Vous êtes sur la page 1sur 7

Reovirus adalah virus berukuran sedang dengan genom RNA untai ganda yang

bersegmen. Familinya mencakup rotavirus manusia, penyebab paling penting


dari gastroenteritis anak-anak di seluruh dunia. Gastroenteritis akut adalah
penyakit yang sangat biasa dijumpai dengan dampak yang cukup berarti
terhadap kesehatan masyarakat. Di negara-negara berkembang penyakit ini
diduga menyebabkan 5 juta kematian anak-anak prasekolah setiap tahun. Di AS,
gastroenteritis akut hampir mendekati infeksi prnafasan akut sebagai suatu
penyakit dalam keluarga.
Selain rotavirus, beberapa virus yang tidak diklasifikasikan diduga sebagai
penyebab gastroenteritis. Virus-virus ini diuraikan secara ringkas pada akhir bab
ini.
Dari dua kelompok utama dalam famili virus ini, reovirus tidak dikenalkan
sebagai penyebab penting suatu penyakit, dan orbivirus lebih banyak
menyebabkan penyakit pada hewan daripada manusia. Manusia adalah inang
sewaktu-waktu bagi virus demam sengkenit Colorado, yang diklasifikasikan
sebagai Coltivirus.
SIFAT-SIFAT REOVIRUS
Sifat-sifat reovirus yang penting diringkas pada tabel 37-1.
Struktur & Komposisi
Virilion berdiameter 60-80 nm dan memiliki dua kulit kapsid konsentris, masingmasing berbentuk ikosahedral. Tidak dijumpai selubung. Partikel-partikel virus
berkulit tunggal yang tidak memiliki kapsid luar memiliki kulit luar yang kasar
dan berdiameter 50-60 nm. Inti sebelah dalm partikel itu berdiameter 33-40 nm
(Gambar 37-2). Kapsid sebelah dalam pada semua genus menunjukkan subunit
yang jelas; kapsid sebelah luar rotavirus dan orbivirus tidak memiliki subunit
yang nyata. Bentuk menular virus ini adalah partikel berkulit ganda.
Genom terdiri atas RNA untai ganda dalam 10-12 segmen yang berlainan (BM
keseluruhan 12-15 x 106), bergantung pada genusnya. Inti virion mengandung
beberapa enzim yang diperlukan untuk transkrip dan pembuatan tutup RNA
virus.
Reovirus sangat stabil terhadap panas, terhadap pH yang berubah-ubah dan
pelarut lipid, tetapi dibuat tak aktif oleh etanol 70%. Perlakuan terbatas dengan
enzim proteolitik meningkatkan kemampuan infeksi.
Kalsifikasi
Famili Reovirus terbagi atas enam genus. Tiga genus berikut dapat menginfeksi
manusia dan hewan : Reovirus, Rotavirus, dan Orbivirus. Tiga genus yang lain
menginfeksi tumbuhan dan serangga.
Sekurang-kurangnya ada dua subkelompok utama dan enam serotipe rotavirus
manusia. Hanya tifga serotipe reovirus berbeda yang dikenal. Ada sekitar 100
serotipe orbivirus yang berbeda. Telah dikenal dua serotipe bagi koltivirus.

