Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
yaitu
ambliopia
strabismik,
ambliopia
refraktif,
ambliopia
Sebagian besar kehilangan penglihatan dari ambliopia dapat dicegah atau bersifat
reversibel dengan intervensi yang tepat. Pemulihan penglihatan tergantung pada
kematangan suatu koneksi visual, panjang deprivasi dan usia terapi dimulai. Penting
untuk menyingkirkan penyebab organik dari visus menurun karena dapat tidak
terdeteksi pada pemeriksaan rutin. Prognosis terapi tergantung pada kepatuhan
pasien, jenis ambliopia, status fiksasi monokular, onset ambliopia, lapangan
pandangan inisial, usia penderita memulai terapi dan jenis terapi. 4 Dengan ini, sangat
penting bagi kita dokter layanan primer untuk mendeteksi ambliopia secara dini
terutamanya pada anak-anak agar dapat tercegah terjadinya ambliopia permanent.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1
Terdiri dari kelopak mata atas (palpebra superior) dan kelopak mata bawah
(palpebra inferior). Bagian dari kelopak mata adalah kulit yang halus dan tipis yang
mudah digerakkan dari dasarnya.
3
Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel goblet. Musin
ini bersifat membasahi bola mata terutama kornea. Konjungtiva bulbi dan forniks
berhubungan sangat longgar dengan jaringan di bawahnya sehingga bola mata mudah
bergerak.6
2.1.3 Kornea
Merupakan bagian terdepan dari bola mata yang bentuknya menyerupai mangkuk
dan transparan karena tidak mengandung pembuluh darah. Kornea mendapat nutrisi
makanan dari daerah limbus yang mengadung pembuluh darah. Lapisan luar kornea
juga mendapat oksigen dari atmosfir dan lapisan dalam mendapat nutrisi dari cairan
aqueous humor di bilik mata depan. Kornea terdiri dari 5 lapisan dari luar ke dalam
yaitu lapisan epitel, membran bowman, stroma, membran descement dan lapisan
endotel. Tebal kornea adalah 0,7 1,0 mm pada bagian tepi, dan 0,5 mm pada
bagian tengah, serta mempunyai garis tengah 11 12 mm. Kornea merupakan jendela
tempat masuknya cahaya ke dalam mata dan berfungsi sebagai media refraksi yang
terdepan dan terkuat. Berkas cahaya dari luar masuk ke dalam mata akan difokuskan
oleh kornea. Sebagian besar fungsi refraksi (90%) dipegang oleh kornea yang
mempunyai kekuatan refraksi sebesar kira-kira 43 D.5
2.1.4 Sklera
Sklera adalah lapisan terluar yang membungkus 4/5 bagian bola mata. Terdiri
dari jaringan ikat dan berfungsi sebagai pelindung mata. Sklera kearah belakang akan
bersatu dengan pembungkus saraf optikus.5
2.1.5 Uvea
Berada di bagian tengah bola mata dan terdiri dari 3 bagian yaitu : iris, badan
siliar, dan koroid. Iris merupakan jaringan uvea depan yang permukaannya tidak
merata dan mempunyai kripti-kripti. Iris mengandung pigmen yang mewarnai mata
5
seseorang (biru, coklat, abu-abu). Bagian tengah iris yang merupakan celah bulat
disebut pupil. Pada iris terdapat 2 macam otot yaitu otot sphincter pupilae yang
dipersarafi parasimpatis untuk mengecilkan pupil (miosis) dan otot dilatator pupilae
yang dipersarafi simpatis untuk melebarkan pupil (midriasis). Ke arah belakang, iris
akan menjadi badan siliar yang berbentuk segitiga. Badan siliar berfungsi
memproduksi cairan bola mata (aqueous humor) dan menjadi tempat melekatnya tali
penggantung lensa (zonula zinii). 5
2.1.6
Lensa
mencembung (daya bias meningkat) atau memipih (daya bias menurun), sehingga
mata dapat melihat benda yang jatuh maupun yang dekat dengan jelas. Kemampuan
ini yang kita kenal dengan daya akomodasi. Lensa mempunyai kekuatan kira-kira
10 D dalam keadaan tanpa akomodasi.5
2.1.7
Aqueous Humor
Bentuk bola mata dipertahankan dengan adanya tekanan bola mata yang lebih
besar dari tekanan atmosfer yang diperankan oleh adanya cairan bola mata (aqueous
humor) di dalam mata. Nilai normalnya berkisar atara 10 21 mmHg dan nilai ini
dipertahankan karena adanya keseimbangan antara produksi aqueous dan aliran
keluar. Cairan bola mata ini diproduksi oleh badan siliar. Cairan ini akan mengalir ke
