20.000 unit. Tarif aktivitas adalah $7,50 per unit
($150.000/20.000 unit). Jika Jenis A memproduksi 20.000 unit emisi dan Jenis B memproduksi 0
unit, maka pembebanan biaya seharusnya: $150.000 untuk Jenis A ($7,50 x 20.000) dan $0 untuk
Jenis B. Pembebanan biaya berdasar aktivitas ini menghasilkan unit biaya lingkungan sebesar $3
untuk Jenis A ($150.000/50.000) dan $0 untuk Jenis B.
Semua biaya yang dibebankan pada contoh ini merupakan biaya privat. Biaya sosial juga
dimungkinkan. Jika demikian dan jika dapat diperkirakan, maka pendekatan penghitungan biaya
yang lebih menyeluruh dapat digunakan. Sebagai contoh, emisi kadmium menyebabkan
$150.000 per tahun untuk pengeluaran medis bagi mereka yang tinggal di komunitas yang
dipengaruhi oleh emisi tersebut. Dalam hal ini, biaya per unit untuk Jenis A akan berlipat ganda.
Contoh dengan Aktivitas Ganda
Jika terdapat aktivitas-aktivitas lingkungan ganda. Setiap aktivitas akan dibebankan biaya
dan tingkat aktivitas akan dihitung. Kemudian, tingkat tersebut digunakan untuk membebankan

biaya lingkungan pada produk berdasarkan penggunaan aktivitas. Sebagai contoh, PT ABC
memproduksi dua jenis pembersih industri di pabriknya yang berada di Orlando. Pembebanan
biaya lingkungan pada dua produk yang memiliki berbagai aktivitas ditampilkan pada tabel
berikut
Aktivitas
Pembersih A Pembersih B
Mengevaluasi dan memilih pemasok
$ 0,20
$ 0,05
Mendesain proses (untuk mengurangi polusi)
0,10
0,10
Memeriksa proses (untuk masalah polusi)
0,25
0,15
Menangkap dan menghilangkan racun
0,05
1,00
kloroflorokarbon
Memelihara peralatan lingkungan
Membuang limbah beracun
Menggunakan bahan baku secara berlebihan
Biaya lingkungan per unit
Biaya manufaktur lainnya (non lingkungan)
Biaya unit
Unit yang diproduksi

0,00
0,10
0,08
$ 0,78
9,02
$ 9,80
100.000

0,50
1,75
0,25
$ 3,80
16,20
$ 20,00
100.000

Tabel di atas menunjukkan Pembersih B memiliki masalah lingkungan yang lebih besar
daripada Pembersih A. Total biaya lingkungan Pembersih B adalah $380.000 ($3,80 x 100.000)
dan merupakan 19% dari total biaya manufaktur. Biaya kegagalan lingkungannya adalah
$350.000, besarnya 92,1% dari total biaya lingkungan. Pembersih A menunjukkan gambaran
yang lebih baik. Total biaya lingkungannya adalah $78.000 atau 8% dari total biaya manufaktur,
dan biaya kegagalannya adalah 29,5% dari total biaya lingkungan. Hal ini membuktikan
Pembersih B memerlukan perbaikan lingkungan dan ekonomi yang terbesar.
Penilaian Biaya Siklus Hidup
Pembenahan produk adalah praktik mendesain, membuat, mengolah, dan mendaur ulang
produk untuk meminimalkan dampak buruknya terhadap lingkungan. Penilaian Siklus Hidup
adalah sarana meningkatkan pembenahan produk. Penilaian siklus hidup mengidentifikasi
pengaruh lingkungan dari suatu produk di sepanjang siklus hidupnya, kemudian mencari peluang
untuk memperoleh perbaikan lingkungan. Penilaian biaya siklus hidup membebankan biaya dan
keuntungan pada pengaruh lingkungan dan perbaikan.
Ada empat tahap dalam siklus hidup produk : ekstraksi sumber daya, pembuatan produk,
penggunaan produk, serta daur ulang dan pembuangan. Tahapan siklus hidup yang berbeda-beda

