Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Absorber dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau
lebih dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen
yang dipisahkan dari campurannya sedangkan pelarut (solvent ; sebagai separating agent)
adalah cairan atau gas
yang melarutkan solut. Karena perbedaan kelarutan inilah, transfer massa solut dari fase satu
ke fase yang lain dapat terjadi.
Absorbsi adalah operasi pemisahan solut dari fase gas ke fase cair, yaitu dengan
mengontakkan gas yang berisi solut dengan pelarut cair (solven / absorben ) yang tidak
menguap.
Stripping adalah operasi pemisahan solute dari fase cair ke fase gas, yaitu dengan
mengontakkan cairan yang berisi solute dengan pelarut gas ( stripping agent) yang tidak larut
ke dalam cairan.
Berdasarkan cara kontak antar fase, alat transfer massa difusional dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu :
1. proses keseimbangan dimana operasi dengan keseimbangan antar fase, yaitu alat
dengan kontak bertingkat ( stage wise contact / discreet ), misalnya menara
menggunakan plat atau tray.
2. proses dikontrol kecepatan transfer massa, yaitu alat dengan kontak kontinyu (
continuous contact ), misalnya menara sembur, gelembung atau menggunakan bahan
isian (packing).
Keseimbangan
Menurut teori lapisan film, jika dua fase dikontakkan, di batas antar fase terdapat
keseimbangan fase. Oleh karena itu, korelasi atau data-data di lapisan batas fase ini sangat
perlu diketahui. Data-data keseimbangan telah banyak tersedia, meskipun penelitian tentang
hal ini masih perlu dilakukan. Beberapa buku, terutama termodinamika telah menyajikan data
keseimbangan untuk sistem tertentu, misal data kelarutan gas di Perry ( 6th ed., pp. 3-101
3-103)
Kolom Absorpsi
Adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses pengabsorbsi
(penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di kolom/tabung tersebut. Struktur
yang terdapat pada kolom absorber dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Bagian atas: Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair
Bagian tengah: Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah
untuk diabsorbsi
Bagian bawah: Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.
Keterangan :
(a) input gas
(b) gas keluaran
(c) pelarut
Gambar diatas adalah contoh proses Sebuah kolom destilasi juga dapat digunakan untuk
mendaur ulang. Absorber yang terpolusi dilewatkan kedalam destilasi kolom. Dibawahnya,
pelarut dikumpulkan dan dikirim kembali ke absorber.
Sumber: http://mardi-subiono.blogspot.com/search/label/Chemical%20Engineering
Adsorber
Adsorber adalah Alat yang digunakan untuk proses Adsorbsi,
yaitu proses penyerapan fluida gas/cair pada permukaan zat
padat sebagai penyerap (adsorben). Proses adsorbsi digunakan
untuk memisahkan suatu gas atau cairan dari suatu campuran
gas/cairan dengan menggunakan zat padat sebagai penyerap.
Zat padat yang digunakan sebagai adsorben adalah zat padat
yang berpori, karna memiliki daya serap permukaan yang
besar. Adapun contoh proses Adsorbsi ini adalah penyerapan
Absorber
Absorber adalah Alat yang digunakan untuk proses Absorbsi,
yaitu proses penyerapan fluida gas oleh seluruh bagian zat
cair sebagai absorben. Proses Absorbsi digunakan untuk
memisahkan suatu komponen gas dari campuran gas dengan
menggunakan zat cair sebagai penyerap/ absorben. Absorben
yang digunakan ditentukan dari daya larut gas pada zat cair
tertentu. Adapun Contoh dari proses absorbsi adalah
pemisahan oksigen dari campuran gas dengan menggunakan
airsebagai absorben.
2)
Absorber
Seperti yang dijelaskan sebelumnya absorber adalah alat
pemisahan suatu komponen gas oleh zat cair sebagai pelarut.