bilik mata belakang melalui celah lensa dan iris menuju pupil dan bilik mata depan
(ruang di antara kornea dan iris). Setelah melalui bilik mata depan akan masuk ke
anyaman Trabekula, ke kanal Schlemm, ke kanal kolektor dan akhirnya masuk ke
sistem vena. Bila aliran aqueous terhambat, maka tekanan bola mata akan meningkat
dan timbul penyakit yang disebut Glaukoma. 5
2.1.8
Vitreous Humour
Terletak dibelakang lensa, di depan retina dan papilla n. optikus, avaskular, dan
berbentuk agar-agar jernih. Makin tua seseorang badan kaca makin cair. Badan kaca
mengisi 2/3 bagian dari bola mata, merupakan bagian terbesar bola mata, bila isi
badan kaca keluar, mata akan kolaps. Badan kaca juga berfungsi sebagai media
refraksi. 5
2.1.9
Retina
Retina melapisi 2/3 bagian dalam posterior bola mata. Retina terdiri dari lapisan
jaringan saraf (sensoris retina) dan jaringan pigmen retina. Secara histologis, retina
terdiri dari 9 lapisan. Tebal retina 0.1 mm di daerah tepi dan 0,23 mm di bagian polus
posterior. Bagian yang paling tipis berada di fovea sentralis yaitu bagian sentral
makula. Pada pemeriksaan oftalmoskop akan tampak refleks fovea sentralis berbintik
kuning (makula lutea). Sistem optik dari luar berakhir sampai di retina (lapisan sel
kerucut dan batang). Selanjutnya cahaya tersebut akan diolah secara kimiawi, tenaga
elektris dan akan dikirim ke otak untuk dianalisa. Sel kerucut terutama berguna untuk
penglihatan detail dan warna, dan terutama terdapat di makula, bahkan di fovea hanya
mengandung sel kerucut. Daerah fovea inilah yang meberikan tajam penglihatan
terbaik. Sel batang yang terutama berada di luar makula berfungsi untuk penglihatan
gelap atau untuk penglihatan benda yang bergerak. 5
pisah ruang yang tinggi, sehingga perpindahan kecil pada garis horopter pada
lapangan pandang sentral dapat terdeteksi, menghasilkan stereopsis derajat tinggi.7
4. Adaptasi Sensoris pada Gangguan Rangsangan Penglihatan
Hal ini terjadi karena kedua mata kita terpisah dan masing-masing mata
mempunyai perbedaan penglihatan menyesuaikan dengan kekacauan bayangan retina
yang tidak sama dengan menghambat aktivitas korteks dari satu mata. Hambatan
korteks ini biasanya melibatkan bagian sentral lapangan pandang dan disebut supresi
kortikal. Bayangan yang jatuh dalam lapangan supresi kortikal tidak akan dirasakan
di area ini disebut skotoma supresi. Supresi tergantung pada adanya penglihatan
binokular, dengan satu mata berfiksasi, sedang mata satunya supresi. Ketika mata
fiksasi ditutup, skotoma supresi hilang. Supresi korteks mengganggu perkembangan
sel-sel kortikal bilateral dan akan menghasilkan penglihatan binokular abnormal
tanpa stereopsis atau stereopsis yang buruk. Jika supresi bergantian antara kedua
mata, tajam penglihatan akan berkembang sama meskipun terpisah tanpa fungsi
binokular normal sehingga terjadi penglihatan bergantian atau alternating. Supresi
terus menerus terhadap aktivitas korteks pada satu mata akan mengakibatkan
gangguan perkembangan penglihatan binokularitas dan tajam penglihatan buruk.7
supresi dan nirpakai (non use). Ambliopia nirpakai terjadi akibat tidak
dipergunakannya elemen visual retino kortikal pada masa kritis perkembangannya,
terutama sebelum usia 9 tahun. Sedangkan pada ambliopia supresi sama sekali tidak
ada kaitannya dengan perkembangan penglihatan.6,13
Faktor risiko yang berkaitan dengan perkembangan ambliopia adalah
berkaitan dengan keadaan strabismus, kesalahan refraksi yang signifikan dan keadaan
yang menyebabkan gangguan visus yang secara fisik menghalangi axis visual dari
satu atau kedua mata selama periode sensitif, yaitu mulai dari lahir hingga usia 6-8
tahun. Beberapa faktor risiko lain yang juga telah teridentifikasi adalah prematuritas,
berat badan lahir rendah, retinopathy of prematurity, serebral palsi, retardasi mental,
dan riwayat keluarga yang memiliki keadaan anisometropia, isoametropia,
strabismus, ambliopia atau katarak kongeital.
