Vous êtes sur la page 1sur 2

Analisa Sinyal:

1. m1(t) = Sin(200*pi*t)
Hasil dari plot sinyal pada domain waktu di dapat bahwa bentuk sinyal dasar tersebut
menunjukkan pola dari gelombang sinusoidal. Bentuk grafik sinusoidal ini didapat
setelah melakukan pengubahan skala waktu yang lebih kecil yaitu antara -0,01 samapi
dengan 0,01 sekon, dengan jumlah gelombang yang di hasilkan 2 buah gelombang
dengan masing-masing gelombang memiliki interval 0,01 sekon serta amplitudo
tertinggi 1 dan terendah -1. Maka dari data ini di dapat bahwa frekuensi gelombang
tersebut adalah 100 Hz untuk setiap periode gelombang. Untuk menghasilkan
gelombang

dengan

domain

frekuensi

digunakan

fourier

transform

untuk

mengubahnya. Frekuensi sampling yang digunakan yaitu 100 kali per detiknya (hertz)
dengan masing-masing waktu sampling adalah sepanjang 10 detik. Interval yang
dipilih untuk melihat grafik sinyal ini pada domain frekuensi yaitu, dari 0 sampai 50
Hz dengan magnitude yang sangat kecil. Pada batas interval ini terlihat hampir setiap
interval 5 hetz, sinyal tersebut memiliki pulse-pulse yang kecil, tetapi jika batasnya
semakin diperlebar akan terlihat pulse-pulse yang signifikan muncul disetiap
kelipatan 100 Hz.
2. m2(t) = Sinc(150*pi*t)
Pulse yang dihasilkan dari persamaan sinyal ini, jika dilihat dari domain waktu
memiliki nilai amplitudo tertinggi sebesar 1 yang merupakan titik tertinggi dari sinyal
tersebut. Pada waktu interval negatif maupun positif dari sinyal sinc ini, memiliki
bentuk sinyal yang sama. Fungsi ini hanya mengolah sinyal berdasarkan frekuensi
yang terdapat dalam fungsi sinc tersebut. Dalam domain frekuensi, sinyal sinc
ditransformasikan dengan fourier akan membentuk suatu sinyal rectangular. Pada
grafik memang tidak terlalu terluhat bentuk dari sinyal rectangular tetapi jika interval
semakin diperlebar maka akan di dapat suatu sinyal rectangular dengan magnitude >1
dB. Pada proses memplot sinyal ini, digunakan frekuensi sampling 1000 Hz dengan
waktu sampling 10 sekon.
3. m3(t) = tri[(t-0,5)/0,5]
Dalam domain waktu sinyal yang yang dihasilkan dari persamaan diatas merupakan
suatu sinyal dengan bentuk pulse segitiga. Pulse ini hanya terjadi pada interval 0,2
sekon sampai dengan 0,8 sekon dengan amplitude sebesar 1 terletak pada 0,5 sekon.
Nilai frekuensi sampling yang digunakan untuk mengubah domain waktu ke domain

frekuensi adalah sebesar 100 kali per detik (hertz) dengan lama masing-masing
sampling 2 detik. Untuk mendapatkan sinyal tri dalam domain frekuensi
menggunakan fourier transform yang akan membentuk sinyal sinckuadrat. Pada grafik
dalam domain frekuensi terlihat bahwa nilai dari magnitude sinyal tersebut berada
antara 20-30 dB yang terletak pada interval 0 Hz sampai 10 Hz. Dari hal ini terlihat
bahwa semakin mendekati frekuensi 0 maka nilai dari magnitude dari sinyal semakin
besar, jika interval diperlebar maka akan terlihat bahwa besar magnitude pada interval
negatif dengan positif sebanding karena sinyal yang terbentuk adalah sinyal sinc.
4. m4(t) = rect[(t-0,5)/0,5]
Sinyal yang dihasilkan dari fungsi diatas adalah sebuah pulse berbentuk rectangular
(persegi panjang). Dalam domain waktu, dapat dilihat dengan jelas bahwa pulse
rectangular hanya terjadi pada interval 0,2 sekon hingga 0,8 sekon dengan amplitudo
sebesar 1. Batas interval dari pulse yang dihasilkan mirip dengan sinyal sebelumnya
(m3) hanya bentuk puls yang berbeda. Dalam domain frekuensi, seperti halnya pada
sinyal-sinyal sebelumnya, digunakan fourier transform untuk mengubah ke domain
frekuensi. Hasil dari transformasi sinyal rect adalah suatu sinyal sinc (hal ini
kebalikan dari kondisi pada sinyal m2). Sinyal sinc yang dihasilkan memiliki
magnitude sebesar 50 dB yang terletak pada frekuensi 0, dan gelombang-gelombang
kecil pada interval negatif dan positif yang memiliki nilai magnitude yang sebanding.
Frekuensi sampling yang digunakan untuk memplot sinyal ini adalah 100 Hz dengan
panjang waktu sampling masing-masing 10 sekon.
5. m5(t) = exp(-abs(t))
Fungsi eksponen diatas menghasilkan suatu grafik sinyal yang memiliki nilai
amplitudo puncak 1 saat interval waktu nol dan nilai amplitudo terendah 0 saat
interval waktu bernilai tak hingga. Pada plot domain waktu ini, interval yang
digunakan hanya dari -1 sampai 1. Semakin jauh interval waktu dari titik nol maka
nilai amplitudo sinyal tersebut semakin rendah begitupun sebaliknya semakin dekat
dengan nol maka semakin tinggi amplitudonya. Dalam domain frekuensi, sinyal yang
terbentuk hampir mirip dengan sinyal pada domain waktu. Semakin dekat dengan
frekuensi 0 maka semakin tinggi nilai magnitude sinyal tersebut (>50 dB), begitupun
sebaliknya saat semakin jauh dari frekuensi 0 maka semakin rendah magnitude sinyal
tersebut. Pada sinyal ini frekuensi sampling yang digunakan sebesar 100 Hz dengan
waktu sampling 2 detik.

Vous aimerez peut-être aussi