Prinsip kerjanya adalah suatu campuran gas diumpankan dari
bawah (bottom) tower absorber, untuk dikontakkan dengan zat
cair dari atas (top) absorber. Kompenen gas yang mempunyai
kelarutan terbesar pada cairan tersebut akan larut bersama
adsorben (zat cair) dan menjadi bottom produk, sedangkan
komponen gas lainnya yang tidak terlarut dalam absorben
akan ke atas sebagai top produk. Karna prinsip kerja Absorber
berdasarkan kelarutan gas dalam cairan, maka kondisi operasi
Absorber adalah pada temperatur rendah, dan tekanan tinggi.
Dimana pada kondisi ini, daya larut gas dalam fase cair akan
maksimal (ingat hukum gas ideal ).
Stipper,
Stiper adalah kebalikan dari absorber. Sripper adalah alat yang
digunakan untuk memisahkan suatu komponen zat cair dari
campurannya dengan menggunakan gas sebagai penyerap.
Prinsip kerja stipper berdasarkan kemampuan zat cair untuk
menguap ke gas stipping. Kebalikan dari absorber, kondisi
operasi stipper yaitu pada temperatur tinggi dan tekanan
rendah. Temperatur yang digunakan disesuaikan dengan titik
didih larutan yang ingin dipisahkan dari campurannya.
Adapun cara kerja nya yaitu camouran zat cair di umpankan
dari top stipper, dan dikontakkan dengan gas stipping dari
bottom stipper. Komponen zat cair tertentu akan tersripping/
menguap bersama aliran gas kebagian top sripper, sedangkan
cairan ang tidak terstipping akan mengalir ke bottom stipper
sebagai bottom produk.
Scrubber
Srubber mempunnyai prinsip kerja dan fungsi yang sama
dengan Absorber, yaitu alat untuk memisahkan suatu
komponen gas dari campurannya dengan menggunakan zat
cair sebagai penerap/pelarut. Jika pada absorber, komponen
yang diserap oleh zat cair adalah komponen yang di inginkan
(produk), tetapi pada scrubber yang diserap oleh zat cair
adalah
komponen
gas
yang
tidak
diinginkan
(pengotor/impurity).
Cooler :
Hanya mampu mendinginkan fluida hingga pada
temperatur 25 C
Chiller
Mampu mendinginkan fluida hingga temperatur dibawah
25C
Fluida yang digunakan sebagai media pendinginya adalah
amoniak atau refrigrant lainnya.
Digunakan pada sistem refrigrasi pada kulkas atau AC.
http://ocha-zone.blogspot.co.id/2011/10/serupa-tapi-tak-sama.html
ADSORBER
Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di
bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting
dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga
dapat memberikan daya dukung bagi mahluk hidup untuk hidup secara
optimal. Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi
yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal
dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran,
dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi
terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Sumber
pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam,
seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll.
Dampak
dari
pencemaran
udara
tersebut
adalah
menyebabkan
perlu
mendapatkan
perhatian
yang
serius.
Pertumbuhan
Hasil
studi
menunjukkan
bahwa
sumber
emisi
industri
udara
dapat
dicapai
dengan
memasang
alat
pengendali
tugas
mata
kuliah
pemantauan
dan
pengendalian
pencemaran udara;
2. Mengetahui mekanisme pengendalian pencemaran udara dengan
sistem adsorpsi;
3. Mengetahui aplikasi pengendalian pencemaran udara dengan sistem
adsorpsi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Adsorpsi adalah suatu proses penyerapan suatu fasa tertentu (gas,cair)
pada permukaan adsorben yang berupa padatan. Adsorpsi ada dua
macam, yaitu:
1. Adsorpsi Fisika, terjadi karena gaya Van der Walls dimana ketika gaya
tarik molekul antara larutan dan permukaan media lebih besar
daripada gaya tarik substansi terlarut dan larutan, maka substansi
terlarut akan diadsorpsi oleh permukaan media. Contohnya adalah
adsorpsi oleh karbon aktif.
2. Adsorpsi Kimia, terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia antara
substansi terlarut dalam larutan dengan molekul dalam media.
Contohnya adalah ion exchange.
Proses adsorpsi pada pengendalian pencemaran udara digunakan untuk
pemurnian
udara
dan
solvent
recovery.