Rotavirus mengandung 11 segmen genom RNA unta ganda, sedangkan


ortoreovirus dan orbivirus masing-masing memiki sepuluh segmen, dan koltivirus
memiliki 12 segmen.
Replikasi Reovirus
Partikel-partikel virus melekat ke reseptor khusus pada permukaan sel. Protein
pelekat sel untuk reovirus adalah hemaglutinin virus (1 protein), komponen
kecil dari kapsid sebelah luar. Protein pengikat reseptor untuk rotavirus masih
harus ditentukan.
Setelah pelekatan dan penetrasi, partikel-partikel tak berselubung terbentuk di
lisosom dalam sitoplasma sel. Hanya kulit luar virus yang dibuang dan
transkriptase RNA yang berhubungan dengan inti diaktifkan. Transkriptase ini
mentranskrip molekul-molekul mRNA dari untai negatif tiap segmen genom RNA
untai ganda yang terkandung dalam inti utuh. Molekul-molekul mRNA fungsional
sesuai ukurannya dengan segman genom. Inti Reovirus mengandung semua
enzim yang diperlukan untuk transkripsi, membentuk penutup, dan
mengeluarkan mRNA dari inti, sehingga segmen genom RNA untai ganda tetap
tertinggal di dalam inti.
Setelah keluar dari inti, mRNA diterjemahkan ke dalam hasil-hasil gen primer.
Bebepara transkrip lengkap dikapsidasi untuk membentuk partikel-partikel virus
yang belum matang. Suatu replikase virus bertugas untuk mensintesis untai
negative-sense untuk membentuk segmen genom untai ganda. Tampaknya,
replikasi ini untuk membentuk progeni RNA untai ganda yang terdapat dalam
struktur inti yang belum lengkap. Mekanisme yang menjamin perakitan
komplemen yang benar dari segmen genom ke suatu inti virus yang sedang
berkembang belum diketahui. Polipeptida virus mungkin merakit diri untuk
membentuk kulit kapsid dalam dan luar.
Reovirus mambentuk badan-badan inklusi dalam sitoplasma tepat partikelpartikel virus ditemukan. Pabrik virus ini berhubungan erat dengan struktur
tubulus (mikrotulus dan filamen antara). Morfogenesis rotavirus meliputi
pertunasan partikel-partikel berkulit tunggal ke dalam retikulum endoplasma
kasar. Selubung semu yang didapat kemudian dibuang dan ditambah kapsid
luar (Gambar 37-3). Jalur yang tidak biasa ini digunakan karena protein kapsid
luar yang utama diglikolisasi.
Lisis sel mengakibatkan pelepasan virion progeni.

Ditemukan adalah kontak dengan kasus pediatric. Tetapi, penyakt yang berat telah terjadi
pada orang dewasa, terutama dalam populasi yang tertutup, misalnya dalam bangsal geriatric.
Rotavirus golongan B terlibat dalam penjangkitan yang luas penyakit gastroenteritis berat
pada orang dewasa di Cina (tabel 37-2).