Ibu yang merokok dan penggunaan obat-obatan atau alkohol juga
berhubungan dengan peningkatan risiko ambliopia dan strabismus. Risiko untuk
ambliopia juga meningkatkan empat kali lipat setelah operasi otot ekstraokular.14
13
14
dengan satu mata. Bayangan yang lebih kabur akan disupresi, biasanya pada mata
yang lebih ametropik.
Beda refraksi yang besar antara kedua mata menyebabkan terbentuknya
bayangan kabur pada satu mata. Ambliopia yang
terjadi
adalah akibat
ambliopia tipe ini. Stimulus Deprivation Amblyopia merupakan kelainan yang jarang
terjadi, namun merupakan tipe yang paling merusak dan sulit untuk ditatalaksana dari
berbagai bentuk ambliopia. Bahkan dalam kasus bilateral, ketajaman dapat mencapai
20/200 atau bahkan lebih buruk.
Pada anak yang berusia dibawah enam tahun, katarak kongenital yang
menutupi sekitar 3mm atau lebih bagian sentral lensa dianggap mampu menyebabkan
terjadinya ambliopia berat. Namun jika terjadi kekeruhan yang sama pada usia lebih
dari enam tahun, biasanya kurang berbahaya. Occlusion amblyopia adalah bentuk
deprivation amblyopia yang dapat terlihat setelah terapi.15
Ambliopia Eks Anopsia
Dahulu, ambliopia ini diduga karena juling, pada saat ini ambliopia eks
anopsia diduga akibat supresi atau suatu proses aktif dari otak untuk menekan
kesadaran melihat. Ambliopia ini dapat terjadi akibat adanya katarak kongenital,
ptosis, ataupun kekeruhan kornea sejak lahir atau terlambat diatasi. Jika terjadi pada
usia setelah empat tahun, maka visus tidak akan kurang dari 20/200, sedangkan jika
terjadi sebelum usia empat tahun, maka visus akan lebih buruk.6
Ambliopia Intoksikasi
Ambliopia intoksikasi terjadi akibat intoksikasi yang disebabkan oleh
pemakaian tembakau, alkohol, timah, atau bahan toksik lainnya. Biasanya terjadi
neuritis optik toksik akibat keracunan disertai dengan tanda lapangan pandang yang
16
Perkembangan ketajaman visual dari 20/200 hingga 20/20, terjadi dari lahir
17
jelas, studi eksperimental modifikasi pengalaman dalam melihat pada binatang dan
percobaan laboratorium pada manusia dengan ambliopia telah memberi beberapa
masukan yaitu gangguan sistem penglihatan fungsi neuron yang besar diakibatkan
karena melihat abnormal yang dini. Sel pada korteks visual primer dapat kehilangan
kemampuan dalam menanggapi rangsangan pada satu atau kedua mata, dan sel yang
masih responsif fungsinya akhirnya dapat menurun. Kelainan juga terjadi pada
neuron badan genikulatum lateral.16
Sistem penglihatan membutuhkan kebiasaan melihat terutama interaksi kompetitif
antara jalur penglihatan di kedua mata pada visual korteks untuk berkembang hingga
dewasa.17 Bayi sudah dapat melihat sewaktu lahir, tapi mereka harus belajar
bagaimana menggunakan mata mereka. Mereka harus belajar bagaimana untuk fokus
dan bagaimana cara menggunakan kedua mata bersamaan.18
Penglihatan yang baik harus jernih, bayangan terfokus sama pada kedua mata.