Proses
pemurnian
udara
dilakukan pada suatu kondisi dimana kontaminan ada dalam jumlah yang
kecil (< 1 ppm) tetapi sangat berbau atau beracun. Sistem yang
digunakan untuk pemurnian udara adalah small thin bed adsorbers.
Sedangkan
menyisihkan
solvent
kadar
recovery,
organik
yang
yang
biasanya
lebih
besar
digunakan
dari
1000
untuk
ppm,
Beberapa
bahan
diproduksi
secara
komersial
sebagai
adsorben
tingkat efektifitas
sebuah
adsorben adalah sifat dan struktur kimia, total luas permukaan, porositas
dan ukuran partikel.
Sesuai dengan sifat polaritasnya, maka jika polutan gas yang akan
disisihkan banyak mengandung uap air sebaiknya digunakan jenis
adsorben nonpolar, agar gas polutan yang akan disisihkan dapat secara
efektif diserap oleh adsorben. Jenis adsorben nonpolar yang sering
digunakan adalah karbon aktif yang dapat menyisihkan terutama polutan
organik seperti bau, gas beracun dan uap gasolin.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai jenis bahan dari
adsorben:
a) Karbon Aktif
Karbon aktif dapat diproduksi dari berbagai jenis sumber organic,
misalnya kayu, batu bara, kelapa dan lain-lain. Partikel karbon
diaktifkan dengan cara memanaskannya dalam udara hampa. Proses
pemanasan ini menghasilkan porositas partikel karbon yang tinggi
dan luas permukaan internal yang luas, yang sangat diperlukan dalam
proses adsorpsi. Tingkat adsorpsi karbon aktif dapat divariasikan
dengan membedakan suhu, jumlah oksigen atau jumlah sumber
karbon yang digunakan ketika tahap pembuatannya. Total luas
permukaan efektif karbon aktif dapat mencapai 600 1600 m 2/gram
(2,9x106 7,8x106 ft2/lb).
b) Silica Gel
Silica Gel terbuat dari sodium silica yang dicampur dengan asam sulfat.
Adanya presipitan dapat dihilangkan dengan cara dikeringkan atau
dipanggang. Tingkat adsorpsi silica gel juga dapat divariasikan selama
pembuatan. Luas efektif silica gel kira-kira 750 m2/gram (3,7x106
ft2/lb). Silica gel biasanya digunakan untuk menghilangkan kadar uap
air (kelembaban) pada suhu < 2600 C.
dengan
adsorben.
Salah
satu
cara
yang
paling
sering
pada
gambar
2.3,
terlihat
bahwa
tingkat
adsorpsi
akan
adsorber
dan
debit
alirannya.
Dengan
menentukan
meningkatkan
kehilangan
tekanan
dan
sering
kali
(1978),
dimana
biasanya
para
produsen
system
adsorpsi
tekanan
dalam
adsorber
dipengaruhi
langsung
oleh
memasukkan
(injeksi)
udara
panas
ke
dalam
adsorber.
BAB III
DESAIN ADSORBER
Contoh Soal Desain Adsorber
Sebuah pabrik percetakan mengeluarkan emisi sebesar 100 lb / jam,
toluena dikontrol oleh adsorber karbon. Pabrik mengoperasikan adsorber
dalam mode kontinyu untuk 8.640 h / tahun (360 hari). Sementara
operasi, dua bed karbon akan menyerap, sementara ketiga akan
desorbing / stand by. Untuk kenyamanan, pabrik telah memilih waktu
adsorpsi dan desorpsi masing-masing 12 jam dan 5 jam. Aliran limbah
gas total 10.000 acfm pada kondisi adsorber inlet (satu atm dan 77 oF).
Gas buang mengandung jumlah partikel yang dapat diabaikan dan
kelembaban. Selanjutnya, peraturan VOC yang berlaku mengharuskan
adsorber mencapai efisiensi penyisihan rata-rata 98% selama siklus
Hal
ini
terkait
dengan
tekanan
parsial
0,0104
psia.
BAB IV
KESIMPULAN
dan
partikel.