dapat berada di bawah kendali pihak lain, selain produsen produk. Sudut pandang siklus hidup
yang digunakan menggabungkan sudut pandang pemasok, produsen, dan pelanggan. Hubungan
internal maupun eksternal dianggap penting dalam menilai pengaruh lingkungan dari produk,
desain produk, dan desain proses yang berbeda-beda. Sebelum membahas penilaian biaya,
diperlukan adanya pemahaman lebih terperinci mengenai analisis siklus hidup.
Tahapan Penilaian
Penilaian siklus hidup didefinisikan oleh tiga tahapan formal: analisis persediaan, analisis
dampak, dan analisis perbaikan. Analisis persediaan menyebutkan jenis dan jumlah input bahan
baku dan energi yang dibutuhkan serta pelepasan ke lingkungan yang dihasilkan dalam bentuk
residu padat, cair, dan gas. Analisis persediaan mencakup seluruh siklus hidup produk. Analisis
dampak menilai pengaruh lingkungan dari beberapa desain bersaing dan menyediakan peringkat
relatif dari pengaruh-pengaruh tersebut. Analisis perbaikan bertujuan mengurangi dampak
lingkungan yang ditunjukkan oleh tahap persediaan dan dampak.
Penilaian Biaya
Sampai saat ini, analisis hanya menggunakan ukuran-ukuran nonkeuangan dan faktorfaktor kualitatif. Penilaian biaya siklus hidup menentukan pengaruh keuangan dari dampak
lingkungan yang diidentifikasi pada tahap persediaan dan tahap perbaikan dari penilaian siklus
hidup. Penilaian biaya lingkungan untuk tahap persediaan dapat memfasilitasi analisis dampak.
Cangkir Kertas
Penggunaan bahan baku
Utilitas
Sumber daya yang berhubungan dengan limbah
Total Biaya Privat
Keuntungan daur ulang (sosial)
Biaya lingkungan per unit

$ 0,010
0,012
0,008
$ 0,030
(0,001)
$ 0,029

Cangkir
Polyfoam
$ 0,004
0,003
0,005
$ 0,012
(0,004)
$ 0,008

Analisis Lingkungan
Penilaian dampak lingkungan dalam istilah operasional dan keuangan menetapkan tahap
untuk langkah terakhir, yaitu mencari cara mengurangi dampak lingkungan dari alternatifalternatif yang dipertimbangkan atau dianalisis. Perbaikan kinerja lingkungan dari produk dan
proses yang ada merupakan tujuan keseluruhan dari sistem pengendalian lingkungan.
Akuntansi Pertanggungjawaban Lingkungan Berbasis Strategi

Tujuan keseluruhan dari perbaikan kinerja lingkungan mengusulkan kinerja perbaikan


berkelanjutan untuk pengendalian lingkungan adalah paling sesuai. Jika suatu pihak menerima
paradigma ekoefisiensi, maka perspektif lingkungan dapat diterima karena perbaikan kinerja
lingkungan dapat menjadi sumber dari keunggulan bersaing. Sistem manajemen lingkungan
berbasis strategi menyediakan kerangka kerja operasional untuk memperbaiki kinerja
lingkungan.
Perspektif Lingkungan
Ada sekurang-kurangnya lima tujuan inti dari perspektif lingkungan: (1) meminimalkan
pengggunaan bahan baku atau bahan yang masih asli, (2) meminimalkan penggunaan bahan
berbahaya, (3) meminimalkan kebutuhan energi untuk produksi dan penggunaan produk, (4)
meminimalkan pelepasan residu padat, cair, gas, serta (5) memaksimalkan peluang untuk daur
ulang.
Ada dua tema lingkungan yang terkait dengan bahan baku dan energi. Pertama, energi
atau bahan baku yang digunakan tidak melebihi nergi atau bahan baku yang dibutuhkan (isu
konservasi). Kedua, harus dicari sarana untuk menghilangkan penggunaan bahan baku atau
energi yang merusak lingkungan (isu zat berbahaya). Ukuran-ukuran yang memungkinkan
adalah berapa jumlah kuantitas total dan per unit dari berbagai bahan baku dan energi, ukuran
produktivitas, dan biaya bahan berbahaya yang dinyatakan sebagai persentase total biaya bahan
baku.
Tujuan inti yang keempat dapat direalisasikan dalam salah satu dari dua cara berikut: (1)
menggunakan teknologi dan metode untuk mencegah pelepasan residu ketika diproduksi, dan (2)
menghindari produksi residu dengan mengidentifikasi penyebab dasar serta mendesain ulang
produk dan proses untuk menghilangkan penyebab-penyebabnya. Ukuran kinerja untuk tujuan
ini mencakup berat limbah beracun yang diproduksi, volume pembuangan cairan, jumlah gas
rumah kaca yang diproduksi, dan persentase pengurangan bahan baku pengemasan.
Tujuan kelima menekankan konservasi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui
melalui penggunaan kembali. Daur ulang mengurangi permintaan untuk ekstraksi tambahan
bahan baku. Daur ulang mengurangi degradasi lingkungan dengan mengurangi pembuangan
sampah oleh pemakai akhir. Ukuran kinerjanya mencakup berat bahan baku yang didaur ulang,
jumlah bahan baku yang berbeda-beda, jumlah komponen yang berbeda-beda, persentase unit
yang dibuat ulang, dan energi yang diproduksi dari pembakaran.