Bila bayangan kabur pada satu mata atau bayangan tersebut tidak sama pada kedua
mata, maka jaras penglihatan tidak dapat berkembang dengan baik, bahkan dapat
memburuk. Bila hal ini terjadi, otak akan mematikan mata yang tidak fokus dan
orang tersebut akan bergantung pada satu mata untuk melihat.18
Adanya anisokoria.
Sering menutup satu mata bila membaca atau melihat papan tulis
Pada ERG dan EEG penderita ambliopia dapat normal yang berarti tidak terdapat
kelainan organik pada retina maupun korteks serebri.
19
Jawaban yang diberikan oleh pasien dapat digunakan untuk membantu dalam
menentukan prognosis dari ambliopia.19
Sebagai tambahan, penting juga ditanyakan riwayat keluarga yang menderita
strabismus atau kelainan mata lainnya, karena hal tersebut merupakan predisposisi
seorang anak menderita amblyopia.20 Strabismus dijumpai sekitar 4% dari
keseluruhan populasi.
Faktor Primer Yang Berhubungan Dengan Prognosis Ambliopia
Jelek Sedang
Onset anomaly Lahir usia 2 tahun
ambliogenik
Sedang - Baik
2 4 tahun
Baik Sempurna
4 7 tahun
Onset
terapi > 3 tahun
minus
onset
anomaly
1 3 tahun
1 tahun
Bentuk dan
keberhasilan
dari terapi awal
Koreksi optikal,
kemajuan VA minimal
Koreksi optikal
dan Patching,
kemajuan VA
sedang
Kepatuhan
Tidak kurang
Lumayan - cukup
Koreksi optikal
penuh dan
Patching,
kemajuan VA
signifikan.
Latihan
akomodasi,
koordinasi mata,
tangan, dan
fiksasi
Adanya
streosepsis dan
alternasi.
Cukup - sangat
patuh
20
Pemeriksaan Ambliopia
1. Tajam Penglihatan
Pemeriksaan
pemeriksaan yang penting, terutama pada anak. Meskipun untuk mendapatkan hasil
pemeriksaan yang dapat dipercaya sulit pada pasien anak - anak, tetaapi
penatalaksanaan ambliopia sangat efektif dan efisien pada anak - anak.1,20
Pada anak yang sudah mengetahui huruf balok dapat di tes dengan menggunkan
kartu Snellen standar, sedangkan untuk nonverbal Snellen yang sering digunakan
adalah tes "E" dan tes "HOTV". Jenis nonverbal lain adalah simbol LEA. Bentuk
ini mudah untuk anak usia 1 tahun (todler), dan mirip dengan konfigurasi huruf
Snellen.20
21
Gambar 2.3 Contoh visual acuity charts: (A) Snellen, (B) HOTV, (C) Lea, (D) Allen
2. Pemeriksaan Crowding Phenomenon
Penderita ambliopia kurang mampu untuk membaca dan mengenali pola
bentuk atau huruf yang rapat. Penderita mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi
huruf yang tersusun linear (sebaris) daripada mengidentifikasi huruf yang
terisolasi.6,21
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan meminta penderita membaca kartu
snellen sampai huruf terkecil yang diisolasi, kemudian isolasi huruf dibuka dan
pasien di minta melihat sebaris huruf yang sama. Bila terjadi penurunan tajam
penglihatan dari huruf isolasi ke huruf dalam baris maka ini disebut adanya fenomena
crowding. Terkadang mata ambliopia dengan tajam penglihatan 20/20 (6/6) pada
huruf isolasi dapat turun hingga 20/100 (6/30).)21
22
23
A. Pada saat mata yang sehat ditutup, filter ditempatkan di depan mata yang
ambliopik selama 1 menit sebelum diperiksa visusnya.
B. Tanpa filter pasien bisa membaca 20/40.
C. Dengan filter, visus tetap 20/40 (atau membaik 1 atau 2 baris) pada ambliopia
fungsional.
D. Filter bisa menurunkan visus 3 baris atau lebih pada kasus-kasus ambliopia
organik.