Diagnosis laboratorium bergantung pada terlihatnya virus dalam tinja yang diambil pada awal
penyakit dan pada kenaikan titer antibodi. Virus dalam tinja terlihat melalui mikroskopi
electron imun, imunodifusi, atau ELISA. Hibridisasi titik dengan menggunakan pelacak
cDNA khusus rotavirus dapat membuktikannya. Hal inimemungkinkan untuk menentukan
asam nukleat rotavirus dari bahan tinja melalui reaksi rantai polymerase. Banyak uji serologi
yang dapat digunakan untuk mendeteksi kenaikan titer antibody, terutama ikatan komplemen
dan ELISA
Epidemiologi dan Imunitas
Rotavirus adalah satu-satunya penyebab gastroenteritis yang terpenting diseluruh dunia pada
anak-anak. Perkiraan berkisar antara 500 juta sampai 1 milyar selama episode tahunan diare,
pada anak-anak dibawah 5 tahun di Afrika, Asia, dan Amerika Latin, mengakibatkan 5 juta
kematian. Biasanya, 50-60% dari kasus gastroenteritis akut pada anak-anak yang dirawat
diseluruh dunia disebabkan oleh rotavirus.
Infeksi rotavirus biasanya banyak terdapat selama musim dingin, dengan masa inkubasi
selama 1-4 har. Infeksi simtomatik adalah yang paling sering terjadi pada anak-anak antara
umur 6 bulan sampai 2 tahun dan penularan tampaknya melalui jalur tinja-mulut. Infeksi
nosokomial sering terjadi.
Rotavirus ada dimana-mana. Menjelang umur 6 tahun, 60-90% anak-anak mempunyai
antibody serum terhadap satu tipe rotavirus atau lebih. Manusia dan hewan dapat terinfeksi
sekalipun terdapat antibodi. Factor-faktor imun local, misalnya IgA sekretorik atau interferon,
penting dalam perlindungan terhadap infeksi rotavirus. Selain itu, reinfeksi bila ada antibody
yang beredar dapat menggambarkan adanya serotype ganda virus. Infeksi asimtomatik sering
terjadi pada bayi sebelum berumur 6 bulan, di saat antibody protektif ibu didapat secara pasif
oleh bayi yang baru lahir. Infeksi neonatal semacam itu tidak mencegah reinfeksi, tetapi dapat
melindungi terhadap munculnya penyakit yang berat selama reinfeksi. Antibody rotavirus
telah dideteksi dalam susu ibu sampai 9 bulan setelah melahirkan.
Pengawasan dan Pengendalian
Pengobatan gastroenteritis bersifat suportif, dengan memperbaiki hilangnya cairan dan
elektrolit yang dapat mengakibatkan dehidrasi, asidosis, syok, dan kematian. Penanganannya
terdiri atas penggantian cairan dan pemulihan keseimbangan elektrolit secara intravena atau
secara oral. Rendahnya mortalitas diare pada anak-anak di negara maju adalah akibat
penggunaan rutin terapi penggantian yang efektif.
Dalam hal jalur penularan tinja-mulut, upaya pengendaliannya yang penting adalah
penanganan air limbah dan kebersihan.
Rotavirus sapi hidup dan rotavirus resus dilaporkan dapat berfungsi sebagai vaksin yang
dilemahkan pada manusia. Masih belum diketahui bagaimana imunitas heterotipik efektif
dapat ditimbulkan pada manusia oleh rotavirus hewan. Pendekatan lain untuk pengembangan
vaksin mencakup penggunaan mutan rotavirus manusia yang dilemahkan dan teradaptasi
dingin dan penggunaan rotavirus reasortan antar spesies. Secara pasti, vaksin rotavirus yang
efektif akan menimbulkan antibody protektif pada semua bayi yang sangat muda terhadap
semua serotype rotavirus yang penting.

REOVIRUS
Virus dari genus ini, yang telah dipelajari dengan sangat mendalam oleh ahli biologi
molekuler, tidak terbukti menyebabkan penyakit manusia.
Klasifikasi dan Siat-sifat Antigenik
Reovirus terdapat dimana-mana, dengan rentang inang yang sangat luas. Tiga jenis reovirus
yang berbeda tetapi berhubungan telah ditemukan pada banyak spesies dan dibuktikan
dengan uji Nt dan HI. Ketiga jenis itu sama-sama mempunyai antigen pengikat komplemen
biasa. Reovirus berisi suatu hemaglutinin O manusia atau eritrosit sapi.
Epidemiologi
Reoviris menyebabkan banyak infeksi yang tak jelas, karena kebanyakan orang mempunyai
antibody serum di awal masa dewasanya. Antibody juga terdapat pada spesies lain.
Ketiga jenis itu telah ditemukan pada anak-anak yang sehat, pada anak-anak kecil selama
berjangkitnya penyakit demam minor, pada anak-anak penderita diare atau radang usus, dan
pada simpanse penderita rhinitis epidemic.
Penelitian pada sukarelawan manusia gagal menunjukkan hubungan sebab akibat yang jelas
dari reovirus terhadap penyakit manusia. Pada sukarelawan yang diinokulasi, reovirus jauh
lebih mudah diperoleh dari tinja disbanding hidung atau tenggorokan. Diduga ada hubungan
antara reovirus tipe 3 dengan atresia empedu pada bayi.
Patogenesis
Rreovirus telah menjadi suatu system model yang penting untuk penyelidikan tentang
pathogenesis infeksi virus pada tingkat molekul. Rekombinan tertentu dari dua reovirus
dengan fenotipe pathogen yang berbeda digunakan untuk menginfeksi mencit. Kemudian
digunakan analisis pemisahan untuk menghubungkan cirri pathogenesis khusus dengan gen
virus khusus dan hasil-hasil gen. Sifat-sifat patogen reovirus terutama ditentukan pada kapsid
virion sebelah luar. Hemaglutinin virus (1, 1C, atau 3) yan ditemukan pada kapsid virion
sebelah luar. Hemaglutinin virus (1) menyebabkan interaksi reseptor yang mengendalikan
tropisme sel dan jaringan; 1 juga merupakan penentu utama berbagai respon imun
Humoral dan seluler. Protein 1 C menentukan kemampuan virus untuk
melakukan replikasi pada tempat utama infeksi, saluran cerna, dan sesudah itu
mengalami penyebaran sistemik ; hal ini juga memodulasi respons imun 1.
Protein 3 menyebabkan penghambatan sintesis RNA dan protein sel inang;
karena itu, protein ini mengendalikan kemampuan retrovirus untuk mematikan
dan melisiskan sel. Gambaran yang muncul adalah bahwa protein permukaan
virion memainkan peranan yang penting dalam pathogenesis. Penelitian juga
menunjukkan bahwa virulensi ditentukan secara multigenik dan menggambarkan
infeksi antara gen seluler dan gen virus ganda dan hasil-hasil gen.
ORBIVIRUS
Orbivirus adalah suatu genus dalam family reovirus. Virus-virus itu biasanya
menginfeksi serangga, dan banyak yang ditularkan oleh serangga ke vertebrata.
Telah diketahui sekitar 100 serotipe. Tak satu pun dari virus inji menyebabkan