Peran Manajemen Aktivitas


Analisis aktivitas lingkungan penting untuk sistem pengendalian lingkungan yang baik.
Identifikasi aktivitas lingkungan dan penilaian biayanya merupakan persyaratan untuk
penghitungan biaya lingkungan berbasis aktivitas. Aktivitas lingkungan harus diklasifikasikan
sebagai bernilai tambah dan tidak bernilai tambah.
Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas yang tidak perlu ada jika perusahaan
beroperasi secara optimal dan efisien. Jika produksi limbah ekuivalen dengan ketidakefisienan
ekonomi, maka semua aktivitas yang gagal harus ditandai sebagai kegiatan tidak bernilai tambah.
Biaya lingkungan tidak bernilai tambah adalah biaya dari aktivitas tidak bernilai tambah. Biaya
ini mewakili keuntungan yang dapat ditangkap dengan cara memperbaiki kinerja lingkungan.
Desain Lingkungan
Desain ini menyentuh produk, proses, bahan baku, energi, dan daur ulang. Keseluruhan
daur hidup produk dan pengaruhnya terhadap lingkungan harus dipertimbangkan. Misalnya,
proses manufaktur adalah sumber langsung dari berbagai residu padat, cair, dan gas. Residu ini
banyak yang dilepaskan ke lingkungan. Desain ulang suatu proses dapat menghilangkan
produksi residu tersebut. Desain produk juga dapat mengurangi degradasi lingkungan.
Ukuran Keuangan
Perbaikan lingkungan harus menghasilkan keuntungan keuangan yang signifikan. Hal ini
berarti perusahaan telah mencapai trade-off yang menguntungkan antara aktivitas yang gagal dan
aktivitas pencegahan. Ketika keputusan ekoefisien dibuat, maka total biaya lingkungan harus
terhapus bersamaan dengan perbaikan kinerja lingkungan. Tren biaya lingkungan merupakan
ukuran kinerja yang penting. Perusahaan dapat mempersiapkan laporan biaya lingkungan yang
tidak bernilai tambah dari periode berjalan dan membandingkannya dengan periode sebelumnya.
Tren Biaya Tidak Bernilai Tambah: Biaya Lingkungan
Aktivitas Lingkungan Tidak Bernilai Tambah
Proses pemeriksaan
Pengoperasian peralatan polusi
Pemeliharaan peralatan polusi
Pembersihan polusi air
Klaim kerusakan properti
Total

Tahun
20x6
20x5
$ 200.000
$ 240.000
350.000
400.000
200.000
200.000
700.000
900.000
300.000
400.000
$
$

1.750.000

2.140.000

Referensi:
Hansen, Don R., dan Mowen, Maryanne M. 2009. Akuntansi Manajerial, Edisi 8. Penerbit
Salemba Empat.

Vous aimerez peut-être aussi