Pemisahan
dari
suatu
larutan
tunggal
ketebalan
media
merupakan
hal
penting
dalam
ADSORBER PART I
Rate This
Untuk adsorbers yang umumnya digunakan pada penyerapan berupa campuran liquid atau
gas. Dan juga adsorbent yang digunakan berbentuk butiran-butiran halus yang berpori, hal ini
dimaksudkan untuk dapat memperluas biang kontak penyerapan adsorbant oleh adsorbent.
Umumnya diindustri adsorbent nya berupa campuran, oeh karena itu tidak mudah dalam
pengoperasian adsorber. Disamping itu pengelompokkan adsorbers didasarkan pada apakah
terdapat recycle dari adsorbant atau tidak? Pada adsorber diperhitungan letak adsorbent nya,
kecepatan masuk rekatan, kedaaan dari adsorbent.
VII.A. Tanpa Recycle Adsorbant
Adsorber jenis ini dapat digunakan pada keadaan yang batch dan continous. Diantaranya ;
1. Fixed atau Packed Beds Vertical Adsorber
Adsorber jenis ini merupakan adsorber yang terdiri dari kolom penyerapan yang berada
ditengah tangki adsorber. Dimana adsorbent dileakkan ditengah kolom, lalu jatuh secara
gravitasi. Sedangkan dari batas pula masuk reaktan secara paralell (reaktan umumnya gas).
3.5 Stripping
3.6 Kolom Stripper
Kolom stripper merupakan salah satu peralatan utama dalam proses distilasi karena kolom ini
berfungsi untuk mempertajam pemisahan komponen komponen, sehingga bisa
memperbaiki mutu suatu produk dengan memisahkan fraksi ringan yang tidak dikehendaki
dalam produk tersebut.
Pada dasarnya prinsip kerja kolom stripper adalah proses penguapan biasa, pada temperatur
tertentu fraksi ringan yang temperatur didihnya lebih rendah dari temperatur top kolom akan
menguap dan keluar melalui top kolom. Secara umum untuk membantu penguapan dilakukan
dengan injeksi steam atau dengan bantuan alat penukar panas reboiler untuk menaikkan
temperatur.
Ada dua macam jenis stripper yaitu :
Stripper dengan Injeksi Steam
Injeksi steam bertujuan untuk menurunkan tekanan partial diatas permukaan cairan, sehingga
fraksi ringan yang terikut ke dasar kolom stripper akan lebih mudah menguap dan kembali ke
kolom fraksinasi.
Stripper dengan Reboiler
Pemanasan kembali pada bottom solar stripper bertujuan agar terjadi penguapan. Uap dalam
reboiler mempunyai Specific Gravity (SG) yang lebih rendah dari pada SG cairan di dasar
stripper, cairan di dasar stripper akan mendorong uap kembali ke stripper dan seterusnya
menguap kembali ke kolom fraksinasi. Stripper dengan reboiler ada dua macam :
Stripper dengan Dapur Reboiler
Reboiler jenis ini banyak digunakan. Bentuknya seperti dapur yang berfungsi untuk
memanaskan fluida cair dari dasar stripper yang masih banyak mengandung fraksi fraksi
ringan yang tidak dikehendaki. Dengan bantuan pompa cairan dilewatkan melalui dapur dan
dipanaskan sampai suhu tertentu, sehingga fraksi ringan yang tidak dikehendaki didalam
produk akan teruapkan melalui puncak stripper. Dengan menguapkan fraksi ringan maka
produk dari dasar stripper flash pointnya akan naik.
1. Sedimentasi
2. Flotasi
3. Sentrifugasi
4. Filtrasi
1. Adsorpsi
2. Kromatografi
3. Kristalisasi
4. Distilasi
5. Evaporasi
6. Elektroforesis
7. Evaporation
8. Ekstraksi
9. Leaching
10.Ekstraksi cair-cair
11.Ekstraksi padat-cair
12.Pembekuan fraksional
13.Presipitasi
14.Rekristalisasi
15.Stripping
16.Sublimasi
http://muslimdzimmi.blogspot.co.id/2013/09/stripper-dalam-arti-kimia.html