penyakit klinik yang berbahaya pada manusia, tetapi virus-virus itu dapat
menyebabkan demam yang ringan. Pathogen hewan yang berbahaya antara lain
virus lidah biru biri-biri dan virus penyakit kuda Afrika. Antibody terhadap
orbivirus ditemuakn dalam banyak vertebrata, termasuk manusia.
Genom terdiri atas 10 segmen RNA untai ganda dengan bobot melokul
keseluruhan sebesar 12 x 106. Siklus replikatifnya mirip dengan siklus replikatif
reovirus. Orbivirus peka terhadap pH rendah, berlawanan dengan reovirus lain
yang umumnya stabil.
PENYEBAB LAIN DALAM GASTROENTERITIS VIRUS
Selain rotavirus dan adenovirus yang tak dapat dibiakkan, satu kelompok virus
enteric yang kecil, bulat dan tak digplongkan diduga merupakan penyebab
gastroenteritis pada manusia. Virus-virus ini dapat dideteksi dengan mikroskop
electron dan tidak dapat dibiakkan. Yang paling mendalam dipelajari adalah virus
yang mirip virus Norwalk.
Virus Norwalk
Virus Norwalk dutetapkan sebagai pathogen penting dalam gastroenteritis
epidemic. Virus ini paling sering dikaitkan dengan wabah epidemic
gastroenteritis yang ditularkan melalui air, makanan, dan yang berhubungan
dengan kulit ikan. Wabah pada masyarakat dapat terjadi di setiap musim.
Diperkirakan bahwa 40 % gastroenteritis non bakteri akut dan epidemic di AS
disebabkan oleh v Virus Norwalk dan yang sejenisnya, seperti virus Hawaii dan
virus Snow Mountain. Semua ini menampakkan sedikitnya empat serotype virus
seperti Nowalk pada percobaan silang manusia dan penelitian dengan
mikroskopik imunoelektron.
Gastroenteritis epidemic nonbakteri ditandai oleh (1) tiadanya pathogen
bacteria, (2) gastroenteritis dengan permulaan dan penyembuhan yang cepat
dan tanda-tanda sistemik yang relative ringan ; dan (3) pola epidemiologi dari
penyakit yang sangat menular yang menyebar dengan cepat tanpa predileksi
khusus dari segi umur atau geografi. Berbagai istilah telah digunakan dalam
laporan penjangkitan yang berbeda (misalnya gastroenteritis virus epidemic,
diare virus, penyakit muntah-muntah musim dingin), bergantung pada cirri klinik
yang utama.
Pertikel-pertikel virusdengan garis tengah sebesar 27nm terlihat dengan
mikroskopi elektronimun pada tinju orang dewasa yang menderita gastroenteritis
akut pada wabah di Norwalk, Ohio, dan pada banyak wabah berikutnya.
Sekurang-kurangnya terdapat tiga serotype. Virus Norwalk belum dibiakkan
dalam biakan jaringan, jadi virus ini belum digolongkan secara biokimiawi.
Genom Virus Norwalk telah di klon dan diurutkan, dan protein virus disintesis
dengan menggunakan system ekspresi bakulovirus pada sel serangga. Protein
yang terekspresi telah dikarakterisasikan. Virus Norwalk sekarang diklasifikasikan
sebagai kalisivirus. Virus ini hanya bereplikasi pada manusia.