24
Bila terlihat 5 titik 3 merah dan 2 hijau yang bersilangan berarti mata dalam
kedudukan eksotropia dan bila tidak bersilangan berarti mata berkedudukan
esotropia.6
Visuskop
Visuskop adalah oftalmoskop yang telah dimodifikasi yang memproyeksikan
target fiksasi ke fundus. Cara pemeriksaan visuskop yaitu mata yang tidak diuji
ditutup. Pemeriksa memproyeksikan target fiksasi ke dekat makula, dan pasien
mengarahkan pandangannya ke tanda bintik hitam (tanda bintang ). Posisi tanda
asterik di fundus pasien dicatat.22
Pengujian ini diulang beberapa kali untuk menentukan ukuran daerah fiksasi
eksentrik. Pada fiksasi sentral, tanda asterik terletak di fovea, sedangkan pada fiksasi
eksentrik mata akan bergeser sehingga asterik bergerak ke daerah ekstrafoveal dari
fiksasi retina. Tes visuskop akan menunjukkan adanya fiksasi eksentrik pada kedua
belah mata.22
Tes Tutup Alternat (Alternat Cover Test) untuk fiksasi Eksentrik Bilateral
Fiksasi eksentrik bilateral adalah suatu kelainan pada pasien dengan ambliopia
kongenital pada kedua belah mata. Fiksasi eksentrik bilateral dapat ditemukan pada
penyakit makula bilateral dalam jangka lama. Pada kedua mata ekstropia atau
esotropia, jika mata kontralateral ditutup, mata yang satunya tetap pada posisi semula,
tidak ada usaha untuk refiksasi bayangan. 22
26
penggunaan mata yang rusak.1 Biasanya penutup mata yang digunakan adalah
penutup adesif (adhesive patches) yang tersedia secara komersial.1(Gambar 2.8).
29
Ada suatu aturan / standar mengatakan full-time patching diberi selama 1 minggu
untuk setiap tahun usia3,14,16, misalnya penderita ambliopia pada mata kanan
berusia 3 tahun harus memakai full-time patch selama 3 minggu, lalu dievaluasi
kembali.24 Hal ini untuk menghindarkan terjadinya ambliopia pada mata yang baik.
Gambar 2.8 Annisas Fun Patches yang tidak memakai perekat karena dapat
disisipkan ke dalam kacamata.
b. Oklusi Part-time
Oklusi part-time adalah oklusi selama 1-6 jam per hari, akan memberi hasil sama
dengan oklusi full-time. Durasi interval buka dan tutup patch-nya tergantung dari
derajat ambliopia.1
Amblyopia Treatment Studies (ATS) telah membantu dalam penjelasan peranan
full-time patching dibanding part-time. Studi tersebut menunjukkan, pasien usia 3- 7
tahun dengan amblyopia berat (tajam penglihatan antara 20/100 = 6/30 dan 20/400 =
6/120 ), full-time patching memberi efek sama dengan penutupan selama 6 jam per
hari. Dalam studi lain, patching 2 jam/hari menunjukkan kemajuan tajam penglihatan
30
hampir sama dengan patching 6jam/hari pada amblyopia sedang / moderate (tajam
penglihatan lebih baik dari 20/100) pasien usia 3 7 tahun. Dalam studi ini, patching
dikombinasi dengan aktivitas melihat dekat selama 1 jam/ hari.1
Idealnya, terapi ambliopia diteruskan hingga terjadi fiksasi alternat atau tajam
penglihatan dengan Snellen linear 20/20 (6/6) pada masing masing mata. Hasil ini
tidak selalu dapat dicapai. Sepanjang terapi terus menunjukkan kemajuan, maka
penatalaksanaan harus tetap diteruskan.
Mata yang baik ditutup dengan kasa dan plester selama beberapa hari. Pada usia
anak
yang
lebih
muda
waktu
penutupan
lebih
pendek.
