Vous êtes sur la page 1sur 5

Asam nukleat merupakan makromolekul yang tersusun dari polimer nukleotida.

Asam nukleat
memiliki fungsi utama dalam tubuh yaitu antara lain sebagai materi genetik dan juga koenzim.
Asam nukleat yang berperan sebagai materi genetik adalah DNA dan RNA. Sedangkan yang
berperan sebagai koenzim antara lain adalah adalah ATP atau Adenosine Triphospate, NAD atau
Nicotinamide-adenine Dinucleotide, dan lain-lain. Nukleotida sebagai monomer dari asam
nukleat tersusun dari basa nitrogen, sebuah gula pentosa, dan gugus fosfat.
DNA atau Deoxyribonucleic Acid adalah asam nukleat yang berperan sebagi materi genetik
dalam tubuh organisme. DNA berbentuk rantai ganda heliks dan tersusun dari satu gula
deoksiribosa, satu gugus fosfat dan basa nitrogen Adenin, Guanin, Timin, dan Sitosin.
RNA atau Ribonucleic Acid adalah asam nukleat yang juga berperan sebagai materi genetik yang
ditranskirpsikan dari DNA. RNA berbentuk rantai tunggal dan tersusun dari satu gula ribosa, satu
gugus fosfat dan basa nitrogen Adenin, Guanin, Urasil dan Sitosin.
ATP atau Adenosin Triphospate adalah asam nukleat yang berperan sebagai koenzim. Koenzim
akan bekerjasama dengan enzim untuk melakukan sebuah fungsi. ATP tersusun dari tiga gugus
fosfat, satu gula pentosa, dan satu basa nitrogen adenin. ATP dapat terhidrolisis menjadi ADP
atau Adenosin Diphospate melalui hidrolisis.
Sedangkan koenzim lainnya adalah NAD atau disebut Nicotinamide-adenine Dinucleotide yang
terdiri dari dua nukleotida yang dihubungkan dengan dua gugus fosfat dan mengandung basa
nitrogen adenin dan yang lain adalah nikotinamida. NAD dapat berubah menjadi NADH. Jika
NAD berfungsi sebagai oksidator, maka NADH berfungsi sebagai reduktor

Fungsi Asam Nukleat


Asam Nukleat
Asam nukleat adalah senyawa-senyawa polimer yang menyimpan semua informasi genetika,
yaitu seperangkat cetak biru tentang karakteristik actual dan potensial yang diterima oleh
suatu organisme dari generasi sebelumnya, untuk kemudian diwariskan ke generasi berikutnya.
Asam nukleat ada dua macam :
Asam Deoksiribonukleat (DNA)
Asam Ribonukleat (RNA)
DNA merupakan molekul raksasa yang tardapat didalam nukleus ( inti sel ), dengan massa
molekul relatif (Mr) berkisar dari 6 juta sampai 16 juta. Setiap bagian fungsional DNA dikenal

sebagai gen. Ribuan gen dari suatu organisme mengandung sandi genetic untuk urutan protein.
Artinya, ia mengandung suatu informasi untuk sederetan rantai asam amino protein. Setiap asam
amino dituliskan didalam urutan DNA yang sesuai dengan bantuan kodon yang terdiri atas tiga
pasangan basa yang berurutan. Sebagai contoh adalah kodon untuk asam amino Fenilalanin
(Phe) yaitu TTC. Molekul DNA terdiri dari dua rantai polimer yang melengkung heliks ganda.
Heliks ganda tersebut dikukuhkan oleh ikatan hydrogen antara lain timin dari rantai yang satu
dengan adenine dari rantai yang lain. Dan antara sitosin dari rantai yang satu dengan guanin dari
rantai lainnya.
Untuk ekspresi suatu gen, artinya sintasis dari protein-protein yang sesuai, informasi urutan
DNA perlu diubah menjadi suatu urutan protein. Karena DNA sendiri tadak ikut ambil begian
pada sintesis protein. Maka informasi perlu dipindahkan dari inti sel sempai ketempat dimana
protein disintesis yaitu di ribosom. Untuk itu pertama melalui proses penyalinan ( transkripsi ).
RNA merupakan polimer yang mempunyai massa molekul lebih kecil yaitu dari 20 ribu sampai
40 ribu. Bagian yang relevandari gen, disalin menjadi suatu RNA caraka (messenger RNA,
mRNA). Urutan mRNA yang berbentuk sejodoh dengan rantai DNA yang mengandung sandi
gen yang sesuai. Karena RNA mengandung urasil sebagai pengganti ti-min, maka dari triplet
DNA AAG misalnya akan terbentuk kodon mRNA UUC.
Baik DNA maupun RNA merupakan polimer atas unit-unit nukleotida. Suatu unit nukleutida
terdiri atas tiga bagian: gula pentosa, basa organic ( senyawa heterosiklik yang mengandung
nitrogen ), dan asam fosfat. Pentosa yang dikandung RNA adalah ribosa, sedangkan pentosa pada
DNA adalah deoksiribosa, yang kekurangan suatu satu atim oksigen dari ribose. DNA dan RNA
dapat dibedakan dari jenis gulanya.
A. BASA.
Basa asam nukleat adalah suatu heterosiklik aromatik yang berasal dari pirimidin atau purin.
Lima dari basa-basa ini bersama-sama merupakan komponen utama dari asam nekleat dari
selarah jaringan hidup. Basa purin adenine ( Ade ) dan guanin (Gua) seperti juga basa pirimidin
sitosin (Cyt) di jumpai dalam RNA dan DNA. Sebaliknya urasil (Ura) hanya terdapat dalam
RNA. Dalam DNA, urasil digantikan oleh timin (Thy), yaitu derivate 5-metil dari urasil.

