Vous êtes sur la page 1sur 4

Anomali Air

Rafif Tri Adi Baihaqi (140310140002)


Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran
30 November 2015
Asisten : Putri Aprilia M.
Abstrak
Anomali air adalah pengecualian yang dialami air saat didinginkan atau dipanaskan. Pada saat dipanaskan dari suhu 0 0C
sampai 40C, air akan mengalami penyusutan dan pada saat didinginkan air akan mengalami pemuaian. Percobaan ini
bertujuan untuk mengetahui cara pengukuran volume zat cair dan memahami sifat anomali air. Dalam praktikum ini
melakukan 2 percobaan, yaitu penurunan suhu dan penaikan suhu . Dalam percobaan ini mula-mula siapkan dan
nyalakan alat, lalu setelah itu masukkan es ke kotak pendingin yang tersedia di alat dan masukkan air melalui corong
yang akan mengalir ke dalam kotak pendingin. Setelah itu catat suhu awalnya, lalu mengamati dan mencatat suhu setiap
penurunan suhu 0,20C dan mencatat pula ketinggian dari setiap penurunan suhu tersebut. Pada percobaan penaikan
suhu, mula-mula mengeluarkan tabung yang berisi es, lalu catat suhu awalnya, setelah itu mengamati dan mencatat suhu
setiap suhu naik 0,20C dan ketinggian dari setiap penaikan suhu tersebut. Hasil anomali air yang didapat dari praktikum
ini terjadi pada suhu 4,40C sampai 1,80C untuk penurunan suhu dan pada penaikan suhu terjadi anomali air pada suhu
1,80C sampai 40C. Rata-rata volume untuk penurunan suhu adalah 18,2625 dan penaikan suhu adalah 32,1013.
Keyword : Anomali Air

I.

Pendahuluan

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran


suatu benda akan pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda
karena menerima kalor. Pemuaian ini berlaku
untuk setiap benda yang mendapatkan energi
atau transfer energi dari luar. Suatu zat jika
diberi energi kalor (dipanaskan) akan
mengalami pemuaian dan jika suatu zat itu
melepaskan kalor (didinginkan) akan
mengalami penyusutan. Hal tersebut juga
berlaku pada zat cair, namun tidak berlaku
ketika air berada pada suhu 00C sampai 40C.
Pada suhu tersebut air akan mengalami
keanehan atau yang disebut anomali air,
menyusut ketika dipanaskan dan memuai
ketika didinginkan yang disebut sifat anomali
air. Percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui cara pengukuran volume zat cair
dan memahami sifat anomali air.
II.

Teori Dasar

2.1. Anomali Air


Anomali air adalah pengecualian yang
dialami air saat didinginkan atau dipanaskan.
Pada saat dipanaskan dari 0C sampai 4C,
air mengalami pengerutan (pengecilan

volume) sehingga massa jenisnya meningkat.


Keadaan ini berbeda dengan zat cair pada
umumnya. Pada saat suhunya berada antara
4C sampai 100C, air menampilkan perilaku
yang sama dengan zat cair lainnya, yaitu
memuai atau terjadi penurunan massa jenis.
Selain air, parafin dan bismuth juga
menampilkan keadaan yang sama dengan
yang ditunjukkan air. Perubahan volume dan
massa jenis air saat dipanaskan dapat dilihat
pada gambar berikut ini(2)

2.2. Pemuaian Zat Padat


Pemuaian zat padat dibagi menjadi tiga
yaitu

(1)

1. Pemuaian Panjang
L = L0. . T

L = L0(1+ . T
2. Pemuaian Luas
A = A0. . T

dengan,
V = volume akhir
V0 = volume awal
V = pertambahan volume

A = A0(1+ . T

g = koefisien volume zat cair

3. Pemuaian Volume

T = kenaikan suhu(1)

V = V0. . T

2.4. Pemuaian Zat Gas

V = V0(1+ . T

Pemuaian zat gas menggunakan hokum


Boyle, yaitu(1)

dengan,

P.V = k

V = volume akhir

P1V1 = P2V2

V0 = volume awal

dengan,

V = pertambahan volume

P = sistem tekanan

L = panjang akhir

V = volume udara

L0 = volume awal

k = konstanta

L = pertambahan volume

III.