Gastroenteritis virus mempunyai masa inkubasi 16-48 jam. Pemulaan


penyakitnya cepat, dan kejadian klinik berlangsung 24-48 jam ; simtomnya
antara lain diare,mual, muntah-muntah, demam ringan, kejang perut, sakit
kepala, dan lesu. Perawatan di rumah sakit jarang diperlukan. Sekuele belum
pernah dilaporkan.
Percobaan dengan sukarelawan telah memperlihatkan dengan jelas, bahwa
munculnya Virus Norwalk bersamaan dengan penyakit klinik. Antibody muncul
selama masa sakit dan biasanya protektif terhadap reinfeksi dengan penyebab
yang sama, sekurang-kurangnya dalam jangka waktu pendek. Uji penghambatan
radioimunisasi dan suatu metode pelekatanimun dapat mendeteksi antibody
terhadap virus jenis Norwalk. Sementara antibody rotavirus muncul pada awal
masa kanak-kanak, antibody virus Norwalk diperoleh kemudian; lebih dari 50%
orang dewasa muda mempunyai antibody semacam itu. Pengobatannya bersifat
simptomatik. Karena tinja bersifat menular, pembuangannya harus dilakukan
dengan hati-hati.
Kalisivirus
Kalisivirus mirip dengan pikornavirus tetapi sedikit lebih besar (35-39 nm) dan
berisi protein struktur utama tunggal. Virus-virus ini memperlihatkan suatu
morfologi khusus pada mikroskop electron. Tampaknya ada beberapa serotype
kalisivirus manusia yang tidak bereaksi silang secara antigenic dengan strain
hewan yang sudah diketahui. Kalisivirus manusia tampaknya relative sering
menyebabkan gastroenteritis pada anak-anak, terutama di Asia Tenggara, Jepang
dan Inggris Raya.
Astrovirus
Astrovirus diameternya sekitar 30 nm dan seperti kalisivirus, menunjukkan suatu
morfologi khusus pada mikroskop electron. Virus-virus ini terlihat dalam tinja
bayi dan anak sapi serta anak domba yang menderita diare. Beberapa serotype
telah diketahui. Astrovirus dapat tersebar dalam jumlah yang sangat besar
dalam tinja.
Keberadaan astrovirus dihubungkan dengan diare pada anak-anak dip anti
perawatan di AS. Penelitian pada sukarelawan menunjukkan bahwa astrovirus
hanya sedikit patogenik, tidak dapat menginduksi penyakit pada banyak orang
yan g terinfeksi. Perannya dalam gastroenteritis manusia tetap tidak jelas.
Virus bulat yang kecil
Kelompok terakhir virus yang diduga berhubungan dengan gastroenteritis non
bakteri akut mencakup partikel-partikel kecil (20-30 nm) yang belum
diklasifikasikan, bulat, dan tidak memiliki struktur permukaan yang jelas. Virus
ini belum digolongkan secara biokimiawi dan tidak diketahui makna
epidemiologinya dalam kasus diare akut yang sporadic pada anak-anak. Barubaru ini diduga bahwa sejumlah besar virus bulat kecil tak dikenal yang
ditemukan pada tinja mungkin parvovirus.

Vous aimerez peut-être aussi