Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Ovum yang telah matang akan dilepaskan oleh ovarium dan ditangkap oleh
Infundibulum, Kuning telur berada dibagian ini selama 15-30 menit tanpa adanya
penambahan unsur lain
Selanjutnya masuk ke bagian Isthmus, disini telur dibungkus oleh 2 buah selaput tipis
(membran sel). Proses ini memakan waktu sekitar 1,5 jam
Setelah membran sel terbentuk, kemudian masuk kedalam Uterus, disini kerabang
telur terbentuk. Proses ini memakan waktu sekitar 20-21 jam
Selanjutnya telur masuk kedalam vagina, disini hanya beberapa menit saja dan
kemudian dikeluarkan melalui kloaka.
Proses pembentukan telur ayam membutuhkan waktu sekitar 25 - 26 jam. Maka dari itu ayam
tidak akan mampu bertelur lebih dari 1 butir / hari.
Pembentukan telur yang normal, memerlukan waktu berkisar
antara 25-26 jam, terdiri atas berbagai tahapan sebagai berikut:
Tahap I: Ovarium
Terbentuknya telur dimulai dengan terbentuknya kuning telur
didalam ovarium. Sel telur yang dihasilkan didalam ovarium ini
jumlahnya mencapai ribuan dalam berbagai ukuran, diantaranya
4 buah besar dan 1 buah paling besar. Sel telur yang paling besar
berwarna keputihan, disebut folikel. Folikel sebagai sel telur yang
sudah dewassa tersebut kemudian dilepas secara berurutan.
Tahap II: Infundibulum
Kuning telur yang dilepaskan ovarium diterima oleh
infundibulum. Didalam infundibulum, kuning telur tinggal selama
15 menit saja, tanpa adanya penambahan unsur lain.
Tahap III: Magnum
Pada saat kuning telur berada didalam magnum, terjadi
penambahan unsur lain, berupa putih telur yang terdiri atas 88%
air dan 11% protein. Didalam magnum, kuning telur tinggal
selama 3 jam.
Tahap IV: Isthmus
Didalam Isthmus, telur dibungkus 2 buah selaput tipis. Telur
tinggal didalam isthmus selama kurang lebih 1,25 jam.
Tahap V: Uterus
Telur yang tinggal didalam uterus selama 20-21 jam. Didalam
uterus inilah telur disempurnakan, hingga mendapat cairan putih
yang tipis melalui membran secara difusi dan terbungkus oleh
bahan keras yang disebut kerabang.
Tahap VI: Kloaka
Telur yang sudah sempurna, dikeluarkan melalui kloaka. Rongga
udara telur terbentuk diluar tubuh ayam, yakni 1-2 jam setelah
telur tersebut dikeluarkan. Hal ini terjadi karena adanya
perubahan temperatur.
Sistem adalah serangkaian komponen komponen yang saling
berinteraksi untuk menghasilkan suatu tujuan tertentu.
Penanganan Telur
Penanganan telur dimulai dari perawatan sejak telur diletakan oleh indukunggas. Di
Indonesia penanganan telur belum sebaik di negara-negara yangtelah maju. Penanganan
mekanis di Indonesia belum banyak dikerjakanmeski pun pada beberapa peternak dan
pengusaha sudah menyadari betapapentingnya penanganan yang baik.Secara garis besar
penanganan telur dapat digambarkan pada gambar.Penanganan telur bertujuan untuk
memperlambat penurunan mutu dankerusakan telur. Penyebab penurunan mutu tersebut
adalah penguapan air,penguapan karbon dioksida dan aktivitas mikroba.Faktor-faktor yang
mempengaruhi penyebab kerusakan telur adalah :
Waktu penyimpanan
Waktu penyimpanan
brokeneggdilemma.wordpress.com /
Meski kondisi telurnya bersih dan tidak retak,bakteri patogen dalam telur juga bisa
berasal dari induk ayam yang terinfeksi.
Telur merupakan bahan pangan dengan kandungan gizi yang tinggi. Ternyata, kandungan zat
gizi yang baik ini tak hanya disukai manusia tapi juga oleh mikroba untuk pertumbuhannya.
Mikroba, termasuk yang bersifat patogen atau berbahaya bagi kesehatan, bisa
mengontaminasi telur dengan berbagai cara, sejak tahap produksi, penyimpanan, pengolahan,
preparasi dan sampai sesaat sebelum dikonsumsi. Itulah sebabnya kita harus meminimalkan
peluang kontaminasi dan pertumbuhan mikroba pada telur dan produk olahan telur.
Telur dikeluarkan dari tubuh induk ayam melalui saluran yang juga
digunakan untuk mengeluarkan feces. Hal inilah yang menyebabkan kulit
telur bisa menjadi sumber patogen yang berasal dari feces ayam.
Selain dari feces ayam, kulit telur juga bisa terkontaminasi karena kontak
dengan lingkungan, udara, pakan dan peralatan yang kotor. Patogen yang
menempel di kulit telur ini bisa masuk ke dalam isi telur melalui pori-pori
kulit, terutama jika kulit dalam kondisi lembab (basah).