Percobaan

A = volume akhir

Alat dan Bahan

A0 = volume awal

Pada percobaan ini alat yang digunakan


adalah tabung peraga anomali air, pengaduk
magnetic, pengukur temperature digital,
statif, selang plastik, corong, es, air murni,
dan kotak pendingin.

A = pertambahan volume

= koefisien muai panjang

=2

= 3 = koefisien muai volume

= koefisien muai luas

T = kenaikan suhu
2.3. Pemuaian Zat Cair
V = V0.g . T
V = V0(1+g . T

Metode Eksperimen
Siapkan semua alat, mula-mula
masukkan es ke dalam kotak pendingin
sampai suhu 170C. Lalu setelah itu mengatur
perputaran
pengaduk
magnetik,
lalu
memasukkan air melalui corong yang akan
mengalir ke dalam kotak pendingin. Setelah
itu mencatat suhu awal dan tinggi awal, lalu
mencatat suhu dan tinggi setiap penurunan
suhu 0,20C sampai suhu air berhenti atau
tidak ada perubahan lagi. Pada penaikan
suhu, mengeluarkan tabung kotak pendingin

agar suhu naik. Lalu setelah itu mencatat


suhu awal dan tinggi awal, lalu mencatat
suhu dan tinggi setiap penaikan suhu 0,20C
sampai suhu air berhenti atau sudah tidak ada
perubahan lagi.

IV.

Data dan Analisis

Tabel 2. Penaikan Suhu

Tabel 1. Penurunan Suhu

Grafik perubahan volume air pada percobaan


penurunan suhu

T-h (Penurunan Suhu)

Grafik perubahan volume air pada percobaan


penaikan suhu

T-h (Penaikan Suhu)

yang biasa disebut terjadi anomali air. Tetapi


ini tidak sesuai dengan teorinya, seharusnya
menurut teori terjadi anomali air pada suhu
40C sampai 00C. Ini terjadi karena kesalahan
terlalu banyak es dan terlambat memasukkan
air ke dalam kotak pendingin yang melalui
corong. Pada percobaan penaikan suhu
dilihat dari data yang didapat menunjukkan
semakin suhu naik atau dipanaskan, maka
ketinggian mengalami penurunan pada suhu
1,80C sampai 40C, ini berarti sesuai dengan
teorinya yang terjadi anomali air. Teori nya
yaitu ketika suhu dipanaskan akan
mengalami penyusutan. Untuk suhu 4,20C
sampai 110C mengalami kenaikan tinggi (h)
yang sesuai dengan teori zat cair. Setelah
dihitung mendapatkan rata-rata volume zat
cair untuk penurunan suhu adalah 18,2625
dan penaikan suhu adalah 32,1013.
V. Simpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan:
1. Dapat mengetahui cara pengukuran
volume zat cair yang mendapatkan hasil ratarata volume zat cair dari penurunan suhu
adalah 18,2625 dan penaikan suhu adalah
32,1013.

Analisa Data
Pada praktikum ini melakukan 2 percobaan
yaitu penurunan suhu dan penaikan suhu.
Pada percobaan penurunan suhu dilihat dari
data yang didapat menunjukkan semakin
suhu menurun (didinginkan) maka ketinggian
pun semakin turun atau mengalami
penyusutan. Ini berarti sesuai dengan teori
pemuaian zat cair, yaitu ketika zat itu
didinginkan akan mengalami penyusutan.
Namun pada suhu 4,40C mengalami
keanehan yaitu suhu mengalami kenaikan

2. Dapat memahami sifat anomali air yaitu


ketika
dipanaskan
akan
mengalami
penyusutan dan ketika didinginkan akan
mengalami pemuaian.
Daftar Pustaka
1. (http://brainly.co.id/tugas/2211559)
diakses pada 29 November 2015
pukul 13.00.
2. (http://www.pengertianahli.com/2014
/05/pengertian-anomali-air.html)
diakses pada 29 November 2015
pukul 13.30.

Vous aimerez peut-être aussi