Sejumlah besar dari basa-basa lainnya yang dimodifikasi dijumpai pada tRNA dan pada jenis
RNA lainnya.
B. NUKLEOSIDA, NUKLEOTIDA.
Monomer asam nukleat disebut nukleotida. Bila suatu basa dari asam nukleat dihubungkan
dengan ribosa atau 2-deoksiribosa maka akan diperoleh suatu nukleosida. Nukleosida adalah
nukeotida tampa gugus fosfat.
Adapun basa organic yang terdapat pada RNA ada empat macam yaitu:
Adenin (6-Aminopurin) atau A,
Guanin (6-oksi-2-aminopurin) atau G
Sitosin (2-oksi-6-aminopurin) atau C
Urasil (2,6-dioksipirimidin) atau U
Pada DNA tidak mengandung urasil, melainkan digantikan dengan timin (2,6-duoksi-5metilpirimidin). Didalam sel, gugus 5-OH dari komponen gula pada nukleosida pada umumnya
teresterisasi dengan asam fosfat. Dari adenosin akan terbentuk adenosain 5-OH monofosfat
(AMP) dan dari dA yang sesuai dengannya dalam dAMP
Kalau rantai 5-fosfat dihubungkan dengan rantai fosfat lainnya melalui ikatan asam anhidrida,
maka diperoleh nukleosida difosfat dan trifosfat, misalnya ADP dan ATP. Kedua nuklesida ini
merupakan koenzim penting pada metabolisme energi.
C. Oligonukleotida, Polinukleotida.
Rantai fosfat satu dengan yang lainnya dapat membentuk anhidrida asam. Hal ini memungkinkan
adanya hubungan antara nukleotida satu dengan yang lainnya melalui rantai fosfat. Bila antai
fosfat dari suatu nukleotida bereaksi dengan gugus 3-OH dari nukleotida lainnya, maka
terbentuk suatu dinukleotida dengan struktur asamfosfat dister. Selanjutnya melalui hubungan
dengan ikatan asam fosfat diester lainnya, dinukleotida ini dapat diperpanjang dengan satu
tambahan mononukleotida. Dengan cara ini terbentuk oligonukleotida dan akhirnya
polinukleotida.

Polinukleotida dengan komponen ribonukleotida disebut asam ribonukleat (RNA), dan yang
terbentuk dari monomer deoksiribonukleat disebut asam deoksiribonukleat (DNA). Untuk
menggambarkan struktur dari oligonukleat dan polinukleat digunakan singkatan-singkatan dari
komponen nukleosida yang dituliskan dari kiri ke kanan dengan arah 5- 3. Kadang-kadang
posisi rantai fosfat ditunjukan dengan p. dengan demikin struktur dari RNA.
Pada nukleosida dan nukleotida, rantai pentosa terdapat dalam bentuk furanosa. Gula dan basa
dihubungkan melalui suatu ikatan N-glikosidik antara C-1 gula dan N-9 cincin purin atau N-1
pirimidin. Ikatan ini selalu mempunyai konfigurasi. Jika basa organik berkaitan dengan pentosa,
terbentuklah suatu nukleosida, dan jika nukleosida berkaitan dengan dengan asam fosfat,
terbentuklah suatu nukleotida.
Nukleosida pada RNA
Adenin + Ribosa = Adenosin
Guanin + Ribosa = Guanosin
Sitosin + Ribosa = Sitodin
Urasil + Ribosa = Uridin
Nukleosida pada DNA
Adenin + Deoksiribosa = Deoksiadenosin
Guanin + Deoksiribosa = Deoksiguanosin
Sitosin + Deoksiribosa = Deoksisitidin
Timin + Deoksiribosa = Deoksitirimidin

Persis seperti asam-asam amino yang berkondensasi untuk membentuk polimer protein maka
nukleotida-nukleotida juga berkondensasi untuk membentuk polimer asam nukleat (DNA dan
RNA). Gugus fosfat dari suatu nukleotida berkaitan dangan bagian pentosa dari nukleotida
tetangganya sehingga terbentuklah rantai asam nukleat yang sangat panjang.
Meskipun basa organik pada DNA dan RNA cuma empat macam, jumlah dan urutan basa-basa
itu sangat bervariasi sehingga banyaknya! Bayangkan, untuk suatu rantai yang tersusun dari
nukleotida, secara teoritis dapat terjadi 4x10E 87 jenis asam nukleat (DNA dan RNA) yang
berbeda.
Fungsi asam nukleat.
DNA menyimpan informasi (kode) tentang jenis protein yang harus dibentukoleh suatu sel.
Informasi genetic adalah relasi antara urut-urutan basa nitrogen dalam DNA menentukan uruturutan asam amino dalam protein.struktur kode genetic itu disebut kodon. Kodon adalah
rangkaian tiga nukleotida dalam urutan yang khas. Setiap kodon menentukan satu asam amino
yang akan digunakan untuk sintesis protein.sel yang baru mempunyaiinformasi genetic yang
identik dengan sel asal. Kadang suatu kekeliruan terjadi pada pembentukan kromosom baru.yang
mengakibatkan perubahan sifat genetic. Hal seperti ini sering disebut mutasi.

Vous aimerez peut-être aussi