Hal ini untuk mencegah ambliopia pada mata yang baik. Terapi oklusi dilakukan
dengan suatu penutup yang melekat, ditempelkan secara langsung pada kulit
periorbital dengan tajam penglihatan yang lebih baik.6
Terapi oklusi dilakukan hingga tajam penglihatan berkembang secara sempurna
atau
tidak terdapat perbaikan berarti dalam 3 bulan . Durasi terapi oklusi pada
ambliopia harus seimbang untuk mencegah kehilangan tajam penglihatan pada mata
yang ditutup. Mata yang baik ditutup selama beberapa jam pada satu waktu pada
ambliopia ringan, beberapa hari pada satu waktu pada ambliopia berat.6,25
Penentuan jadwal untuk terapi oklusi berdasarkan usia dapat dilakukan sebagai
berikut1:
a. Hingga usia 2 tahun, terapi oklusi dilakukan 2:1 yaitu 2 hari pada mata yang
normal, dan 1 hari pada mata yang ambliopia
b. Pada usia 3 tahun, 3:1
31
Keuntungan
Penyembuhan ambliopia
lebih cepat
Ketajaman penglihatan
lebih baik
Ambliopia iatrogenik
jarang terjadi
Strabismus jarang terjadi
Deformitas kosmetik
lebih sedikit
Dapat dilakukan terapi
diluar jam sekolah
Tabel 2.2 Tipe oklusi terapi pada ambliopia
Oklusi paruh waktu
(5 jam/hari)
Kerugian
Resiko ambliopia
iatrogenik
Resiko perkembangan
strabismus
Deformitas kosmetik
lebih buruk
Toleransi selama waktu
belajar di sekolah buruk
Penyembuhan
ambliopia lebih lambat
Hasil ketajaman
penglihatan lebih buruk
32
diberikan miotika pada mata yang ambliopia dan midriatika pada mata yang baik.
Hasil pengobatan dengan cara ini akan lebih baik bila tajam penglihatan pada mata
yang ambliopia lebih dari 20/50 atau 6/15. Ini disebut penalisasi dekat.6
Penalisasi jauh biasanya dilakukan pada mata dengan tajam penglihatan 6/20.
Pada penalisasi jauh atropin diberikan pada mata yang kuat atau dominan ditambah
over koreksi +3 dioptri, sedangkan pada mata yang ambliopia diberikan koreksi
penuh. Latihan ortoptik berguna bila telah terdapat penglihatan yang normal pada
kedua mata akan tetapi belum terjadi fusi atau konvergensi pada kedua mata
bersamaan.6
Cara pengobatan bergantung jumlah juling yang masih tersisa. Kacamata
diberikan sesuai dengan kelainan refraksi karena kelainan refraksi dapat menjadi
penyebab ambliopis. Pada pasien dengan miopia tinggi unilateral lensa kontak
merupakan pilihan karena jika tetap menggunakan kacamata maka kacamata menjadi
berat.1,23
Jika katarak menjadi penyebab ambliopia maka harus segera dilakukan
operasi. Pengangkatan katarak kongenital pada usia 2-3 bulan pertama kehidupan,
sangat penting dilakukan agar penglihatan kembali pulih dengan optimal. Pada
katarak traumatika akut dan berat pada anak dibawah umur 6 tahun harus diangkat
dalam beberapa minggu setelah kejadian trauma, bila memungkinkan. Kegagalan
dalam menjernihkan media, memperbaiki optik, dan penggunaan regular mata yang
terluka, akan mengakibatkan ambliopia berat dalam beberapa bulan.23 Pembedahan
bertujuan untuk mengatur pergerakan otot penggerak mata sehingga terjadi
penglihatan tunggal.1
33
Derajat amblyopia
Pilihan terapeutik yang digunakan
Kepatuhan pasien terhadap terapi yang dipilih
Usia pasien
34
35
dicapai. Hal ini semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia. Kesembuhan
parsial dapat dicapai bila usia lebih dari 10 tahun3
Yang menyebabkan kegagalan terapi ambliopia antara lain3:
Tipe ambliopia: pasien dengan anisometropia yang tinggi dan dengan kelainan
organik mempunyai prognosis paling buruk. Pasien dengan penyebab
strabismus mempunyai hasil yang paling baik.
Umur saat diterapi: makin muda usia pasien maka prognosis makin baik
Dalamnya ambliopia pada saat terapi dimulai:
penglihatan awal pada mata ambliopia, maka prognosis juga semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. American Academy of Ophthalmology. Pediatric Ophthalmology and Strabismus.
Section 6. AAO Publisher 2014 2015. Pg.33-40.
2. Heiting,
Gary.
Amblyopia
(Lazy
Eye).
2015.
http://www.allaboutvision.com/conditions/amblyopia.htm.
March 2016.
3. Yen
KG.
Amblyopia.
2014.
Available
Accessed
Available
on
at:
26th
at:
6. Ilyas, S.
38